Senin, 01 Juli 2024

Sinopsis Connection Eps 11 Part 2

 All Content From : SBS
Sinopsis Lengkap : Connection
Sebelumnya : Connection Eps 11 Part 1
Selanjutnya : Connection Eps 12 Part 1

Yoon Ho luntang lantung di jalanan. Lagi lemes-lemesnya jalan, eeh dia ngeliat polisi lagi yang masih berkeliaran mencarinya. Sontak lah dia langsung bersembunyi di celah antara dua bangunan.

Yoon Ho keringetan. Dia menarik napasnya sebentar, sebelum akhirnya memeriksa ponselnya. Dia mendapat pesan suara. Sambil menarik napasnya, dia pun mendengarkan pesan suara yang diterimanya. Terdengarlah rekaman pembicaraan Tae Jin, Jong Soo dan Chi Hyeon.

Tae Jin : Dari pihak polisi, tersangka pembunuhan Lee Myeong Guk dan pemilik penggilingan, telah diidentifikasi yaitu Jung Yoon Ho. Kenapa Lee Myeon Guk meninggal? Kenapa dibunuh, lalu disimpan dalam keadaan beku? Kenapa membunuh pemilik penggilingan dan membakar server CCTV? Jika polisi terus menggalinya, maka kalian semua dalam bahaya. Jung Yoon Ho terlalu berisiko. Atau ada alternatif lain?

Sontak lah Yoon Ho kaget Tae Jin berencana membunuhnya.


Tak lama, Yoon Ho menerima pesan lain. Di pesan itu tertulis, bahwa bukti Tae Jin membunuh Joon Seo ada pada wanita yang tinggal di rumah Joon Seo alias Ji Yeon.

Yoon Ho kaget dan marah membacanya.


Soo Hyeon menjawab telepon sambil berjalan menuju Jae Kyeong dan Yeon Joo.

Soo Hyeon : Ya, ini Oh Soo Hyeon. Begitu? Di sebelah mana?


Setelah itu, Soo Hyeon memberitahu Jae Kyeong dan Yeon Joo posisi Yoon Ho.

Soo Hyeon : Melewati Namho-dong dan menuju kota baru. Sinyal ponsel Jung Yoon Ho
baru saja tertangkap. Melewati Namho-dong, bergerak menuju kota baru.

Jae Kyeong, Yeon Joo dan Soo Hyeon segera pergi untuk menangkap Yoon Ho.


Yoon Ho tiba dengan sebuah taksi di depan apartemen Joon Seo. Setelah Yoon Ho turun, taksi itu langsung pergi. Yoon Ho lantas meraih ponselnya dan menghubungi Chi Hyeon. Chi Hyeon sendiri masih di Bukit Piro-dong.

Yoon Ho : Ini aku.

Chi Hyeon : Sekarang kau di mana?

Yoon Ho : Kau bersama Park Tae Jin saat dia bilang ingin membunuhku?

Chi Hyeon kaget, apa?

Yoon Ho : Kau bersama dia, 'kan? Jangan pura-pura tidak tahu. Sepertinya dia bicara denganmu.

Chi Hyeon : Bagaimana kau tahu?

Yoon Ho : Apa Jon Soo juga ada di sana? Tidak, tidak. Pasti Jong Soo tertipu lagi oleh Park Tae Jin.

Chi Hyeon : Hei, Yoon Ho-ya!

Yoon Ho : Sialan, berengsek! Apa kau benar temanku? Semua ulah Park Tae Jin!

Chi Hyeon : Apa?

Yoon Ho : Semua disusun oleh Park Tae-jin. Bajingan bodoh! Park Tae Jin bermain-main dengan istri Joon Seo dan tertangkap olehku. Jadi karena itu dia ingin membunuhku, kau tahu? Kita dipermainkan oleh tangan Park Tae Jin seumur hidup dan tak ada yang tahu?

Chi Hyeon menyuruh Yoon Ho tenang dulu. Lalu dia tanya, Yoon Ho dimana dan berkata akan menjemput Yoon Ho.

Yoon Ho : Kenapa? Kau mau datang lalu membunuhku? Tidak perlu, Bajingan! Bajingan gila! Aku akan mengungkap semuanya. Park Tae Jin yang membunuh Joon Seo Bahkan jika aku membunuh perempuan itu, akan kuungkap semuanya.

Chi Hyeon coba menghentikan Yoon Ho.

Chi Hyeon : Yoon Ho! Jung Yoon Ho!

Yoon Ho : Oh Chi Hyeon, sampaikan pada Park Tae Jin. Kali ini aku tak akan mati begitu saja. Kita semua akan mati bersama atau kita hidup bersama.


Jae Kyeong, Yeon Joo dan Soo Hyeon di perjalanan. Sirine mereka meraung2 di jalanan.

Tiba2, Jae Kyeong menerima telepon soal keberadaan Yoon Ho.

"Baru saja di Wesung-dong, sinyalnya berhenti. Lokasi tepatnya baru saja saya kirim lewat pesan."


Jae Kyeong berpikir, Wesung-dong.

Tak lama, Jae Kyeong sadar Yoon Ho dimana.

Jae Kyeong : Wesung-dong, Apartemen Nine. Cepat!

Soo Hyeon pun mengebut.


Seseorang membunyikan bel rumah Joon Seo. Ji Yeon yang lagi di dapur, terkejut ada yang datang. Dia pun mendekat ke layar intercom untuk melihat siapa yang datang. Ternyata Yoon Ho. Ji Yeon lantas meraih gagang telepon dan berbicara dengan Yoon Ho.

Ji Yeon : Ada apa di jam segini?

Yoon Ho bilang ada yang mau dia katakan soal Joon Seo.


Mendengar itu, Ji Yeon pun langsung lari ke pintu.

Kamera menyorot ponsel Ji Yeon yang berdering.

Telepon dari Jae Kyeong.


Ji Yeon membukakan pintu.

Yoon Ho : Apa kabar?

Ji Yeon : Apa kabar?


Ji Yeon dan Yoon Ho duduk di ruang makan. Ji Yeon tanya, apa yang mau Yoon Ho sampaikan tentang Joon Seo. Lah Yoon Ho tiba2 nanya, apa Ji Yeon rindu Joon Seo. Sontak Ji Yeon heran. Yoon Ho lantas menatap foto Joon Seo bersama Yoon Hee dan Ji Yeon. Lalu dia cerita bahwa dia merindukan Joon Seo.

Yoon Ho juga cerita bahwa dia menikah dengan Si Jung saat Si Jung tengah mengandung Young Eun, putrinya. Tapi dia belum mendapat pekerjaan. Saat itu, Joon Seo bicara pada Jong Soo untuk mempekerjakannya di Geumhyung sebagai subkontraktor.

Yoon Ho : Tapi, pimpinan di sana... Pada suatu hari dia memaki Jong Soo. Aku mendengarnya dan tak bisa menahannya. Aku yang habis minum alkohol, memukulnya karena marah, tapi orang itu meninggal.

Ji Yeon yang mulai takut, menyuruh Yoon Ho pergi dengan alasan hari sudah larut.

Yoon Ho terus cerita.

Yoon Ho : Lalu setelah aku bebas dari penjara, aku merasa mereka menjauhiku. Saat itu Joon Seo yang perhatian padaku. Dia mencari info soal pekerjaan sopir taksi. Melihat dia seperti itu membuat Joon Seo berbeda dengan teman-teman lain. Bagiku dia adalah teman yang baik.

Ji Yeon : Ya. Aku paham maksudmu. Sudah dulu...


Ponsel Ji Yeon terus berbunyi.

Ji Yeon melirik ponselnya di atas sofa, namun dia tak bisa ambil ponselnya karena Yoon Ho di depannya.


Yoon Ho : Tapi kenapa kau begitu? Membiarkan orang sebaik Joon Seo... Kenapa kmu lakukan itu dengan Park Tae Jin?

Ji Yeon pun kaget Yoon Ho tahu hubungannya dengan Tae Jin.

Yoon Ho lalu menuding Ji Yeon dan Tae Jin membunuh Joon Seo.

Ji Yeon menyangkal.

Tapi Yoon Ho tak percaya.

Yoon Ho : Bukti kau membunuh Joon seo bersama Tae JIn,  bersama Tae Jin, katanya berada di sini. Ada di mana?

Ji Yeon : Apa yang kau bicarakan?

Yoon Ho : Tae Jin menyalahkan segalanya padaku. Katanya dia akan membunuhku. Ji Yeon, aku... Aku tak bisa diam saja, 'kan?


Yoon Ho lalu berdiri dan minta Ji Yeon menyerahkan bukti tersebut.

Ji Yeon yang tak tahu apa-apa soal itu, merasa takut dan bingung.

Yoon Ho lantas mendekati Ji Yeon. Ji Yeon sontak berdiri dan mundur ke belakang.


Jae Kyeong, Yeon Joo dan Soo Hyeon tiba di depan apartemen Joon Seo.

Mereka lari ke lift. Jae Kyeong memberitahu Yeon Joo dan Soo Hyeon kalau dia akan naik tangga.

Jae Kyeong pun berlari menaiki tangga, menuju rumah Joon Seo.


Tak lama, dia sampai di depan pintu rumah Joon Seo dan melihat ada noda darah di gagang pintu.

Jae Kyeong pun menggedor pintu Joon Seo sambil berteriak memanggil Ji Yeon.

Tak lama, Yeon Joo dan Soo Hyeon juga datang.

Jae Kyeong lalu ingat Tae Jin yang tahu kode pintu Joon Seo.


Jae Kyeong pun bergegas menghubungi Tae Jin.

Tae Jin yang di perjalanan, kesal Jae Kyeong menghubunginya. Tapi dia tetap menjawab.

Jae Kyeong langsung tanya kode pintu rumah Joon Seo begitu dijawab Tae Jin.

Tae Jin pun heran, apa?

Jae Kyeong bilang Ji Yeon dalam bahaya dan tanya kode pintu rumah Joon Seo.

Tae Jin : 9191.


Jae Kyeong langsung masukin 9191 sebagai kode. Pintu terbuka. Begitu masuk, mereka menemukan Ji Yeon sudah terkapar di lantai dengan luka parah di kepala. Jae Kyeong memeriksa Ji Yeon. Lalu dia bilang Ji Yeon masih bernapas dan meminta mereka memanggil ambulans. Soo Hyeon pun langsung memanggil ambulans.


Jae Kyeong lari keluar, mengikuti jejak darah yang bececer di lantai.

Dia lalu membuat panggilan.

Jae Kyeong : Jung Yoon Ho kabur lewat tangga darurat. Minta bantuan anggota distrik.


Saat tiba di bawah, Jae Kyeong celingukan mencari Yoon Ho. Namun Yoon Ho sudah pergi. Saat mau mencari Yoon Ho, tiba2 aja Jae Kyeong kumat lagi. Jae Kyeong ingat dia masih menyisakan lemon ppong di dompetnya. Jae Kyeong pun segera membuka dompetnya. Dia mau minum lemon ppong. Tapi kemudian dia tersadar dan berusaha menahan dirinya.

Jae Kyeong : Aku bisa.

Jae Kyeong lantas menyembunyikan dirinya dibalik mobil yang terpakir di sana.

Dia menenangkan dirinya sejenak.


Sementara itu, In Soo memberitahu Kyeong Hwan sambil membawa berkas. Dia tanya, diantara anak-anak yang ditangkap kemarin, apa Kyeong Hwan ingat anak yang memakai narkoba.

In Soo : Namanya Lee Jeong-hoon.

Kyeong Hwan : Ada apa dengan dia?

In Soo : Narkoba yang dia pakai dibeli dari orang bernama Kim Dae Sung. Tim narkoba sudah menangkap dia dan sedang menyelidikinya. Jadi, jika tidak minta bantuan bekerja sama…

Mendengar itu, Kyeong Hwan langsung menyuruh In Soo membawa Dae Sung ke tim mereka.

In Soo kaget, apa?

Kyeong Hwan : Tim narkotika merebut semua kasus kita, bukan? Kita tak boleh diam saja. Kim Dae Sung atau siapa pun, dia masuk melalui kasus ini. Kita yang menyusun semuanya dari awal, mengerti?


Sekarang, Dae Sung sudah duduk bersama tim nya Kyeong Hwan.

Kyeong Hwan bahkan memberinya makan.

Sialnya, Dae Sung membuka mulut soal Jae Kyeong.

Dae Sung : Tapi, sebelum itu apa dia kapten tim narkotika? Katanya dia sangat hebat?

Kyeong Hwan : Siapa? Jang Jae Kyeong?

Dae Sung : Ya.

Kyeong Hwan kesal Jae Kyeong dibilang hebat.

Kyeong Hwan : Apanya yang hebat?

Dae Sung : Katanya dia kuat. Orang-orang biasa yang meminum obat itu akan benar-benar sulit terlihat normal seperti itu. Tapi?

Kyeong Hwan : Obat? Obat apa?

Dae Sung : Saat saya ditangkap, Kak Geun Ho menyuntikkan produk baru lemon ppong ke lengan detektif. Untuk memastikan apa dia seorang polisi. Dia menerimanya begitu saja. Jika bukan pecandu dan baru pertama kali memakainya, biasanya orang akan pingsan. Tapi dia tiba-tiba mengangkatku dan melemparku ke lantai. Aku benar-benar menghormatinya.

Mendengar itu, Kyeong Hwan tertarik dan meminta Dae Sung cerita lagi.


Jae Kyeong dan Yeon Joo melihat Ji Yeon yang dibawa paramedis ke ambulans.

Ambulans kemudian pergi.

Soo Hyeon datang.

Soo Hyeon : Sepertinya ponselnya dimatikan. Kami sedang memeriksa daerah sekitar dengan personel distrik.

Yeon Joo : Tapi kenapa Jung Yoon Ho datang ke sini? Apa alasan dia membunuh istri Park Joon Seo? Apa ada sesuatu yang membuatnya terjebak?

Jae Kyeong : Saya juga tidak paham. Situasi di TKP juga aneh. Dia mengacak-acak seluruh rumah seolah sedang mencari sesuatu. Jika dia benar-benar berniat membunuh Choi Ji Yeon,  itu bisa dilakukan dengan cepat seperti saat di penggilingan. Choi Ji Yeon tidak mengalami luka berat selain cedera kepala. Pisaunya juga masih ada di rumah.

Yeon Joo : Mungkinkah dia tak sempat membunuh karena kabur saat dengar sirine? Dia sengaja membuatnya seperti perampokan.

Jae Kyeong : Mobil ambulans itu akan pergi ke rumah sakit mana?

Yeon Joo : Rumah Sakit Universitas Anhyeon. Kenapa?

Jae Kyeong : Kalau begitu, saya akan mampir ke rumah sakit dan memeriksa kondisi Choi Ji Yeon lalu kembali. Jika keberadaan Jung Yoon Ho diketahui, beri tahu aku.

Soo Hyeon : Baik.

Soo Hyeon menawarkan diri mengantar Jae Kyeong.

Jae Kyeong bilang tak perlu dan bergegas pergi.


Yoon Jin keluar dari minimarket, dipanggil kasir minimarket.

Kasir : Kau sibuk? Setiap aku datang ke rumah, kau selalu tak ada.

Yoon Jin : Ya, belakangan ini pekerjaan makin banyak. Tidak ada masalah, 'kan?

Kasir : Tentu saja.

Kasir lalu mengembalikan mantel Yoon Jin.

Yoon Jin : Apa ini?

Kasir : Mantel yang kau tinggalkan waktu itu. Yang hitam. Ini ada di dalam saku.


Kasir memberikan amplop ke Yoon Jin. Yoon Jin melihatnya. Itu amplop dari RS Universitas Anhyeon untuk Joon Seo. Yoon Jin ingat amplop itu dia terima dari satpam, ketika dia mengantar Ji Yeon pulang ke rumah, sehabis dari ruang duka Joon Seo. Amplop itu dia terima bersama dokumen soal surat wasiat.


Yoon Jin membukanya. Isinya, surat dari Yoon Hee.

Yoon Hee : Untuk ayah dan ibu, bagaimana kabar kalian?

Yoon Jin lantas beranjak pergi.


Jae Kyeong masih di RS. Tak lama, perawat keluar memanggil wali Ji Yeon.

Jae Kyeong mendekat.

Perawat : Kami sudah melakukan pemeriksaan darurat. Selain memar luar, sepertinya pasien mengalami gegar otak ringan.

Jae Kyeong :  Ini tak mambahayakan hidupnya, 'kan?

Perawat : Tidak. Meski begitu, kami akan memeriksanya. Ada kamar di rumah sakit, jadi saya membawanya ke sana. Sebaiknya dirawat di sana sampai besok.

Jae Kyeong : Baik, saya mengerti.

Perawat : Tapi anda tampak kurang sehat. Apa anda baik-baik saja? Mata anda merah.

Jae Kyeong : Saya baik-baik saja. Saya hanya kelelahan.

Perawat pergi.


Begitu perawat pergi, Tae Jin datang dan melihat Jae Kyeong. Tae Jin langsung beranjak mendekati Jae Kyeong sambil menanyakan kondisi Ji Yeon. Tapi Jae Kyeong langsung menghadiahinya bogem mentah.

Jae Kyeong : Apa kau yang menyuruhnya? Kau menyuruh dia membunuh Choi Ji Yeon?

Tae Jin : Apa kau gila?

Jae Kyeong : Sebenarnya apa yang kau inginkan? Sampai mana? Siapa lagi yang harus mati agar kau merasa lebih baik?

Tae Jin : Apa?

Jae Kyeong : Kau menjual narkoba bersama Joon Seo, kan? Di gudang beku Yeongryun. Kau perintahkan Lee Myeong Guk untuk membuat dan menjual narkoba. Kau telah membunuh Lee Myeong Guk dan Park Joon Seo. Kau juga menyuruh Jung Yoon Ho membunuh pemilik penggilingan. Itu pun belum cukup. Sekarang kau mencoba membunuh selingkuhanmu juga? Apa benar kau manusia?

Tae Jin : Omong kosong apa ini?

Jae Kyeong marah, Aaku... Kenapa harus aku? Kenapa sampai melibatkan aku? Apa yang kau dapatkan?


Tak terima dituduh macam2, Tae Jin balas memukul Jae Kyeong. Jae Kyeong terjatuh.

Tae Jin : Kenapa kau seperti ini? Apa kau salah makan? Untuk apa aku membunuh Choi Yeon?

Jae Kyeong yang tak berdaya lantaran 'penyakit'nya kumat, hanya bisa duduk bersender ke pintu di belakangnya.

Tae Jin : Aku membunuh Lee Myeong Guk dan Park Joon Seo? Untuk apa? Kau jangan salah paham. Aku berselingkuh dengan Choi Ji Yeon? Apa karena nomor pin? Dia tak tahu apa pun! Lihat aku baik-baik. Katamu aku menjual narkoba. Apa kau bisa buktikan itu?


Tiba2, Yoon Jin datang dan melihat mereka.

Tae Jin : Bisakah kau membuktikan ucapanmu, Berengsek? Kau tak tahu yang sebenarnya. Bila kau menyentuhku lagi, kau akan dipecat dari kepolisian.

Mendengar itu, Yoon Jin marah. Dia mendekati Tae Jin. Tae Jin berbalik, tapi langsung disambut oleh tamparan Yoon Jin.

Yoon Jin : Coba saja. Dasar pecundang. Belum lama ini kau mencekik seseorang sampai hampir mati. Kau pikir tubuhmu saja yang berharga.


Yoon Jin lalu melihat Jae Kyeong.

Yoon Jin : Jang Jae Kyeong. Kau baik-baik saja?

Tapi Jae Kyeong diam saja. Yoon Jin terkejut.

Bersambung...

EPILOG :


Murid2 berkumpul membaca pengumuman tentang Jae Kyeong yang dikeluarkan dari sekolah. Diantaranya, Joo Song, Yoon Jin dan Sang Eui. Joo Song terpengarah Jae Kyeong dikeluarkan. Yoon Jin beranjak pergi dengan wajah kecewa. Dan Sang Eui menyunggingkan senyumnya.


Di ruang sains, Jong Soo cs kumpul membahas dikeluarkannya Jae Kyeong.

Jong Soo : Jang Jae Kyeong yang menentang kita dipindahkan ke sekolah baru. Bagaimana Joon Seo? Bagimana sebaiknya?

Chi Hyeon : Walau begitu, Joon Seo telah memilih kita.

Jong Soo : Hei! Sejujurnya, kalau ayahku tak menemui ayah Park Joon Seo, lalu mengancamnya untuk berubah pikiran, apa benar Joon Seo memilih kita?

Semua diam.

Jong Soo : Aku tak melihatnya begitu. Sejak awal Jang Jae Kyeong, Oh Yoon Jin dan Heo Joo Song tidak akrab. Ya, kan?

Tae Jin : Apa yang terjadi di rumah Chae Kyung Tae, juga diketahui Jang Jae Kyeong karena Joon Seo cerita padanya. Awal masalahnya adalah Park Joon Seo.

Yoon Ho : Tapi, Joon Seo adalah ketua kelas…

Jong Soo : Berhenti bicara soal ketua kelas! Ketua kelas merusak suasana kelas. Apa ini, Yoon Ho?

Chi Hyeon : Tetap saja, mari kita terima satu sama lain sebagai teman. Sepertinya Joon Seo sudah banyak berbenah diri.

Yoon Ho : Benar, Jong Soo-ya.


Jong Soo : Bagaimana menurutmu, Park Tae Jin?

Tae Jin : Mari kita akhiri dengan pindahnya Jang Jae Kyeong ke sekolah lain. Aku tak ingin memperpanjang masalah.

Yoon Ho setuju dengan Tae Jin dan membujuk Jong Soo menerima Joon Seo lagi.

Jong Soo terdiam sejenak sebelum akhirnya memutuskan menerima Joon Seo dalam geng mereka.


Mereka bubar. Sang Eui tanya, apa boleh begitu.

Sang Eui : Joon Seo dan Oh Yoon Jin masih berpacaran, kan?

Jong Soo : Lalu aku harus bagaimana?

Sang Eui : Dia harus membereskan itu sendiri.


Yoon Jin yang lagi belajar di perpustakaan, menerima pesan dari Sang Eui.

Joon Seo : Ke ruang klub Audiophile sekarang. Ada yang ingin kubicarakan tentang Parj Joon Seo.


Yoon Jin bergegas ke ruang klub mereka tapi sampai sana, dia terkejut melihat Joon Seo lagi menghancurkan seisi klub. Yoon Jin coba menghentikan Joon Seo, namun Joon Seo menyuruhnya pergi dan makin menggila.

Yoon Jin : Park Joon Seo!

Joon Seo : Jangan panggil aku lagi. Dan jangan bicara padaku.


Joon Seo pergi.

Yoon Jin mengejar Joon Seo.

Tanpa mereka sadari, Sang Eui tersenyum senang melihat keduanya renggang.


EmoticonEmoticon