All Content From : MBC
Sinopsis Lengkap : Such a Close Traitor
Sebelumnya : Such a Close Traitor Eps 4-2
Selanjutnya : Such a Close Traitor Eps 5-2
Dalam kegelapan malam, Ji Soo yang kalut, menggali tanah di tengah hutan dengan sekop. Ji Soo pun semakin kalut karena kesusahan menggali tanah. Akhirnya, dia menggali tanah dengan kedua tangannya. Disampingnya, tergeletak tubuh Su Hyeon yang sudah tidak bernyawa. Singkat cerita, Ji Soo memasukkan tubuh Su Hyeon ke dalam lubang galiannya. Setelah itu, dia mulai mengubur Su Hyeon.
Tanpa dia sadari, seseorang merekam perbuatannya. Dan orang itu, Yeong Min.
Yeong Min : Ini gila.
Sekarang, aksi Ji Soo menguburkan Su Hyeon itu tengah dilihat oleh Ha Bin melalui video rekaman di ponsel Yeong Min.
Yeong Min : Bagaimana rasanya? Melihat ibumu membunuh seseorang. Sudah kuperingatkan kau pasti menyesal.
Ha Bin : Kenapa ibuku membunuh Su Hyeon?
Yeong Min : Itu bukan urusanku. Sekarang, kembalikan uangku.
Yeong Min berusaha merebut tas yang Ha Bin bawa. Namun Ha Bin berusaha mempertahankan tas itu dan terus bertanya alasan ibunya membunuh Su Hyeon. Yeong Min pun memutar balik tubuh Ha Bin dan mengambil tas nya. Setelah itu dia mencekik Ha Bin.
Yeong Min : Dasar, jalang sialan!
Ha Bin mengeluarkan pisau. Dia mau menusuk Yeong Min tapi Yeong Min berhasil membuang pisau itu dari tangan Ha Bin. Yeong Min lantas tambah erat mencekik Ha Bin.
Yeong Min : Kau mau membunuhku? Apa pembunuhan itu genetik?
Yeong Min pun menantang Ha Bin. Sambil terus mencekik Ha Bin, dia menyuruh Ha Bin membunuhnya. Di saat Ha Bin hampir kehilangan nyawanya lantaran dicekik Yeong Min, seseorang tiba-tiba datang dan memukul Yeong Min, sampai Yeong Min terjatuh.
Ha Bin pun menarik nafas sebanyak-banyaknya usai lepas dari cekikan Yeong Min.
Sementara Yeong Min berdiri dan menatap orang yang menyerangnya.
Yeong Min : Apa-apaan? Siapa kau?
Orang yang menyerang Yeong Min adalah si pengendara motor. Yeong Min dan si pengendara motor lalu berkelahi. Yeong Min kemudian duduk di atas tubuh si pengendara. Dia pun berusaha melepas helm si pengendara motor tapi si pengendara motor berhasil mempertahankan helm nya dan membalik keadaan. Dia mendorong Yeong Min dari tubuhnya dan memukul Yeong Min berkali2.
Tak lama kemudian, si pengendara berhenti memukul Yeong Min dan menoleh ke belakang, menatap Ha Bin. Si pengendara kemudian berdiri dan beranjak ke arah Ha Bin. Ha Bin dan si pengendara saling bertatapan.
Di belakang si pengendara, Yeong Min berdiri, lalu mengambil tasnya dan kabur. Melihat Yeong Min kabur, si pengendara bergegas mengejar Yeong Min.
Tae Soo terdiam setelah membaca pesan dari rekannya, bahwa kedua nomor yang sering dihubungi Ha Bin terdaftar atas nama istrinya.
Ha Bin kembali ke rumahnya dan buru-buru ke kamarnya. Tapi sampai di kamar, dia kaget melihat laci yang dikuncinya kini sudah kosong. Dia pun menarik napas kesal.
Tae Soo membawa ponsel Su Hyeon ke tempat perbaikan ponsel.
Tae tanya, butuh waktu berapa lama untuk memulihkan data di dalam.
Teknisi bilang agak lama.
Tae Soo : Tolong percepat.
Ha Bin ke kamar sang ayah. Dia mengacak-ngacak seisi kamar guna menemukan ponsel Su Hyeon. Tapi dia malah menemukan sketsa wajahnya dan sang ibu di dalam sebuah kotak. Tak hanya itu, dia juga menemukan foto dirinya dan sang ibu. Ha Bin jadi terdiam dan menatap kamar ayahnya yang sudah dia buat berantakan.
Sambil beranjak ke parkiran sehabis dari tempat service ponsel, Tae Soo menghubungi seseorang.
Tae Soo : Kalian sudah temukan Choi Yeong Min?
Terdengar suara Eo Jin menjawab pertanyaan Tae Soo.
Eo Jin : Belum. Kami mengecek rekaman CCTV untuk menemukan pelat nomornya. Omong-omong, kau di mana…
Tae Soo : Kabari jika sudah ketemu.
Tae Soo memutus panggilannya.
Tapi tak lama setelah memutus panggilannya, Tae Soo menerima kiriman video dari ponsel Su Hyeon yang terdaftar atas nama Ji Soo. Tae Soo pun membuka video itu. Dan dia terkejut setengah mati melihat rekaman video dimana Ji Soo menguburkan tubuh Su Hyeon yang udah gak bernyawa.
Tiba2, telepon dari Ji Soo masuk.
Tae Soo bergegas menjawab.
Terdengar suara Ha Bin.
Ha Bin : Apa ayah tahu?
Tae Soo : Apa… Apa ini?
Ha Bin pun tanya penyebab kematian Su Hyeon.
Tae Soo tak jawab dan mau tanya soal video Ji Soo itu.
Ha Bin marah, jawab! Bagaimana Su Hyeon mati?
Tae Soo : Dari mana kau dapat ini?
Ha Bin : Jawab aku! Apa penyebab kematiannya?
Tae Soo : Kami belum tahu. Ha Bin-ah, dimana kau sekarang?
Ha Bin tak jawab dan memutus panggilan.
Tae Soo pun berpikir sejenak.
Tak lama, dia sadar dimana Ha Bin.
Seong Hui menemui Yeong Min di kolong jembatan.
Seong Hui : Kau menunjukkan video itu kepadanya? Kenapa? Untuk apa?
Yeong Min : Dia tak berhenti ikut campur. Dia akan diam sekarang.
Seong Hui : Tapi kenapa kau…
Yeong Min : Kau pikir itu masalahnya sekarang? Dia mencoba membunuhku. Ada bajingan yang mengejarku juga!
Tapi tak lama kemudian, Yeong Min pun curiga dan menatap Seong Hui.
Yeong Min : Tahu, tidak? Setelah kupikir-pikir, ini aneh.
Seong Hui : Apa maksudmu?
Yeong Min : Si bajingan berhelm itu. Jang Ha Bin juga sepertinya tak kenal. Cuma kau orang yang tahu aku pergi ke gunung itu.
Seong Hui pun terdiam mendengar perkataan Yeong Min.
Yeong Min yang melihat itu jadi tambah curiga.
Yeong Min : Ada apa? Merasa bersalah?
Seong Hui : Tidak. Itu tak masuk akal.
Yeong Min : Juallah rumahnya dulu.
Seong Hui : Apa?
Yeong Min : Bersiaplah untuk pergi. Kita berencana pergi begitu dapat uangnya.
Seong Hui : Omong-omong, kau tak melihat wajahnya sama sekali?
Yeong Min : Kurasa aku mengenalnya.
Seong Hui : Kenapa? Siapa yang kau maksud?
Yeong Min : Entahlah. Firasatku saja.
Jun Tae tengah melihat foto-foto Ha Bin dan Yeong Min yang ketemuan di hutan. Apakah Jun Tae si pengendara motor itu? Ditambah lagi, baju yang dikenakannya sama dengan baju yang dipakai si pengendara motor. Tiba2, Seong Hui menghubunginya. Jun Tae terdiam.
Hari mulai terang. Ha Bin berjalan gontai menyusuri jembatan. Tak lama, dia berhenti di tengah2 jembatan dan teringat video rekaman dimana ibunya memasukkan jasad Su Hyeon ke dalam lubang.
Tae Soo yang baru masuk rumahnya, berusaha menghubungi Ha Bin. Namun nomor Ha Bin tak aktif. Tae Soo lantas melihat kamarnya yang berantakan. Perlahan-lahan, Tae Soo pun masuk dan berjalan diantara barang2nya yang berserakan di lantai. Dan, Tae Soo pun terdiam melihat foto Ji Soo dan Ha Bin di dalam kotak.
Tak lama kemudian, Tae Soo duduk di ranjangnya. Dari kejauhan, kamera menyorot Tae Soo yang hanya bisa terdiam.
Eo Jin dan Dae Hong ke sekolah mencari Jun Tae. Tapi rekan Jun Tae bilang, Jun Tae tak masuk dan mengambil cuti sakit pagi ini. Eo Jin dan Dae Hong mengerti dan beranjak pergi.
Tapi Eo Jin merasa aneh.
Eo Jin : Aneh dia mengambil cuti sakit pagi ini. Berarti dia menghubungi sekolah, tapi mengabaikan telepon kita.
Dae Hong : Benar. Ada kemungkinan dia memang sakit, tapi rutinitasnya berubah begitu kita memulai investigasi. Aku terus kepikiran.
Tapi tiba2, Eo Jin menghentikan langkahnya. Dae Hong pun tanya ada apa.
Eo Jin : Pergilah sendiri. Ada yang harus kucek.
Dae Hong : Ada apa? Aku akan ikut.
Eo Jin : Jangan, tolong tunggu di mobil.
Eo Jin pun balik ke ruang guru untuk mencari Ha Bin. Tapi guru bilang, Ha Bin absen tanpa pemberitahuan. Guru juga bilang sudah menghubungi Tae Soo tapi Tae Soo tak menjawab.
Guru : Kenapa kau bertanya soal Ha Bin?
Eo Jin : Aku cuma ingin bertemu dengannya.
Tae Soo kembali ke tempat perbaikan ponsel.
Teknisi mengembalikan ponsel Su Hyeon.
Teknisi : Aku menemukan ponsel itu punya aplikasi pelacak GPS.
Tae Soo : Apa? Kau bisa lihat siapa yang mengunduh aplikasi itu?
Teknisi memeriksa ponsel Su Hyeon lagi sambil menjelaskan ke Tae Soo kalau aplikasi pelacak GPS itu biasanya untuk pasangan dan penggunanya bisa saling terhubung.
Teknisi lantas menunjukkan nomor yang terhubung dengan ponsel Su Hyeon lewat aplikasi tersebut.
Tae Soo pun semakin bingung melihat nomor itu adalah nomor Ji Soo.
Tae Soo : Jadi, dengan aplikasi ini, kita juga bisa melacak ponsel lain?
Teknisi : Tentu.
Dan melalui aplikasi itu pula, Tae Soo melacak keberadaan Ha Bin.
Tak lama, Tae Soo tiba di depan Gedung Seonkyeong.
Berdasarkan sinyal dari ponsel Ji Soo yang terhubung dengan ponsel Su Hyeon lewat aplikasi pelacak, Tae Soo masuk ke Gedung Seonkyeong dan mencari Ha Bin.
Tae Soo masuk ke kedai kopi di gedung itu dan menunjukkan foto Ha Bin pada salah satu pelayan.
Tae Soo : Kau pernah melihat gadis ini?
Tae Soo juga masuk ke apotek dan menunjukkan foto Ha Bin pada apoteker.
Tae Soo kemudian masuk ke sebuah klinik yang juga berada di dalam gedung tersebut dan menunjukkan foto Ha Bin ke resepsionis.
Tae Soo : Kau pernah melihat gadis ini?
Resepsionis : Ya. Dia baru dari sini.
Mendengar itu, Tae Soo pun langsung keluar dan celingukan di depan klinik mencari Ha Bin tapi tak melihat Ha bin. Tae Soo lantas nama klinik yang dia datangi. Di pintu kaca klinik tertulis nama kliniknya. Itu klinik neuropsikiatri.
Tae Soo pun kembali ke resepsionis.
Tae Soo : Dia sebenarnya putriku. Mau apa dia kemari?
Ha Bin sendiri sudah berada diluar gedung. Dia berjalan di parkiran, tapi kemudian dia menghentikan langkahnya lantaran melihat mobil sang ayah. Dia pun langsung sadar bagaimana ayahnya tahu dia di sana dan bergegas mematikan ponselnya.
Setelah itu dia menyetop taksi dan langsung pergi. Begitu taksi membawa pergi Ha Bin, pengendara motor itu muncul lagi dan mengikuti Ha Bin. Entah Jun Tae atau bukan. Yang jelas, si pengendara motor ada hubungannya dengan Jun Tae karena mereka punya motor yang sama.
Tae Soo bicara dengan Dokter Kim Kyeong Mi (mamaknya Sim Bo Young guys).
Tae Soo : Catatan konsultasi?
Dokter Kim pun menjelaskan bahwa Ji Soo sempat berkonsultasi dengannya karena depresi.
Dokter Kim : Ha Bin ingin melihat catatannya.
Tae Soo : Apa aku juga boleh melihatnya? Entah apa kau sudah tahu, tapi tahun lalu, istriku…
Dokter Kim : Akan kuberikan. Sebenarnya, aku menunggu kau datang suatu hari.
Tae Soo : Apa?
Taksi yang membawa Ha Bin terjebak macet. Di tengah kemacetan, Ha Bin tak sengaja melihat si pengendara motor dari spion taksi. Dia pun ingat itu orang yang sama dengan yang menolongnya saat dia dicekik Yeong Min.
Ha Bin lantas meminta supir taksi belok ke kanan.
Tak lama, dia pun bilang ke supir taksi kalau ingin mengubah tujuannya.
Si pengendara motor terus mengikutinya.
Tae Soo beranjak keluar dari klinik sambil memikirkan kata2 Dokter Kim tadi.
Dokter Kim : Aku merekam beberapa sesi atas persetujuannya.Aku bisa kirimkan kepadamu. Tapi, kau pasti berat mendengarkannya.
Tae Soo lalu menatap layar ponselnya. Dan, sinyal ponsel Ji Soo yang dipegang Ha Bin, kini sudah mati.
Para detektif beranjak masuk ke hutan, menuju TKP.
Eo Jin : Dia tak menjawab.
Kapten Oh : Jadi, kau tak melihatnya sejak semalam?
Eo Jin : Ya.
Kapten Oh : Dia tak bilang pergi ke mana?
Eo Jin : Tidak.
Kapten Oh : Jika dia menelepon balik, suruh meneleponku.
Tak lama, mereka tiba di lokasi tempat kerangka Su Hyeon ditemukan serta tempat perkelahian Yeong Min, Ha Bin dan si pengendara motor. Kepala Hwang bilang, mereka menemukan 3 jejak kaki berbeda. Salah satunya sesuai ukuran kaki Yeong Min, yakni 280 mm.
Dan yang lainnya 270 mm, kemungkinan jejak kaki pria dan 230 mm jejak kaki wanita.
Kepala Hwang : Ada tanda-tanda perkelahian juga di mana-mana.
Eo Jin : Jika ada perkelahian, berarti orang itu mungkin punya masalah dengan Choi Yeong Min. Pasti ada alasan kuat juga kenapa dia harus bertemu orang ini dalam pelariannya.
Kapten Oh lalu nanyain anak-anak yang kabur dari rumah ke Detektif Jo.
Detektif Jo : Aku bicara dengan Detektif Park. Mereka tak pernah keluar rumah seharian kemarin.
Kapten Oh : Siapa dia kira-kira?
Dae Hong : Aku penasaran kenapa bertemu di sini dari sekian banyak tempat. Kita harus fokus kepada lokasinya juga. Tempat ini punya arti penting. Cuma orang yang terlibat kasus ini yang tahu.
Eo Jin : Apakah mungkin semua orang yang bertemu di sini kenal Lee Su Hyeon?
Kapten Oh : Apa maksudmu? Choi bertemu kaki tangannya di sini?
Eo Jin : Bisa jadi begitu.
Kapten Oh : Jadi, orang itu dikenal Choi Yeong Min dan Lee Su Hyeon, tapi bukan anak yang kabur.
Mereka semua menatap ke jejak kakinya Ha Bin.
Kamera menyorot Eo Jin yang kayaknya curiga itu Ha Bin.
Kapten Oh beranjak untuk menerima telepon.
Kapten : Hei, Detektif Kim. Kau sudah periksa?
Detektif Kim : Kapten. Park Jun Tae pergi dari rumah semalam dan belum pulang.
Detektif Kim menjawab sambil melihat rekaman kamera pengawas. Di sana terlihat mobil Jun Tae yang beranjak meninggalkan area parkir.
Kapten Oh : Bagaimana penampilannya? Terlihat sakit?
Detektif Kim pun memundurkan rekaman dan melihat saat Jun Tae masuk ke mobil.
Detektif Kim : Dia tampak sehat di video ini.
Kapten Oh : Baiklah. Bawa failnya ke sini.
Detektif Kim : Ya, Pak.
Kapten Oh : Dan…
Detektif Kim lantas menunjukkan foto Yeong Min pada satpam gedung.
Detektif Kim : Pak, apa kau pernah melihat anak ini?
Satpam : Dia membuat kegaduhan di tengah malam. Entah ada urusan apa si preman ini dengan guru yang baik itu.
Detektif Kim pun kembali bicara dengan Kapten Oh.
Detektif Kim : Kapten.
Kapten Oh : Ya, aku dengar. Jadi, Choi Yeong Min dan Park Jun Tae saling kenal.
Taksinya Ha Bin lagi2 kejebak macet. Hari sudah malam. Si pengendara tak jauh di belakang taksi Ha Bin. Tiba2, Ha Bin turun dari taksi dan beranjak ke arah si pengendara.
Ha Bin : Siapa kau? Apa kau mengenalku? Kenapa kau mengikutiku?
Si pengendara malah diam saja menatap Ha Bin.
Ha Bin : Buka helmmu.
Si pengendara malah memainkan mengegas2 motornya.
Beberapa mata pengendara lain yang ada di sekitar mereka, menatap ke arah mereka.
Ha Bin lantas beranjak ke arah jok belakang si pengendara. Tapi si pengendara tiba2 aja melajukan motornya dan melarikan diri.
Ha Bin heran melihatnya.
Di kamarnya, Tae Soo sedang mendengarkan rekaman suara terapi Ji Soo.
Ji Soo : Su Hyeon, Lee Su Hyeon. Nama yang cantik, kan?
Kita lalu diperlihatkan flashback saat Ji Soo bercerita pada Dokter Kim.
Ji Soo : Bagiku, dia itu anugerah. Ha Bin tak pernah membawa teman ke rumah. Su Hyeon adalah teman pertama Ha Bin.
Dokter Kim : Upayamu untuk Ha Bin membuahkan hasil. Upayamu sangat bagus.
Ji Soo : Akhirnya aku bisa merasa lega. Putriku bisa hidup normal sekarang. Ini serasa hadiah atas semua kerja kerasku.
Kemudian ada flashback saat Ji Soo memasak banyak makanan.
Ha Bin datang dan melihat banyak makanan di meja.
Ha Bin : Perayaan apa ini?
Ji Soo berlari ke Ha Bin dan menyuruh Ha Bin mencicipi sup nya.
Ji Soo : Bagaimana? Ibu rasa galbijimnya asin. Perlu ibu tambahkan air? Bagaimana menurutmu?
Ha Bin : Rasanya lumayan.
Tak lama, bel berbunyi. Ji Soo langsung lari ke layar intercom.
Di layar intercom, tampak Su Hyeon. Ternyata, Su Hyeon akan datang. Ji Soo senang dan membukakan pintu untuk Su Hyeon.
Su Hyeon dan Ji Soo merayakan ultah Ha Bin.
Setelah itu, Su Hyeon memberikan hadiah ultah ke Ha Bin.
Su Hyeon : Tapi ini cuma hadiah biasa.
Ha Bin membuka hadiahnya. Isinya, gantungan boneka berwarna mereka.
Ha Bin pun bilang ke Su Hyeon bahwa dia suka hadiahnya.
Ji Soo lalu memberikan hadiah ke Su Hyeon.
Su Hyeon melihat hadiahnya. Sebuah ponsel. Dia tak enak menerima hadiah itu.
Ha Bin memaksa Su Hyeon menerima hadiah itu.
Ha Bin : Terima saja. Kusuruh Ibu membelikan ini untukmu sebagai kado ulang tahunku. Aku tak bisa menelepon dan mengirimimu pesan.
Ji Soo : Terima saja. Bibi ingin kau menerimanya.
Su Hyeon : Terima kasih.
Su Hyeon pun melihat ponselnya.
Su Hyeon : Apa nama kontakku?
Ha Bin : Lee Su Hyeon.
Su Hyeon : Apa? Itu terlalu kaku.
Ji Soo tersenyum menatap mereka berdua.
Ji Soo tengah beberes rumah. Tak lama, Ha Bin pulang dari sekolah. Ha Bin masuk ke rumah dan terus ke kamarnya sambil bicara dengan Su Hyeon di telepon.
Ha Bin : Aku sudah sampai di rumah. Kau sudah di rumah? Aku kurang tahu. Mungkin sore nanti?
Ji Soo tersenyum menatap Ha Bin.
Ha Bin masuk ke kamarnya.
Kamera menyorot gantungan boneka dari Su Hyeon yang Ha Bin gantung di tasnya.
Narasi Ji Soo terdengar.
Ji Soo : Dulu aku tak sadar bahwa hadiah punya konsekuensi.
Hari sudah malam, namun Ha Bin belum juga pulang. Ji Soo pun berdiri diluar pagar, sambil celingukan dan menelpon Ha Bin. Tak lama, Ha Bin pulang. Ji Soo langsung mengomeli Ha Bin.
Ji Soo : Dari mana saja kau? Kau tahu ini pukul berapa? Apa yang terjadi? Kenapa kau bolos les dan tak menjawab telepon ibu belakangan?
Namun Ha Bin diam saja.
Tak lama kemudian, Ha Bin mau masuk ke rumahnya tapi dihentikan Ji Soo dengan memegang lengannya.
Ji Soo kemudian tanya, apa perlu dia tanya Su Hyeon dulu baru Ha Bin mau jawab.
Ha Bin menatap tajam ibunya.
Ha Bin : Lepaskan.
Tatapan tajam Ha Bin, membuat Ji Soo syok dan melepaskan pegangannya. Ha Bin lantas masuk ke rumahnya. Ji Soo terdiam menatap ke arah Ha Bin.
Hari berikutnya, ketika sekolah bubar, Ha Bin beranjak pergi setelah tak bisa menghubungi seseorang. Ji Soo diam-diam mengikuti Ha Bi dari sekolah.
Ha Bin pun menunjukkan foto seseorang di ponselnya ke anak2 jalanan.
Ha Bin : Apa kalian kenal dia?
Anak2 jalanan itu mengaku tak melihat orang yang Ha Bin cari.
Ha Bin lalu memberi mereka uang dan memberikan nomornya.
Ha Bin : Nomornya 010-0450-7658. Hubungi aku jika kalian lihat. Aku bisa berikan lagi.
Ha Bin juga bertanya pada anak2 jalanan yang lain, lalu memberikan uang dan nomornya kemudian meminta mereka menghubunginya jika melihat orang yang dicarinya.
Ji Soo yang melihat Ha Bin, bergegas mengikuti Ha Bin lagi tapi ponselnya berbunyi.
Ji Soo : Halo. Kaukah ini, Su Hyeon?
Sekarang, Ji Soo dan Su Hyeon duduk di taman. Ji Soo memaksa Su Hyeon memberitahunya jika tahu sesuatu.
Ji Soo : Bibi melihat Ha Bin bersama beberapa anak aneh…
Su Hyeon : Dia mencariku.
Ji Soo : Apa maksudmu?
Su Hyeon : Dia mencariku karena aku bolos sekolah dan tak menjawab teleponnya.
Ji Soo : Kenapa kau tak menjawab teleponnya?
Sambil menatap Ji Soo, Su Hyeon bilang Ji Soo tahu alasannya.
Ji Soo terkejut tapi dia tetap tanya apa maksud Su Hyeon.
Su Hyeon : Bibi tahu semuanya tapi bibi tak memberitahuku. Maksudku, soal Ha Bin.
Ji Soo : Apa maksudmu?
Su Hyeon : Ha Bin itu berbeda dari anak-anak lain.
Air mata Su Hyeon lantas menetes.
Su Hyeon : Aku tak bisa menjelaskannya, tapi aku takut… Bibi pasti tahu. Bibi paham maksudku. Aku takut kepadanya.
Su Hyeon lalu meminta tolong pada Ji Soo.
Su Hyeon : Bibi bisa membantuku, 'kan?
Ji Soo : Kau ingin bantuan apa?
Setelah memberitahu Ji Soo, Su Hyeon pun pergi.
Ji Soo pun nangis.
Malamnya, saat Ha Bin baru pulang, Ji Soo meminta Ha Bin berhenti mencari Su Hyeon.
Ji Soo : Berhentilah menelepon dan mencarinya.
Ha Bin : Ibu bilang aku harus berteman.
Ji Soo : Kau tak bisa berteman dengan orang yang tak mau berteman. Kau tak bisa memaksanya. Jadi, hentikanlah.
Ha Bin : Tidak. Aku akan menemukannya.
Ji Soo : Katakanlah kau menemukannya. Lalu, apa?
Ha Bin melihat ibunya gemetaran. Dia pun mendekat dan tanya kenapa sang ibu gemetaran.
Ha Bin : Ibu khawatir aku berbuat sesuatu? Seperti pada Ha Jun?
Ji Soo : Apa maksudmu…
Ha Bin : Ibu pikir aku membunuhnya, 'kan? Seperti ayah.
Ji Soo : Apa?
Ha Bin : Jujurlah kepadaku. Itu tak pernah terlintas di benak Ibu? Sekali pun tidak?
Ji Soo terdiam mendengar kata-kata Ha Bin.
Ha Bin pun masuk ke kamar nya.
Perlahan2, Ji Soo mendekat ke kamar Ha Bin. Dia membuka pintu dan syok melihat Ha Bin lagi mengoyak2 buku. Tak lama kemudian, Ha Bin mengamuk dan membanting semua barang2nya yang ada di atas meja. Ha Bin kemudian berhenti dan menatap ke arah Ji Soo. Ji Soo menangis kalut. Dan, Ha Bin terus mengamuk.
Esoknya, Ji Soo mendatangi Dokter Kim.
Dokter Kim : Kau tak datang belakangan ini. Terjadi sesuatu, 'kan?
Napas Ji Soo tercekat.
Ji Soo : Ha Bin, Ha Bin...
Ji Soo tak sanggup mengatakannya.
Dokter Kim : Kau bisa menceritakan semuanya.
Ji Soo : Ha Bin, Ha Bin...
Ji Soo pun ingat saat dia menguburkan Su Hyeon.
Ji Soo : Kurasa Ha Bin membunuh seekor anjing.
Dokter Kim : Maksudmu, dia menyakiti hewan? Bagaimana bisa?
Ji Soo : Entahlah. Saat kutemukan, anjing itu sudah mati. Tapi aku tak bisa tanya itu kepadanya. Aku tak bisa. Aku yang mengubur anjing itu sendiri dan aku merasa bersalah.
Napas Ji Soo kian sesak. Dokter Kim menyuruh Ji Soo tarik napas yang dalam.
Ji Soo : Aku tak peduli soal keadaanku. Tapi jika Ha Bin melakukan sesuatu seperti ini lagi, aku tak tahu... Aku tak tahu harus berbuat apa.
Tae Soo terdiam menonton video konsultasi Ji Soo.
Beberapa detik kemudian, Tae Soo menonton lagi video rekaman saat Ji Soo mengubur mayat Su Hyeon.
Tae Soo : Kau salah. Kau kira Ha Bin yang membunuhnya.
Tiba2, Tae Soo mendengar suara seorang pria.
"Ini gila."
Tae Soo bahkan mengulang videonya lagi untuk memastikan pendengarnya.
Tak lama, Tae Soo ingat saat dia menemui Yeong Min di toilet kantor polisi.
Yeong Min : Pertanyaan yang bagus. Aku sendiri penasaran. Kenapa putrimu sangat terobsesi denganku?
Tae Soo pun sadar suara pria di rekaman video Ji Soo mengubur Su Hyeon adalah suara Yeong Min.
Bersambung ke part 2...
EmoticonEmoticon