Senin, 08 Juli 2024

Sinopsis Connection Eps 13 Part 1

 All Content From : SBS
Sinopsis Lengkap : Connection
Sebelumnya : Connection Eps 12 Part 2
Selanjutnya : Connection Eps 13 Part 2

Chi Hyeon dengan wajah kusut, melangkahkan kakinya di koridor Hotel Lorraine, menuju kamar Jong Soo. Sebelum memencet bel, dia menarik napasnya sejenak.

Jong Soo membuka pintu. Dengan wajah bersemangat, Jong Soo langsung nanyain obatnya. Tapi Chi Hyeon diam saja. Jong Soo pun heran, lalu dia menatap ke arah tangan Chi Hyeon yang terluka.




Para petugas sudah di TKP tempat jasad Yoon Ho ditemukan. Jae Kyeong melihat jasad Yoon Ho. Yeon Joo pun tanya ke Jae Kyeong, apa itu Yoon Ho. Jae Kyeong mengiyakan. Yeon Joo lantas tanya siapa yang melaporkan jasad itu. Chang Soo bilang seseorang yang tak ingin diketahui identitasnya dan hanya melaporkan lokasi penguburan.

Chang Soo : Usia suara pelapor sekitar 50 hingga 60 tahun.

Yeon Joo tanya lagi, sudah lacak nomor si pelapor.

Chang Soo bilang itu telepon umum.

Yeon Joo : Ini artinya dia melihat penguburannya secara langsung, benar?

Jae Kyeong : Dia mungkin melihat wajah pelakunya.

Yeon Joo : Periksa semua CCTV di area ini.

Chang Soo : Baik.

Chang Soo langsung pergi.


Yeon Joo menatap sekelilingnya.

Yeon Joo : Tapi di sini bukan jalur pendakian. Kenapa saksi mata datang ke sini?

Tak lama kemudian, petugas lain menemukan sepatu Yoon Ho.

Petugas : Ini sepatunya!

Soo Hyeon ke sana duluan.


Jae Kyeong nampak terdiam menatap jasad Yoon Ho.

Tak lama kemudian, Jae Kyeong pun mengancing kantong mayat.


Yeon Joo, Jae Kyeong dan Soo Hyeon sama-sama menatap sepatu milik Yoon Ho. Jae Kyeong lantas menyuruh Soo Hyeon membandingkan sepatu itu dengan jejak kaki di penggilingan. Soo Hyeon pun langsung bergerak.


Yeon Joo lantas menemukan kantong yang diikat di pohon. Ternyata itu bukan kantong untuk menampung air, tapi kantong yang dipasang untuk mengumpulkan getah pohon.

Yeon Joo : Bukankah ini dipasang untuk mengumpulkan getah pohon gorosoe?

Jae Kyeong mengerti, pelapor datang untuk mengumpulkan getah.


Tae Jin lagi olga di gym. Dia berjalan di treadmill pada awalnya. Tapi setelah meminum vitaminnya, dia menambah speed treadmill dan mulai berlari dengan wajah kesal memikirkan kata2 Presdir Won tadi.


Presdir Won : Risiko terbesar dari bisnis ini bukan Joo In Sang atau Jong Soo, tapi kau! Aku mengasuh anak laki-laki tunggal dari keluarga yang hanya bisa memelihara sepuluh sapi dan tak punya cukup uang untuk makan. Kau pikir aku menjadikanmu orang untuk menghasilkan uang. Kau mengira kau orang yang hebat.

Kamera lalu menyorot Tae Jin yang matanya berkaca-kaca saat mendengarkan kata2 menyakitkan dari mulut sang presdir.

Flashback end...


Tae Jin nampak marah. Lagi kesal-kesalnya, Jong Soo menghubunginya. Tae Jin pun berhenti berlari dan menjawab telepon Jong Soo. Jong Soo sendiri di perjalanan, disupirin Chi Hyeon.

Jong Soo : Kau dimana?

Tae Jin : Aku sedang olahraga. Ada apa?

Jong Soo : Kau ingin berumur panjang, ya? Di hari menyenangkan seperti ini, kita harus minum-minum.

Tae Jin : Bukankah kau bersama Han Seong Hoon?

Jong Soo : Entah kenapa aku tidak ingin bermain dengannya. Datanglah ke Piro-dong.

Tae Jin : Ya. Aku mau istirahat hari ini. Sampai jumpa besok

Jong Soo kesal, Tae Jin-ah. Datanglah kesini. Ada yang ingin kukatakan.

Tae Jin : Baik, aku pergi.


Beralih ke Jae Kyeong dan Yeon Joo yang masih di TKP. Yeon Joo tanya ke Jae Kyeong, siapa pembunuh Yoon Ho. Jae Kyeong bilang sekarang dia mencurigai semuanya. Jong Soo, Tae Jin dan Chi Hyeon.

Yeon Joo tak habis pikir.

Yeon Joo : Kenapa semuanya temanmu?

Yeon Joo lalu berkata, kalau dia tidak berhak membicarakan orang lain.


Mereka lalu menatap ke arah Chang Soo yang lagi bekerja.

Yeon Joo : Bagaimana dengan Chang Soo?

Jae Kyeong : Biarkan dia cari tahu dengan tenang.

Yeon Joo : Siapa?

Jae Kyeong : Biarkan Soo Hyeon melakukannya.

Yeon Joo : Kau yakin? Soo Hyeon dan Chang Soo dekat.

Jae Kyeong : Dia bisa bedakan urusan pribadi dan pekerjaan. Tidak apa-apa.

Yeon Joo : Apa kau akan pergi ke Pelabuhan Manpyeong besok? Bagaimana caranya? Kau akan bawa Chang Soo?

Jae Kyeong : Salah satu dari kita akan jadi penumpang gelap bersama Gong Jin Wook. Seseorang yang tidak dikenali Gong Jin Wook harus menyamar. Saya akan membawanya.

Yeon Joo merasa berat Chang Soo dilibatkan.

Jae Kyeong : Itu karena aku merasa janggal. Karena aku tidak tahu apa yang ada di pikirannya. Hal itu masih belum pasti.

Yeon Joo pun akhirnya ngasih izin Jae Kyeong membawa Chang Soo.


Tae Jin tiba di Piro-dong. Begitu tiba, dia terkejut melihat  Sang Eui sudah terkapar di lantai. Jong Soo yang berada di dekat Sang Eui, dengan santainya menyapa Tae Jin.

Jong Soo : Kau sudah datang?

Tae Jin tanya apa yang terjadi. Chi Hyeon datang dan memukul Tae Jin dari belakang.


Jong Soo lantas berdiri dan berjalan ke arah Tae Jin.

Jong Soo : Kau menjual narkoba tanpa sepengetahuanku?

Jong Soo menendang Tae Jin.

Setelah itu, giliran Chi Hyeon memukuli Tae Jin habis-habisan.

Jong Soo : Brengsek! Aku tidak menyangka anak ini ternyata punya bakat. Buat dia berlutut.

Chi Hyeon pun membuat Tae Jin berlutut di hadapan Jong Soo.


Jong Soo menarik kursi dan duduk di depan Tae Jin.

Jong Soo : Aku dengar pil berwarna lemon sedang populer. Aku ingin mencobanya. Tapi itu dibuat dari bahan Farmasi Geumhyung rupanya. Kata orang ini (Sang Eui) bahannya sama dengan yang aku konsumsi. Kalau kau tertangkap, lokasi pabrik akan terbongkar. Apa kau mau meracuniku dan mencoba keluar sendiri? Dasar bajingan gila.

Jong Soo lalu berkata kalau mereka harusnya membunuh Tae Jin, bukan Yoon Ho.

Jong Soo : Tae Jin-ah,  aku pikir kau yang terlahir dari keluarga sederhana akan punya rasa keadilan yang tidak aku miliki. Tapi apa-apaan ini? Apa yang ada di kepalamu? Kenapa kau seperti itu?

Jong Soo menoyor2 kepala Tae Jin.

Tae Jin melawan, kau...! Kau pikir kenapa selama ini aku melakukan semua yang kau suruh tanpa mengatakan apa pun? Karena kita berteman? Bukan itu. Kau seharusnya tidak tahu apa-apa, Bajingan.

Jong Soo : Jadi?

Tae Jin : Jong Soo-ya, kalau kau tak punya latar belakang sebagai penerus Grup Geumhyung, kau bukan siapa-siapa. Orang bodoh yang tidak punya rencana sepertimu hanyalah bajingan rakus. Jika bukan karena ayahmu, aku bisa membuatmu tidak mampu menatap mataku.


Tae Jin lantas menepis tangan Chi Hyeon yang mencengkram bahunya.

Tae Jin : Oh Chi Hyeon, apa yang kau lakukan di sini? Kau pernah jadi
yang terbaik di Anhyeon. Kenapa kau bekerja untuk orang ini? Karena persahabatan yang istimewa? Bukankah ini soal uang juga?

Chi Hyeon pun memukul Tae Jin, sampai Tae Jin terkapar.

Jong Soo lantas berdiri dan menendang Tae Jin. Tae Jin kesakitan.

Jong Soo : Park Tae Jin, apa itu menyakitkan? Sakit, 'kan? Katanya kita tak bisa napas jika dipukul di sini.

Jong Soo pun memukul2 perut Tae Jin lagi.

Tae Jin makin kesakitan.

Jong Soo : Apa itu sakit? Apa kau kesakitan?

Tae Jin : Aku akan membunuhmu.


Jong Soo pun mencengkram kedua bahu Tae Jin.

Jong Soo : Untuk pertama kalinya dalam 20 tahun kau mengakui perasaanmu. Apa kau lega?

Jong Soo : Kau pikir ucapanmu itu mengubah keadaan? Tidak ada yang berubah. Apa bedanya jika kau menjual narkoba dan aku punya banyak uang, Berengsek? Kau apakan uang itu? Untuk apa uang hasil penjualan obatku?

Tae Jin : 0617

Jong Soo : Apa?

Tae Jin : 0-6-1-7. Itu empat digit pertama PIN-nya. Aku tidak tahu empat digit sisanya. Kau tahu kenapa? Karena Park Joon Seo menyimpannya untuk dirinya sendiri dan berkhianat.

Jong Soo : Bajingan ini bilang apa? Bicara yang jelas!

Tae Jin : Uang itu! Tidak ada yang bisa mengambilnya. Kecuali Park Joon Seo hidup kembali, aku tidak bisa mengeluarkannya! Kau mengerti!


Jong Soo pun beralih mendekati Sang Eui.

Jong Soo : Benarkah yang dikatakannya? Satu-satunya yang tahu empat digit terakhir PIN adalah Park Joon Seo?

Sang Eui mengangguk dengan lemah.

Jong Soo pun kesal dan meneriaki Tae Jin.

Jong Soo : Kau dan Joon Seo berteman. Makanya kalian terus bersaing. Inilah yang sedang terjadi. Inilah kenapa pembagian atas dan bawah itu penting! Kenapa kalian berdua membagi nomor PIN penting itu?

Tae Jin menertawakan Jong Soo.

Tae Jin : Dasar idiot.

Jong Soo : Kau tertawa?

Tae Jin : Jong Soo-ya, menurutmu siapa yang ada di atas?


Kesal, Jong Soo menyuruh Chi Hyeon mengambil lemon ppong.

Chi Hyeon terkejut, apa?


Jong Soo menatap Tae Jin, kau menjual obat itu tanpa tahu apa yang akan terjadi jika meminumnya, 'kan? Kalau mau berbisnis, mestinya kau coba dulu sebelum menjualnya.


Jong Soo menatap Chi Hyeon lagi, cepat ambilkan!

Chi Hyeon : Jong Soo-ya, kau mau apa dengan obat itu?

Jong Soo : Foto dia saat sedang mengonsumsi narkoba. Setelah minum obat, dia akan sadar dan meminta lebih banyak obat sampai merangkak di lantai. Maka dia takkan bisa melakukan hal bodoh lagi. Cepat ambilkan.

Chi Hyeon mendengus kesal dan beranjak pergi.


Jong Soo lalu menatap Sang Eui.

Jong Soo : Kau juga bajingan. Sang Eui-ya, kau seharusnya melaporkannya padaku dari dulu. Aku yang membayar gajimu dan kau hanya perlu mengibaskan ekormu. Kau juga harus mencoba obat buatanmu.


Setelah itu, Jong Soo mendekati Tae Jin lagi.

Jong Soo : Tae Jin-ah, aku juga punya alasan. Kalau bukan karena orang tuaku, aku takkan berteman denganmu. Bajingan sepertimu yang hanya punya otak pintar. Aku benci itu. Ayahku selalu tanya, "Apa yang dikatakan Tae Jin", "Turuti perkataan Tae Jin", "Contohlah Tae Jin". Aku juga muak dengan hal itu. Tapi kau tahu? Meskipun begitu,  aku masih mencoba untuk akrab denganmu. Bajingan sombong sepertimu hidup dari menjilatku. Terkadang perasaanku jadi baik. Tapi kau memutuskan untuk menjadi diriku.

Jong Soo lantas menegaskan ke Tae Jin kalau putra Won Chang Ho hanya Won Jong Soo.

Jong Soo : Itu sebabnya kau jadi menyedihkan seperti ini. Itu juga ada dalam prinsip belajar ayahku. Menjadi orang yang melakukan tugasmu. Apa kau lupa?


Tiba-tiba, Jong Soo dipukul Sang Eui dari belakang.

Jong Soo pun terkapar. Usai melumpuhkan Jong Soo, Sang Eui kabur dengan Tae Jin.


Chi Hyeon kembali membawa obat. Tapi alangkah terkejutnya dia melihat Jong Soo yang tergeletak di lantai. Chi Hyeon mencoba membangunkan Jong Soo.


Chi Hyeon lantas berusaha mengejar Tae Jin dan Sang Eui.

Tapi dia melihat Tae Jin dan Sang Eui keburu kabur.


Di perjalanan, Sang Eui tanya ke Tae Jin mereka harus apa sekarang.

Tae Jin : Aku akan menyapu semuanya.

Sang Eui : Lalu bagaimana denganku? Bukankah aku juga ikut tersapu kalau kau ingin tetap aman?


Tae Jin pun menepikan mobilnya. Setelah itu dia turun dan meminta ponsel Sang Eui. Sang Eui pun memberikan ponselnya. Dari dalam mobil, Sang Eui melihat Tae Jin menghancurkan ponselnya. Usai menghancurkan ponsel Sang Eui, Tae Jin mendekati Sang Eui.

Tae Jin : Sang Eui-ya, aku akan melepasmu 12 jam lagi. Jika ada foto atau rekaman di dalamnya, singkirkan dan pergi ke luar negeri. Aku akan meneleponmu bila semuanya sudah beres. Ini bukan ancaman, tapi kesempatan terakhir untukmu.


Besoknya, Joo Song dan Yoon Jin ada di depan kediaman Jae Kyeong. Mereka menunggu Jae Kyeong. Tak lama, Jae Kyeong keluar dan Joo Song langsung menatap Jae Kyeong dengan tatapan sengit. Yoon Jin coba menenangkan Joo Song tapi gagal.

Jae Kyeong tanya ada apa pas ngeliat tatapan sengit Joo Song.

Joo Song : Kau....

Jae Kyeong : Aku? Kenapa?

Joo Song : Naik saja dulu.

Joo Song naik duluan ke mobil.

Jae Kyeong minta penjelasan ke Yoon Jin.

Yoon Jin hanya menghela nafas.

Jae Kyeong pun menyusul Joo Song ke mobil.


Sepanjang perjalanan, Joo Song memarahi Jae Kyeong. Dia protes karena Jae Kyeong merahasiakan hal itu darinya. Lalu dia tanya apa Jae Kyeong tidak percaya padanya.

Yoon Jin : Joo Song-ah, apa ini masalah percaya atau tidak percaya? Jika kau jadi dia, "Aku kecanduan narkoba. Bisakah kau membantuku?" Kau bisa bicara begitu? Aku kebetulan tahu. Sudah kubilang, aku tahu secara kebetulan.

Jae Kyeong yang nyetir senyam senyum mendengar pembelaan diri Yoon Jin.

Tetap saja Joo Song sewot.

Joo Song : Sama saja, 'kan? Kenapa kau tak bilang lebih awal agar kita bisa memikirkan solusi bersama? Kapan lagi kau bisa memanfaatkan temanmu?

Joo Song lantas tanya apa sekarang Jae Kyeong memikirkan obat itu.

Jae Kyeong : Tidak.

Joo Song : Lalu kapan gejala narkomania itu muncul? Apa kau tahu kapan itu terjadi?

Jae Kyeong : Kau kira hal itu datang dengan pemberitahuan?

Joo Song : Begitu, ya? Jae Kyeong-ah. Haruskah aku yang menyetir?

Jae Kyeong : Tidak apa-apa.  Aku akan bilang jika aku kesulitan.


Jae Kyeong, Joo Song dan Yoon Jin sampai di Boryeong. Jae Kyeong memarkirkan mobil mereka di depan laut. Setelah itu, mereka beranjak menuju sebuah rumah yang tak jauh di belakang tempat mereka memarkirkan mobil.

Jae Kyeong masuk ke halaman rumah, sedangkan Joo Song dan Yoon Jin menunggu di depan rumah.

Jae Kyeong : Apa ada orang di rumah? Permisi?


Namun tak ada siapa-siapa di sana. Jae Kyeong pun keluar lagi.

Yoon Jin : Apa sedang keluar? Tidak ada seorang pun di sini.


Tak lama, seorang pria datang dengan vespa. Pria itu, seorang pria muda. Dia tak sendiri. Tapi membonceng seorang wanita paruh baya. Pria itu turun dari vespanya, dan melepas helmnya. Jae Kyeong menatap wanita paruh baya yang bersama pria itu.

Jae Kyeong : Apa anda Yoon Seong Mi?

Nyonya Yoon : Benar.

Pria itu mengenali Jae Kyeong dan Yoon Jin.

Pria itu : Detektif Jang Jae Kyeong, Reporter Oh Yoon Jin.

Namun dia tak kenal Joo Song.

Joo Song mengenalkan dirinya.

Pria itu lantas mengatakan namanya. Dia Noh Kyu Min.


Jae Kyeong ingat siapa Noh Kyu Min.

Dia sopir taksi berwarna oranye yang mengantarkan Joon Seo ke lokasi konstruksi.


Yoon Jin : Anda mengantar Joon Seo ke lokasi konstruksi untuk terakhir kalinya? Anda sopir taksi itu?

Kyu Min : Ya, benar.


Mereka semua bicara di dalam.

Jae Kyeong melirik Nyonya Yoon.

Jae Kyeong : Anda ibunya Chae Kyung Tae?

Nyonya Yoon mengangguk.

Kyu Min pun berkata, dia sudah menyampaikan kabar soal Joon Seo ke Nyonya Yoon.

Jae Kyeong tanya, apa Joon Seo sering ke sana. Nyonya Yoon cerita kalau Joon Seo pasti datang setiap beberapa bulan.

Jae Kyeong pun ingin tahu bagaimana Kyu Min bisa mengenal Kyung Tae.

Kyu Min cerita kalau dia dekat dengan Kyung Tae.


Kita diperlihatkan flashback saat Kyung Tae meminjam pemantik ke Kyu Min. Kyu Min memberikannya. Kyung Tae pun mulai menyalakan kompor minyak tanah, sedangkan Kyu Min pergi ke toilet lantaran sasak pipis. Kebakaran seketika terjadi.


Kyu Min : Kyung Tae mati seperti itu. Kemudian saya bertemu Joon Seo.

Jae Kyeong : Di mana?

Nyonya Yoon : Sudah lebih dari sepuluh tahun. Entah bagaimana dia menemukanku.


Kita diperlihatkan flashback lagi saat Joon Seo datang setelah lebih dari 10 tahun. Nyonya Yoon yang tengah mencuci piring, terkejut didatangi seorang pria saat itu. Pria itu Joon Seo. Joon Seo memanggil Nyonya Yoon, "ibu".

Nyonya Yoon pun tanya Joon Seo siapa.

Nyonya Yoon : Apa kau teman Kyung Tae.

Joon Seo : Ya.

Joon Seo lantas menangis.


Nyonya Yoon pun bergegas mendekati Joon Seo. Namun tangis Joon Seo kian deras. Nyonya Yoon memeluk Joon Seo. Joon Seo minta maaf pada Nyonya Yoon.

Nyonya Yoon : Dia bilang seharusnya dia bisa mencegah kematian Kyung Tae. Tapi dia tidak melakukannya. Dia berdiri dan menangis untuk beberapa lama.


Semua terdiam mendengar cerita Nyonya Yoon.

Nyonya Yoon kemudian menghapus tangisnya.

Nyonya Yoon : Kalian pasti lapar. Biar aku ambilkan sesuatu.

Nyonya Yoon langsung berdiri.

Yoon Jin dan Joo Song merasa tidak enak. Mereka kompak bilang tidak perlu repot-repot, tapi Nyonya Yoon tetap masuk untuk mengambil sesuatu yang bisa dimakan.


Jae Kyeong menanyai Kyu Min lagi.

Jae Kyeong :  Waktu Joon Seo pergi ke lokasi konstruksi Piro-dong, apa dia mengatakan hal lain di taksi?

Kyu Min : Ya. Dia tidak bilang apa-apa. Alih-alih... Dia memintaku memberikan ini saat Jae Kyeong dan Yoon Jin datang.


Kyu Min membuka dompetnya dan mengeluarkan sebuah flashdisk.

Yoon Jin tanya apa yang ada di dalam sana.


Mereka pun sama2 melihatnya. Ternyata itu adalah rekaman video. Di video, terlihat sebuah taksi berwarna perak. Yoon Ho turun dari taksi. Tapi tiba2, Lee Myeong Guk membuka pintu dan turun. Yoon Ho buru2 menyembunyikan Lee Myeong Guk lagi.


Jae Kyeong pun ingat2 kata si pemilik penggilingan kalau ada seorang pria yang datang ingin melihat CCTV sama seperti Jae Kyeong.

Pemilik penggilingan : Dia tanya apa boleh menyalinnya.

Pria itu Joon Seo.

Jae Kyeong pun sadar bahwa Joon Seo sudah tahu kalau Chi Hyeon dan Yoon Ho yang membunuh Lee Myeong Guk.

Jae Kyeong juga ingat kata2 Sang Eui tentang mayat Lee Myeong Guk.

Yoon Jin : Mayat Lee Myeong Guk. Lantas apa kau yang membawanya ke rumah Lee Myeong Guk? Membawanya sendirian?

Sang Eui pun mengaku dia memindahkannya bersama Kyu Min.


Jae Kyeong : Anda memindahkan mayat Lee Myeong Guk bersama Jung Sang Eui, kan?

Kyu Min : Anda sudah bertemu Sang Eui.

Jae Kyeong : Tapi bagaimana anda tahu hari itu mayat Lee Myeong Guk akan dipindahkan dari Gudang Beku Yeongryun?

Kyu Min : Kata Sang Eui, dia mendengar apa yang Joon Seo katakan. Jadi saya menunggu.


Kita diperlihatkan flashback pada hari kematian Joon Seo. Kyu Min bilang, saat itu, sudah lewat jam 1 pagi. Kyu Min menunggu di dalam taksinya, di pinggir jalan. Tak lama, Sang Eui keluar dari lokasi konstruksi dan masuk ke taksi Kyu Min.

Sang Eui lantas memberitahu Kyu Min bahwa Joon Seo meninggal di lokasi konstruksi.

Kyu Min : Dia memintaku untuk kembali ke lokasi konstruksi. Saya bertemu Sang Eui di sana dan diam sebentar.

Saat itulah, mereka melihat taksi Yoon Ho datang.


Kyu Min : Taksi Jung Yoon Ho keluar dari gang penggilingan. Aku melihatnya masuk ke Gudang Beku Yeongryun. Saat pergi ke sana, kami melihat Oh Chi Hyeon dan Jung Yoon Ho. Keduanya membawa mayat Lee Myung Guk. Jadi kami mengikutinya.

Yoon Jin : Oh Chi Hyeon juga?

Kyu Min : Ya.


Tae Jin dan tim nya mendatangi Gudang Beku Yeongryun sebagai penyidik. Tae Jin merusak gembok pagar. Lalu orang2nya membuka pagar Gudang Beku Yeongryun. Satpam keluar dan tanya apa yang mereka lakukan. Tae Jin pun menunjukkan surat penggeledahan.

Tae Jin : Kami akan menggeledah dan menyita Gudang Beku Yeongryun.


Tae Jin dan orang2nya masuk. Tae Jin membuka gudang pendingin.

Tae Jin : Di ujung dalam akan ada pintu menuju ke ruang bawah tanah. Nomor sandinya 3808. Semuanya, harap berhati-hati karena itu tempat pembuatan obat.


Chi Hyeon menerobos masuk ke ruangan Jong Soo dengan wajah panik. Jong Soo sendiri lagi mengompres pipinya. Chi Hyeon ngasih tahu kalau Tae Jin sedang menggeledah dan menyita Gudang Beku Yeongryun.

Jong Soo kaget mendengarnya, apa?

Chi Hyeon juga ngasih tahu kalau mayat Yoon Ho juga sudah ditemukan.

Mendengar itu, Jong Soo panic dan mengajak Chi Hyeon menemui sang ayah.


Presdir Won sendiri diberitahu seketarisnya bahwa dia tidak dapat menghubungi Tae Jin.

Seketaris : Sepertinya karena sedang menggeledah dan menyita Farmasi Geumhyung.

Presdir Won : Apa yang dibicarakan bajingan ini (Tae Jin) sekarang? Minta kantor humas untuk mencegah artikel dirilis. Katakan untuk menghentikan semuanya bagaimanapun caranya.

Seketaris : Baik.


Jong Soo datang.

Jong Soo : Ayah sudah dengar? Tae Jin sedang menggeledah dan menyita perusahaan kita.

Presdir Won : Kalian berdua... Apa yang telah terjadi?

Jong Soo : Tae Jin yang melakukannya. Dia yang membuat obat dan menjualnya. Orang gila itu membuat narkoba di perusahaan kita dan menjualnya!

Presdir Won : Jadi?

Jong Soo : Ayah sudah tahu?

Presdir Won : Jadi apa yang terjadi?

Jong Soo : Jadi... Aku menelpon Tae Jin. Aku mau menghukumnya dengan memberi obat itu.

Mendengar itu, Presdir Won ngamuk.


Beralih ke Jae Kyeong. Jae Kyeong tanya, apa maksud Kyu Min.

Kyu Min : Joon Seo tidak sempat mengatakannya. Aku bilang, tidak apa-apa memberitahu Inspektur Jang dan Reporter Oh. Tapi Joon Seo terus menundanya. Dia bilang akan bicara bila waktunya sudah tepat.


Kita diperlihatkan flashback apa yang terjadi pada Kyung Tae.

April 2005.

Jong Soo, Tae Jin, Chi Hyeon dan Yoon Ho mendatangi Kyung Tae. Jong Soo marah dan memukul Kyung Tae. Kyu Min yang mendengar ribut2, membuka pintu kamar mandi. Dia melihat Chi Hyeon memukul Kyung Tae. Kyung Tae pun jatuh usai dipukuli Chi Hyeon. Jong Soo pun menendang tubuh Kyung Tae. Setelah itu, yang lain ikut-ikutan menendang Kyung Tae.

Kyu Min : Itu terjadi begitu cepat. Mungkin kompor minyak itu jatuh saat mereka menghajar Kyung Tae.


Api sudah mulai merebak. Jong Soo menyuruh Chi Hyeon memberdirikan Kyung Tae. Chi Hyeon pun memberdirikan Kyung Tae. Kyung Tae yang menahan sakit akibat dikeroyok Jong Soo cs, mulai lemas. Dia reflekberpegangan pada bahu Jong Soo saat dibantu berdiri oleh Chi Hyeon.

Jong Soo tambah Kyung Tae memegang bahunya.

Jong Soo : Berengsek. Menjijikkan.


Jong Soo pun mendorong Kyung Tae. Kyung Tae jatuh. Kepalanya membentur dudukan tiang yang terbuat dari semen. Kyung Tae pun langsung kehilangan kesadarannya. Darah segar mengalir dari kepalanya. Tapi Jong Soo semakin membabi buta menendang tubuh Kyung Tae.

Jong Soo : Kyung Tae, sudah kubilang lakukan tugasmu!


Chi Hyeon menghentikan Jong Soo.

Setelah itu, Chi Hyeon memeriksa Kyung Tae.

Chi Hyeon merinding, dia tidak bernapas.

Semua terdiam.


Api semakin melebar. Tae Jin yang melihat itu, mengajak semuanya keluar.

Tae Jin membawa Jong Soo keluar.

Yoon Ho menarik Chi Hyeon keluar.


Melihat mereka pergi, Kyu Min ingin menolong Kyung Tae. Namun baru membuka pintu, dia melihat Jong Soo masuk lagi. Kyu Min pun kembali bersembunyi.

Jong Soo mencari-cari sesuatu di badan Kyung Tae tapi tak ketemu.

Tiba2, Kyung Tae bangun dan memegang kaki Jong Soo. Kyung Tae minta tolong pada Jong Soo. Tapi apa yang dilakukan Jong Soo? Dia mengambil kayu dan memukuli Kyung Tae berkali2. Itulah yang dilihat oleh Kyu Min, yang membuat matanya terbelalak.


Kyung Tae pun kembali tak sadarkan diri usai dipukul oleh Jong Soo. Jong Soo tersadar setelah Kyung Tae tak bergerak lagi. Dia panic dan bergegas pergi.


Setelah Jong Soo pergi, Kyu Min keluar dan berusaha membangunkan Kyung Tae. Namun Kyung Tae sudah tidak ada. Kyu Min pun mengangkat kepala Kyung Tae dari dudukan tiang. Dia masih coba membangunkan Kyung Tae namun Kyung Tae tak bangun lagi.


Tiba2, dia melihat label nama Jong Soo di halaman.

Flashback end...


Kyu Min : Won Jong Soo kembali untuk mengambil label namanya.

Jae Kyeong : Label nama?

Kyu Min : Ya.

Jae Kyeong : Di mana benda itu sekarang?

Kyu Min : Aku memberikannya pada Joon Seo.

Jae Kyeong menghela nafas mendengarnya.

Kyu Min lantas tanya kenapa Jae Kyeong tak menanyainya saat itu, saat dia masih memegang label nama Jong Soo. Kyu Min mengaku melihat semuanya dan bertanya kenapa Jae Kyeong tidak melaporkannya.

Kyu Min : Saya pikir Inspektur Jang akan bertanya. Anda terpaksa pindah sekolah karena kejadian itu.


Nyonya Yoon keluar membawa makanan.

Nyonya Yoon : Aku hanya menyiapkan apa yang ada. Cepat makanlah.

Kamera menyorot wajah Jae Kyeong yang merasa bersalah.


Sekarang, ketiganya berkumpul di depan laut.

Joo Song : Joon Seo mendengar ceritanya dari Kyu Min. Dia pasti sangat tertekan setelah mendengar semua yang terjadi hari itu.

Yoon Jin : Jadi sejak awal ini bukan kebetulan. Sekarang pun... Bukankah kita harus mencoba semampu kita?

Jae Kyeong diam saja.

Joo Song : Masih ingat, saat kita mengunjungi rumah kakek dan nenek Joon Seo? Ini pertama kalinya sejak saat itu. Kita memandang laut seperti ini.


Saat itu musim panas 2005.

Mereka bertiga mendatangi rumah kakek dan nenek Joon Seo yang berada di dekat laut.

Joo Song : Sepertinya benar di sini?

Yoon Jin : Apa kita tak salah jalan?

Joo Song memanggil Joon Seo, Joon Seo-ya!

Jae Kyeong : Apa benar di sini?

Joo Song : Ya.


Bersamaan dengan itu, Joon Seo baru saja pulang melaut.

Mereka melihat Joon Seo.

Yoon Jin : Joon Seo-ya! Kenapa kau sendirian di sini?

Joon Seo : Kenapa kalian datang?

Yoon Jin : Kami kangen padamu.


Jae Kyeong terus menatap Joon Seo.

Joon Seo lantas menatap Jae Kyeong. Dia coba tersenyum.

Joon Seo : Kalian datang jauh-jauh.


Jae Kyeong dan Joon Seo duduk di depan tenda dan api unggun.

Joon Seo : Kenapa kau tidak bilang mau datang?

Jae Kyeong : Ingin saja. Apa kau merasa lebih baik setelah pulang?

Joon Seo : Aku tak yakin soal itu.

Jae Kyeong : Setelah libur sekolah, kau buru-buru pulang ke rumah kakek nenekmu. Aku dan teman-teman juga merasa begitu. Kami agak kecewa.

Jae Kyeong lantas menatap Joon Seo.

Jae Kyeong : Joon Seo-ya, mereka bilang ada hal-hal yang tak bisa kau katakan antara teman. Apa kau akan terus memendamnya seperti ini?

Joon Seo diam saja.

Jae Kyeong : Park Joon Seo! Pada hari itu di sana, kau melihat apa?

Flashback end...


Jae Kyeong : Hari itu, untuk pertama kalinya aku mendengar cerita itu dari Joon Seo. Won Jong Soo, Park Tae Jin, Oh Chi Hyeon, Jung Yoon Ho. Mereka berempat berdiri di depan rumah Chae Kyung Tae yang terbakar, tanpa tahu harus berbuat apa. Aku mendengar cerita itu dan aku marah. Aku meyakinkan dia bahwa masalah ini tak boleh diabaikan. Aku mengajaknya untuk melapor ke kantor polisi. Tapi, bahkan ketika sekolah dimulai setelah liburan, Joon Seo tak pergi ke kantor polisi.

Joo Song : Jadi kau yang melaporkannya.


Yoon Jin : Aku juga sudah tahu semuanya.

Jae Kyeong kaget mendengarnya.

Yoon Jin : Hari itu, aku juga mendengar semuanya.


Kita diperlihatkan flashback lagi, saat Yoon Jin yang belum tidur, mendengarkan percakapan Joon Seo dan Jae Kyeong di tenda.

Joon Seo : Kyung Tae ada di dalam rumahnya yang terbakar,  tapi mereka tak berpikir untuk menyelamatkan dia. Mereka mondar-mandir di depannya.


Yoon Jin : Joon Seo dan kau... aku meluangkan waktu agar kalian mengobrol, makanya aku masuk dan pura-pura tidur. Aku juga ingin tahu. Sepertinya terjadi sesuatu pada Joon Seo. Karena dia tak mengatakan apapun padaku. Aku minta maaf. Aku mendengar semua itu, padahal kau terpaksa pindah sekolah karena hal itu. Tapi entah kenapa, aku tak punya keberanian. Setelah aku menjadi reporter, keberanian yang dulu tak kumiliki, sekarang ingin aku coba lakukan. Aku mencobanya beberapa kali. Tapi justru malah terpuruk. Benar. Bagaimana aku bisa melawan ketidakadilan di dunia? Dalam hidup kita harus menutup mata dan bertahan. Pantas Joon Seo merasa bersalah padamu.

Jae Kyeong mencoba menghibur Yoon Jin.

Dia memegang bahu Yoon Jin.


Yoon Jin menatap Joo Song.

Yoon Jin : Bagaimana denganmu? Bukankah kau juga mendengar semuanya di dalam tenda hari itu? Apa kau tidur?

Joo Song : Nyenyak.

Yoon Jin tertawa.

Namun Joo Song tampak menahan tangisnya.


Kyeong Hwan diam2 membuka loker Jae Kyeong.

Dia mengambil rambut Jae Kyeong yang tertinggal di jaket Jae Kyeong, lalu memasukkannya ke kantong barbuk. Sepertinya dia mau melakukan tes narkoba pada rambut Jae Kyeong gara2 mendengar pernyataan Dae Sung soal Jae Kyeong.

Bersambung ke part 2...


EmoticonEmoticon