Jumat, 21 Juni 2024

Sinopsis Connection Eps 7 Part 2

 All Content From : SBS
Sinopsis Lengkap : Connection
Sebelumnya : Connection Episode 7 Part 1
Selanjutnya : Connection Episode 8 Part 1

Jae Kyeong pun menerobos masuk ke unit apartemen seorang wanita. Awalnya, wanita itu mendengar bunyi bel. Dia pun bergegas mendekat ke layar intercom nya sembari bertanya, siapa itu? Di kamera, dia melihat yang datang satpam apartemen. Wanita itu membukakan pintu dan ternyata ada Jae Kyeong. Jae Kyeong pun langsung masuk ke dalam, membuat wanita itu terkejut dan memundurkan langkahnya.

"Saya Jang Jae Kyeong dari Kepolisian Anhyeon. Anda pernah berkendara ke Piro-dong sekitar pukul 23.20 pada tanggal 23 Februari?"

Wanita itu bingung, ya?

"Pada hari Jumat lalu. Anda pernah menurunkan orang di lokasi konstruksi di Piro-dong?"

"Tidak."


"Tolong ingat baik-baik. Hari Jumat minggu lalu..."

"Maksudmu gang di persimpangan tiga arah di mana ada toko di Piro-dong?"

"Ya."

"Ya, saya pergi ke sana."

"Kenapa anda pergi ke sana?"

"Di sana rumah ibu saya."

"Jika anda melewati toko, itu jalan buntu."

"Rumah dengan gerbang hitam di ujung adalah rumah orang tuaku."

"Apa itu hampir tengah malam?"

"Memangnya tidak boleh?"

"Ada urusan apa anda pergi ke sana?"

"Saya pergi setelah bertengkar dengan suami."

"Tapi, kenapa anda berhenti sebentar di sana?"

"Di mana?"

"Di depan toko. Anda mengerem dan berhenti sekitar lima detik, bukan? Anda menurunkan seseorang di sana?"

"Ah, waktu itu... Seseorang tiba-tiba melompat keluar dari gang. Saya hendak belok kiri, tetapi seseorang melompat keluar. Saya kaget dan berhenti."


Dan Jae Kyeong pun mengambil kartu memori kamera dashboard mobil SUV hitam tersebut dan berkata pada pemilik mobil nanti akan dia kembalikan setelah dia mengecek kartu memori tersebut. Si pemilik mobil, wanita itu, tanya kapan. Jae Kyeong bilang beberapa hari lagi. Dan Jae Kyeong pun pergi.


Chang Soo ke kantornya Bos Yoon. Dia membuka pintu namun ruangan itu kosong. Lonceng di atas pintu berbunyi saat pintu tertutup kembali. Tiba-tiba, Chang Soo mendengar suara-suara dari dalam ruangan di belakang meja Bos Yoon. Chang Soo pun mencabut pistolnya dan coba mengintip. Dan, Chang Soo pun memergoki Bos Yoon dan dua pria tengah menyiapkan lemon ppong.


Chang Soo masuk dan mengarahkan pistol ke mereka.

Chang Soo : Saya polisi, jangan bergerak!

Seketaris Bos Yoon mau bertindak tapi dihentikan Bos Yoon.


Melihat Bos Yoon, Chang Soo pun menyimpan lagi pistolnya.

Bos Yoon : Detektif Kim, bagaimana anda tahu tempat ini?

Anak buah Bos Yoon membawakan dua cangkir teh untuk Bos Yoon dan Chang Soo. Bos Yoon pun tanya alasan Chang Soo datang. Chang Soo langsung to the point dong. Sambil menatap kesal Bos Yoon, dia tanya kenapa Bos Yoon membuat Jae Kyeong kecanduan.

Bos Yoon : Inspektur Jang Jae Kyeong? Apa maksudmu kecanduan?

Chang Soo : Saya sudah tahu semuanya, jangan pura-pura. Kenapa begitu?

Bos Yoon : Sepertinya anda belum tahu semuanya. Jadi, bagaimana Inspektur Jang Jae Kyeong sekarang? Apa dia masuk rumah sakit?


Bos Yoon lantas menatap kedua anak buahnya.

Seketarisnya menyangkal. Dia bilang itu bukan mereka dan tidak ada untungnya memberi Jae Kyeong obat.


Chang Soo bertanya sekali lagi, benarkah bukan Bos Yoon yang membuat Jae Kyeong kecanduan.

Bos Yoon menggeleng. Chang Soo lalu tanya darimana asal lemon ppong.

Bos Yoon : Distributor grosirnya adalah Gong Jin Wook dan pembuatnya adalah seorang pria yang dipanggil Dokter. Saya belum pernah bertemu.

Chang Soo : Dimana Gong Jin Wook?

Bos Yoon : Saya juga tidak tahu.

Chang Soo : Bos Yoon, ini tidak sesuai dengan janji anda pada saya. Jika kami mengurus Ogeomipa, bukankah anda sudah janji tidak akan ada masalah narkoba di Anhyeon?

Bos Yoon : Seingatku tidak begitu. Itu bukan janji, tapi transaksi. Kalau itu janji, tentu saja gratis. Saya berikan yang bisa saya berikan.


Chang Soo : Sepertinya anda menerima yang bisa anda dapatkan. Bukan begitu?
Bos Yoon : Kami akan bereskan pekerjaan kami sendiri. Tidak baik mengetahui terlalu banyak tentang bidang ini sebagai detektif. Jang Jae-Kyeong sungguh luar biasa. Tidak ada yang perlu kubicarakan lagi. Haruskah aku meninggalkan sesuatu di tengah jalan?

Chang Soo : Anda kenal Kim Dae Sung?



Bos Yoon kembali menatap seketarisnya.

Seketarisnya bilang Dae Sung ada di bawah Jin Wook.


Chang Soo : Dia ditangkap saat transaksi Lemon Ppong. Dia bukan anak buahmu?

Chang Soo lalu menyuruh Bos Yoon mencari tahu keberadaan Jin Wook.


Chang Soo mau pergi tapi Bos Yoon memanggilnya. Bos Yoon memasukkan sesuatu ke saku Chang Soo. Dia bilang, itu pengeluaran bulan ini.

Bos Yoon : Seharusnya kau yang mencari Gong Jin Wook. Karena itu pekerjaanmu. Mari tetap berhubungan ketika kita membutuhkan bantuan. Jangan mencariku hanya bila sedang kecewa, oke?

Chang Soo pergi.



Setelah Chang Soo pergi, Bos Yoon kembali ke mejanya.

Bos Yoon : Kenapa aku tak menanyakan itu?

Seketaris : Ya?

Bos Yoon : Pada malam itu saat Dokter menelepon. Aku senang kita akan bertransaksi langsung. Kenapa dia harus membius Jang Jae Kyeong dan membawanya ke stasiun kereta bawah tanah? Aku tak menanyakan itu.


Jae Kyeong tengah menonton rekaman dari kamera dashboard wanita itu.

Tak lama kemudian, Sang Eui tertangkap kamera dashboard.

Ternyata wanita itu mengerem mendadak karena Sang Eui tiba2 muncul di depan mobilnya.

Jae Kyeong kaget melihat Sang Eui.

Jae Kyeong : Jung Sang Eui.


Tae Jin di sebuah ruangan di kejaksaan, menghubungi Jong Soo. Jong Soo yang masih bete, tanya, ada apa. Tae Jin memberitahu kalau server ditemukan di lokasi kasus pembunuhan di penggilingan. Bagian forensik mencoba memulihkan data server namun gagal.

Tae Jin : Untungnya, mereka tidak mendapatkan apa pun.

Jong Soo : Bagus. Malam ini aku akan bertemu Walikota Joo In Sang.

Tae Jin : Apa? Hari ini? Kenapa tiba-tiba menemuinya?

Jong Soo : Itu terjadi begitu saja. Meskipun dia bilang tidak punya waktu, aku mengacau. Aku harus bilang apa saat bertemu dengannya?

Tae Jin : Jam berapa kau akan bertemu?

Jong Soo : Jam 20.00.

Tae Jin : Oke, aku akan datang ke Piro-dong sekitar jam 17.00.

Jong Soo : Baiklah.

Jong Soo memutus panggilan Tae Jin. Kamera menyorot wajahnya yang nampak terpaksa meminta bantuan Tae Jin.


Tae Jin yang mau balik ke ruangannya usai menelpon, mendapati Kyeong Hwan berdiri di depan ruangannya. Di ruangannya, Tae Jin melihat foto2 taksi Yoon Ho. Tae Jin pun tanya apa itu. Kyeong Hwan bilang itu foto taksi yang keluar dari gang pada hari pemilik penggilingan dibunuh.

Tae Jin : Taksi?

Kyeong Hwan : Ya. Saya lupa memberi tahu anda waktu itu. Jang Jae Kyeong mengatakan sesuatu pada saya hari itu. Pelakunya adalah sopir taksi atau setidaknya komplotannya adalah sopir taksi.

Tae Jin terkejut, apa katamu?

Kyeong Hwan : Entahlah. Saya tidak tahu apa yang membuatnya mengatakan itu. Tapi dia mengatakannya dengan penuh percaya diri. Bukan berarti saya menemukannya karena dia mengatakan itu...  Bukankah apa yang anda lihat dan katakan itu penting? Ya...

Tae Jin : Jadi, apa penyelidikannya sudah selesai?

Kyeong Hwan : Tidak ada yang istimewa.

Tae Jin : Apa anda kemari untuk membicarakan hal ini?

Kyeong Hwan : Saya cuma mau melaporkan segala sesuatu yang berhubungan dengan Jang Jae Kyeong.

Tae Jin : Kata Jang Jae Kyeong pelakunya sopir taksi, atau minimal kaki tangannya?

Kyeong Hwan : Ya.

Tae Jin pun resah.


Sekarang, Tae Jin, Chi Hyeon dan Jong Soo bertemu di tempat mereka biasa mengadakan pertemuan bertiga untuk membahas hal penting. Jong Soo membaca latar belakang Joo In Sang. Tae Jin menjelaskan, Joo In Sang adalah lulusan Universitas Nasional Seoul. Dia menerima beasiswa dan gelar doktor di bidang biologi di Universitas Stanford, Amerika. Memasuki dunia politik tahun 2010 lewat perkenalan anggota dewan, Jang Jeong Ho. Di Partai Pusat, dia masuk kelompok ahli biologi. Katanya, dia ambisius dan memiliki keterampilan administratif yang baik.

Jong Soo : Bagaimana dengan keluarganya?

Tae Jin : Dia tidak punya keluarga.

Jong Soo : Kelemahannya?

Tae Jin : Tidak ada hal istimewa yang terungkap. Kalau harus memilih satu, Wali Kota Yoo Eui Je di Hwanseong juga mau mengembangkan kompleks bioindustri. Keduanya berkuliah di departemen yang sama dan hubungan mereka tidak baik. Strategi kita adalah menyelidiki persaingan di antara keduanya.

Jong Soo : Apa mereka suka uang?

Tae Jin : Siapa yang tidak suka itu? Bagaimana dengan Wakil Presiden Han dari Lee Gu Electronics?

Jong Soo : Tak lama lagi dia segera mendapatkan izin dari ayahnya.

Tae Jin : Hari ini, jangan selesaikan kartunya, kita lihat dulu reaksinya.

Jong Soo : Oke.


Tiba2, Yoon Ho datang, mengejutkan mereka. Melihat Yoon Ho, Chi Hyeon pun langsung berdiri dan mendekati Yoon Ho. Chi Hyeon tanya, mau apa Yoon Ho datang. Tae Jin bilang dia yang menyuruh Yoon Ho datang.


Sang Eui yang hendak pulang, terkejut melihat Jae Kyeong ada di lobi.

Mereka saling berpandangan. Jae Kyeong ingat Sang Eui yang tertangkap kamera dashboard mobil SUV hitam milik seorang wanita.


Jae Kyeong pun menunggu Sang Eui di sebuah ruangan. Dia berdiri menatap keluar jendela. Tak lama, Sang Eui datang membawa dua minuman. Sang Eui menaruh dua minuman di atas meja, lalu menarik kursi dan duduk. Jae Kyeong langsung to the point. Dia tanya, kau membunuh Park Joon Seo kan?

Sang Eui : Tidak.

Jae Kyeong menarik kursi di dekat jendela, kemudian duduk dan menatap Sang Eui.

Jae Kyeng : Sepertinya kau tahu siapa yang membunuhnya.

Sang Eui : Aku tak tahu.

Jae Kyeong : Lalu, pada tanggal 23 Februari, di hari kematian Joon Seo kenapa kau pergi ke Piro-dong?

Sang Eui : Sepertinya kau sudah tahu aku pergi ke sana. Kenapa kau tidak menangkapku? Kau tidak yakin aku membunuh Joon Seo? Kau bercanda denganku?

Jae Kyeong : Kenapa kau pergi ke sana hari itu?

Sang Eui : Joon Seo yang menyuruhku datang.

Jae Kyeong : Dia menyuruhmu datang?

Sang Eui : Tidak. Bukan hanya aku. Tapi Won Jong Soo, Park Tae Jin dan Oh Chi Hyeon...  Semua diminta datang ke tempat itu pada pukul 23.30.

Jae Kyeong kaget mendengar itu.


Jong Soo terkejut mendengar pengakuan Yoon Ho.

Jong Soo : Apa? Apa yang bajingan ini katakan?

Tae Jin : Seperti itu. Dia yang membunuh pemilik tempat penggilingan di Piro-dong.


Jong Soo pun ngamuk. Yoon Ho pun mengklaim kalau dia tak punya pilihan. Jong Soo tambah ngamuk. Chi Hyeon juga kena getahnya. Dia bilang, dia udah nyuruh Chi Hyeon buat mengawasi Yoon Ho.

Tae Jin pun menatap Chi Hyeon.

Tae Jin : Chi Hyeon-ah, kau berbohong. Kau sudah tahu, kan? Dia yang membunuhnya.

Mendengar itu, Jong Soo makin mengamuk pada Chi Hyeon.

Jong Soo : Jika ini kacau, bukan cuma aku yang akan mati? Apa menurutmu Won Chang Ho orang yang dingin itu akan meninggalkanku? Ini juga akhir untuk kalian! Kenapa membuat semuanya seperti ini? Apa kalian benar-benar temanku?


Jong Soo lantas meraih stik golf dan berniat memukuli Yoon Ho.

Namun, Tae Jin menyuruhnya tenang.

Jong Soo makin ngamuk, apa yang kau lakukan, Bajingan? Apa yang kau lakukan hingga ini terjadi, Berengsek?

Tae Jin : Bunuh saja bajingan ini. Bunuh dan kubur dia agar tak ada yang menemukan pelakunya! Mengerti? Ayo lakukan itu. Kita bunuh dia.

Semua kaget mendengarnya.

Tae Jin : Awalnya aku khawatir apa kita tertangkap di CCTV itu. Tapi Yoon Ho telah membakar server-nya dan tak ada yang tahu. Waktu aku memeriksanya dengan polisi, tidak ada bukti yang menunjukkan Yoon Ho sebagai tersangka.  Tapi masih ada kekhawatiran terbesar yang tersisa. Jadi, kita bunuh saja. Chi Hyeon-ah, dikubur adalah yang paling rapi, kan? Karena orang mati tak bisa bicara.


Yoon Ho panic, aku takkan mengatakan apa pun. Aku sungguh-sungguh! Kalian bisa menganggap aku mati.

Yoon Ho memohon2 pada Tae Jin dan Jong Soo agar tak dibunuh.

Tak lama kemudian, Tae Jin pun tertawa dan mengklaim dirinya hanya bercanda.

Tae Jin : Bangunlah. Memangnya membunuh teman itu mudah? Membuat Si Jung jadi janda bukan ide yang bagus, bukan? Tapi, Yoon Ho. Aku akan mengawasimu, jadi biarkan saja dulu.


Jong Soo kembali memperingatkan Chi Hyeon.

Jong Soo : Hei. Aku tak mau melihat bajingan ini lagi. Jangan sebut namanya di depanku, mengerti?

Chi Hyeon : Baiklah.

Jong Soo beranjak ke sofanya, diikuti Tae Jin.

Yoon Ho cuma bisa diam.


Kembali ke Jae Kyeong dan Sang Eui.

Jae Kyeong : Apa panggilan Won Jong Soo, Park Tae Jin dan Oh Chi Hyeon di ponsel Joon Seo, isinya meminta mereka datang ke lokasi itu pada pukul 23.30?

Sang Eui : Ya.

Jae Kyeong : Kenapa dia tidak meneleponmu? Tidak ada catatan panggilanmu. Kau bahkan tidak diundang. Tapi kenapa kau pergi ke sana?

Sang Eui : Aku ada di samping Joon Seo saat dia terakhir kali menelepon.

Jae Kyeong : Kau ada di samping Joon Seo? Kau dengar dia menelpon Won Jong Soo, Park Tae Jin dan Oh Chi Hyeon?

Sang Eui : Tidak. Dia menelepon, aku tak tahu apa yang dibicarakan, tapi aku yakin dia menelepon ketiga orang itu.


Kita diperlihatkan flashback saat Sang Eui yang duduk di mobil Joon Seo, melihat Joon Seo menelpon seseorang.


Selesai teleponan, Joon Seo lantas masuk ke mobilnya.

Sang Eui : Bagaimana? Kau akan bilang apa sekarang?

Joon Seo : Jam 23.30, kau juga datang ke sana. Mereka tak akan diam saja, itu terlalu berbahaya. Ini tetap harus kulakukan. Mungkin saja ini kesempatan terakhir.

Flashback end...


Sang Eui : Jadi aku datang ke tempat itu jam 23.30. Tak ada tempat untuk parkir, jadi aku naik taksi dan turun di jalan utama. Aku tiba sepuluh menit lebih awal, tapi sudah ada yang datang.

Jae Kyeong : Siapa itu?


Kita diperlihatkan flashback saat Sang Eui turun dari taksi. Sang Eui berjalan menuju lokasi konstruksi. Saat menyebrang jalan, dia hampir tertabrak mobil SUV hitam yang dikemudian si ajumma. Sang Eui lantas masuk ke dalam lokasi. Si ajumma melihat itu.


Begitu masuk, Sang Eui melihat Tae Jin.

Tae Jin sendiri juga terkejut melihat Sang Eui.

Sang Eui : Ternyata kau Tae Jin-ah.

Tae Jin : Joon Seo juga menyuruhmu ke sini?

Sang Eui : Ya.

Tae Jin lalu melihat saklar di belakang Sang Eui.

Tae Jin : Sepertinya itu saklar. Kau bisa nyalakan?

Sang Eui pun menyalakan saklar.


Usai menyalakan saklar, mereka dikejutkan dengan kedatangan Chi Hyeon dan Jong Soo.

Joong Soo : Kalian juga disuruh datang?

Flashback end...


Jae Kyeong : Saat itu, Park Joon Seo ada dimana?

Sang Eui : Di atas.

Jae Kyeong : Atas?

Sang Eui : Dia ada di lantai sembilan.

Jae Kyeong : Jadi kau pergi ke lantai sembilan? Bertemu Joon Seo di sana?

Sang Eui : Lantai satu. Kami bertemu di lantai satu.


Kita diperlihatkan flashback lagi saat mereka semua dikejutkan dengan seseorang yang jatuh dari lantai atas. Tae Jin pun mendekat dengan wajah cemas. Dia terkejut Joon Seo yang jatuh. Tae Jin lantas memeriksa Joon Seo. Dia terdiam beberapa saat sebelum akhirnya kembali ke teman2nya.


Sang Eui pun mendekati Joon Seo yang sudah tewas.

Tangisnya pecah.

Flashback end...


Jae Kyeong : Tapi, tidak ada yang melihatnya pada saat itu.

Sang Eui terdiam mendengar pertanyaan Jae Kyeong.

BERSAMBUNG...



EPILOG :

APRIL 2005

Para siswa tengah berkumpul, melihat pengumuman soal Chae Kyung Tae.


Beralih ke kelas, dimana guru ngomel2 karena Kyung Tae tak masuk.

Guru memanggil Joon Seo.

Guru : Ketua Kelas. Bilang pada Kyung Tae, meskipun dia sedang diskors, suruh dia datang ke ruang guru. Bukankah dia harus lulus? Apa dia tak mau lulus?

Joon Seo : Baik.

Guru : Ujian tengah semester dimulai minggu depan. Persiapkan dengan baik!

Kelas bubar.


Jae Kyeong, Yoon Jin, Joon Seo dan Joo Song sama2 menuju klub mereka.

Tapi tepat di depan ruangan yang letaknya di depan ruangan klub mereka, Jong Soo cs udah menunggu Joon Seo. Jong Soo ngajak Joon Seo gabung. Jong Soo bilang, kata tutor, tutor akan merangkum poin penting dari tes.

Joon Seo menolak. Dia bilang dia mau belajar dengan teman2nya di klub nya.


Joon Seo pun pergi dengan teman2nya ke klub mereka.

Jong Soo kesal dengan penolakan Joon Seo


EmoticonEmoticon