All Content From : SBS
Sinopsis Lengkap : Connection
Sebelumnya : Connection Eps 6 Part 1
Selanjutnya : Connection Eps 7 Part 1
Jae Kyeong membuka pintu ruang interogasi dengan terburu-buru. Soo Hyeon ada di sana. Sambil berdiri, dia tanya, apa ada panggilan masuk. Soo Hyeon menggeleng.
Soo Hyeon : Apa kita coba untuk membuat mereka segera menghubungi kita?
Jae Kyeong : Tidak, kita tunggu panggilan dari mereka.
Jae Kyeong kembali menutup pintu dan beranjak pergi tapi baru berjalan sebentar, gejala narkomaniaknya muncul lagi. Jae Kyeong mencoba bertahan. Dia berjalan sambil memegangi dinding tapi malah bertemu Kyeong Hwan. Jae Kyeong langsung menghindar. Kyeong Hwan yang sempat melihat Jae Kyeong pun mengikuti Jae Kyeong.
Jae Kyeong masuk ke ruang barang bukti. Dia pun bergegas sembunyi dibalik rak. Diluar, Kyeong Hwan mengintip ke dalam dari kaca pintu. Jae Kyeong melihat Kyeong Hwan dari bawah rak. Kyeong Hwan perlahan masuk dan mencari Jae Kyeong.
Tiba-tiba, Jae Kyeong muncul di depannya, dari balik rak. Sontak lah Kyeong Hwan kaget setengah mati. Kyeong Hwan pun tanya, Jae Kyeong sedang apa di sana. Jae Kyeong tak jawab dan mau pergi. Kyeong Hwan menghalangi Jae Kyeong.
Kyeong Hwan : Aku tanya, sedang apa kau di sini? Kenapa seperti ini? Apa kau sakit?
Jae Kyeong : Saya sedang flu dan tak enak badan. Apa anda ingin kena flu?
Jae Kyeong lantas mengarahkan nafasnya ke Kyeong Hwan.
Kyeong Hwan kesal, sial.
Jae Kyeong lantas keluar.
Di tangga, Jae Kyeong duduk sebentar.
Dia coba menenangkan dirinya.
Yoon Jin menemui putra Park Bok Rye. Dia menyalakan fitur perekam di ponselnya sebelum menaruh ponselnya di dekat putra Park Bok Rye dan berkata, dia akan merekam wawancara mereka. Putra Park Bok Rye mengerti.
Yoon Jin : Ibu anda, kapan tepatnya beliau meninggal?
Putra Park Bok Rye bilang tanggal 11 September tahun lalu.
Yoon Jin tanya penyebab kematian. Putra Park Bok Rye bilang, ibunya meninggal karena tumor otak. Rumah sakit tidak bisa memberikan kemoterapi jadi ibunya minum banyak obat pereda nyeri yang biasa dikonsumsi. Namanya...
Putra Park Bok Rye berdiri dan masuk ke dalam. Tak lama, dia kembali dan memberikan obat yang biasa ibunya minum. Dia bilang, itu yang diminum ibunya tiap hari.
Yoon Jin membaca merek obat tersebut.
Yoon Jin : Pereda nyeri Zynopharm?
Lebih lanjut, putra Park Bok Rye mengatakan pada hari itu aneh sekali.
Yoon Jin : Pada hari apa?
Putra Park Bok Rye bilang sehari sebelum ibunya meninggal. Setelah minum obat, tiba-tiba ibunya kejang. Ibunya berkeringat dingin dan meracau. Lalu sang tertidur, tapi keesokan paginya seseorang terus menyentuh kakinya. Dia pun terkejut melihat itu ibunya. Sang ibu yang bahkan tak bisa membalik tubuhnya selama ini sedang setengah terbangun dan membangunkannya.
Yoon Jin pun melihat obat itu lagi. Tertulis nama Farmasi Geumhyung disana.
Beralih ke Farmasi Geumhyung yang mengadakan acara, "Dialog Bersama Pimpinan". Jong Soo selaku Wakil Ketua Grup Geumhyung sekaligus Ketua Farmasi Geumhyung, sudah duduk di depan para hadirin. Jong Soo pun diminta memberi kata sambutan. Namun Jong Soo tampak kurang sehat. Dia tampak seperti saat Jae Kyeong kumat. Pandangannya mengabur, dia juga merasa sesak dan kepalanya pusing. Kata2 sang ayah semakin menambah tekanannya.
Presdir Won : Apa itu ide Tae Jin? Cara dia berbicara sudah seperti rencana bisnis. Begitu pula dengan presentasimu. Aku iri pada orang tuamu karena memiliki anak sepertimu. Aku iri...
Tak lama kemudian, Jong Soo pun jatuh dan terkapar.
Melihat Jong Soo terkapar, Chi Hyeon pun langsung lari mendekati Jong Soo.
Chi Hyeon berusaha menyadarkan Jong Soo. Jong Soo sendiri antara sadar dan tidak sadar.
Chi Hyeon pun langsung melarikan Jong Soo ke ruangan lain. Para peneliti dan staf langsung heboh melihat itu. Chi Hyeon marah. Dia menyuruh mereka semua minggir, lalu membaringkan tubuh Jong Soo di atas meja. Para peneliti dan staf berkumpul di depan pintu melihat Jong Soo. Chi Hyeon menyuruh mereka semua pergi. Dia juga bilang tidak ada yang boleh masuk.
Chi Hyeon lalu berusaha menyadarkan Jong Soo.
Chi Hyeon : Jong Soo, sadarlah. Jong Soo, tidak apa-apa. Jong Soo! Jong Soo! Tolong sadarlah!
Sang Eui kemudian masuk. Dia ber-jas putih, sama seperti peneliti Geumhyung yang lain.
Chi Hyeon marah, aku sudah bilang jangan ada yang masuk!
Sang Eui memberikan obat ke Chi Hyeon.
Sang Eui : Cepat berikan.
Chi Hyeon pun membantu Jong Soo menelan obat tersebut.
Putra Park Bok Rye mengaku memberikan lebih banyak obat pada sang ibu.
Putra Park Bok Rye : Awalnya, saya terkejut dan bertanya-tanya apakah ibu saya sudah membaik.
Yoon Jin : Lalu?
Putra Park Bok Rye bilang ibunya meninggal malam itu. Sepertinya itu karena obatnya aneh. Kalau tidak, dia bisa hidup beberapa bulan lagi atau bahkan bertahun-tahun.
Yoon Jin : Apa yang dikatakan rumah sakit?
Putra Park Bok Rye : Rumah sakit? Ini sangat memalukan... Mereka bilang sudah waktunya dia pergi. Saya sangat marah sehingga saya memaki dia. Lalu, seseorang datang keesokan harinya. Dia membawa semua obat yang saya terima saat itu.
Yoon Jin : Seharusnya anda bicara pada saat saya datang waktu itu. Kenapa anda menghindar?
Putra Park Bok Rye : Saya berjanji bahwa saya tidak akan mempermasalahkan ini lagi.
Yoon Jin : Ternyata anda sudah menerima uang kompensasi.
Putra Park Bok Rye : Mereka memberikan sangat sedikit. Padahal ibu saya meninggal. Jika ini dimasukkan ke artikel, apa mereka akan memberi lebih banyak uang?
Yoon Jin : Apa yang membawa obatnya orang dari rumah sakit?
Putra Park Bok Rye : Bukan. Mereka dari Farmasi Geumhyung. Untuk melihat obatnya, mereka mengharuskan perusahaan farmasi yang mengambilnya.
Putra Park Bok Rye lalu memberikan sebuah kartu nama ke Yoon Jin.
Putra Park Bok Rye : Ini kartu nama seseorang yang saat itu bekerja di perusahaan farmasi.
Yoon Jin membaca kartu nama itu. Dia terkejut. Itu kartu nama Joon Seo.
Jae Kyeong memandang keluar jendela.
Tiba2, Soo Hyeon datang memberitahu bahwa ada panggilan.
Jae Kyeong pun langsung menemui Min Ho. Min Ho sendiri asik menikmati ayam goreng, kentang dan minum cola. Jae Kyeong membaca pesan di ponsel Min Ho. Seseorang mengajak Min Ho bertemu jam 06.30. Orang itu juga bilang akan memberitahu dimana lokasinya.
Jae Kyeong : Pasti jarang sekali melakukan bisnis secara langsung. Apa nanti dia tidak curiga?
Min Ho : Dia pasti ingin tahu apakah saya masih bertahan dan benar-benar bersyukur.
Jae Kyeong : Saat pertama kali bertemu denganku, kau bilang tidak bisa minum obat selama seminggu, bukan?
Min Ho : Ya.
Jae Kyeong : Akan sulit bagi orang yang minum empat pil sehari untuk bertahan dalam seminggu.
Min Ho : Saya pernah ke neraka beberapa kali.
Jae Kyeong : Bagaimana kau bisa bertahan? Kau pasti tidak tahan, kan?
Min Ho lantas mencekik sebiji kentang gorengnya didepan Jae Kyeong.
Min Ho : Pernahkah anda mengalaminya? Ketika seseorang mencekik anda dan anda hampir kehabisan napas? Anda bisa napas jika dia melepas cekikan sebentar saja, kan? Ada obat yang bisa membantu mengatasi hal itu.
Jae Kyeong : Obat apa itu?
Min Ho : Aku tak boleh kasih tahu. Bagaimana kalau detektif tersebut mengambil semua obat itu? Para pecandu akan hancur. Dasar serakah.
Jae Kyeong pun mengambil cola yang lagi diminum Min Ho. Dia juga menjauhkan ayam dan kentang goreng dari Min Ho.
Jae Kyeong : Kang Min Ho bisa pesan makanan yang diinginkan dan bahkan menelepon. Apa kau merasa lebih nyaman sekarang?
Min Ho : Maaf.
Jae Kyeong dan tim nya pun rapat. Chang Soo menunjukkan peta Ohyeon-dong dan menjelaskan kalau tempat pertemuannya terletak di jalan yang dulunya adalah toko elektronik.
Chang Soo : Sekarang sebagian besar toko di sini sudah tutup dan kosong. Kami memutuskan untuk bertemu di Jalur 44.
Yeon Joo : Kita akan berada di mana jika bertemu di dalam ruangan?
Chang Soo : Kami berencana akan bersembunyi di sini.
Yeon Joo : Kita harus menggunakan mikrofon. Tapi mereka pasti akan menggeledah.
Chang Soo : Jika pakai mikrofon nirkabel dalam mantel, mereka tidak akan menemukannya.
Jae Kyeong : Kita tidak tahu sejauh mana mereka memercayai Kang Min Ho. Mereka pasti akan curiga padaku dan kemungkinan besar mereka takkan membawa obat ke tempat itu. Bahkan jika terjadi sesuatu di dalam, jangan terburu-buru masuk.
Yeon Joo : Baiklah. Tapi apa kau tidak apa-apa? Kondisimu tampak kurang baik.
Jae Kyeong : Saya baik-baik saja.
Yeon Joo : Jangan begitu, bagaimana kalau aku yang pergi?
Mendengar itu, Jae Kyeong, Chang Soo dan Soo Hyeon langsung menatap Yeon Joo.Ditatap begitu, Yeon Joo membela diri dengan berkata kalau dia pintar meniru pecandu.
Yeon Joo : Mau kutunjukkan?
Yeon Joo mulai berakting sebagai pecandu.
Jae Kyeong, Soo Hyeon dan Chang Soo tertawa melihatnya.
Di saat Yeon Joo sibuk menunjukkan bakatnya, Jae Kyeong, Chang Soo dan Soo Hyeon diam-diam beranjak.
Sekarang, Jae Kyeong dan Min Ho dalam perjalanan ke TKP.
Namun Jae Kyeong mulai nampak pucat.
Jae Kyeong dan Min Ho tiba di TKP pada saat hari sudah malam. Sebelum turun, Jae Kyeong ngasih tahu rekannya kalau mereka akan masuk.
Sementara Soo Hyeon, Yeon Joo dan Chang Soo sudah ada di lantai atas bangunan yang berada di tengah2. Di depan bangunan itu, ada dua bangunan lagi. Bangunan2 di sana leter U.
Jae Kyeong dan Min Ho masuk ke bangunan di sebelah kiri mereka. Begitu masuk, mereka tak melihat siapa pun di sana. Lampu di sana menyala dengan terang. Min Ho protes karena lampunya terang. Mereka terus berjalan ke dalam. Tak lama, Geun Ho dan rekannya keluar.
Melihat Geun Ho, Min Ho langsung menghampur ke pelukan Geun Ho seraya memanggil Geun Ho 'sunbae'. Min Ho juga bilang dia senang bertemu mereka berdua lagi.
Yeon Joo tanya ke Chang Soo soal pasukan pendukung.
Chang Soo : Personel tim Bumi menunggu, jarak tiga menit.
Kembali ke Geun Ho yang menyuruh Min Ho meminum obat. Dia bilang dia tak tega melihat wajah Min Ho. Jae Kyeong masih diam saja. Tak lama, rekan Geun Ho mendekat dan menggeledah Jae Kyeong. Rekan Geun Ho lantas mengambil ponsel dan dompet Jae Kyeong. Jae Kyeong tegang melihat dompet dan ponselnya disita.
Sambil duduk, Geun Ho melihat KTP Jae Kyeong.
Geun Ho : Tuan Jeong Yong Doo?
Jae Kyeong : Ya.
Geun Ho juga melihat isi dompet Jae Kyeong.
Geun Ho : Anda tidak bawa uang?
Jae Kyeong : Ada di mobil.
Geun Ho : Saya dengar anda sedang minum obat. Anda terlihat baik-baik saja. Bagaimana anda menahannya?
Jae Kyeong pun teringat saat dia menginterogasi Min Ho sebelumnya.
Jae Kyeong : Obat apa itu?
Min Ho : Saya meminumnya dengan resep. Namanya Ethaphene.
Jae Kyeong pun menjawab pertanyaan Geun Ho. Dia bilang 'Ethaphene'.
Geun Ho : Penekan nafsu makan? Katanya mereka bertahan hidup dengan minum banyak obat itu. Tapi bagaimana kalau tetap meminumnya? Pelanggan kami seperti anda sangat terburu-buru.
Geun Ho lantas setuju dan memberitahu Jae Kyeong kalau ini protokol dalam industri mereka.
Tak lama kemudian, mereka menyuntikkan lemon ppong cair ke lengan Jae Kyeong.
Sebelumnya, Geun Ho bilang itu lemon ppong cair, produk baru mereka.
Geun Ho : Anda tahu efeknya lebih cepat jika disuntik, bukan? Cobalah dulu.
Soo Hyeon panik mendengar itu dan langsung memberitahu Yeon Joo.
Soo Hyeon : Mereka menusukkan jarum suntik ke lengan Kapten?
Yeon Joo : Bajingan itu ingin memastikan apakah dia adalah polisi.
Soo Hyeon : Apa?
Chang Soo : Pecandu akan diam tapi polisi akan menarik lengannya karena takut kecanduan.
Soo Hyeon : Bagaimana dengan Kapten? Bagaimana jika kita masuk?
Yeon Joo : Aku tidak tahu apa itu obat asli atau larutan garam. Jika kita menyerang, akan jadi bencana jika mereka tak memakai obat. Kapten Jang juga tahu hal itu, jadi dia diam saja.
Jae Kyeong mulai merasakan efek lemon ppong cair tersebut.
Geun Ho pun percaya pada Jae Kyeong.
Geun Ho : Identitas sudah dikonfirmasi.
Geun Ho dan rekannya beranjak ke atas.
Min Ho mendekati Jae Kyeong.
Min Ho : Wah, bagus sekali. Keren, bukan?
Min Ho lantas beranjak ke atas.
Jae Kyeong menatap suntikan bekasnya yang dibuang Geun Ho ke lantai depan tangga.
Tak lama kemudian, Jae Kyeong secara perlahan, juga naik ke atas.
Di dalam sebuah ruangan di lantai atas, Geun Ho menunjukkan lemon ppong tablet di dompetnya. Geun Ho lalu bilang, uangnya dulu baru obatnya.
Jae Kyeong mengerti, oke.
Tapi Min Ho merusak rencana mereka.
Min Ho merebut dompet Geun Ho yang isinya lemon ppong lalu berlari menjauh dan menyuruh Jae Kyeong menangkap mereka.
Sontak lah mendengar itu, Geun Ho dan rekannya kaget.
Min Ho melarikan diri.
Jae Kyeong mengontak rekannya.
Jae Kyeong : Kang Min Ho menjauh!
Geun Ho dan rekannya melarikan diri, namun rekan Geun Ho berhasil ditangkap Jae Kyeong.
Diluar, Geun Ho mengejar Min Ho. Tapi tiba2, Yeon Joo, Soo Hyeon dan Chang Ho muncul.
Chang Ho mengejar Geun Ho. Sementara Soo Hyeon mengejar Min Ho. Yeon Joo mengambil jalan pintas karena tak mau kehilangan tersangka mereka.
Rekan Geun Ho mengayunkan pisau ke Jae Kyeong. Jae Kyeong berhasil menghindar.
Soo Hyeon berhasil menangkap Min Ho.
Lah Min Ho melawan. Dia mengayunkan pecahan botol ke Soo Hyeon. Soo Hyeon menghindar. Tepat saat itu, Yeon Joo datang dan membantu Soo Hyeon menangkap Min Ho.
Min Ho kesal, sial! Siapa kau!
Soo Hyeon : Diam. Bibi ini detektif.
Min Ho : Bibi, masaklah nasi di rumah!
Yeon Joo : Ya, aku sedang membeli makananku.
Jae Kyeong juga berhasil melumpuhkan rekan Geun Ho.
Namun Geun Ho tidak tahu apakah berhasil ditangkap atau tidak.
Jae Kyeong istirahat sejenak usai melumpuhkan rekan Geun Ho. Tak lama, dia mendengar suara sirine polisi. Sontak lah Jae Kyeong langsung bangun dan berlari ke jendela. Dia melihat pasukan pendukung mulai datang. Melihat bantuan datang, Jae Kyeong pun memikirkan suntikan bekasnya tadi yang jatuh di dekat tangga.
Jae Kyeong bergegas turun ke bawah. Tapi dia terkejut karena tak melihat suntikan itu di sana. Jae Kyeong turun. Ternyata Chang Ho mengambil suntikan itu. Chang Ho berbalik, menatap Jae Kyeong, sambil menyimpan suntikan itu ke balik jaketnya.
Bersambung....
Next episode, Yoon Jin diculik Chi Hyeon.
EmoticonEmoticon