Senin, 24 Juni 2024

Sinopsis Connection Eps 8 Part 2

 All Content From : SBS
Sinopsis Lengkap : Connection
Sebelumnya : Connection Eps 8 Part 1
Selanjutnya : Connection Eps 9 Part 1

Jae Kyeong ada di depan Klinik Khusus Penyakit Dalam, Seodong. Dia pun ingat jawaban Min Ho saat dia tanya, dimana dia bisa mendapatkan Ethapene. Min Ho bilang, di Seodong, Anhyeon, ada sebuah klinik lama bernama Klinik Seodong. Min Ho menyuruh Jae Kyeong pergi ke sana. Min Ho juga bilang, jika Jae Kyeong minta obat untuk penekan nafsu makan, dokter akan memberikannya. Karena itulah Jae Kyeong berada di klinik itu sekarang.




Namun saat baru masuk, Jae Kyeong malah bertemu seorang gadis yang dulu pernah dia tangkap. Awalnya mereka papasan di pintu masuk. Gadis itu yang mengenal Jae Kyeong, langsung menghentikan Jae Kyeong.

"Detektif Jang, benar?"

Jae Kyeong tak ingat gadis itu. Gadis itu pun mengaku bahwa dia ditangkap tahun lalu oleh Jae Kyeong karena diam-diam mengisap ganja di belakang tempat istirahat jalan tol.

"Saya keluar bulan lalu. Apa anda datang ke rumah sakit? Atau menangkap orang?"

"Tidak."

"Apa anda menangkap Kyung Hoon? Dia ada di dalam. Apa perlu kupanggil?"

Jae Kyeong : Tidak, itu... Saya cuma kebetulan lewat.

Jae Kyeong pun langsung pergi.


Joo Song membawakan oleh-oleh ke rumah Hyun Woo. Dia mencari Hyun Woo, tapi yang keluar nenek Hyun Woo. Joo Song bilang, dia ingin berterima kasih pada Hyun Woo. Dia juga mengaku merindukan nenek Hyun Woo. Nenek Hyun Woo melihat oleh2 yang dibawa Joo Song.

Joo Song : Ginseng merah.


Jae Kyeong ada di sekitar rumah Hyun Woo. Dia memikirkan jawaban Joo Song saat dia tanya dimana Hyun Woo melihat Yoon Jin. Joo Song bilang Hyun Woo tidak mengikuti Yoon Jin sejak awal, tapi Hyun Woo mengikuti Chi Hyeon. Jae Kyeong sendiri lagi menyusuri jalanan malam hari saat bicara dengan Joo Song di telepon.

Jae Kyeong : Oh Chi Hyeon? Bagaimana Hyun Woo tahu Oh Chi Hyeon?

Joo Song bilang Yoon Jin menyebut nama Chi Hyeon.

Joo Song : Hyun Woo mendengarnya selama proses penculikan.

Jae Kyeong : Di mana dia melihat Oh Chi Hyeon?

Joo Song : Aku tak tahu sampai di situ, jadi aku tidak bertanya.

Flashback end...


Jae Kyeong pun beranjak pergi, tapi dalam perjalanan ke rumah Hyun Woo, Jae Kyeong melihat Yoon Jin lagi asik nyemilin sosis sambil berjalan. Yoon Jin terkejut melihat Jae Kyeong.

Mereka jalan bersama. Tiba2, Jae Kyeong berhenti berjalan. Sebelah tangannya memegangi tembok rumah. Yoon Jin yang melihat itu, tanya, apa Jae Kyeong baik-baik saja?

Jae Kyeong : Ya. Aku hanya sedikit kehabisan napas.

Yoon Jin : Apa kau sudah makan? Apa kau mau makan ini?

Yoon Jin nawarin sosisnya.

Jae Kyeong : Kau mengembalikan uangnya dikurangi harga daging sapi?


Mereka berdua lalu berjalan sama2 menuju rumah Hyun Woo.

Yoon Jin : Kau bertemu Oh Chi Hyeon? Kenapa?

Jae Kyeong : Ada yang ingin aku tanyakan.

Yoon Jin : Kenapa aku harus mengembalikan uang itu? Itu kompensasi atas gangguan mental yang kualami saat diculik. Dia cerita aku mengembalikan uang dikurangi harga daging sapi? Orang itu lebih kikir dari kelihatannya.

Jae Kyeong : Untung aku tak memakannya.

Tapi kemudian, Jae Kyeong minta sosis bagiannya.

Yoon Jin ketawa.

Jae Kyeong melihat sosisnya.

Jae Kyeong : Besar sekali.


Mereka pun masuk ke rumah Hyun Woo dan bertemu Joo Song serta nenek Hyun Woo yang mau pergi. Joo Song terkejut Jae Kyeong dan Yoon Jin datang. Begitu pun Yoon Jin dan Jae Kyeong yang juga terkejut melihat Joo Song.

Joo Song : Ada apa kalian semua?

Yoon Jin : Ada apa denganmu?


Nenek Hyun Woo lalu mengambil buntelan dari tangan Joo Song. Dia bilang biar dia yang bawa, tapi Joo Song tidak mau memberikan buntelan itu. Joo Song lantas memberitahu Jae Kyeong dan Yoon Jin kalau dia akan membawa buntelan itu ke bawah. Joo Song dan nenek Hyun Woo pun pergi.

Tinggal lah Hyun Woo, Jae Kyeong dan Yoon Jin.

Yoon Jin memberikan belanjaannya ke Hyun Woo.

Yoon Jin : Hari ini kau tidak ke sekolah?

Hyun Woo : Sudah tadi pagi.


Jae Kyeong : Apa kau tahu Oh Chi Hyeon?

Jae Kyeong pun menunjukkan foto Chi Hyeon di pemakaman Joon Seo ke Hyun Woo.

Hyun Woo : Ya, saya tahu orang ini.


Jae Kyeong : Di antara ini, apa ada yang kau kenal?

Jae Kyeong menunjukkan foto Tae Jin, Jong Soo dan Yoon Ho juga.

Hyun Woo : Tidak.


Yoon Jin : Bagaimana kau tahu Oh Chi Hyeon?

Hyun Woo : Saya pernah bertemu sekali.

Jae Kyeong : Di mana?

Hyun Woo : Di Hotel Lorraine.

Jae Kyeong : Kenapa kau pergi ke sana?

Hyun Woo terdiam.


Jae Kyeong menebak, apa kau pergi membantu Park Joon Seo?

Joo Song kembali.

Hyun Woo : Ya.

Jae Kyeong : Membantu apa?

Hyun Woo diam lagi.

Jae Kyeong menebak, mengantar obat?

Hyun Woo : Ya.


Yoon Jin : Apa nama obatnya Zhynopharm?

Kita ditunjukkan flashback nama obat yang ditaruh Hyun Woo di jok motor untuk diantarkan kepada Jong Soo di Hotel Lorraine. Namanya Zhynopharm.


Jae Kyeong : Zhynopharm?

Yoon Jin : Obat substandar yang dikirim ke RS Woonjong adalah Zhynopharm. Analgesik narkotika.


Jae Kyeong : Di mana kau bertemu Oh Ch Hyeon dua hari lalu?

Hyun Woo : Di gudang beku di Piro-dong.

Jae Kyeong : Apa namanya?

Hyun Woo : Gudang beku Yeongryun.


Joo Song : Gudang beku Yeongryun?

Apa di sana kau bertemu Park Joon Seo saat mengantar obat?

Hyun Woo : Ya.

Jae Kyeong : Kenapa tiba-tiba pergi ke sana?


Hyun Woo menunjukkan nomor telepon yang dia terima dua hari lalu.

Hyun Woo : Ini nomor pertama yang saya hubungi dari Pak Joon Seo.

Jae Kyeong memeriksa nomor tersebut. Setelah itu dia menunjukkannya ke Yoon Jin. Ternyata itu nomor yang sama dengan nomor 1882 dan nomor yang mengirim pesan soal malpraktik RS Woonjong ke Yoon Jin.


Yoon Jin pun ingat kata2 putra Park Bok Rye saat dia datang mewawancarainya.

Putra Park Bok Rye : Saya menerima banyak obat penghilang rasa sakit dari RS.


Dia juga ingat kata2 Chi Hyeon.

Chi Hyeon : Obat perusahaan kami yang dikirim ke RS Woonjong, bagaimana kau tahu itu bermasalah?

Flashback end...


Jae Kyeong : Apa bisa berbicara di telepon?

Hyun Woo : Dia menutupnya tanpa bicara apapun. Dan setelah itu, teleponnya mati. Jadi, saya mencari sampai Piro-dong.

Joo Song ikut melihat nama kontak nomor tersebut.

Joo Song : Apakah angka 230910 di atas itu adalah tanggal?

Hyun Woo : Ya Pelanggan tak memberi tahu nama mereka, jadi saya bertugas dan menyimpan berdasarkan tanggal ini.

Yoon Jin melihat tanggal tersebut dan terkejut.


Yoon Jin : Hei, tanggal ini... Itu hari Park Bok Rye salah diberi resep di Pusat Medis Unjong. Tapi Joon Seo bukan tipe orang yang gegabah memberi narkotika penghilang sakit pada siswa SMA sepertimu. Apa terjadi sesuatu pada Park Joon Seo saat itu?

Hyun Woo : Anak perempuannya sakit. Mestinya dia yang mengantar itu. Tapi dia menyuruhku.

Hyun Woo ingat saat dia mendengar sekilas omongan Joon Seo di telepon setelah menyuruhnya mengantar obat.

Joon Seo : Apa Yoon Hee belum ada perubahan?


Jae Kyeong : Setelah itu, apa Park Joon Seo memintamu menjalankan tugas untuknya?

Hyun Woo : Tidak.

Jae Kyeong : Dia memintamu membantunya dan membayar biaya sekolahmu. Joon Seo tidak mungkin membuka kantor di sini.


Kita diperlihatkan flashback saat Joon Seo mendatangi Hyun Woo sambil marah2.

Joon Seo : Bagaimana obatnya?

Hyun Woo heran, obat apa?

Joon Seo : Obat yang kuminta untuk dibawa ke Hotel Lorraine lebih dulu. Kau menyimpannya di mana?

Hyun Woo : Tidak saya simpan.

Joon Seo : Katakan! Ini belum terlambat. Cepat katakan!

Hyun Woo : Tidak tahu. Saya sudah mengantar semuanya.

Joon Seo marah dan mencengkram kerah Hyun Woo.

Joon Seo : Kau tidak langsung datang dari rumah sakit, 'kan? Kau singgah di mana? Aku tahu semuanya, cepat katakan! Kau titipkan pada siapa?

Hyun Woo : Tak tahu! Saya tidak tahu!


Joon Seo pun melemparkan Hyun Woo ke dipan halaman rumah.

Setelah itu, dia mengambil sabit dan mengancam akan menyakiti Hyun Woo jika Hyun Woo tak mau bicara dimana obat itu. Tepat saat itu, nenek Hyun Woo keluar dan bergegas menolong Hyun Woo. Dia memukul2 Joon Seo. Joon Seo pun melepaskan Hyun Woo. Nenek Hyun Woo bergegas menarik Hyun Woo dari atas dipan.


Ponsel Joon Seo berdering. Telepon dari manajer RS.

Manajer : Saya dengar manajer menelepon. Delapan kotak obat sudah diterima dengan baik.

Joon Seo : Obat-obat itu... Apakah mereka masih membawanya? Itu tidak diresepkan ke suatu tempat, bukan?

Manajer : Semua sudah diresepkan.

Mendengar itu, Joon Seo lemas.


Hari berikutnya, Hyun Woo yang baru pulang, melihat sepatu Joon Seo di teras rumahnya. Sontak dia panic dan bergegas turun dari motornya. Dia membuka pintu rumahnya dan melihat Joon Seo berlutut sama neneknya. Dia juga melihat ada amplop di depan neneknya.


Joon Seo dan Hyun Woo bicara di dekat rumah Hyun Woo.

Joon Seo melihat luka di leher Hyun Woo yang dia sebabkan.

Joon Seo : Apa kau sudah mengobatinya?

Hyun Woo diam saja dengan wajah kesal.

Joon Seo : Berapa usiamu?

Hyun Woo : Jika menanyakan biayanya, pergilah sekarang.

Hyun Woo mau pergi. Joon Seo bicara lagi.

Joon Seo : Namamu Hyun Woo, kan? Maafkan aku. Meski sudah dewasa, aku tidak mencari tahu dengan benar. Aku minta maaf. Maafkanlah aku.

Flashback end..


Hyun Woo : Orang dewasa meminta maaf. Itu pertama kalinya.

Jae Kyeong : Apa setelah itu Joon Seo datang mencarimu?

Hyun Woo : Tidak. Aku yang mencarinya. Dia hanya mengatakan bahwa aku tidak boleh berteman dengannya. Tapi ada waktunya aku membutuhkan orang dewasa. Aku mencarinya bila saat itu tiba.

Jae Kyeong : Di antara obat-obatan yang dikirim ke Pusat Medis Woonjong, kau tahu bagaimana nasib obat substandar itu?

Hyun Woo : Dia tak pernah memberitahuku secara detail. Tapi obat yang kuantar ke Hotel Lorraine, sepertinya tertukar dengan obat lain. Saat itu, aku terpeleset di tengah hujan, jadi obat itu tercampur. Karena aku, sepertinya dia mendapat masalah setelah itu.

Jae Kyeong : Jadi obat yang mestinya dibawa ke Hotel Lorraine, diberikan pada Park Bok Rye?

Hyun Woo : Park Joon Seo. Anda tahu kenapa dia bunuh diri? Anak perempuannya... Apa karena anaknya meninggal?

Yoon Jin : Entahlah.


Hyun Woo : Dia baik padaku. Apa karena dia kasihan padaku?

Jae Kyeong : Mungkin tidak. Park Joon Seo sangat kesepian. Tapi, dia menganggapmu sebagai teman. Makanya dia bersikap begitu.


Setelah mengatakan itu, Jae Kyeong pun kembali ke mobilnya bersama Yoon Jin dan Joo Song. Jae Kyeong memberikan banyak buku ke Joo Song. Joo Song tanya apa itu. Jae Kyeong bilang itu catatan kerja harian Lee Myeong Guk.

Jae Kyeong : Bacalah sampai besok malam, lalu datang ke rumahku.

Joo Song : Apa sekarang kita membuat markas investigasi bersama?

Yoon Jin lantas minta Joo Song mengantarnya sampai bawah saja.

Tapi Jae Kyeong bilang dia yang akan antar Yoon Jin. Joo Song dan Yoon Jin sama2 kaget mendengarnya.

Jae Kyeong bilang ada yang mau dia bicarakan dengan Yoon Jin.

Yoon Jin pun bilang pada Joo Song dia bakal pergi dengan Jae Kyeong.


Joo Song langsung menatap sengit Jae Kyeong.

Jae Kyeong juga menatap Joo Song, apa?

Joo Song : Pergilah.


Jae Kyeong dan Yoon Jin sama2 masuk ke mobil.

Yoon Jin : Alami juga, ya?

Jae Kyeong : Apanya?

Yoon Jin : Sekarang kau ingin mengajakku pergi ke Gudang Beku Yeongryun, kan?

Jae Kyeong : Aku harus pergi ke suatu tempat dulu.


Ternyata Jae Kyeong membawa Yoon Jin ke klinik Seodong.

Yoon Jin kesal, apa kau menyuruhku pergi ke sana sekarang?

Jae Kyeong : Ya.

Yoon Jin : Mereka akan heran kenapa aku harus menguruskan badan lagi.

Jae Kyeong diam saja.

Yoon Jin pun bisa menebak maksud Jae Kyeong.

Yoon Jin : Kau tidak menyuruhku berpura-pura jadi pecandu narkoba, kan?

Tapi Yoon Jin tetap membantu Jae Kyeong. Dia pura2 menjadi pecandu di depan dokter dan minta diresepkan obat penekan nafsu makan. Dokter memperhatikan Yoon Jin. Lalu dia tanya mau diresepkan untuk berapa hari.


Yoon Jin pun masuk ke mobil dan memberikan obat itu ke Jae Kyeong.

Jae Kyeong : Wah, banyak juga.

Yoon Jin sewot, cepat pergi.


Sekarang, Jae Kyeong ada di depan Gudang Beku Yeongryun.

Mereka melihat2 dari luar pagar. Tak lama, satpam datang.

Satpam : Anda siapa?

Jae Kyeong : Selamat siang. Saya Jang Jae Kyeong dari Kepolisian Anhyeon.

Yoon Jin : Selamat siang. Saya Oh Yoon Jin dari Harian Ekonomi Anhyeon.

Satpam : Ada apa?

Jae Kyeong : Ini tempat apa?

Satpam : Ini gudang beku.

Jae Kyeong : Bolehkah kami melihat-lihat?

Satpam : Saya tidak tahu apakah saya bisa menunjukkan ini kepada anda. Katanya perlu ada surat perintah atau semacamnya.

Jae Kyeong : Ya, Anda benar. Saya tidak sedang menyelidiki. Saya hanya akan melihat sekilas untuk melihat yang tersimpan di dalamnya.

Yoon Jin pun memberikan minuman gratis ke satpam.

Yoon Jin : Anda pasti lelah, silakan minum ini.


Satpam pun memperbolehkan mereka masuk.

Satpam menemani Jae Kyeong dan Yoon Jin melihat2.

Satpam : Saat ini, hanya gedung ini yang dipakai sebagai gudang berpendingin. Sisanya hanya untuk menyimpan produk biasa.

Jae Kyeong : Apa ini sudah semuanya?

Satpam : Ya. Bisakah kita berhenti sekarang? Aku harus pulang.

Jae Kyeong : Ya.

Kamera menyorot salah satu ruangan dengan gembok terbuka.


Jae Kyeong mengikuti satpam dan Yoon Jin keluar. Tapi tiba2, dia berbalik dan memencet tombol merah di dinding. Tak lama, pintu terbuka dan Jae Kyeong melihat apa yang ada di ruangan itu. Satpam marah dan menutup ruangan itu lagi.


Jae Kyeong dan Yoon Jin beranjak keluar.

Yoon Jin : Apa yang kau cari? Peralatan untuk membuat obat? Jika ada, pasti sudah dipindahkan, bukan? Joon Seo, abat yang awalnya akan dikirim untuk Oh Chi Hyeon pasti itu yang ingin diminum Won Jong Soo, bukan? Kita harus bagaimana?

Sementara Yoon Jin terus membicarakan soal obat, Jae Kyeong kemudian melihat balon udara yang membawa spanduk bertuliskan, "Dijual Piro-dong. Jae Kyeong pun menyadari sesuatu dan mulai berlari menyusuri sepanjang jalanan di dekat gedung beku. Yoon Jin terkejut Jae Kyeong tiba2 lari. Dia pun mengejar Jae Kyeong.

Jae Kyeong tiba di jalan raya. Itu jalanan satu arah dan dia melihat ada kamera CCTV di sana.

Yoon Jin datang : Kenapa kau begini?

Jae Kyeong lantas melihat ke arah balon udara itu lagi. Setelah itu dia melihat ke belakangnya dan ingat itu adalah jalan menuju penggilingan. Jae Kyeong pun menyusuri jalanan itu dan tiba di penggilingan.


Jae Kyeong lantas meraih ponselnya dan menelpon Soo Hyeon.

Soo Hyeon : Ya, Kapten. Pada hari pembunuhan, saya melihat laporan yang diajukan di dekatnya. Tak lama setelah kejadian, ada yang melihat sopir memarkir taksi di taman Jungji-dong. Dia sedang membersihkan darah dari tangannya di toilet umum. Tapi pelapornya adalah orang tua seorang siswa SD yang melihatnya. Bukan dia yang melihat dan karena anak itu tidak terluka. Sepertinya dia baru saja lewat Jigudae.



Jae Kyeong pun kembali ke kantornya dan menunjukkan rekaman CCTV terbaru pada Yeon Joo.

Jae Kyeong : CCTV ini hanya memperlihatkan jalur penyeberangan. Anda sudah melihatnya?

Yeon Joo : Apa?

Jae Kyeong : Pria di sini. Jam 17.15... Pria ini sedang mencoba melintasi penyeberangan. Dia menyeberang untuk menghindari sesuatu.

Yeon Joo melihat, benar. Ternyata mobil!

Jae Kyeong : Mobil melewati gang penggilingan, lalu muncul di jalan besar. Ternyata dia jalan terus. Bukan belok kiri atau kanan, tapi lurus.

Yeon Joo : Jadi gang yang dilalui mobil ini terhubung ke mana?



Jae Kyeong : Ke Gudang Beku Yeongryun. Itu mengarah ke jalan di depan gudang tua berpendingin. Jika tidak mengemudi mundur, jalan itu tak bisa dijangkau. Jika lurus, kembali ke jalan utama. Jika pergi ke sana, akan terlihat di CCTV lain. Tapi ada jalan kecil di sebelahnya. Awalnya, saya bertanya-tanya apa mobil itu bisa lewat. Ternyata ada jejak ban. Cukup lebar untuk dilewati satu mobil. Panjangnya sekitar 700 meter. Lalu di ujungnya, saya bertemu dengan jalan utama yang terbagi ke Jeongji-dong dan Join-dong.


Mereka lalu melihat rekaman CCTV yang baru diterima Jae Kyeong. Sesuai prediksi Jae Kyeong, taksi Yoon Ho muncul di jalan kecil di dekat gudang beku. Yeon Joo pun langsung meraih ponselnya begitu melihat nomor plat taksi tersebut.

Yeon Joo : 34A - 5253. Itu taksi pribadi. Ya, mohon segera periksa ke pemilik taksi.



Taksi itu kini berhenti di depan kediaman Joon Seo.

Yoon Ho lantas menatap amplop berisikan uang titipan nenek Hyun Woo untuk Ji Yeon.



Tapi tak lama, dia melihat Tae Jin keluar dari gedung apartemen Joon Seo.

Awalnya Yoon Ho heran dan bertanya2, tapi kemudian dia menyadari Tae Jin dan Ji Yeon menjalin hubungan.



Sementara itu, Jae Kyeong mencoba melihat wajah supir taksi. Dia memperbesar rekaman si pengemudi, namun wajah si pengemudi tidak terlalu jelas karena gambarnya pecah.

Jae Kyeong : Siapa kau?

Bersambung...


EmoticonEmoticon