All Content From : MBC
Sinopsis Lengkap : Such A Close Traitor
Sebelumnya : Such A Close Traitor Eps 4-1
Selanjutnya : Such A Close Traitor Eps 5-1
Di dalam, Yeong Min mem-briefing anak-anak.
Yeong Min : Aku tak kenal Lee Su Hyeon. Jadi, tutup mulut kalian. Jika mengadu, kalian pun akan mati.
Tapi, tak ada Eun Jin diantara anak2 itu.
Kamera lantas menyorot ke pintu sebuah kamar yang dikunci dengan gembok.
Apakah Eun Jin dikurung di sana?
Anak2 itu dikawal masuk ke mobil polisi. Tiba-tiba, Tae Soo datang. Kapten Oh bergegas menghampiri Tae Soo.
Tae Soo : Lee Su Hyeon dulu anggota geng Choi Yeong Min?
Kapten Oh : Kau kuhubungi cuma untuk memberikan info baru. Kau tak boleh kemari di tengah-tengah audit.
Tae Soo : Apa kau yakin?
Kapten Oh : Reaksi Choi menunjukkan dia merahasiakan sesuatu. Kedua korban dulu di geng yang sama. Kini kita cuma butuh bukti kuat. Jangan berulah dan pergilah.
Kapten Oh lantas beranjak mendekati anak2 itu.
Anak2 itu protes karena mereka dibawa lagi. Mereka mengaku tak bersalah.
Tae Soo melihat anak2 itu dan dia pun ngeh ada satu anak yang hilang.
Tae Soo : Kenapa kurang satu? Sebelumnya, tujuh anak diinterogasi.
Yeong Min : Memangnya aku ayah mereka? Anak itu pasti sedang keluar.
Detektif Kim menenangkan Tae Soo.
Detektif Kim : Nanti kami cek di kantor dan mengabarimu.
Tim Jatanras 1 pun pergi.
Tae Soo juga mau pergi. Tapi saat melewati kos-kosan untuk menuju ke mobilnya yang diparkir di depan kos-kosan, dia melihat wanita pemilik kos-kosan yang mengintip dari jendela.
Tae Soo pun langsung menanyai wanita itu. Dia menunjukkan foto Su Hyeon padanya.
Tae Soo : Pernahkah kau melihat gadis ini? Namanya Lee Su Hyeon.
Wanita itu mengaku kurang ingat. Lalu dia tanya, siapa Su Hyeon.
Tae Soo : Dia gadis yang kabur. Dia tinggal di basemen ini tahun lalu.
Wanita itu lantas mengaku kalau wajah Su Hyeon memang tidak asing setelah dia mengingat-ingat.
Tae Soo pun memperhatikan gerak gerik wanita itu dan dia tahu wanita itu berbohong.
Tae Soo : Apa hubunganmu dengan Choi Yeong Min?
Wanita itu mengaku kalau Yeong Min hanya penyewa.
Tae Soo : Pernahkah kau bertemu dia atau mengobrol langsung?
Wanita itu mengaku tak paham maksud Tae Soo.
Tae Soo pun pergi.
Wanita itu mengunci pagar dan mulai terlihat gelisah sambil berjalan menuju ke pintu rumah.
Tiba-tiba, dia mendengar suara ribut dan menoleh ke sebuah jendela, tempat asal suara.
Ingatan wanita itu pun melayang ke pagi hari saat dia mengintip ke dalam ruangan tersebut dari luar jendela. Su Hyeon disekap di sana. Tangan dan kakinya diikat, serta mulutnya dilakban. Su Hyeon tengah berusaha membuka ikatan di tangannya. Su Hyeon dan wanita itu kemudian beradu pandang.
Eo Jin bilang ke Kapten Oh kalau anak2 itu jadi tak kooperatif sama sekali.
Katen Oh : Itu sudah pasti. Itu ulahnya Choi Yeong Min.
Dae Hong : Apa kau yakin gadis bernama Eun Jin tak ada di rumah itu?
Kapten Oh : Katanya dia tak pernah pulang dan tak mau menjawab telepon.
Dae Hong : Eun Jin memberikan keterangan yang memberatkan Choi Yeong Min. Aku takut Choi Yeong Min membalasnya.
Kapten Oh lalu mengajak semuanya menyelidiki lingkup pergaulan Su Hyeon.
Detektif Kim bilang, Su Hyeon udah berhenti pakai ponsel sejak dua tahun lalu jadi akan sulit menemukan lingkup pergaulannya.
Detektif Jo : Tapi anak-anak zaman sekarang tak bisa hidup tanpa ponsel.
Kapten Oh : Pokoknya, selidiki sekolah, rumah, dan lingkungannya mulai besok pagi. Jika kita terus mencari, kita akan menemukan setidaknya satu orang yang mengingat dia.
Ha Bin mengintip ayahnya dari jendela.
Tampak sang ayah yang mondar mandir diluar. Ha Bin pun berhenti mengintip ayahnya.
Dia beranjak menjauhi jendela dan membuka tas yang berisi uang. Setelah itu, Ha Bin menghubungi Yeong Min, namun nomor Yeong Min tak aktif.
Tae Soo masih menunggu diluar. Tak lama, seorang wanita datang menghampiri Tae Soo. Wanita itu bilang bahwa Ha Bin tak mau keluar.
Tae Soo : Ada yang harus kutanyakan kepadanya.
Wanita itu : Aku paham situasimu, tapi jam berkunjung sudah berakhir.
Tae Soo : Aku tahu ini tak diperbolehkan, tapi bisakah kau membantuku?
Wanita itu : Kita harus menghormati pendapat Ha Bin. Maaf, ya.
Ha Bin dititipkan di tempat penitipan anak korban kekerasan.
Tanpa Tae Soo sadari, seseorang mengawasinya.
Tae Soo pun kembali ke rumahnya. Begitu masuk rumah, dia terus ke kamar Ha Bin. Tae Soo duduk di ranjang Ha Bin dan terdiam memikirkan kata2 Ha Bin tadi.
Ha Bin : Pernahkah ayah bertanya kenapa aku begini?
Besoknya, Tae Soo menghadap Kepala Lee.
Kepala Lee : Kau bisa kembali menyelidiki. Ini jelas sangat bertentangan dengan laporannya, jadi kasus ditutup.
Tae Soo : Sudah tahu siapa informannya?
Kepala Lee : Aku tak tahu soal itu. Ada seseorang yang kau pikirkan?
Tae Soo : Tidak ada.
Tae Soo pun menuruni tangga habis dari ruangan Kepala Lee. Di bawah, dia Kapten Oh memanggilnya. Tae Soo pun menghentikan langkahnya. Kapten Oh menghampiri Tae Soo.
Kapten Oh : Kudengar kau dibebaskan dari segala tuduhan.
Tae Soo : Bagaimana interogasi Choi Yeong Min?
Kapten Oh : Si bocah tengik itu. Dia mengoceh tak jelas kepada Pak Goo dan sama sekali tak memedulikan Bu Lee. Ini bagus. Ikutlah denganku menginterogasinya.
Kapten Oh beranjak duluan. Tae Soo mau mengikuti Kapten Oh, tapi Yeong Min muncul dikawal detektif. Kapten Oh tanya, Yeong Min mau kemana. Yeong Min bilang ke kamar mandi. Yeong Min pun masuk ke kamar mandi yang letaknya di sebelahnya.
Yeong Min mencuci tangannya. Tae Soo menyusul Yeong Min ke kamar mandi.
Tae Soo : Kau kenal Ha Bin?
Yeong Min : Dia putrimu, 'kan? Ji Yeon yang bilang.
Tae Soo : Bagaimana kau mengenal Ha Bin?
Yeong Min : Pertanyaan yang bagus. Aku sendiri penasaran. Kenapa putrimu sangat terobsesi denganku?
Yeong Min selesai mencuci tangan dan menatap Tae Soo dari jarak dekat.
Yeong Min : Detektif yang lain tak tahu, 'kan? Bahwa putrimu membunuh Min A.
Tae Soo ingin membalas tapi tak bisa.
Yeong Min : Boleh aku pulang sekarang? Boleh? Bagaimana kalau aku keceplosan karena kelelahan?
Yeong Min lantas menabrak tubuh Tae Soo dan beranjak keluar.
Tae Soo masuk ke ruang interogasi. Di sana, sudah menunggu Yeong Min.
Tae Soo : Lee Su Hyeon. Kapan dia masuk gengmu?
Yeong Min : Apa sekitar tahun lalu, ya? Apa saat musim dingin, ya?
Tae Soo : Kapan terakhir kau melihatnya?
Yeong Min : Atau musim panas?
Tae Soo : Kau harus spesifik. Orang tak bersalah biasanya kooperatif saat interogasi.
Yeong Min : Dia masuk geng awal tahun lalu dan keluar sekitar musim panas. Dia pergi tanpa pamit. Jadi, aku tak peduli.
Tae Soo : Perkiraan waktu kematiannya sekitar saat kau terakhir melihatnya.
Yeong Min : Jangan bawa-bawa aku hanya karena kami tinggal serumah sebentar.
Tae Soo : Mayat Lee Su Hyeon sudah ditemukan. Mayat bisa membantu mengungkap pelaku. Kami sudah menemukan mayatnya.
Yeong Min : Jujur saja, wajar jika nanti ditemukan jejak diriku di jasadnya. Seperti yang kau tahu, dulu kami tinggal serumah.
Tae Soo : Itu tergantung pada temuan kami.
Di ruang observasi, Kepala Lee yang mendengarkan interogasi bersama Kapten Oh, tanya ke Kapten Oh, apa ada sesuatu yang ditemukan di jasad korban.
Kapten Oh menatap ke Tae Soo.
Kapten Oh : Tidak. Dia tak bilang apa-apa soal itu.
Yeong Min bicara lagi.
Yeong Min : Begini, Paman. Masalahnya… Aku tak peduli soal Lee Su Hyeon, tapi aku ingin tahu siapa pembunuh Min A. Aku sangat penasaran.
Tae Soo : Kau kenal Park Ji Yeon, 'kan?
Yeong Min : Dia dekat dengan Min A. Dia mengatakan hal aneh kepadaku.
Tae Soo : Begitukah? Dia juga mengatakan hal aneh kepadaku. Tentang dirimu. Katanya, kau temperamental dan kasar jika situasi tak sesuai maumu. Kurasa aku tahu alasan Song Min A dan Park Ji Yeon meninggalkanmu.
Yeong Min : Sepertinya si jalang itu masih berbohong setiap kali dia membuka mulutnya.
Tae Soo : Choi Yeong Min. Anak-anak itu tak mau menurutimu, 'kan? Meski kau memberi mereka tempat tinggal dan memukuli mereka. Yah, itu wajar. Siapa yang mau berada di dekatmu? Kau binatang yang tak bisa mengendalikan emosinya.
Yeong Min mulai terpancing.
Yeong Min : Hentikan.
Tae Soo : Sama seperti ayahmu, kau takut. Kau takut anak-anak itu
mungkin meninggalkanmu. Sama seperti ibumu.
Yeong Min : Tutup mulutmu.
Tae Soo : Karena itukah kau juga memukuli Lee Su Hyeon?
Yeong Min : Jalang mana yang mengatakan kebohongan ini? Ada bukti aku memukuli mereka?
Tae Soo : Sudah kubilang. Kami menemukan mayatnya yang bisa bantu mengungkap pelakunya. Ada banyak memar.
Yeong Min : Konyol. Ada memar? Setelah dikubur selama setahun?
Tae Soo : Dari mana kau tahu?
Yeong Min : Kau sendiri yang bilang dia tewas musim panas lalu.
Tae Soo : Aku tak pernah bilang dikubur. Kubilang kami menemukan mayatnya.
Yeong Min tak berkutik mendengar kata2 Tae Soo.
Tae Soo : Kau membunuh Lee Su Hyeon, 'kan?
Yeong Min mulai gugup.
Tae Soo keluar, menemui Kapten Oh dan Kepala Lee.
Kepala Lee : Dia tak mau bicara lagi sejak itu?
Tae Soo : Ya.
Kepala Lee : Aku paham maksudmu. Dia tak bisa ditangkap dengan itu.
Tae Soo : Jika kita bebaskan dia sekarang, dia mungkin membuat rencana untuk kabur.
Kepala Lee : Aku tahu. Itu sebabnya aku ingin kalian menemukan bukti kuat dan membuatnya mengaku. Lepaskan dia dan awasi baik-baik selama pengintaian.
Kepala Lee beranjak pergi.
Kapten Oh kesal.
Kapten Oh : Sial. Selalu saja membahas bukti.
Kapten Oh juga pergi.
Tae Soo pun menyuruh Yeong Min keluar.
Yeong Min beranjak keluar.
Ibu kos Yeong Min berdiri di depan pagar dan mengintip keluar, kalau2 polisi masih berjaga. Dirasa aman, dia langsung pergi ke halaman belakang untuk menemui Yeong Min.
Ibu kos : Polisi bertanya soal Lee Su Hyeon. Mungkin....
Yeong Min : Mayatnya ditemukan.
Ibu kos : Kita harus bagaimana? Bagaimana jika mereka…
Yeong Min menatap ibu kos nya.
Yeong Min : Min A juga tewas. Jadi, kita bungkam saja.
Ibu kos : Gadis itu mengikuti Min A kemana-mana, kan? Entah sebanyak apa dia tahu. Dia juga putri seorang polisi.
Yeong Min kesal, si jalang itulah yang membunuh Min A. Tapi tak bisa kuadukan karena dia memegang uangku. Sial.
Ibu kos tak bicara lagi. Dia gelisah dan menggigit jempolnya, sementara tangannya yang satu lagi mengelus2 perutnya. Yeong Min yang melihat itu pun berkata kalau dia akan melakukan apapun agar uangnya kembali.
Yeong Min : Kita tinggalkan tempat ini.
Ibu kos : Dia bilang akan mengembalikan uangnya saat kau menemuinya?
Yeong Min pun berdiri dan menatao ibu kos nya.
Yeong Min : Masa bodoh. Akan kuambil uangnya kembali. Kau ikut, 'kan?
Ibu kos : Tentu saja. Bagaimana kau akan menemuinya? Polisi mengawasimu.
Yeong Min : Sialan.
Kapten Oh dan Detektif Kim menemui wali kelas Ha Bin di sekolah untuk menanyakan Su Hyeon.
Detektif Kim : Jadi, dia dikeluarkan karena kebanyakan absen.
Wali kelas : Benar.
Detektif Kim : Apa kau ingat sesuatu tentang dia?
Wali kelas : Dia ikut klub atletik. Dia berusaha keras meskipun kesulitan keuangan. Lalu, dia cedera dan sangat terpukul. Saat itulah dia berhenti masuk sekolah.
Kapten Oh : Apa Su Hyeon punya teman yang bisa memberikan detail tentang dia?
Wali kelas : Seingatku tak ada.
Kapten Oh : Tak seorang pun?
Wali kelas : Ya, dia sangat pendiam. Omong-omong, kalian sudah dapat petunjuk tentang pelaku pembunuhan Su Hyeon?
Kapten Oh : Kami masih menyelidikinya.
Wali kelas mengantarkan kedua detektif ke depan. Setelah melihat kedua detektif pergi, wali kelas membalikkan badannya dan melihat Ha Bin di tangga. Keduanya beradu pandang. Tak lama kemudian, wali kelas yang entah kenapa merasa tak nyaman, beranjak pergi.
Dae Hong menyentuh pintu kayu rumah Su Hyeon yang rusak dengan tangannya yang sudah memakai sarung tangan. Dia bilang, dia paham kenapa Su Hyeon kabur dari rumah.
Dae Hong membuka pintu. Kamera menyorot beberapa botol miras dan bungkus rokok di atas meja. Sebagian bungkus rokok besera puntungnya, dijejelin ke dalam botol. Eo Jin bilang, itu pemandangan biasa dalam KDRT.
Dae Hong lalu melihat berbagai piagam penghargaan Su Hyeon yang dipajang di rak.
Dae Hong : Sepertinya dia pelari berbakat. Dia dapat banyak penghargaan.
Eo Jin mengambil gantungan boneka yang sama kayak punya wali kelas.
Dae Hong pun mendekati Eo Jin saat melihat gantungan tersebut.
Dae Hong : Tunggu. Itu hampir sama persis dengan bukti yang diserahkan Kapten Jang.
Eo Jin : Ya, 'kan? Entah siapa yang mengirimkan buktinya. Tak mungkin Lee Su Hyeon karena dia sudah tewas.
Salah satu petugas forensik memanggil Eo Jin.
Eo Jin dan Dae Hong keluar.
Petugas forensik memberikan selembar foto. Itu foto Su Hyeon bersama Ha Bin, namun wajah Ha Bin di foto itu sudah dirusak.
Ha Bin menghubungi Yeong Min.
Ha Bin : Temui aku malam ini.
Yeong Min : Ada perlu apa?
Ha Bin : Kau akan tahu setelah bertemu.
Yeong Min : Ayah dan putrinya sama saja. Satu keluarga gila.
Ha Bin : Jika tak mau uangnya, matikan saja.
Yeong Min pun bilang dia tak bisa pergi karena ada polisi.
Ha Bin lantas meminta Yeong Min menurutinya saja.
Ha Bin : Aku bisa menyingkirkan polisi.
Yeong Min pun tanya gimana caranya.
Dae Hong menyuruh Eo Jin balik ke kantor duluan.
Eo Jin pun tanya kenapa.
Dae Hong : Aku ingin mengecek rumah Choi Yeong Min. Aku masih belum bisa menghubungi Eun Jin.
Eo Jin : Jadi, ini bukan urusan kerja, tapi murni karena khawatir?
Dae Hong : Dia memercayaiku dan jujur kepadaku. Aku tak ingin dia celaka gara-gara itu.
Lah Eo Jin malah tak terima Dae Hong mencemaskan Eun Jin.
Eo Jin : Kadang kau lupa statusmu. Kau seorang polisi. Sudah tugasmu menanyainya.
Dae Hong : Tapi ini membebaniku. Aku harus mengambil tindakan.
Eo Jin : Kenapa kau menjadi polisi? Ada banyak pekerjaan lain untukmu menyalurkan kebaikan hatimu.
Dae Hong pun tanya, apa dia salah mengkhawatirkan Eun Jin.
Eo Jin menatap Dae Hong dengan tatapan tajam.
Eo Jin : Pak Gu, kau tak takut? Dalam pekerjaan kita, kesalahan terkecil sekalipun bisa berdampak serius.
Setelah mengatakan itu, Eo Jin beranjak pergi.
Dan Dae Hong beranjak ke arah berlawanan.
Detektif Jo yang masih mengawasi rumah tempat Yeong Min nge-kos, dikejutkan dengan kedatangan satu mobil ambulans.
Detektif Jo turun dari mobil dan berlari mendekati ambulans sambil menghubungi Kapten Oh.
Detektif Jo : Kapten, terjadi sesuatu di sini. Akan kucek, nanti kukabari lagi.
Kapten Oh dan Tae Soo menuruni tangga mengikuti Kepala Lee.
Kepala Lee : Bubarkan tim pengintaian.
Tae Soo : Pak, Choi Yeong Min bukan tipe orang yang akan bunuh diri.
Kapten Oh : Ya. Obat tidur yang dia minum saja tidak banyak. Detektif Jo mengecek rumah sakit…
Kepala Lee berhenti berjalan dan menatap mereka sambil meninggikan suaranya.
Kepala Lee : Dia menyewa pengacara!
Kepala Lee lantas menyuruh mereka membubarkan tim pengintaian sebelum situasi memburuk.
Kapten Oh tak setuju. Dia mau menjelaskan kalau Yeong Min cuma pura-pura. Kepala Lee pun berkata kalau faktanya mereka menekan Yeong Min tanpa bukti.
Kepala Lee : Carilah buktinya. Cuma itu solusinya.
Yeong Min sendiri ada di salah satu kamar RS. Dia duduk di ranjang, mengenakan seragam RS. Tak lama kemudian, dia mendekat ke pintu kamarnya yang memiliki jendela dan mengintip keluar.
Dae Hong di rumah tempat Yeong Min ngekos. Dia mengetuk pintu tempat rumah kos anak-anak, tapi tak ada yang membukakan pintu. Dae Hong lantas beranjak menjauhi pintu dan mendekat ke jendela kamar tempat Su Hyeon disekap dulu. Dia mencoba mengintip tapi tiba2, seseorang keluar dari rumah induk yang letaknya di lantai atas.
Dae Hong pun mendongak ke atas. Ternyata Do Yoon yang keluar.
Dae Hong pun menyapa Do Yoon.
Dae Hong : Hai. Apa kau tinggal di sini?
Do Yoon : Ya, di atas.
Dae Hong : Aku polisi. Boleh aku bertanya? Kau mau pergi, ya?
Do Yoon : Ya.
Dae Hong : Boleh aku tanya satu hal?
Dae Hong pun menunjukkan foto Eun Jin pada Do Yoon.
Dae Hong : Apa kau kenal gadis yang tinggal di basemen ini?
Do Yoon mengangguk.
Dae Hong : Apa kau pernah melihatnya hari ini atau kemarin?
Dae Hong menggeleng.
Setelah itu, Dae Hong menunjukkan foto Su Hyeon.
Dae Hong : Apa kau kenal gadis ini?
Melihat foto Su Hyeon, Do Yoon terkejut. Dae Hong yang melihat ekspresi Do Yoon setelah melihat foto Su Hyeon, tanya, apa Do Yoon kenal. Do Yoon diam saja, dengan raut wajah yang menggambarkan kalau dia mengenal Su Hyeon.
Dae Hong : Ada apa?
Do Yoon tetap diam.
Tiba2, Eun Jin pulang. Dae Hong mendekati Eun Jin dan terkejut melihat wajah Eun Jin yang memar.
Dae Hong : Eun Jin-ah, kenapa wajahmu?
Eun Jin menyuruh Dae Hong pergi.
Dae Hong pun tanya apa itu ulah Yeong Min. Dae Hong lantas menyuruh Eun Jin melaporkan hal itu ke polisi. Dia juga bilang akan mencarikan tempat tinggal untuk Eun Jin. Namun Eun Jin terlanjur kecewa pada Dae Hong.
Eun Jin : Bisakah kau berhenti membuat janji yang tak bisa kau tepati? Aku tak butuh belas kasihanmu.
Eun Jin masuk ke dalam.
Dae Hong terdiam mendengar kalimat Eun Jin tadi.
Detektif Jo menunjukkan foto Su Hyeon pada ajumma penjual street food.
Ajumma itu pun mengaku mengenal Su Hyeon.
Ajumma : Seseorang mencarinya belum lama ini. Dia menyuruhku menghubunginya jika melihat gadis ini. Dia terus mencarinya selama berbulan-bulan.
Detektif Jo : Apa kau punya info kontaknya?
Sekarang, Detektif Kim dan Kapten Oh ada di depan sebuah unit apartemen bernomor 808. Kapten Oh menghubungi seseorang tapi nomor yang dia hubungi tak aktif.
Kapten Oh : Aneh sekali. Saat aku menelepon sekolah, katanya dia sudah pergi. Dulu dia wali kelasnya.
Detektif Kim : Mungkin dia pergi mencarinya karena dia kabur.
Kapten Oh : Yang benar saja. Guru macam apa yang mencari muridnya yang hilang selama berbulan-bulan?
Detektif Kim : Benar. Tak wajar jika mencari berbulan-bulan.
Kapten Oh : Jika anakku hilang dan wali kelasnya melakukan itu, aku justru curiga, bukannya bersyukur.
Mereka berdua lalu menatap unit apartemen bernomor 808 yang ternyata milik wali kelasnya Su Hyeon, pria yang disebut2 mencari Su Hyeon selama berbulan2.
Yeong Min kabur dari rumah sakit. Bersamaan dengan itu, Tae Soo ke rumah sakit. Tae Soo masuk ke kamar tempat Yeong Min dirawat dan terkejut Yeong Min sudah tidak ada.
Tae Soo pun langsung menghubungi rekannya sambil berlari keluar.
Tae Soo : Choi Yeong Min tak ada di rumah sakit.
Yeong Min keluar dari lift dan buru2 meninggalkan rumah sakit.
Tae Soo telat beberapa detik. Begitu Yeong Min keluar dari lift pergi, Tae Soo datang. Dia berlari keluar dan melewati lift yang tadi dinaiki Yeong Min.
Kapten Oh dan Detektif Kim baru kembali ke kantor.
Detektif Kim : Ada rekaman dia naik taksi, tapi pelat nomornya tak kelihatan. Aku meminta pusat kendali melacaknya.
Kapten Oh : Cari ke mana pun dia mungkin pergi.
Detektif Kim mengerti dan bergegas melaksanakan perintah Kapten Oh.
Eo Jin memberikan foto Su Hyeon bersama Ha Bin ke Kapten Oh. Namun, wajah Ha Bin digores2.
Eo Jin : Kami temukan ini di rumah Lee Su Hyeon.
Kapten Oh : Apa ini? Wajahnya digores.
Tak lama, Tae Soo datang dan langsung nanyain Yeong Min.
Kapten Oh bilang mereka masih mencari Yeong Min.
Kapten Oh lantas menunjukkan foto itu ke Tae Soo.
Kapten Oh : Siapa ini? Ini ditemukan di rumah Lee Su Hyeon. Apa mereka satu geng?
Tae Soo melihat foto itu.
Eo Jin menjawab pertanyaan Kapten Oh.
Eo Jin : Kurasa tidak. Tanggal yang tertulis di foto itu sebelum dia masuk geng. Kurasa kita harus mengidentifikasi gadis ini juga.
Tae Soo lalu melihat Su Hyeon memegang ponsel.
Tae Soo : Kau bilang Lee Su Hyeon tak punya ponsel.
Kapten Oh : Ya.
Tae Soo : Tunggu. Dia punya ponsel di sini.
Eo Jin : Mungkin ponsel orang lain.
Kapten Oh : Kalau bukan ponselnya atau orang tuanya… Siapa yang membelikannya ponsel?
Wali kelas Ha Bin menemui ibu kos Yeong Min.
Wali kelas : Seong Hui-ssi.
Seong Hui celingukan, lalu menatap wali kelas Ha Bin.
Seong Hui : Kubilang jangan datang. Berbahaya.
Wali kelas : Polisi datang ke sekolah.
Seong Hui : Apa mereka mencurigaimu?
Wali kelas : Belum. Apa Choi Yeong Min mengatakan sesuatu?
Seong Hui : Dia belum tahu apa-apa.
Wali kelas pun stress. Dia terdiam sejenak dan menarik napasnya. Setelah itu, dia minta maaf pada Seong Hui.
Wali kelas : Maaf aku membebanimu dengan ini.
Seong Hui meraih tangan wali kelas, sambil menatap wali kelas dengan tatapan lembut.
Seong Hui : Jangan khawatir, Jun Tae-ssi. Semua akan baik-baik saja.
Keduanya lantas saling memeluk.
Kamera lalu menyorot motor Jun Tae yang diparkir tak jauh dari rumah kos. Itu motor yang sama dengan motor pengendara yang mengawasi Tae Soo ketika Tae Soo mengunjungi rumah penitipan anak.
Sambil berjalan keluar dari gedung kantornya, Tae Soo menelpon seseorang.
Tae Soo : Ini aku. Jang Tae Soo. Bisa aku minta tolong? Bisa kau temukan nomor yang paling sering dihubungi tahun lalu? Ya. Namanya Jang Ha Bin.
Taksi yang dinaiki Yeong Min berhenti di hutan.
Tentu saja Yeong Min kaget dan bertanya-tanya darimana Ha Bin tahu tempat itu.
Yeong Min lantas masuk ke dalam hutan dan tiba di lokasi tempat kerangka Su Hyeon ditemukan.
Tak lama, Ha Bin datang. Yeong Min pun tanya siapa Ha Bin dan kenapa Ha Bin bisa tahu tempat itu.
Ha Bin tak menjawab dan beranjak ke arah Yeong Min.
Yeong Min : Apa maumu? Sialan! Kau pasti punya maksud tertentu.
Ha Bin : Maksud? Kau sudah tahu.
Yeong Min : Apa ini karena Lee Su Hyeon?
Ha Bin : Apa hubunganmu dengannya? Dari mana kau kenal dia?
Yeong Min : Omong kosong apa ini? Hei, tak usah bertele-tele, langsung ke intinya saja. Jika bukan soal Lee Su Hyeon, kenapa....
Tiba2 aja Yeong Min menyadari sesuatu.
Yeong Min : Aku paham sekarang.
Tae Soo ke kamar Ha Bin. Dia melihat kamar Ha Bin sejenak. Tapi saat hendak keluar dari kamar Ha Bin, dia dihubungi seseorang.
"Jang Ha Bin sering menghubungi kedua nomor ini tahun lalu. Nama pemiliknya sama."
"Apa? Apa maksudmu?"
"Kedua nomor itu terdaftar atas nama Yoon Ji Suu."
"Apa? Keduanya adalah nomor Yoon Ji Soo? Kirimkan nomornya kepadaku."
Tak lama, Tae Soo menerima pesan dari Lee Gyeong Min yang mengirimkan kedua nomor tersebut.
Kembali ke Yeong Min yang menyadari siapa Ha Bin.
Yeong Min : Kau putrinya Bibi itu, bukan? Kau mirip dengannya. Apa kau balas dendam kepada kami karena kami memeras ibumu? Apa gara-gara itu? Karena itu jugalah kau bunuh Min A. Astaga, kau jalang menakutkan. Tapi aku kasihan kepadamu. Kau menjadi pembunuh
yang tak tahu apa-apa.
Ha Bin : Kenapa kau mengancamnya?
Yeong Min : Kau sungguh ingin tahu?
Ha Bin : Jawab aku. Atau aku akan membunuhmu.
Yeong Min : Hei. Jangan menyesali ini nanti. Kau sendiri yang minta.
Yeong Min meraih ponselnya dan menunjukkan rekaman di ponselnya.
Tae Soo menghubungi salah satu nomor yang sering dihubungi Ha Bin. Dan, tiba2 terdengar dering ponsel dari dalam laci meja belajar yang dikunci Ha Bin. Sontak lah Tae Soo pun membuka paksa laci itu. Di sana, dia menemukan sebuah ponsel yang mendapat panggilan darinya.
Tae Soo melihat ponsel itu. Di layar depan, ada foto Soo Hyun bersama Ha Bin.
Sontak Tae Soo kaget dan teringat foto yang ditunjukkan Kapten Oh tadi padanya, foto Soo Hyeon bersama seorang gadis yang wajahnya digores.
Ha Bin melihat rekaman video di ponsel Yeong Min.
Di sana, tampak Ji Soo tengah menggali tanah.
Sontak Ha Bin terkejut melihatnya.
Kita diperlihatkan flashback yang terjadi hari itu.
Ji Soo menggali tanah dengan sekop. Tapi kemudian, dia melihat ke belakangnya. Ji Soo lantas lanjut menggali. Tapi sekopnya terbentur batu besar. Ji Soo lalu mulai emosional. Dia mencampakkan sekop dan lanjut menggali tanah dengan kedua tangannya. Tapi tak lama, Ji Soo berhenti menggali. Dia menatap kedua tangannya yang kotor karena tanah. Tak lama kemudian, dia melihat ke sampingnya. Ada Su Hyeon yang sudah tidak bernyawa disampingnya.
Tiba2, Ha Bin muncul di belakang ibunya.
Sontak sang ibu terkejut menatap ke arahnya.
Bersambung..............
EmoticonEmoticon