Rabu, 10 Juli 2024

Sinopsis Connection Eps 13 Part 2

 All Content From : SBS
Sinopsis Lengkap : Connection
Sebelumnya : Connection Eps 13 Part 1
Selanjutnya : Connection Eps 14 Part 1


Jae Kyeong melajukan mobilnya ke Pelabuhan Mapyeong.

Begitu turun dari mobil, Yeon Joo yang udah menunggu di mobilnya, langsung memanggil Jae Kyeong.


Jae Kyeong bergegas masuk ke mobil Yeon Joo yang diparkir di sebelah mobilnya.

Jae Kyeong : Karena dekat laut anginnya kencang. Bagaimana dengan Chang Soo?

Yeon Joo : Aku menyuruhnya memesan kamar motel dan menunggu. Jika kita pergi ramai-ramai, nanti ketahuan.

Jae Kyeong : Saat kemari, Chang Soo tak mengatakan apa pun?

Yeon Joo : Ya. Ada banyak yang ingin kutanyakan tapi terus kutahan. Tapi setelah aku memikirkannya dalam perjalanan kemari, mungkin Chang Soo bisa melakukan hal seperti itu pada situasi itu. Coba lihat. Kapten Jang, kau pindah ke kursi pengemudi. Kita coba reka ulang. Cepat.

Jae Kyeong nurut dan pindah ke kursi pengemudi.

Yeon Joo pun mengangkat kakinya, bersiap menendang Jae Kyeong. Jae Kyeong. Jae Kyeong agak2 terdiam melihat melihat kaki Yeon Joo. Tapi kemudian dia nurut melakukan reka ulang. Yeon Joo mulai menendangnya. Tubuh Jae Kyeong terdesak ke pintu dan tangannya memegang kemudi.

Yeon Joo : Apa? Jika Gi Seong menendang dari belakang, apa yang kau lakukan?

Jae Kyeong : Pertama, akan saya halangi dengan tangan kanan. Lalu mobil akan berhenti di pinggir jalan, bukan?

Yeon Joo : Benar, 'kan? Pasti berhenti.

Jae Kyeong : Lalu seperti yang tadi saya katakan, jika menendang seperti itu, tubuh akan condong ke kiri.


Jae Kyeong lalu menyuruh Yeon Joo menendangnya lagi.

Tubuh Jae Kyeong terdesak ke pintu dan tangannya reflek memutar setir ke kanan. Jae Kyeong memutar kemudi ke kanan sekali lagi.

Jae Kyeong :  Tapi jika seperti itu, setirnya tak akan bergerak ke kanan seperti ini. Karena badan condong ke kiri, setir juga ikut berputar ke kiri.

Yeon Joo : Jadi untuk apa Chang Soo membunuh Ko Gi Seong? Bukankah motifnya tidak jelas?

Jae Kyeong : Saya juga berharap begitu.

Yeon Joo : Sebaiknya kita masuk dan bersiap.

Nyonya Yoon dan Kyu Min mengantarkan Joo Song dan Yoon Jin keluar. Joo Song dan Yoon Jin lantas pergi setelah pamit pada mereka. Joo Song dan Yoon Jin jalan bersama. Tiba-tiba, Yoon Jin merasa ngantuk. Yoon Jin pun mengeluarkan permen kopiko dari tasnya. Joo Song melihat itu.

Joo Song : Aku juga selalu makan ini di mobil.

Yoon Jin : Sungguh?

Joo Song : Ya.

Yoon Jin : Kau juga mau?

Yoon Jin pun mengeluarkan sebiji dari dalam kemasan. Joo Song membuka mulutnya, minta suap. Yoon Jin ogah menyuapi Joo Song dan makan permen di tangannya, lalu menyuruh Joo Song  ambil dan makan sendiri.

Yoon Jin : Saat ingin minum kopi, baiknya dimakan satu per satu.

Yoon Jin lalu melihat sekitaran.

Yoon Jin : Hei, di sini benar-benar terpencil dan tenang.

Joo Song : Benar.

Yoon Jin : Aku juga pasti senang datang ke tempat sepi ini dan tinggal bersama Ye Eun. Karena aku akan kembali ke kekacauan lagi. Belum mulai, kepalaku sudah sakit.


Sekarang, mereka sudah di bus.

Yoon Jin :  Aku sungguh tak mengerti.

Joo Song : Apanya?

Yoon Jin : Joon Seo. Itu berarti dia tahu nyawanya terancam. Karena itu dia membuat asuransi masa depan. Dia juga menitipkan USB pada No Kyu Min. Semuanya teman yang akan mati dan tidak dapat bertahan hidup. Tapi dia berniat menyembunyikan rahasianya. Bukankah mereka mencoba membunuh Joon Seo?

Joo Song : Sebenarnya, setelah mendengar cerita Jae Kyeong kecanduan narkoba darimu, aku jadi benci Joon Seo. Seperti itu, 'kan? Setelah meninggalnya Joon Seo, Jae Kyeong kecanduan narkoba. Jae Kyeong kecanduan narkoba. Kau diculik, bahkan melewati masa krisis kematian. Tapi setelah hari ini datang ke Boryeong, ternyata dia sangat kesepian. Padahal dia selalu terlihat punya banyak teman. Kurasa sebenarnya Joon Seo hanya memiliki kita. Ini yang terpikirkan olehku.

Mereka pun terdiam.


Tiba2, ponsel Yoon Jin berbunyi. Telepon dari Woo Sung.

Woo Sung sendiri di kantor.

Woo Sung tanya dimana Yoon Jin.

Yoon Jin : Aku dalam perjalanan ke Seoul. Ada apa?

Woo Sung : Sekarang di sini sangat kacau. Gudang beku milik Farmasi Geumhyung di Piro-dong dan kantor pusatnya digeledah.

Yoon Jin : Apa? Lalu?

Woo Sung : Di lantai bawah tanah gudang beku, ditemukan pabrik narkoba. Ada rumor bahwa banyak narkoba yang telah dihasilkan. Saat ini, semua lingkup di Grup Geumhyung sudah disegel.

Woo Sung lalu melihat orang2 Geumhyung yang berdatangan ke kantornya.

Woo Sung : Orang-orang mereka sudah tiba. Sudah dua jam lebih berdebat dengan Direktur.

Yoon Jin : Aku mengerti. Terus laporkan perkembangannya.


Yoon Jin menyudahi teleponnya. Joo Song tanya ada apa.

Yoon Jin : Park Tae Jin akhirnya bergerak.


Tae Jin di ruangan Presdir Won, bersama Presdir Won dan Jong Soo.

Presdir Won  :  Kau pasti sangat sibuk hari ini. Ada apa datang ke sini?

Tae Jin : Untuk menghadang para wartawan. Anda pasti lebih sibuk daripada saya, bukan?

Jong Soo : Hei, Park Tae Jin. Jangan seperti ini.

Presdir Won : Banyak juga cara yang lain. Sepertinya kau salah paham.

Tae Jin : Tidak begitu. Tapi, saya memahami Presdir. Bahkan jika saya adalah anda, masalah perizinan usaha ini pasti sudah selesai. Bila anjing pemburu melawan pemiliknya, maka dia tak bisa dibiarkan hidup.

Presdir Won : Kubilang itu salah paham.

Tae Jin : Presdir, saya kira itu tidak masalah.


Tae Jin lalu meletakkan amplop cokelat di atas meja.

Tae Jin : Berikan Jong Soo pada saya.

Presdir Won menolak.

Tae Jin : Jika masalahnya penyelewengan pribadi, perusahaan tidak akan tercemar.

Presdir Won : Tidak bisa.


Ponsel Presdir Won berbunyi. Tae Jin menyuruh Presdir Won menjawab. Telepon dari Walikota Joo In Sang.

Presdir Won : Ya, saya Won Chang Ho dari Geumhyung. Tidak, Pak Wali Kota...


Tae Jin meminta ponsel Presdir Won. Presdir Won memberikannya.

Tae Jin : Wali Kota Joo In Sang, saya Jaksa Park Tae Jin dari Anhyeon.

Walikota Joo In Sang : Jaksa Park Tae Jin? Tapi kenapa menelponku?

Tae Jin : Saat ini Presdir Won Jong Soo sedang melakukan serah terima.

Walikota Joo In Sang : Benarkah? Tapi apakah ini semua benar? Ketua Won Jong Soo memproduksi narkoba, mengonsumsi dan menjualnya!


Tae Jin pun menatap Presdir Won.

Tae Jin : Apa yang akan anda lakukan? Jika menyerahkan Jong Soo, bisnis Piro-dong bisa dijalankan kembali.

Walikota Joo In Sang heran Tae Jin tak menjawab.

Tae Jin : Presdir. Saya akan tanya untuk yang terakhir kali. Anda memilih Jong Soo atau Geumhyung?


Presdir Won terdiam. Jong Soo menatap cemas ayahnya. Dia mulai takut.

Walikota Joo In Sang marah. Dia bilang, tak akan ada perizinan lagi.

Presdir Won masih diam memikirkan harus mengambil keputusan apa.

Jong Soo menatap ayahnya, ayah!


Tak lama, Presdir Won menatap Jong Soo.

Jong Soo yang udah bisa nebak apa keputusan ayahnya, syok.

Jong Soo : Apa yang ayah lakukan sekarang? Kenapa ayah lakukan ini padaku?

Presdir Won : Ini tak akan lama.

Jong Soo : Apa ini ayah? Ayah. Aku anak tunggalmu! Tidak. Jangan, Ayah! Aku anak Ayah, bukan bajingan ini. Bagaimana Ayah tega mengorbankan aku?

Presdir Won lantas meminta Tae Jin agar tidak menyakiti Jong Soo.

Tae Jin mengerti.


Tae Jin lantas menelpon Walikota Joo In Sang.

Tae Jin : Aku sudah mengirim dua foto ke ponselmu. Dua dari 38 foto kotor. Aku mengirim yang tak terlalu memalukan untuk dilihat orang.


Walikota Joo In Sang melihat dua foto yang dikirim Tae Jin.

Itu fotonya lagi senang2 sama para gadis.


Tae Jin bicara lagi dengan Walikota Joo In Sang.

Tae Jin : Izin kompleks bioindustri, tidak ada masalah. Kita tak pernah bicara lewat telepon.

Setelah itu, orang2 Tae Jin membawa Jong Soo pergi.


Dari jendela sebuah kamar, Yeon Joo melakukan pengintaian. Sementara Jae Kyeong dan Chang Soo menyiapkan alat sadap mereka. Jae Kyeong mengingatkan Chang Soo untuk bersikap normal saat bertemu Jin Wook di Danau Manyang.

Chang Soo : Baik. Apakah perahunya menuju Danau Manyang?

Jae Kyeong : Aku belum tahu. Kita bisa bertemu di sana dan pindah ke perahu lain.

Chang Soo : Tapi, tak bisakah mereka menangkapnya di depan Danau Manyang saja? Apa perlu naik perahu bersama?


Yeon Joo menatap mereka, dia bicara omong kosong apa lagi sekarang? Tadi aku sudah bicara, 'kan? Besar kemungkinan Gong Jin Wook membawa pistol. Jangan sampai meninggalkan jejak hingga kau naik kapal.


Jae Kyeong : Jika operasi penangkapan gagal di darat, warga bisa ada dalam bahaya. Jika dia masuk toko dan menyandera, maka akan timbul masalah.

Jae Kyeong lalu menyuruh Chang Soo menyentuh sebuah garis.

Chang Soo menyentuh garis di dekatnya.

Jae Kyeong : Kita pergi dulu lalu naik perahu. Kau lihat pemecah ombak itu, 'kan?


Jae Kyeong menunjuk ke luar jendela.

Chang Soo melihatnya.

Jae Kyeong : Penjaga pantai akan menangkapnya begitu keluar dari sana. Lalu mereka akan menangkapnya di kapal. Itu yang paling aman.

Chang Soo : Sepertinya begitu. Tak ada tempat untuk kabur.


Jae Kyeong : Pakai rompi antipeluru. Meski ada kesempatan, jangan bertindak gegabah.

Jae Kyeong memberi Chang Soo rompi antipeluru.

Chang Soo : Saya mengerti.


Ponsel Jae Kyeong berbunyi.

Telepon dari Soo Hyeon. Jae Kyeong melirik Chang Soo sejenak sebelum akhirnya pergi keluar untuk menjawab panggilan Soo Hyeon.


Jae Kyeong : Ya, apa ada yang muncul?

Soo Hyeon : Mobil van tempat Ko Gi Seong tewas...

Jae Kyeong : Ya?

Soo Hyeon : Di dalam mobil itu ada kotak hitam. Katanya mereka tak bisa memulihkannya. Suaranya sedikit tak bisa dipulihkan. Videonya telah dipulihkan sebagian, saya baru saja mengirimnya pada anda.

Jae Kyeong : Kau sudah melihatnya? Apa yang muncul?

Soo Hyeon terdiam sejenak sebelum akhirnya menyuruh Jae Kyeong melihat fail itu. Dia juga menyuruh Jae Kyeong membuat keputusan sendiri setelah melihat fail.

Jae Kyeong : Oke, aku mengerti.


Jae Kyeong terdiam sejenak. Tak lama kemudian, dia melihat rekaman video dari kotak hitam mobil van yang dikendarai Chang Soo malam itu saat mengawal Gi Seong. Jae Kyeong terdiam melihatnya.


Hari sudah malam. Chang Soo masih di kamar itu sendirian. Tak lama kemudian, Jae Kyeong dan Yeon Joo datang. Chang Soo tanya, mereka darimana. Jae Kyeong tak jawab dan tanya dimana pistol Jae Kyeong.


Jae Kyeong lantas mengambil pistol dan juga borgol Chang Soo. Tentu aja Chang Soo bingung dan tanya apa maksud Jae Kyeong.

Jae Kyeong : Kim Chang Soo, kau ditangkap karena dicurigai membunuh Ko Gi Seong.

Chang Soo kaget, Kapten.

Jae Kyeong : Kau bisa menyewa pengacara untuk membelamu.

Chang Soo : Kapten, mengapa anda begini?

Yeon Joo : Kau bisa menanyakan surat perintah penangkapan dan berhak menolak membuat pernyataan.

Chang Soo makin kaget.

Yeon Joo tanya alasan Chang Soo membunuh Gi Seong.

Chang Soo masih tak mengaku.

Chang Soo : Saya? Untuk apa saya membunuh Ko Gi Seong?

Yeon Joo : Pada hari itu... Waktu Bos Yoon tewas. Itu bukan pertamanya kau bertemu dia, kan?

Chang Soo : Itu pertama kali saya melihatnya. Lalu, kapan saya bertemu Bos Yun. Sungguh, kenapa kalian seperti ini?


Jae Kyeong akhirnya membungkam Chang Soo dengan video itu. Dia menunjukkan video rekaman dari mobil itu. Di sana semuanya terlihat bagaimana Chang Soo berusaha membunuh Gi Seong.

Jae Kyeong : Ko Gi seong tidak menyerangmu seperti yang kau laporkan. Saat terjun ke air, untuk jaga2 seandainya pintu mobil tak terbuka,  kau menurunkan jendela di kursi pengemudi.


Chang Soo tak bisa berkutik lagi. Dia dengan sukarela menyerahkan kedua tangannya untuk diborgol pada Jae Kyeong.

Jae Kyeong menatap Chang Soo dengan tatapan kecewa.


Yeon Joo lalu menyuruh orang diluar masuk.

Dua polisi berseragam masuk.

Yeon Joo menjelaskan bahwa mereka sedang bersembunyi di sana.

Yeon Joo : Tolong bawa dia ke distrik setenang mungkin.

Chang Soo pun dibawa.


Setelah Chang Soo dibawa, Yeon Joo mengambil alih bagian yang seharusnya dilakukan Chang Soo. Jae Kyeong membantu Yeon Joo memakai rompi pelindungnya.

Yeon Joo : Untuk mengambil alih, orang dari Anhyeon akan datang. Aku harus bilang apa jika bertemu Gong Jin Wook?

Jae Kyeong : Anda belum memikirkannya?

Yeon Joo : Ya. Penyelundupan sambil menjual narkoba di Seoul, atau juga distribusi?

Jae Kyeong : Bagus juga. Gong Jin Wook mungkin akan mencoba menyandera anda. Jadi jika terjadi sesuatu di atas kapal, pastikan anda mundur. Saya dan penjaga pantai akan mengurus penangkapan itu. Jadi, selalu menjauhlah dari Gong Jin Wook.

Yeon Joo : Aku mengerti. Jaga dirimu baik-baik.

Jae Kyeong juga mengecek earphone mereka.

Jae Kyeong : Apa sudah terdengar? Coba bicara.


Setelah semua beres, Yeon Joo memberikan pistolnya ke Jae Kyeong.

Yeon Joo : Aku tak bisa membawa ini, 'kan? Siapa tahu saja, bawalah dulu.


Yeon Joo mulai beraksi. Jae Kyeong melihat Yeon Joo dari balkon.

Jae Kyeong : Apa terdengar?

Yeon Joo menatap Jae Kyeong, ya terdengar jelas.


Yeon Joo mulai mencari2 kapal untuk ke Danau Manyang.

Jae Kyeong : Apa anda sudah menemukan Danau Manyang?

Yeon Joo : Belum.

Tak lama, Yeon Joo menemukannya.


Jae Kyeong terus mengintai. Tak lama, dia melihat kemunculan Jin Wook.

Sontak lah Jae Kyeong langsung lari ke bawah.


Jin Wook berjalan menemui Yeon Joo. Jae Kyeong yang mengikuti Jin Wook, berusaha jaga jarak dari Jin Wook agar tak ketahuan.

Yeon Joo melihat penampilan Jin Wook.

Yeon Joo : Apa ini pertama kalinya?

Jin Wook : Apa?

Yeon Joo :  Penyelundupan. Kau datang memakai baju setipis itu.

Jin Wook : Laut sepanjang tahun ini sangat dingin.

Yeon Joo : Apa yang anda banggakan dari sering melakukan penyelundupan?

Jin Wook : Orang yang mencoba segalanya lebih baik. Kau bisa bahasa Mandarin?

Yeon Joo : Tidak. Apa anda bisa?

Jin Wook : Tidak.


Tiba2, sebuah mobil datang.

3 orang pria turun dari bis dan seorang diantara mereka yang tampak seperti bos, mendekati Yeon Joo.

Bos : Kalian yang pergi ke Danau Manyang hari ini?


Pipet menghubungi Jae Kyeong. Pipet ngasih tahu kalau mereka ketahuan.

Pipet : Identitas kalian ketahuan. Penyusupan orang dari kantor polisi. Mereka sudah mengetahuinya. Mereka pasti meninggalkan Korea hari ini, jadi pindah ke dermaga lain.


Tak lama, bos menusuk Yeon Joo dengan pisau.

Jae Kyeong yang melihat itu, langsung berlari ke arah mereka. Para penyelundup narkoba itu kabur, termasuk Gi Seong.


Jae Kyeong mendekati Yeon Joo.

Jae Kyeong : Anda baik-baik saja?

Yeon Joo bilang iya dan menyuruh Jae Kyeong mengejar mereka.

Jae Kyeong pun langsung lari ke mobilnya mengejar mereka.


Di perjalanan, Jae Kyeong menghubungi Soo Hyeon.

Jae Kyeong : Aku ada di Pelabuhan Manpyeong. Lihat apa ada dermaga lain di sekitarnya.

Soo Hyeon : Ya, sebentar.

Jae Kyeong menyuruh Soo Hyeon bergegas lantaran melihat baterai ponselnya akan habis.

Tak lama, Soo Hyeon bilang Pelabuhan Ingok. Sekitar 15 kilo ke Utara.

Jae Kyeong :   Minta bantuan distrik lokal dan minta penjaga pantai bergerak ke sana.

Soo Hyeon : Baik.

Jae Kyeong pun ngegas, memburu Jin Wook.


Singkat cerita, Jae Kyeong melihat mobil incerannya. Sontak lah dia ngegas dan melajukan mobilnya ke depan mobil itu. Mobil itu menabrak tumpukan besi rongsokan lantaran menghindari mobil Jae Kyeong. Jae Kyeong turun sambil mengarahkan pistol Yeon Joo ke arah mobil. Dan dia melihat penumpang mobil terluka dan tak sadarkan diri. Namun Jin Wook tak ada.


Jae Kyeong yang tak mau kehilangan Jin Wook, langsung ke pelabuhan. Lalu dia melihat sebuah kapal yang mulai berlayar. Jae Kyeong pun sekencang mungkin berlari di dermaga mengejar kapal itu.

Ketika tiba di ujung dermaga, Jae Kyeong mengarahkan pistolnya ke Jin Wook. Tapi tiba-tiba, tangannya gemetaran. Gejala narkomaniaknya kambuh. Jae Kyeong pun menghela nafas dan berusaha tenang namun tangannya masih gemetaran. Jae Kyeong lantas melihat ada tali yang terlilit di railing dermaga. Jae Kyeong pun mengingkat tangannya dengan tali itu agar tangannya tak gemetaran.

Setelah itu, Jae Kyeong mengarahkan pistolnya lagi ke Jin Wook.

Jae Kyeong teriak, GONG JIN WOOK!

Jin Wook pun menoleh ke Jae Kyeong mendengar namanya dipanggil.

Tak lama, sebuah tembakan melesat mengenai tubuh Jin Wook. Jin Wook langsung jatuh. Nahkoda kapal yang melihat Jin Wook tertembak, mengangkat kedua tangannya.


Tapi habis itu, Kyeong Hwan dan rekan2nya datang. Kyeong Hwan menangkap Jae Kyeong.

Kyeong Hwan : Kau ditangkap karena melanggar Undang-Undang Pengendalian Narkotika.

Kyeong Hwan juga mengatai Jae Kyeong bajingan pemadat.

Bersambung....


EmoticonEmoticon