Kamis, 14 November 2024

Sinopsis Such a Close Traitor Eps 3-1

 All Content From : MBC
Sinopsis Lengkap : Such a Close Traitor
Sebelumnya : Such a Close Traitor Eps 2-2
Selanjutnya  : Such a Close Traitor Eps 3-2

Adegan dibuka dengan Tae Soo yang menanyai anak gadisnya.

Tae Soo : Apa kau membunuh Song Min A? Jawab ayah.

Kamera menyorot pantulan wajah Ha Bin di jendela.

Ha Bin : Ayah pikir Ha Jun meninggal karena kecelakaan?

Tae Soo : Apa?




Ha Bin lalu berdiri dan berbalik, menatap ayahnya.

Ha Bin : Kalau ibu? Ayah sungguh mengira ibu bunuh diri?


Tiba2, bel berbunyi.

Tae Soo melihat siapa yang datang. Ternyata, Kapten Oh dan Detektif Kim. Sontak lah, Tae Soo terkejut dan menatap ke arah pintu. Ha Bin keluar dan berdiri di depan pintu kamarnya. Tae Soo dan Ha Bin saling berpandangan. Tae Soo tampak bingung harus bagaimana.


Kapten Oh : Ini polisi. Ada orang di rumah?

Tapi tak ada respon dari dalam.

Detektif Kim : Sepertinya tak ada orang. Besok saja kita kembali.


Kapten Oh beranjak keluar dari halaman rumah Tae Soo. Sementara Detektif Kim yang masih di depan pintu, tengah menulis kalimat, "TIDAK TERJANGKAU" di samping nama Ha Bin.

Diluar, Kapten Oh melihat mobil Tae Soo.

Kapten Oh memanggil Detektif Kim.

Kapten Oh : Kim Yong Soo.

Detektif Kim pun bergegas menghampiri Kapten Oh, ya?

Kapten Oh : Siapa nama tersangka tadi?

Detektif Kim : Jang Ha Bin.

Kapten Oh : Hei. Ini mobil Kapten Jang, 'kan?

Detektif Kim : Kenapa mobilnya di sini?


Kapten Oh lantas menghubungi Tae Soo.

Tae Soo bingung harus bagaimana saat melihat ada panggilan masuk dari Kapten Oh.

Tak lama kemudian, Tae Soo melarang Ha Bin keluar kamar.

Tae Soo kemudian beranjak ke pintu, tapi Ha Bin malah membukakan pintu. Sontak lah Tae Soo kaget dan menatap Ha Bin.

Tae Soo : Hei, apa yang kau....

Kapten Oh dan Detektif Kim masuk. Mereka terkejut melihat ada Tae Soo di sana. Tae Soo pun mengajak mereka bicara diluar. Dia bilang, dia bisa jelaskan semuanya.

Tapi Kapten Oh menolak. Kapten Oh ingin Ha Bin yang memberikan penjelasan.

Mereka pun duduk berempat. Kapten Oh menatap lengan Ha Bin yang di-gips.

Kapten Oh : Ya ampun, kelihatannya itu menyakitkan. Kenapa lenganmu?

Tae Soo buru2 menjawab, dengan wajah tegang, kalau Ha Bin cedera di dekat rumah. Tae Soo juga menyuruh mereka untuk mengecek rekam medis Ha Bin.

Kapten Oh : Kapten Jang, nanti saja kita mengobrol. }Banyak yang harus kita bicarakan.

Kapten Oh kemudian lanjut bertanya pada Ha Bin.

Kapten Oh : Dimana dan apa yang kau lakukan pada tanggal 11?

Ha Bin : }Boleh tahu kenapa kau menanyakan itu?

Kapten Oh : Ada kasus yang terjadi di Gunung Daehwa. Kami menemukan informasi lokasi yang menunjukkan kau di sana hari itu.

Ha Bin : Gunung Daehwa?

Kapten Oh : Ya.

Ha Bin : Aku belum pernah ke sana.

Kapten Oh dan Detektif Kim saling berpandangan mendengar jawaban Ha Bin yang bilang belum pernah ke Gunung Daehwa. Ha Bin lantas bertanya, apa itu berkaitan dengan Min A. Mendengar pertanyaan Ha Bin, Kapten Oh langsung bertanya, apa Ha Bin mengenal Min A.

Ha Bin pun cerita kalau seminggu yang lalu mereka dibawa ke kantor polisi setelah berkelahi.

Kapten Oh : Kenapa berkelahi?

Ha Bin : Aku melihatnya mencuri ponsel seseorang di kereta dan aku mengikutinya. Kami bertengkar saat aku mau melaporkannya ke polisi.

Kapten Oh : Jadi, kalian tak saling kenal?

Ha Bin : Ya. Itu pertemuan pertama kami. Ponselku hilang hari itu.

Sontak lah Tae Soo tercengang mendengar jawaban Ha Bin karena dia tahu Ha Bin lah yang mencuri ponsel Min A.

Ha Bin lanjut bercerita pada Kapten Oh dan Detektif Kim.

Ha Bin : Firasatku, dialah yang mencurinya. Aku tak memberi tahu ayahku juga. Aku tak ingin terlibat.

Kapten Oh : Apa kegiatanmu pada tanggal 11?

Ha Bin : Aku...

Tae Soo menatap Ha Bin. Dia juga menunggu jawaban Ha Bin.

Ha Bin mengaku dia bersama pacarnya hari itu.

Kapten Oh : Bersama pacarmu? Boleh minta nama dan informasi kontaknya?

Ha Bin : Ya.

Sekarang, Kapten Oh dan Detektif Kim bicara di dekat mobil mereka.

Kapten Oh : Hei, bagaimana menurutmu?

Detektif Kim : Entahlah. Dia tak terlalu mencurigakan. Keterangannya bisa memberatkannya. Song Min A memang pernah mencuri.

Kapten Oh : Semuanya berjalan sangat lancar. Dia juga tampak tenang.

Detektif Kim : Malah Kapten Jang yang lebih gelisah. Belum pernah kulihat dia begitu.

Di dalam, Ha Bin berdiri di depan ayahnya. Sang ayah berkata, dialah yang mencuri ponsel Min A. Bukan sebaliknya. Ponsel biru muda itu di tas nya. Itu ponsel Min A. Ha Bin bertanya balik alasan dia mencuri ponsel itu.

Tae Soo : Katanya, kau mengajaknya bertemu untuk mengembalikan ponselnya.

Ha Bin : Kata siapa?

Tae Soo berdiri dan menatap Ha Bin.

Tae Soo : Jangan balik bertanya. Apa kau bertemu Song Min A
pada tanggal 11?

Ha Bin : Aku tak bertemu dia dan tak mencuri ponselnya.

Tae Soo : Lalu, ponsel siapa itu?

Ha Bin : Untuk apa bertanya jika ayah tak memercayaiku? Ayah percaya orang berkata aku yang curi, tapi ayah pikir aku bohong?

Ha Bin pun beranjak dari depan sang ayah.

Tae Soo : Katakan.

Ha Bin pun menghentikan langkahnya.

Tae Soo : Perkataanmu yang tadi soal Ha Jun dan ibumu... Apa maksudmu?

Ha Bin : Tiap kali orang yang kukenal mati, Ayah mencurigaiku. Ayah menganggapku apa?

Ha Bin lantas beranjak pergi.

Tae Soo mematung.  

Tae Soo duduk di depan jendela kamarnya yang gelap. Hanya cahaya dari luar yang menerangi kamarnya. Tae Soo terdiam, menatap gantungan tas Ha Bin di tangannya.

Lalu ada flashback saat Tae Soo mengganti gantungan tas itu dengan yang baru saat Ha Bin tertidur pulas.

Dengan kata lain, gantungan tas yang dibakar Ha Bin adalah gantungan tas yang palsu.

Ha Bin sendiri tengah mencari tahu tentang ayahnya di internet. Dia mengetik, "Penganalisis Jang Tae Soo" di pencarian. Tak lama keluar beberapa artikel tentang ayahnya dan Ha Bin meng-klik salah satu artikel. Di artikel itu tertulis tentang korban salah tuduh bernama Kim Gyu Seon yang mengucapkan terima kasih pada Tae Soo karena membebaskannya dari tuduhan pembunuhan.

Paginya, Kapten Oh menunggu di depan sekolah.

Detektif Kim yang juga di depan sekolah, baru selesai menelpon, dan bergegas memberitahu Kapten Oh. Detektif Kim bilang, Detektif Jo baru saja mengonfirmasi kalau Ha Bin cedera di lingkungannya sehari setelah insiden.

"Benarkah?" jawab Kapten Oh dengan wajah ragu. Kapten Oh kemudian menghela nafas. Detektif Kim yang melihat itu, tanya, apa ada yang mengusik pikiran Kapten Oh.

Kapten Oh membuka buku catatannya dan menggaris bawahi tulisan, "Jang Ha Bin, UGD RS Dowoon", sambil menjawab pertanyaan Detektif Kim.

Kapten Oh : Memangnya itu penting? Kita akan terus selidiki sampai semua alibi terbukti.

Seseorang datang menghampiri mereka.

"Permisi. Apa kau detektif yang menghubungiku?"

Mereka menoleh, menatap seorang siswa yang berdiri di depan mereka.

"Lee Su Hyeon haksaeng?"

Tae Soo pun juga menemui Su Hyeon.

Tae Soo : Apa kau bersamanya semalaman? Di kamar yang sama?

Su Hyeon : Apa pun kekhawatiranmu, itu tak terjadi.

Tae Soo pun menyuruh Su Hyeon menatapnya. Tapi Su Hyeon tak berani menatap Tae Soo.

Tae Soo : Lihat aku saat menjawabku.

Barulah Su Hyeon menatap Tae Soo.

Tae Soo : Apa kalian terus di kamar yang sama seharian pada tanggal 11?

Su Hyeon menjawab dengan tenang.

Su Hyeon : Ya, kami tak keluar. Kami memesan makanan dari luar.

Tae Soo memperhatikan mimik Su Hyeon untuk mencari tahu Su Hyeon berbohong atau tidak. Tapi, Su Hyeon tak menunjukkan tanda2 kalau dia berbohong.

Tae Soo lantas menyebut nama Min A.

Tae Soo : Song Min A.

Tae Soo pun menunjukkan foto Min A ke Su Hyeon.

Tae Soo : Kau kenal dia, 'kan?

Su Hyeon : Tidak.

Tae Soo : Apa kau yakin?

Su Hyeon : Ya. Aku sudah bilang ke detektif lain juga.

Tae Soo : Apa kau melihat perubahan aneh dari Ha Bin belakangan ini?

Su Hyeon : Berhentilah mencurigainya seperti ini.

Tae Soo : Apa?

Su Hyeon : Ha Bin orang yang baik. Kau sepertinya tak tahu.

Setelah mengatakan itu, Su Hyeon pun pergi.

Sementara Tae Soo terdiam usai mendengar jawaban Su Hyeon.

Dae Hong diam2 mengirimi pesan ke Tae Soo.

Dae Hong : Pak, aku mau tanya sesuatu.

Tiba2, Eo Jin membahas Ha Bin.

Eo Jin : Tentang Jang Ha Bin....

Dae Hong pun langsung menatap Eo Jin.

Dae Hong : Ya?

Sambil membaca dokumen Ha Bin, Eo Jin bilang mereka harus menemui Ha Bin.

Eo Jin : Dia berkelahi dengan Song Min A beberapa hari sebelum dia tewas. Menurut keterangannya, dia bukan anak yang kabur juga.

Dae Hong : Itu sudah dikonfirmasi.

Eo Jin : Sudah? Apa yang dikonfirmasi?

Dae Hong bingung menjawabnya.

Tiba2, ponsel Dae Hong berbunyi.

Dae Hong : Maaf. Aku harus menjawab ini.

Dae Hong pun beranjak sambil menjawab telepon.

Dae Hong : Ya, Kapten.

Eo Jin langsung melihat Dae Hong mengetahui telepon itu dari Tae Soo.

Tae Soo : Bisa bicara sebentar?

Tae Soo menghentikan langkahnya saat terdengar suara riuh dan teriakan anak2 di lapangan. Tae Soo pun menatap ke lapangan, melihat anak2 yang tengah bermain bisbol. Ha Bin ikut bermain. Melihat Ha Bin yang bermain dengan ceria, Tae Soo jadi ingat kata2 Su Hyeon tadi. Su Hyeon bilang Ha Bin orang yang baik.

Tiba2, terdengar suara seorang pria menyapa Tae Soo.

"Kau ayahnya Ha Bin, kan?"

Tae Soo menoleh. Ternyata gurunya Ha Bin.

Tae Soo pun ngobrol dengan guru Ha Bin.

Guru Ha Bin bilang, dia sangat mengenal Su Hyeon.

Guru Ha Bin : Mereka dekat di kelas sepuluh.

Tae Soo pun tanya orang seperti apa Su Hyeon.

Guru bilang, Su Hyeon anak yang pendiam tapi sikapnya dewasa.

Guru lalu menunjukkan gantungan boneka rajut berwarna hijaunya ke Tae Soo. Dia bilang, Su Hyeon yang memberikan itu tahun lalu pada Hari Guru.

Guru : Mereka berdua lumayan mirip.

Tae Soo : Apa maksudmu mirip?

Guru : Mereka sama-sama baik hati. Ha Bin mendapatkan hadiah uang karena menang kompetisi tahun lalu, tapi dia memberikannya kepada Su Hyeon. Ekonomi keluarga Su Hyeon pas-pasan. Kata Ha Bin, aku harus bilang itu beasiswa karena Su Hyeon pasti tak mau menerimanya. Omong-omong, bagaimana keadaan Ha Bin belakangan ini? Dia pasti masih sangat terpukul soal ibunya.

Mendengar cerita guru, Tae Soo makin terdiam.

Kapten Oh dan Detektif Kim tengah melihat video rekaman CCTV saat Ha Bin dan Su Hyeon masuk dan keluar dari motel.

Detektif Kim : Jika alibi Jang Ha Bin tak terbukti, Kapten Jang keluar dari kasus, kan?

Detektif Kim : Dia sudah melanggar protokol investigasi. Alibi putrinya urusan berbeda.

Di kamera pengawas terlihat Ha Bin dan Su Hyeon masuk ke motel sekitar pukul 4 sore pada tanggal 11 dan mereka keluar dari motel pada tanggal 13. Detektif Kim bilang itu hari setelah mereka memulai investigasi.

Kapten Oh : Pak, apa hanya ini pintu keluar gedung ini?

Pengelola : Ya. Aku sudah bilang.

Kapten Oh mencatat di buku catatannya.

Tanggal 11-13, ruang pesta dengan pacarnya.

Usai Kapten Oh dan Detektif Kim, kini giliran Tae Soo yang melihat rekaman itu.

Tae Soo juga memeriksa kamar tempat Ha Bin dan Su Hyeon menginap.

Di kamar itu, ada ruangan untuk pesta. Tae Soo juga memeriksanya. Masih ada pernak pernik sisa pesta di ruangan itu. Tae Soo mendekat ke jendela. Dia melihat ke bawah yang lumayan tinggi. Nah, sekarang dia berdiri tepat di bawah jendela dan melihat ke atas. Cukup tinggi untuk seseorang keluar masuk melalui jendela.

Tiba2, seseorang mengklaksonnya dari belakang. Tae Soo menoleh. Ternyata Kapten Oh.

Mereka pun bicara empat mata.

Kapten Oh : Kami memastikan alibi putrimu.

Tae Soo : Aku juga memastikannya sendiri.

Kapten Oh : Kau tak memberi tahu kami saat melihat namanya di daftar, 'kan? Seharusnya kau bilang saat kau mengetahui Song Min A korban. Ini pelanggaran jelas terhadap protokol investigasi.

Tae Soo mengakui kesalahannya, ya.

Kapten Oh : Kau pasti tahu ini bukan sesuatu yang bisa diabaikan.

Setelah mengatakan itu, Kapten Oh pergi.

Tae Soo terdiam.

Ha Bin menemui Su Hyeon. Ternyata sebelumnya, Ha Bin sudah mem-briefing Su Hyeon. Ha Bin tanya, apa lagi yang ditanyakan detektif, termasuk ayahnya. Su Hyeon pun berkata, dia bisa menjawab dengan baik.

Su Hyeon : Kabari jika ditelepon lagi. Apa kegiatanmu akhir pekan ini? Film yang kusukai sudah tayang.

Ha Bin : Kenapa kau tak tanya aku?

Su Hyeon : Tanya apa?

Ha Bin : Tentang kenapa polisi ingin bicara denganmu dan kenapa ayahku mencurigaiku. Kau tak curiga?

Su Hyeon : Kau pasti punya alasan sendiri.

Ha Bin mendadak terdiam. Melihat itu, Su Hyeon tanya ada apa.

Ha Bin pun berkata tidak apa-apa sambil menatap label nama Su Hyeon.

Su Hyeon : Ini pasti sangat berat bagimu. Jika ayahku seorang penganalisis,
aku pasti sangat tertekan.

Ha Bin : Ada sisi positifnya juga. Kita jadi makin pintar berbohong.

Tim Jatanras 1 rapat bersama Kepala Lee dan Tae Soo.

Kapten Oh : Selanjutnya tentang orang-orang yang bertelepon dekat TKP. Kami sudah mengecek alibi semua orang yang bertelepon di dekat TKP hari itu, tapi belum ada yang mencurigakan. Namun, muncul satu masalah saat penyelidikan.

Mendengar 'satu masalah' yang disebutkan Kapten Oh, Tae Soo tegang.

Kepala Lee : Satu masalah?

Eo Jin tiba2 menyela.

Eo Jin : Tunggu.

Kepala Lee : Ada apa?

Eo Jin : Maaf. Aku menemukan satu nama yang tak asing. Jang Ha Bin.

Kepala Lee : Siapa itu?

Eo Jin : Dia adalah…

Tae Soo mau menjelaskan.

Tae Soo : Pak, begini…

Tapi Kapten Oh langsung memotong kata2 Tae Soo.

Kapten Oh : Alibinya sudah dipastikan. Alibinya valid.

Eo Jin : Tapi di kantor polisi…

Kapten Oh : Sesuai saran Bu Lee, ada beberapa hal yang perlu dicek, tapi dia punya alibi yang kuat untuk hari itu. Kita bisa lanjutkan rapat ini, Bu Lee.

Eo Jin tak membantah lagi.

Kepala Lee : Jika semua alibi sudah dipastikan, lalu apa masalahnya?

Kapten Oh : Oh, ya. Salah satu nomor ternyata ponsel sekali pakai. Sulit untuk melacak nomor itu.

Kepala Lee : Kapten Jang, ada yang ingin kau tambahkan?

Tae Soo : Tidak, Pak.

Detektif Jo memarahi Detektif Park begitu mereka masuk ke ruangan mereka.

Detektif Jo : Jawab aku! Apa kau menginterogasi Park Ji Yeon secara terperinci?

Detektif Park : Aku sudah tanya apa dia punya musuh. Kapten Jang bilang kita bisa menahannya kembali.

Detektif Kim yang sudah duduk di depan mejanya, menyuruh Detektif Jo berhenti.

Detektif Kim : Kapten menyuruh lanjut ke urusan berikutnya.

Detektif Jo : Tapi...

Detektif Kim : Cukup!

Detektif Jo masih gak terima. Kali ini, dia mendekati Dae Hong.

Detektif Jo : Apa ada orang di timmu yang meninjau keterangan Park Ji Yeon
selain Kapten Jang?

Dae Hong : Tidak ada. Kapten Jang bilang dia yang akan urus. Kenapa kau tanya?

Detektif Jo : Berarti masih belum pasti. Park Ji Yeon tak menjawab telepon.

Dae Hong : Oh, begitu. Tapi apa yang belum pasti? Itu sudah dipastikan oleh Detektif Park dan Kapten Jang.

Detektif Jo :  Kapten Jang tak bisa diandalkan saat ini.

Tae Soo sudah di depan pintu dan mendengarkan kata2 Detektif Jo.

Dae Hong : Para detektif sudah memastikan alibi putrinya.

Detektif Jo : Entah dia pelaku atau bukan, faktanya, Kapten menyembunyikan info penting.

Dae Hong : Dia bukannya menutupi kejahatan putrinya. Sikapnya itu bisa dimaklumi. Dia adalah keluarganya.

Detektif Jo : Kau menutupi perbuatannya? Kita polisi. Itu kelewatan!

Kapten Oh datang dan melerai mereka.

Kapten Oh : Hei, Tim Satu. Sedang apa kalian? Pergi cari anak-anak itu! Cepat!

Tim satu pun bergegas pergi.

Tae Soo masuk dan melewati mereka dan terus ke mejanya tanpa bicara sepatah kata pun.

Eo Jin melewati Dae Hong dengan wajah kesal. Sambil berjalan dia juga tanya.

Eo Jin : Jadi, kau tahu soal ini.

Detektif Kim mengintai rumah kos-kosan Yeong Min, dari dalam mobil. Tak lama, Kapten Oh masuk membawa belanjaannya.

Kapten Oh : Bagaimana Choi Yeong Min?

Detektif Kim : Dia tak bergerak sejak kemarin sore.

Kapten Oh : Kau mau apa makan apa?

Detektif Kim : Minuman saja.

Kapten Oh : Kopi?

Detektif Kim : Boleh juga.

Kapten Oh memberikan sebotol kopi ke Detektif Kim.

Detektif Kim : Terima kasih.

Kapten Oh : Bocah tengik ini belum bergerak?

Detektif Kim : Boleh aku bertanya?

Kapten Oh : Ada apa?

Detektif Kim : Kenapa kau menutupi perbuatannya? Kau tak menyukai Kapten Jang.

Kapten Oh : Dia memang membuatku kesal, tapi dia tak main-main soal kasus. Kita butuh semua sumber daya untuk menangkap pelaku. Meskipun dia sangat menyebalkan.

Wanita pemilik rumah kos-kosan lewat bersama putranya. Mereka baru pulang. Wanita itu menatap sejenak ke arah detektif sebelum akhirnya masuk ke halaman rumahnya.

Detektif Kim : Wanita itu pemilik rumah ini, bukan?

Kapten Oh : Ya.

Detektif Kim : Kau percaya dia sudah punya anak di usia muda begitu? Itu agak…

Kapten Oh : Jangan melenceng dan fokuslah pada pekerjaanmu. Tak ada kesempatan lagi jika Choi Yeong Min lolos.

Tiba2, Kapten Oh dihubungi seseorang.

Kapten Oh terkejut.

Kapten Oh : Hei, kau dimana?

Kapten Oh kemudian menyuruh Detektif Kim mengawasi rumah kos Yeong Min. Setelah itu dia buru-buru pergi.

Wanita itu berdiri di depan pagarnya, mengawasi detektif. Putranya tanya ada apa. Wanita itu bilang tidak ada apa-apa dan mengajak putranya masuk. Namun di tangga,putra wanita itu terdiam sejenak sambil menatap ke arah mobil polisi.

"Do Yoon-ah."

"Ya?"

Do Yoon pun bergegas masuk.

Eo Jin dan Dae Hong di ruang rapat.

Eo Jin : Maksudmu, Kapten Jang yang mengambil catatan soal Song Min A dan kau mengetahuinya di kantor polisi.

Dae Hong : Ya.

Eo Jin : Lalu, kenapa kau membohongiku?

Dae Hong : Aku tak tahu kenapa.

Eo Jin : Pikirmu ini bisa dimaklumi? Dia melanggar protokol investigasi. Dia seharusnya mundur saat tahu keluarganya terlibat.

Dae Hong : Tapi alibi putrinya sudah dipastikan dan…

Eo Jin : Aku tak paham. Terhadap Kapten Jang dan kau, Pak Gu.

Tae Soo beranjak keluar dari kantor polisi. Dia berjalan menyusuri area parkir di depan gedung kantor polisi dan berpapasan dengan detektif lain yang baru datang membawa tersangka.

Tae Soo masuk ke mobilnya. Di mobil, dia terdiam menatap gantungan boneka rajut Ha Bin. Tak lama kemudian, Tae Soo menatap ke arah gedung kantornya dan memikirkan kata2 Detektif Jo yang didengarnya tadi.

Detektif Jo : Kapten Jang tak bisa diandalkan saat ini. Faktanya, Kapten menyembunyikan info penting.

Tae Soo juga ingat kata2 Ha Bin.

Tae Soo : Bisakah ayah, sekali saja, memercayai ucapanku?

Tae Soo menatap gantungan boneka rajut Ha Bin lagi. Tapi setelahnya, dia menyimpan gantungan itu di dalam laci dashboardnya.

Ha Bin sendiri ada di depan loker. Dia memasukkan pin berkali2 untuk membuka loker tapi pin yang dimasukkan terus menerus salah.

Ha Bin kemudian menyusuri jalanan perumahannya. Saat sudah dekat ke rumahnya, dia menghentikan langkahnya karena melihat mobil ayahnya terparkir di depan rumah. Tapi sang ayah memarkirkan mobil dengan posisi berbeda kali ini. Kamera dashboard mengarah ke Ha Bin. Ha Bin mendekat dan melihat ke dalam mobil ayahnya.

Ha Bin dan ayahnya duduk bersama di meja makan.

Ha Bin : Ayah sudah dapat jawaban yang ayah cari? Entah apa penilaian Su Hyeon terhadapku sekarang. Para detektif sudah menanyainya. Haruskah ayah menanyainya juga?

Tae Soo : Ayah tahu kau sakit hati tapi ayah harus menanyainya. Jujur, semuanya tampak mencurigakan.

Ha Bin : Memangnya sekarang tidak lagi?

Tae Soo : Kau bilang tak bertemu Song Min A pada tanggal 11, 'kan? Bahwa dia yang mencuri ponsel itu.

Ha Bin : Aku tahu ayah tak memercayaiku.

Tae Soo : Ayah akan percaya.

Mendengar itu, Ha Bin terkejut.

Tae Soo : Ayah tak mau menyakitimu lagi.

Ha Bin : Ayah. Ayah harus kembali ke markas. Aku akan ikut ayah juga.

Tae Soo : Maksudmu kita harus pindah? Begitu saja?

Ha Bin : Kenapa ayah tanya? Ayah pikir aku punya maksud lain?

Tae Soo : Ini terlalu mendadak. Sebelumnya kau bilang…

Ha Bin : Entahlah, tapi tinggal di rumah yang dulu dihuni Ibu lumayan berat bagiku. Aku terus berpikiran negatif di sini. Mungkin lebih baik pindah ke rumah baru dengan ayah. Pikirkanlah dan beri tahu aku.

Paginya, Tim Jatanras 1 membawa gerombolan anak2 nakal ke kantor polisi.

Anak2 itu berdebat dan saling menyalahkan.

Kapten Oh meneriaki mereka dan menyuruh mereka diam.

Kapten Oh : Bocah-bocah sialan ini.

Kapten Oh lalu menyuruh Detektif Jo membawa mereka semua ke ruang interogasi.

Kapten Oh : Hubungi Bu Lee dan Pak Gu.

Di ruang rapat, Eo Jin dan Dae Hong mulai menyiapkan berkas2 untuk mewawancarai anak2 itu. Tak lama kemudian, Tae Soo datang. Eo Jin sedikit kaget Tae Soo datang.

Tae Soo : Berapa jumlah anak di sana? Coba kulihat.

Dae Hong : Tujuh.

Tae Soo : Kita harus interogasi mereka sendiri-sendiri. Waktu kita sedikit, jadi ayo berpencar. Berikan berkasnya.

Setelah itu, Tae Soo menyuruh keduanya mengambil berkas, masing2 dua.

Eo Jin : Kau ikut menginterogasi?

Tae Soo terdiam mendengar pertanyaan Eo Jin.

Eo Jin : Aku tak tahu apa kau boleh memimpin investigasi ini.

Setelah mengatakan itu, Eo Jin keluar. Disusul kemudian dengan Dae Hong.

Tae Soo terdiam gara2 perkataan Eo Jin.

Eo Jin, Dae Hong dan Tae Soo mulai mewawancarai anak2 itu secara terpisah.

Dae Hong : Bagaimana dan kapan kau pertama kali bertemu Song Min A?

Gadis yang diwawancarai Dae Hong bilang sekitar setahun yang lalu saat Min A bergabung dengan geng anak2 yang kabur.

Eo Jin : Tuliskan kegiatanmu pada tanggal 11. Secara kronologis, sedetail mungkin.

Eo Jin menyodorkan kertas dan pulpen pada gadis yang diwawancarainya.

Tae Soo : Seperti apa Song Min A?

Laki2 yang Tae Soo wawancara bilang, Min A selalu membahas soal uang.

Gadis lain bilang semua orang membenci Min A.

Ada juga yang mengatakan Min A seseorang yang tempramental dan sangat menyebalkan.

Sekarang, Tae Soo, Dae Hong dan Eo Jin tengah meninjau jawaban anak2 itu.

Dae Hong : Mereka semua sama. Tanggal 4, seminggu sebelum insiden itu, Song Min A keluar dari geng. Pada hari insiden, semua anak ada di rumah mereka, termasuk Choi Yeong-min. Soal apa yang mereka makan, kegiatan mereka, dan lainnya… Keterangan mereka detail dan konsisten.

Tae Soo lalu menyuruh Dae Hong dan Eo Jin melihat lembar jawaban beberapa anak.

Tae Soo : Lihat ini. Kata-kata mereka sama persis. "Gila uang", "Terobsesi uang".

Eo Jin melihat lembar jawaban anak2 yang dipegangnya.

Eo Jin : Kau benar. Karena tinggal bersama, kosakata mereka mungkin sama, tapi bahkan dipakai dalam konteks yang sama, dengan urutan yang sama pula.

Dae Hong : Bagaimana jika mereka berusaha menyamakan cerita?

Tae Soo : Maka, kita harus menemukan kaitan terlemah.

Tae Soo beranjak keluar, diikuti oleh Eo Jin dan Dae Hong.

Gadis yang diwawancarai Dae Hong pertama kali, duduk dengan gelisah di ruang interogasi.

Dae Hong menunjukkan lembar jawaban gadis itu ke Tae Soo. Dia, Tae Soo dan Eo Jin ada di ruang observasi.

Dae Hong : Dari keterangan ini, dia beberapa kali mengubah komentar negatifnya tentang Min A.

Tae Soo : Dia pasti sangat dekat dengan korban. Masuklah, Pak Gu. Tingkat kecemasannya tinggi. Karena kau pernah bicara dengannya, dia akan lebih nyaman denganmu.

Gadis itu sibuk mengorek2 daging di sekitar kukunya.

Dae Hong mulai bertanya sambil menaruh lembar jawaban gadis itu ke atas meja.

Dae Hong : Selain dari yang sudah kau tulis di sini, apa ada hal lain yang ingin kau sampaikan?

Gadis itu terus mengorek sekitaran kukunya dengan wajah cemas.

Dae Hong melihat itu.

Dae Hong : Itu pasti menyakitkan.

Dae Hong lalu menaruh plester ke atas meja. Sontak, gadis itu terkejut melihat Dae Hong memberinya plester.

Dae Hong : Dari yang kau tulis di sini, sepertinya semua orang membenci Min A. Apa itu benar?

Gadis itu : Ya.

Dae Hong : Bagaimana denganmu? Apa pendapatmu tentang dia? Apa kau membencinya juga?

Gadis itu : Tapi orang tak sepenuhnya jahat.

Dae Hong : Benar sekali. Coba jelaskan, Eun Jin-ah. Kenapa kau tulis seperti ini?

Eun Jin : Yah… Tak ada alasan apa-apa.

Dae Hong : Aku tahu kalian berusaha menyamakan cerita. Bisakah kau jujur kepadaku? Aku akan memastikan tak ada yang tahu perkataanmu. Aku janji. Aku akan merahasiakannya. Kau sepakat mengatakan hal yang sama dengan teman-temanmu, 'kan?

Eun Jin pun diam sambil menatap plester di atas meja.

Tak lama kemudian, Eun Jin mulai bicara.

Eun Jin : Kami dilarang...

Dae Hong : Ya?

Eun Jin : ... pulang saat ini dan disuruh sembunyi di tempat lain.

Dae Hong : Oleh siapa? Siapa yang suruh?

Eun Jin : Yeong Min.

Yeong Min di tempat sembunyinya, dihubungi salah satu anak yang diwawancarai di kantor polisi.

"Interogasiku sudah selesai.Aku tak tahu anak-anak yang lain, tapi aku bisa jawab dengan lancar."

"Kalau si jalang itu? Apa kau menemukannya?" tanya Yeong Min.

Ha Bin terus menerus memasukkan pin. Tapi pin nya lagi2 salah. Tapi kali ketiga, loker terbuka.

Ha Bin memeriksa loker. Ada sebuah tas hitam besar di sana. Ha Bin pun mengambil tas itu.

Dae Hong memberikan secangkir teh hangat ke Eun Jin.

Eun Jin langsung minum. Jempolnya sudah memakai plester.

Dae Hong : Bagaimana hubungan Choi Yeong Min dan Min A?

Eun Jin : Hubungan mereka tak terlalu buruk. Min A sudah lama bergabung dalam geng. Tapi…

Dae Hong : Tapi?

Eun Jin : Saat Yeong Min tahu Min A keluar dari geng, dia mengamuk. Katanya, saat dia menemukannya dia akan membunuhnya.

Dae Hong pun menatap ke arah jendela.

Dibalik jendela, Tae Soo mendengarkan bersama Kapten Oh dan Eo Jin.

Dae Hong bertanya lagi.

Dae Hong : Apa kau benar-benar bersama Choi Yeong Min pada tanggal 11?

Eun Jin menggaruk2 sekitaran kukunya yang sudah memakai plester.

Dae Hong yang tahu Eun Jin takut, mencoba menenangkan dan meyakinkan Eun Jin.

Dae Hong : Kau tak akan dapat masalah. Kau bisa memercayaiku.

Eun Jin : Hari itu Yeong Min tak pulang ke rumah. Semua itu bohong.

Yeong Min yang baru mau menyalakan rokok, tiba2 dikejutkan dengan gedoran keras di pintu.

Detektif Kim, Detektif Jo dan Detektif Park datang. Detektif Kim yang menggedor pintu.

Detektif Kim : Choi Yeong Min, keluarlah! Aku tahu kau di dalam!

Tak lama, para detektif berhasil membuka pintu. Mereka memeriksa satu per satu kamar kos tapi tak menemukan Yeong Min.

Detektif Kim berusaha membuka pintu kamar Yeong Min, tapi Yeong Min memakai kunci pintar.

Detektif Kim : Kenapa dia memasang kunci pintar di kamarnya?

Detektif Kim lalu memanggil rekannya dan menyuruh rekannya menjaga kamar Yeong Min.

Detektif Kim kemudian berlari ke jendela Yeong Min. Awalnya jendela Yeong Min tak bisa dibuka. Detektif Kim akhirnya memecahkan kaca jendela tapi Yeong Min tak ada.

Yeong Min nya ngumpet di kamar ibunya Do Yoon.

Tak lama, ibu Do Yoon masuk ke kamar.

Yeong Min : Mereka sudah pergi?

Ibu Do Yoon : Mereka masih di sana. Kurasa mereka tahu kau tak di rumah. Kenapa kau tak menurut saja kepada mereka? Menghindari mereka akan membuatmu makin mencurigakan.

Mendengar itu, Yeong Min pun mencekik dan mendesak ibu Do Yoon ke pintu lemari.

Yeong Min : Hei, coba ulangi. Apa katamu? Pikirmu aku mau dihukum sendirian?

Tiba2, Do Yoon mengetuk pintu.

Do Yoon : Ibu?

Ibu Do Yoon berusaha melepaskan cekikan Yeong Min. Tak lama, Yeong Min melepas cekikannya.

Ibu Do Yoon mengatur napasnya sejenak sebelum menjawab Do Yoon.

Ibu Do Yoon : Sebentar, ya.

Yeong Min beranjak ke pintu. Dia memegang hendel pintu. Ibu Do Yoon tegang melihatnya. Tapi Yeong Min mengunci pintu dan mendekat ke arah ibu Do Yoon. Ibu Do Yoon mundur ke jendela. Dia takut.

Tapi kemudian, Yeong Min menerima pesan.

"Aku menemukannya."

Kapten Oh, Detektif Kim, Dae Hong dan Eo Jin rapat membahas keterangan Eun Jin.

Kapten Oh : Menurut keterangannya, hubungan Choi Yeong Min dan Song Min A tidak baik.

Eo Jin : Yang penting adalah Choi tak punya alibi untuk hari itu.

Dae Hong : Dia sangat cermat menyuruh anak-anak itu berbohong.

Kapten Oh : Si Choi Yeong Min tengik ini memang mencurigakan. Masalahnya, kita tak punya bukti kuat.

Dae Hong : Ya.

Tae Soo ternyata ikut rapat juga.

Tae Soo : Pasti ada kaki tangan. Entah Choi Yeong Min pelakunya atau bukan.

Kapten Oh : Tahu dari mana?

Tae Soo : Mengurus mayat hanya dalam beberapa jam dan menggali lubang tak mungkin dilakukan sendiri. TKP juga menunjukkan pelakunya cermat sekaligus serampangan.

Detektif Kim : Kuselidiki transaksi kartu kredit Choi Yeong Min untuk menemukannya, tapi tak ada apa-apa. Sulit untuk sembunyi tanpa bantuan orang.

Tae Soo : Prioritas utama kita sekarang memahami orang-orang di sekitar Choi Yeon Min. Seseorang pasti membantunya.

Polisi masih mengawasi kos-kosan Yeong Min. Tak lama, mobil kontainer lewat dan berhenti di depan kos-kosan.

Seseorang mendekati mobil polisi. Detektif Jo membuka jendela.

Detektif Jo : Bisa kubantu?

Ternyata wanita itu. Dia bilang dia hanya mau memberikan camilan.

Detektif Jo : Aku sedang kerja. Maaf.

Wanita itu : Tunggu. Tapi kau belum makan, bukan?

Terpaksalah Detektif Jo menerima camilan dan minuman dari wanita itu.

Selagi wanita itu memberi camilan, Yeong Min menyusup keluar. Detektif Jo tak bisa melihat Yeong Min karena terhalang mobil box. Yeong Min pun berhasil lolos dari pantauan Detektif Jo.

Tim Jatanras 1 sibuk mencari catatan Yeong Min.

Kapten Oh tanya apa sudah ada kabar dari Detektif Jo.

Detektif Kim bilang dia sudah menyuruh Detektif Jo mengabari mereka.

Kapten Oh tanya lagi CCTV dekat rumah kos-kosan.

Detektif Park : Tak ada yang mengarah ke rumah mereka.

Tae Soo terdiam melihat rekan2nya yang sibuk menangani kasus pembunuhan Min A. Tak lama, dia ingat kata2 Eo Jin tadi.

Eo Jin : Entah apa kau boleh memimpin investigasi ini.

Tae Soo lantas menaruh setumpuk berkas ke meja Eo Jin dan Dae Hong.

Tae Soo : Periksalah ini juga. Aku menandai bagian yang relevan. Aku yakin akan membantu. Aku juga mengirimkan rencana serah terima ke surel kalian. Hubungi aku jika ada pertanyaan.

Tae Soo kemudian pergi.

Eo Jin dan Dae Hong kaget.

Tae Soo kemudian pergi.

Eo Jin dan Dae Hong menatap kepergian Tae Soo.

Tak lama, Dae Hong menatap Eo Jin.

Eo Jin mengejar Tae Soo.

Eo Jin : Kapten Jang. Apa kau mundur dari kasus ini?

Tae Soo : Ya.

Eo Jin : Apa karena ucapanku?

Tae Soo : Bukan. Kau benar. Aku bisa mengacaukan investigasi ini. Mungkin sudah kubuat kacau.

Tae Soo yang duduk di depan kantornya, menghubungi kantor real-estate.

Tae Soo : Aku ingin menjual rumahku. Secepatnya. Terima kasih. Telepon aku kembali.

Setelah itu, Tae Soo dihubungi seseorang.

"Apa ini ponsel Jang Tae Soo?" terdengar suara pria.

Tae Soo : Ya, siapa ini?

"Kartu namamu ketinggalan di mobilku. Mobilku diparkir dekat Gedung Semyeong.Kau juga berpesan kau butuh rekaman kamera dasborku untuk investigasi."

Mendengar itu, Tae Soo pun diam dan mulai cemas.

Pria itu heran Tae Soo diam saja.

Pria itu : Halo? Kenapa diam saja? Apa kau benar-benar polisi?

Tae Soo : Ya.

Pria itu : Aku masih di dekat sini. Jika kau mau mengeceknya, tolong cepat.

Seorang pria mengembalikan ponsel Tae Soo.

Pria itu : Ini dia.

Tae Soo mengucapkan terima kasih. Pria itu lantas pergi.

Tae Soo menonton rekaman video. Ternyata itu rekaman video motel tempat Ha Bin dan Su Hyeon menginap.

Di rekaman, terlihat Ha Bin keluar sendirian dari motel pada tanggal malam hari.

Sontak lah Tae Soo syok.

Tae Soo pun menemui Su Hyeon. Dia datang ke rumah Su Hyeon. Su Hyeon keluar dari rumahnya dan masuk ke mobil Tae Soo. Mereka bicara di mobil. Tae Soo menunjukkan video itu ke Su Hyeon.

Su Hyeon : Memang kenapa? Apa rekaman ini berarti Ha Bin membunuh seseorang? Tidak, 'kan? Dia tak bersamaku hari itu, tapi bukan berarti dia pembunuh.

Tae Soo : Kau sungguh mengira perbuatanmu ini baik untuknya? Apa yang sebenarnya terjadi hari itu? Dia pergi menemui Song Min A, 'kan?

Su Hyeon : Dia tak bilang pergi ke mana. Aku bahkan tak kenal Min A.

Tae Soo : Kalau Choi Yeong Min?

Su Hyeon : Aku belum pernah dengar.

Tae Soo : Apa ada yang mungkin kau kenal? Apa dia punya teman dekat lainnya?

Su Hyeon : Aku tak tahu. Aku baru pindah.

Tae Soo : Bukankah kalian sekelas tahun lalu?

Su Hyeon : Aku baru pindah tahun ini.

Tae Soo kaget mendengar itu.

Tae Soo pun menemui wali kelas Ha Bin.

"Itu kesalahpahaman. Su Heon yang kumaksud perempuan."

Wali kelas Ha Bin lalu menunjukkan foto Ha Bin dan Su Hyeon.

"Mereka bersahabat di kelas sepuluh."

"Nama gadis ini Lee Su Heon juga?"

"Ya. Ada murid lain bernama Su Hyeon. Aku mengajar kelas 12 tahun ini, jadi aku tak tahu."

"Boleh minta informasi kontaknya?"

"Aku bisa berikan alamatnya, tapi tak akan mudah bertemu dia. Dia berhenti sekolah. Nomor teleponnya juga tak aktif. Aku ke rumahnya untuk menemuinya, tapi dia kabur dari rumah."

"Dia kabur?" Tae Soo kaget.

Bersambung ke part 2...


EmoticonEmoticon