All Content From : MBC
Sinopsis Lengkap : Black Out
Episode Sebelumnya : Black Out Episode 12
Episode Selanjutnya : Black Out Episode 14
Seorang wanita tengah melukis ditemani putra kembarnya. Dia melukis putra kembarnya. Salah satu putra kembarnya yang asyik bermain bola, mengaku bosan dan ingin main diluar. Anak itu pun beranjak keluar.
Tinggal lah anak yang satunya yang asik melukis.
"Su O-ya." panggil wanita itu sambil menatap Su O.
"Ibu membuat ruang rahasia untukmu dan hanya kau yang tahu itu. Mau ibu tunjukkan?"
Mereka pun menatap ke arah pintu di belakang mereka yang digantungi sebuah lukisan.
Dua detektif menyuruh Byeong Moo keluar. Begitu keluar, tangan Byeong Moo langsung diborgol. Pak Yang pun tanya, mau dibawa kemana anaknya, apa ke kantor kejaksaan.
Petugas menjelaskan kalau Byeong Moo akan dibawa ke penjara mulai hari ini dan untuk penyelidikan kejaksaan, ketika jaksa meminta Byeong Moo hadir, maka Byeong Moo harus hadir saat itu juga.
Pak Yang : Bukan aku? Hanya Byeong Moo saja? Apa lagi yang perlu diselidiki? Bagaimana dengannya?
Pak Yang menunjuk ke arah Min Soo.
Pak Yang : Apa kalian tidak membawa Min Soo?
Byeong Moo : Tolong tenanglah. Seakan-akan mereka tahu segalanya.
Pak Yang : Apa lagi yang perlu diselidiki? Tunggu. Biarkan aku bicara dengan Kepala Polisi. Kepala Polisi bilang datang saja jika aku membutuhkan sesuatu. Tolong biarkan aku menghubunginya.
Detektif pun mengizinkan Pak Yang menghubungi Kepala Hyun.
Sang Cheol menemui Detektif Kim yang tengah menulis surat pengunduran diri.
Sang Cheol menatap Detektif Kim.
Sang Cheol : Apa ini caramu melarikan diri?
Sang Cheol lantas memberitahu Detektif Kim kalau dia sudah bertemu dengan neneknya Da Eun. Sontak Detektif Kim terdiam mendengarnya.
Sang Cheol : Dia bilang itu bukan suara Ko Jung Woo pada saat kejadian. Dia bilang itu suara pria yang lebih tua beberapa kali.
Sang Cheol kemudian tanya alasan Detektif Kim melakukan itu.
Deteketif Kim pun berkata, pada saat itu, semua tentang Ko Jung Woo.
Sang Cheol kesal, ada apa dengan Ko Jung Woo? Kau bahkan tidak punya bukti yang kuat. Kunci inggris tanpa sidik jari? Sebagai petugas polisi, apa kau tidak merasa malu? Kau bahkan tidak memenuhi syarat untuk melakukan penangkapan. Kau bahkan tidak memberi
kesempatan padanya untuk menjelaskan. Kau memaksanya untuk mengaku dengan membuatnya tidak tidur! Ada apa dengan Ko Jung Woo? Mengapa kau melakukan investigasi seperti itu dan menghancurkan hidup orang lain?
Detektif Kim : Dua orang siswi tewas. Itu adalah kasus terbesar dalam karirku sebagai detektif. Aku harus menangkap pembunuhnya apa pun yang terjadi.
Sang Cheol : Aku yakin itu adalah kasus besar di Mucheon. Itulah mengapa kau tidak mungkin bertindak sendirian. Siapa itu? Siapa yang memerintahkanmu untuk menjebak Ko Jung Woo?
Detektif Kim pun ingat orang yang menyuruhnya menjebak Jung Woo.
Dan orang itu adalah Kepala Hyun.
Flashback...
Detektif Kim menemui Kepala Hyun. Saat itu, Kepala Hyun adalah Ketua Polisi dan menempati ruangan yang sekarang ditempati Detektif Kim. Dan Detektif Kim adalah menempati posisi yang sekarang diisi Sang Cheol.
Kepala Hyun : Namun, ini semua hanyalah bukti tidak langsung.
Detektif Kim : Iya, Pak.
Kepala Hyun : Hee Do-ya, bagaimana menurutmu?
Detektif Kim ingin mengatakan sesuatu tapi menahan diri.
Kepala Hyun yang tahu itu, menyuruh Detektif Kim bicara.
Detektif Kim : Sepertinya Ko Jung Woo adalah pelakunya.
Kepala Hyun : Aku juga berpikir demikian. Dialah pelakunya. Semuanya mengarah padanya sebagai pelakunya. Tapi, jika kita melimpahkan kasus ini ke jaksa penuntut di negara ini mereka akan membebaskannya karena kurangnya bukti. Senjata untuk membunuh tidak memiliki sidik jari. Selain itu, kita belum menemukan tubuh Sim Bo Young dan Park Da Eun. Pembunuhan tanpa jasad? Jika dia menyangkalnya di pengadilan, dia akan dibebaskan.
Detektif Kim : Kami tidak bisa membiarkan hal itu terjadi. Keadilan harus ditegakkan.
Kepala Hyun : Benar. Aku setuju denganmu. Aku percaya bahwa setiap orang memiliki kedudukan yang sama di mata hukum. Astaga.
Kepala Hyun menghela nafasnya. Dia kemudian berdiri dan cerita bahwa Jung Woo adalah putra dari temannya.
Kepala Hyun : Ini sangat memilukan, tetapi jika seseorang melakukan kejahatan, maka harus dibayar, kan?
Detektif Kim : Iya, benar. Tentu saja.
Kepala Hyun : Apa yang kita butuhkan sekarang?
Detektif Kim : Bukti.
Kepala Hyun : Benar, bukti. Bukti bahwa Jung Woo berada di dalam gudang. Baik itu rambut, pakaian, atau sepatu. Apa pun itu, jika kita bisa menemukannya, setidaknya ada setetes darah di atasnya. Benar?
Detektif Kim terhenyak mendengar itu.
Kepala Hyun : Jika kita bisa menemukannya ini akan menjadi bukti bahwa Jung Woo bersama korban. Astaga. Hee Do-ya, apa kita bisa menemukannya?
Detektif Kim : Kita bisa menemukannya.
Detektif Kim pun pergi ke rumah Jung Woo yang dijaga oleh dua petugas polisi patroli.
Detektif Kim mendekati kedua polisi itu.
Detektif Kim : Hei, malam ini sangat dingin. Pergilah dan makanlah sup nasi.
Detektif Kim memberi mereka uang dan kedua petugas polisi itu pergi.
Setelah kedua petugas itu pergi, Detektif Kim masuk ke rumah Jung Woo.
Di mobilnya, Detektif Kim celingukan memastikan tidak ada yang melihatnya. Setelah itu, dia mengambil sepatu Jung Woo di kursi penumpang disampingnya dan juga dua tabung kecil yang berisi darah.
Detektif Kim kemudian mengembalikan sepatu Jung Woo ke dalam lemari sepatu di rumah Jung Woo. Sepatu yang sudah dia tetesi dengan darah Da Eun dan Bo Young.
Setelah itu, Detektif Kim menunggu di teras. Tak lama, rekannya, detektif wanita, datang membawa sepatu Jung Woo.
"Ketua Kim. Aku menemukannya."
"Lihat, sudah kubilang! Pasti ada beberapa bukti! Kerja bagus."
Begitulah ceritanya kenapa Jung Woo bisa dituduh membunuh Bo Young dan Da Eun. Dalam kasus Da Eun, Hyeong Sik lah yang menaruh kunci inggris bernoda darah Da Eun di tempat sampah di depan rumah Jung Woo. Dalam kasus Bo Young, Detektif Kim yang mengotori sepatu Jung Woo dengan lumpur dan darah kedua korban atas perintah Kepala Hyun.
Detektif Kim melipat surat pengunduran dirinya, setelah itu, dia meletakkan amplop yang berisi surat pengunduran dirinya di atas meja.
Kemudian, dia menatap Sang Cheol.
Detektif Kim : Setelah dipikir-pikir...
Detektif Kim lantas ingat kata2 Kepala Hyun saat dia menemui Kepala Hyun setelah saksi dalam kasus Bo Young ditemukan.
Kepala Hyun : Hee Do-ya, apa yang kita lakukan 11 tahun lalu, apa kau menyesalinya? Kau berlari seperti orang gila dan berusaha keras untuk menangkap Ko Jung Woo, kan? Kita sudah melakukan yang terbaik saat itu, bukan?
Detektif Kim juga ingat saat Kepala Hyun bertanya padanya dimana saksinya saat dia menyerahkan spanduk dan selebaran yang dibuat Jung Woo dan Seol.
Detektif Kim kemudian ingat kata2 Kepala Hyun tentang mobil Jung Woo.
Kepala Hyun: Apa yang akan kau lakukan?
Detektif Kim : Kalau begitu kita harus, maksudku, aku hanya perlu mencari mobil yang sudah tak terpakai.
Terakhir, dia ingat kata2 Kepala Hyun soal sepatu Jung Woo.
Kepala Hyun : Aku juga tak yakin, soal sepatu berdarah yang kau laporkan itu asli atau tidak.
Flashback end...
Detektif Kim : Mungkin aku adalah tikus laboratorium yang rajin.
Sang Cheol pun kesal, jadi kau tidak akan mengungkapkan siapa yang memberimu perintah? Bahkan setelah menyerahkan surat pengunduran diri sekalipun?
Detektif Kim lantas berdiri dan mengambil beberapa paper bag di sampingnya. Dia sudah mengemas barang2nya.
Sang Cheol makin kesal, Ketua Kim!
Detektif Kim lantas menasihati Sang Cheol.
Detektif Kim : Jangan menjadi pegawai sepertiku. Meskipun aku yakin kau akan melakukannya dengan baik tanpa aku beritahu.
Detektif Kim lalu menyuruh Sang Cheol melakukan investigasi dengan cermat dan teliti.
Detektif Kim : Dan jika diperlukan, datanglah dan tangkap aku kapan saja. Kau tahu di mana aku tinggal, 'kan?
Detektif Kim mau beranjak pergi.
Sang Cheol berdiri dan marah.
Sang Cheol : Detektif Kim Hee Do! Kau harus tanggung jawab sampai akhir! Apa kau mengerti?
Detektif Kim tak peduli dan beranjak keluar.
Diluar, Detektif Yoo dan Detektif Seo tampak berdiri menatap Detektif Kim.
Sang Cheol makin emosi, kau harus menangkap pelakunya! Ketua Kim!
Sang Cheol beranjak keluar dari kantor polisi dan menuju ke mobilnya. Namun, di atas kap nya, dia menemukan sebuah paper bag. Sang Cheol pun melihat isinya. Dan dia menemukan secarik pesan yang ditempel pada sebuah plastik
Tertulis di pesan itu tanggal2 kronologi kasus Jung Woo.
Tanggal 20 November 2013, bukti dari rumah Jung Woo.
Tanggal 6 Februari 2014, persidangan berakhir.
Hukuman 10 tahun, 7 Februari 2014, atas perintah Kepala Hyun.
Barang bukti dihancurkan.
Kita lantas diperlihatkan flashback, saat Detektif Kim bicara dengan Kepala Hyun melalui telepon, di mobilnya. Saat itu, Detektif Kim ada di tempat pembuangan barang rongsokan.
Detektif Kim : Iya, Pak. Semuanya sempurna hingga akhir uji coba.
Kepala Hyun memuji Detektif Kim. Setelah itu, dia berkata, kalau akan ada kabar baik yang menghampiri Detektif Kim dalam waktu dekat.
Detektif Kim kaget, apa?
Kepala Hyun : Promosimu akan datang dalam waktu dekat.
Detektif Kim senang bukan kepalang.
Detektif Kim : Terima kasih, Pak. Pak, kau tahu aku sangat menghormatimu, kan?
Kepala Hyun : Aku tahu.
Detektif Kim : Aku akan setia kepadamu seumur hidup.
Kepala Hyun : Ingat, untuk menyelesaikannya dengan baik.
Detektif Kim : Baik, Pak. Aku akan mengurus semuanya.
Usai menelpon, Detektif Kim menatap sepatu Jung Woo yang ada di kursi penumpang disampingnya.
Flashback end...
Sang Cheol lantas melihat barang yang ditinggalkan Detektif Kim bersamaan dengan pesan itu. Barang itu adalah sepatu Jung Woo.
Ponsel Sang Cheol berbunyi. Kiriman foto dan pesan dari rekannya.
Rekan Sang Cheol : Aku menemukan teman Park Da Eun yang kau minta terakhir kali. Datanglah cepat.
Seol tengah menjaga Bu Jung. Tak lama kemudian, Jung Woo pun datang. Jung Woo menyentuh bahu Seol sambil menyapa Seol, hei.
Setelah itu, Jung Woo berdiri disamping Seol dan menatap sang ibu sejenak.
Jung Woo kemudian mengucapkan terima kasih pada Seol dan beranjak ke ujung tempat tidur.
Jung Woo : Aku akan tinggal di sini. Pergilah dan beristirahat.
Seol pun menatap Bu Jung.
Seol : Aku berencana untuk pergi besok. Menyendiri di Mucheon Garden juga terasa tidak benar.
Jung Woo pun menatap Seol, apa ada yang bisa aku bantu sebelum kau pergi?
Seol menatap Jung Woo, tidak perlu. Yang aku lakukan hanya iseng. Kau mungkin tidak tahu ini, tapi aku belajar banyak di sini. Aku tahu apa yang harus kulakukan setelah aku kembali ke Seoul.
Jung Woo tersenyum mendengarnya, masih sambil menatap Seol.
Seol kemudian bilang pada Jung Woo, bahwa Bu Jung akan segera bangun. Lalu dia meminta Jung Woo menghubunginya jika Bu Jung bangun.
Seol : Mungkin aku tak akan bisa kembali lagi ke sini jadi hari ini aku akan berada di sini. Kau harus pulang dan beristirahat.
Na Kyeom datang. Dia membuka pintu dan terbakar api cemburu melihat kedekatan Jung Woo dan Seol.
Jung Woo kemudian beranjak pergi. Dia melangkahkan kakinya sambil bicara di telepon dengan seseorang.
Jung Woo : Aku mengerti.
Tiba2, seseorang memanggil Jung Woo.
Jung Woo menoleh. Ternyata CEO nya Na Kyeom.
Jung Woo dan CEO nya Na Kyeom bicara di taman rumah sakit.
CEO nya Na Kyeom : Kami menaruh banyak perhatian pada ibumu. Tapi kau memindahkannya tanpa sepatah kata pun.
Jung Woo : Maafkan aku. Aku tulus mengucapkan terima kasih padamu.
CEO nya Na Kyeom menatap Jung Woo.
CEO nya Na Kyeom : Aku melihat konferensi persnya. Selamat.
Jung Woo : Terima kasih.
CEO nya Na Kyeom lantas mengungkapkan alasannya ingin bicara dengan Jung Woo.Dia bilang, karena sebelumya dia tidak menanyakan hal penting.
CEO nya Na Kyeom : Na Kyeom telah jatuh cinta padamu sejak SMA. Apa kau tahu itu? Bagaimana perasaanmu, Jung Woo-ssi? Apa kau menyukai Na Kyeom?
Jung Woo : Selama 10 tahun di penjara, orang-orang yang kupikir adalah temanku tidak pernah mengunjungiku atau mencoba menghubungiku. Deok Mi adalah satu-satunya teman yang mengunjungiku.
CEO nya Na Kyeom mengangguk2 mendengar cerita Jung Woo.
Jung Woo : Selama waktu terberatku di penjara ketika ayahku meninggal dunia sampai hari ketika aku dibebaskan hanya Deok Mi yang datang berkunjung. Kurasa aku mungkin telah bergantung dan sangat mengandalkannya. Mungkin karena itulah dia salah paham. Jatuh cinta sejak SMA?
Jung Woo menggeleng, aku tidak tahu saat itu.
CEO nya Na Kyeom : Jadi kau tidak mencintainya?
Jung Woo : Tidak.
CEO nya Na Kyeom : Baiklah.
Dan, Na Kyeom pun ngamuk dan membanting semua barangnya di depan CEO dan manajernya. Manajer nya yang berdiri, kebingungan gimana caranya nenangin Na Kyeom. Sementara CEO yang duduk di sofa, menatap kesal Na Kyeom.
Na Kyeom : Mengapa tidak? Kenapa? Kenapa?
Na Kyeom bahkan melempari CEO nya dengan bantal.
Setelah mengamuk, Na Kyeom pun terduduk lemas di sofa.
CEO berdiri dan berusaha 'membuka' mata Na Kyeom.
CEO : Sungguh melegakan bahwa dia bukanlah seorang pembunuh. Seperti yang kau katakan, dia bukan pembunuh. Tapi dia juga tidak mencintaimu. Kau tidak bisa mendapatkan cinta seseorang dengan membuat ulah.
CEO lantas membujuk Na Kyeom.
CEO : Saatnya bangun dan kembali ke Seoul. Ayo pergi dan lupakan semuanya dan mulai kembali...
Tapi Na Kyeom mengusir CEO nya. Dia juga mendorong CEO nya dan berkata kalau CEO nya gak tahu apa-apa.
CEO mulai marah, Choi Na Kyeom. Kuberi waktu satu jam. Ini bukan saran dan juga bukan permintaan. Ini peringatan.
CEO beranjak keluar dianterin manajer.
CEO : Bawa dia kembali ke Seoul hari ini. Jika dia masih keras kepala, hubungi aku. Aku akan membatalkan kontraknya.
Manajer kaget, maaf?
CEO : Itu yang aku rencanakan.
Manajer : Iya, Bu.
Jung Woo pergi menemui Pak Yang. Pak Yang kini bersikap baik pada Jung Woo. Pak Yang kemudian cerita kalau Byeong Moo dibawa ke kejaksaan hari ini.
Pak Yang : Aku juga akan dibawa besok. Jadi, aku pikir akan lebih sulit untuk bertemu denganmu.
Pak Yang lantas meminta maaf pada Jung Woo. Lalu dia mengklaim kalau dirinya dan Pak Shin lah yang bersalah atas semuanya. Setelah itu, dia meminta Jung Woo untuk menyelamatkan Byeong Moo.
Jung Woo pun berusaha meredam emosinya mendengar permintaan Pak Yang itu.
Pak Yang meminta Jung Woo membuat permohonan banding untuk Byeong Moo.
Jung Woo : Paman. Aku juga seorang anak dari seorang ayah yang
mencintaiku lebih dari apa pun.
Setelah mengatakan apapun, Jung Woo pun pergi.
Pak Yang masih memohon pada Jung Woo.
Pak Yang : Jung Woo-ya! Aku mohon padamu!
Sekarang, Jung Woo duduk di depan foto ayahnya.
Dia pun ingat kata2 ayahnya saat dia dan ayahnya pergi memancing.
Pak Ko : Kuharap ini bisa menjadi tempat yang bisa kau kunjungi lagi. Semua teman masa kecilmu ada di sini. Teman lama itu seperti kampung halamanmu. Kau bisa datang kapan saja. Dan mereka selalu ada di sana.
Jung Woo : Appa, orang-orang itu bukan lagi temanmu. Kau tahu itu, kan? Aku rindu padamu.
Ajudan Young Sil mendatangi Young Sil ke rumah.
Melihat ajudannya, Young Sil langsung tanya, apa ajudan punya video promosi Choi Na Kyeom.
Ajudan kemudian melirik pelayan yang lagi bersama Young Sil.
Dia kemudian menyuruh pelayan itu pergi. Pelayan mengerti dan langsung masuk ke dalam.
Ajudan kemudian memberitahu Young Sil bahwa dia baru saja menerima telepon dari Kantor Polisi Mapo.
Ajudan : Salah satu unit kejahatan utama mereka akan menyelidiki kematian Park Da Eun.
Young Sil : Kantor Kepolisian Mapo? Kenapa?
Ajudan : Tampaknya Ketua Tim mereka menerima permintaan Ketua Tim dari Tim Kejahatan Kekerasan Mucheon 2. Jadi kurasa prioritas kita adalah mengamankan barang bukti Park Da Eun.
Sang Cheol beranjak keluar dari tempat karaoke sambil memegang rokok. Pegawai di tempat itu bilang, jam kerta temannya Da Eun udah dimulai tapi temennya Da Eun pasti datang terlambat.
Sang Cheol pun menunggu diluar. Dia mau menyalakan rokok. Tiba2, dia melihat seorang wanita muda datang. Dia lantas melihat foto teman Da Eun di ponselnya. Wanita muda itu temannya Da Eun.
Tapi, sebuah mobil datang dan menculik temannya Da Eun.
Sontak lah Sang Cheol langsung memburu penculik temannya Da Eun.
Dalam perjalanan, Sang Cheol mengontak rekannya.
Sang Cheol : Katakan di mana kau sekarang.
Rekan Sang Cheol : Kami sedang menuju ke Jembatan Seongsu dari Persimpangan Segwan.
Sang Cheol terus mengejar mobil si penculik.
Kemudian dia memberitahu rekannya lokasinya.
Sang Cheol : Jalur Nambu! Aku menuju ke arah Sadang dari Seocho. Kurasa mereka sedang menuju ke pinggiran kota.
Rekan Sang Cheol : Ya, kami akan segera menyusul.
Sang Cheol terus mengejar si penculik. Dan, tak lama kemudian, Sang Cheol berhasil mensejajarkan mobilnya dengan mobil si penculik.
Sang Cheol kemudian menyuruh si penculik berhenti. Karena si penculik tak kunjung berhenti, akhirnya Sang Cheol menginjak gasnya demi bisa berhenti di depan mobil si penculik.
Para pelaku keluar dari mobil. Tiba2, polisi lain muncul di belakang mereka. Para pelaku langsung kabur.
Sang Cheol turun dari mobil dan menyuruh rekannya menangkap yang kabur.
Di dalam, teman Da Eun histeris memohon agar tidak dibunuh.
Lah seorang pelaku lagi yang duduk di sebelah teman Da Eun, mengirimkan pesan ke seseorang.
Tepat saat itu, Sang Cheol membuka pintu dan menyeret si pelaku turun.
Sang Cheol : Berhentilah membuat rencana dan keluarlah.
Sang Cheol kemudian menginterogasi si pelaku.
Sang Cheol : Siapa kalian? Untuk siapa kalian bekerja? Siapa yang menyuruhmu melakukan ini?
Rekan detektif Sang Cheol dari Seoul, kemudian menghampiri Sang Cheol.
Sang Cheol : Bagaimana? Apa kau menangkap semuanya?
Rekan Sang Cheol : Kami kehilangan satu, tetapi kami berhasil menangkap sisanya. Jadi apa yang terjadi?
Sang Cheol : Kasus lama. Kasus lama yang masih berlangsung.
Sekarang, Sang Cheol lagi mendengarkan dan merekam kesaksian teman Da Eun di kantor polisi Seoul.
"Da Eun membual begitu banyak tentang menemukan pria yang baik. Pria itu seorang kepala bagian di rumah sakit besar di Mucheon. Dan istrinya adalah putri dari keluarga kaya. Pria itu selalu membelikannya pakaian, tas dan sepatu. Da Eun juga bilang, pria itu akan membayar biaya kuliahnya dan juga memberinya biaya hidup. Tapi, pada akhirnya..."
Sang Cheol kemudian dipanggil oleh dua rekannya.
Sang Cheol keluar dan tanya ada apa. Rekannya yang tadi tanya apa yang lagi Sang Cheol sediliki.
Sang Cheol menatap Ji Yeon dan tanya apa yang dikatakan para penculik.
Sang Cheol : Siapa yang menyuruh mereka?
Ji Yeon : Mereka bilang itu hanya lelucon. Mereka kira itu temannya.
Sang Cheol kesal, lelucon? Biar aku yang urus...
Tapi dia dihentikan dua rekannya.
Ji Yeon : Mereka sudah pergi.
Sang Cheol : Pergi? Ke mana mereka pergi?
Ji Yeon : Mereka dibebaskan.
Sang Cheol : Dibebaskan?
Ji Yeon : Mereka pasti punya koneksi. Pengacara datang dan membawa mereka pergi.
Sang Cheol menghela nafas.
Ji Yeon menenangkan Sang Cheol.
Ji Yeon : Setidaknya kau masih punya dia.
Ji Yeon melirik temannya Da Eun.
Di kamarnya, Young Sil tengah menonton video Na Kyeom yang mempromosikannya.
Na Kyeom : Menciptakan Gyeonggi-do yang lebih baik bersama Kandidat No. 3, Ye Young Sil. Jangan lupa klik tombol suka dan berlangganan.
Ajudannya kemudian datang dan meminta maaf.
Ajudan : Operasi gagal. Kami tidak bisa mencari tahu apa yang teman Park Da Eun tahu. Aku mengeluarkan Sekretaris Hwang.
Young Sil : Mari bermain aman.
Ajudan : Baik, Bu.
Hyeong Sik lalu datang dan langsung duduk di depan Young Sil.
Young Sil : Kau harus bergerak lebih cepat dari yang kita kira.
Hyeong Sik : Masih banyak yang harus aku selesaikan...
Young Sil : Apa lagi? Aku sudah bilang itu urusanku. Jangan berpikir macam-macam. Itu bukan tugasmu.
Hyeong Sik : Tidak, tapi hidupku dipertaruhkan disini. Bagaimana mungkin aku tidak memikirkannya?
Young Sil : Apa kau memutuskan untuk tidak patuh sekarang? Jika kau punya kemampuan untuk berpikir seharusnya kau melakukannya
10 tahun yang lalu! Yang boleh kau lakukan hanyalah menyesal dan merenung.
Young Sil lantas berdiri dan menyuruh Hyeong Sik pergi jogging ke taman besok pagi.
Young Sil : Lari selama 30 menit dan masuk ke dalam mobil yang ada di pintu masuk taman. Pergi ke alamat yang tersimpan di GPS dan tenangkan kepalamu. Aku akan menghubungimu setelah semua ini beres.
Hyeong Sik : Aku mengerti. Aku percaya padamu dan akan menunggumu.
Hyeong Sik lantas beranjak pergi.
Young Sil lalu mengambil berkasnya dari atas meja dengan kesal. Dia membalik2 lembaran berkasnya dengan kasar. Tak lama kemudian, dia pun melemparkan berkasnya dan memegangi kepalanya yang terasa sakit.
Young Sil pun berusaha menenangkan dirinya. Dia menghela nafasnya dan teringat permintaan Na Kyeom.
Na Kyeom : Jung Woo. Aku mau Ko Jung Woo.
Na Kyeom yang memakai baju tidurnya, berjalan gontai menyusuri rumahnya sambil memegang mirasnya.
Pikirannya terus tertuju ke Jung Woo.
Kita diperlihatkan flashback betapa girangnya Na Kyeom mengetahui dia dan Jung Woo sekelas lagi.
Na Kyeom kemudian diam2 memotret Jung Woo yang duduk sebangku dengan Bo Young. Sedangkan dia duduk di belakang.
Kata2 Na Kyeom terdengar.
Na Kyeom : Aku hanya jatuh cinta pada pandangan pertama.
Na Kyeom juga melonjak girang bersama teman2 yang lain begitu Jung Woo berhasil mencetak gol.
Na Kyeom : Kau selalu bersinar menerangi semua yang ada di sekitarmu. Kau mungkin tidak tahu tapi aku selalu berada di dekatmu berharap kau mau menatapku sekali saja.
Kelas Jung Woo kemudian kedatangan siswi baru. Dia adalah Da Eun.
Jung Woo terpesona pada kecantikan Da Eun.
Wali Kelas lantas menyuruh Da Eun duduk di sebelah Na Kyeom.
Na Kyeom cemburu melihat cara Jung Woo menatap Da Eun.
Na Kyeom : Tapi kau punya selera buruk pada wanita.
Jung Woo berciuman dengan Da Eun di gudangnya.
Kemudian, Na Kyeom berhenti mengayuh sepedanya saat melihat Jung Woo dan Da Eun berlari bersama melewatinya.
Jung Woo dan Da Eun lantas menghampiri Min Soo, Byeong Moo dan Bo Young.
Na Kyeom lalu mengayuh sepedanya melewati mereka.
Na Kyeom : Hal yang sama juga terjadi sampai sekarang.
Na Kyeom ingat saat dia datang melihat Jung Woo yang masuk rumah sakit karena kecelakaan. Buat yang lupa, Jung Woo mengalami kecelakaan saat akan mengejar Geon O di depan kantor polisi.
Seol kemudian datang dan terkejut melihat ada Na Kyeom.
Perawat lantas bertanya siapa wali Jung Woo.
Na Kyeom dan Seol sama2 mengaku sebagai wali Jung Woo.
Na Kyeom juga ingat saat melihat Jung Woo dan Seol pergi bersama. Buat yang lupa, Jung Woo dan Seol pergi bersama untuk mencari Geon O yang kabur membawa skuter Seol.
Na Kyeom lalu ingat kaat2 Min Soo.
Min Soo : Jung Woo dan Ha Seol selalu bersama. Tidak, aku yakin mereka sudah berpacaran. Dia benar-benar tidur di rumah Jung Woo tadi malam.
Na Kyeom lantas beranjak ke meja riasnya.
Dia pun menatap pantulan wajahnya di cermin.
Na Kyeom : Jung Woo, aku tidak punya banyak waktu lagi. Kau harus kembali kepadaku.
Na Kyeom ingat saat dia rajin mengunjungi Jung Woo di penjara.
Jung Woo tersenyum kepadanya saat itu.
Na Kyeom : Sama seperti 10 tahun yang lalu.
Na Kyeom lalu menelpon Jung Woo.
Jung Woo menghela nafas melihat nama Na Kyeom di layar ponselnya. Tapi dia tetap menjawab panggilan Na Kyeom.
Na Kyeom : Jung Woo, ada yang ingin kukatakan padamu. Aku punya bukti untuk membebaskanmu dari segalanya. Apa kau datang?
Jung Woo lantas ingat kata2 Byeong Moo saat Byeong Moo ditangkap polisi.
Byeong Moo menyuruh polisi memanggil Na Kyeom. Dia lalu mengklaim itu semua idenya Na Kyeom.
Jung Woo : Kenapa dengan Deok Mi?
Byeong Moo : Dasar bodoh, kau tak tahu apa-apa. Deok Mi merencanakan semua ini, bajingan bodoh!
Jung Woo juga ingat saat Na Kyeom mengaku diperas Byeong Moo.
Na Kyeom : Byeong Moo mencoba berbohong dan mengatakan aku ada di sana di gudang
Jung Woo kemudian ingat kata2 Byeong Moo saat dia mengunjungi Byeong Moo di kantor polisi.
Byeong Moo : Hei, apa dia bilang aku memerasnya? Dia seorang aktor profesional sekarang.
Terakhir dia ingat soal Na Kyeom melacak ponselnya memakai aplikasi pelacak.
Flashback end...
Teringat semua itu, Jung Woo pun bergegas pergi menuju Na Kyeom.
Dan Na Kyeom tersenyum sambil menatap wajahnya di cermin.
Sekarang, Jung Woo sudah berdiri di depan Na Kyeom. Na Kyeom sendiri duduk di sofanya dan tengah menuangkan miras ke dalam gelas. Dari raut wajahnya, nampak jelas Na Kyeom menahan kemarahannya. Jung Woo juga merasakan hal yang sama.
Jung Woo : Deok Mi-ya, kau berada di gudang hari itu, bukan?
Jung Woo kemudian duduk di sofa satunya, dan kau tahu semuanya?
Na Kyeom pun mengaku dia tahu semuanya.
Na Kyeom : Aku melihat semuanya.
Na Kyeom pun ingat saat dia lari ke rumah Jung Woo setelah memergoki Min Soo dan Byeong Moo mencelakai Bo Young. Tapi sesampainya di sana, Jung Woo sudah terlelap karena mabuk dan dia membaca pesan yang Jung Woo kirim untuk Da Eun.
Jung Woo : Da Eun-ah, tolong katakan padaku jika aku melakukan kesalahan. Aku akan berubah, jadi tolong hubungi aku.
Na Kyeom yang naksir Jung Woo, cemburu membaca pesan itu.
Ketika Na Kyeom datang ke kantor polisi bersama Min Soo dan Byeong Moo untuk bersaksi, Na Kyeom mendengar Jung Woo meminta polisi menghubungi Da Eun. Jung Woo bilang dia tak bisa menghubungi Da Eun sejak kemarin.
Jung Woo : Da Eun belum mati, 'kan?
Flashback end...
Na Kyeom : Kau selama ini hanya melihat ke Da Eun. Ketika kami pergi
ke kantor polisi hari itu aku berpikir untuk memberitahumu saat aku melihatmu menangis. Tetapi aku memutuskan untuk tidak melakukannya. Bahkan ketika kau menangis, kau hanya khawatir dengan Da Eun. Pertama kalinya aku diberi kesempatan bergabung dengan kalian di tempat Tteokbokki, apa kau ingat hal pertama yang kau katakan padaku?
Kita diperlihatkan flashback saat Na Kyeom join lima sekawan.
Mereka makan di restoran tteokbokki. Na Kyeom melihat Jung Woo yang asik bercanda dengan Da Eun. Sontak lah, Na Kyeom langsung terdiam melihat mereka.
Flashback end...
Na Kyeom : "Kau dari kelas berapa?" Itu pertanyaanmu. Aku sudah ada di kelas yang sama denganmu sejak kelas 10. Dan sejak saat itu,
aku hanya memperhatikanmu. Aku belajar dengan giat untuk membuatmu terkesan. Aku juga pernah menjadi sukarelawan bersamamu.
Na Kyeom kemudian menirukan suara Jung Woo saat mereka menjadi sukarelawan di rumah sakit.
Na Kyeom : "Siapa yang mau membersihkan kamar 556?"
Kita diperlihatkan flashback...
Na Kyeom berseru, aku!
Byeong Moo yang duduk disamping Bo Young, mengangkat tangan Bo Young tinggi2.
Byeong Moo : Bo Young, Bo Young, Bo Young.
Bo Young protes, kenapa aku?
Flashback end...
Na Kyeom : Tapi kau tak pernah menoleh padaku, bahkan sekali pun. Tapi kau tahu, Jung Woo, setelah kau dipenjara selama 10 tahun, kau akhirnya melihat ke arahku. Kau menangis ketika melihatku. Kau bilang aku memberimu kekuatan. Kau tahu tentang apa yang ada di luar melalui aku dan kau berterima kasih padaku. Tapi sekarang, Jung Woo, kau berubah setelah kau dibebaskan. Kau mengkhianatiku.
Jung Woo : Apa kau melakukan ini hanya karena...
Na Kyeom : Jangan bilang hanya karena saja! Kaulah yang jatuh cinta pada pelacur itu!
Jung Woo : Siapa yang membunuh Da Eun?
Na Kyeom : Benar. Itu pasti satu-satunya hal yang ingin kau ketahui dariku. Dari saat Da Eun pertama kali memasuki gudang, sampai saat dia meninggal, aku mengabadikan semuanya dalam video.
Jung Woo : Di mana itu?
Na Kyeom lantas dengan cepat pindah dan duduk di samping Jung Woo. Jung Woo pun langsung berdiri menjauhi Na Kyeom.
Na Kyeom pun berdiri dan memeluk paksa Jung Woo.
Na Kyeom : Pergi ke Seoul bersamaku. Jika kau berjanji untuk pergi bersamaku, aku akan memberikan video itu kepada polisi.
Na Kyeom lantas menatap Jung Woo, sambil memegang pipi Jung Woo dengan kedua tangannya.
Na Kyeom : Kau akan bebas dari segalanya. Kamu akan dapat melakukan apa pun yang kau inginkan. Ibumu? Aku akan mencari staf medis terbaik untuk merawatnya. Kau hanya cukup ikut bersamaku dan hidup bahagia selamanya.
Jung Woo pun menggeleng bersamaan dengan tangisnya yang mengalir.
Jung Woo : Aku tidak menginginkan semua itu.
Jung Woo lantas mundur ke belakang, menjauhi Na Kyeom.
Jung Woo : Ada hal yang kupelajari setelah kembali ke Mucheon yang benar-benar berubah. Lakukan segalanya sampai selesai! Jangan menyerah!
Na Kyeom lalu menyuruh Jung Woo meminum miras yang sudah dia tuangkan ke gelas tadi. Dia bilang, dia akan berikan video pembunuhan Da Eun jika Jung Woo meminum miras itu.
Demi video pembunuhan Da Eun, Jung Woo pun meminum miras itu.
Na Kyeom : Kau telah kembali menjadi pribadi yang berani dan brilian seperti dulu. Kau bahkan minum alkohol.
Sementara itu, Sang Cheol tengah mendengarkan rekaman kesaksikan temen Da Eun, bersama Det. Yoo dan Det. Seo.
Temen Da Eun : Pria itu seorang kepala bagian di rumah sakit besar di Mucheon. Dan istrinya adalah putri dari keluarga kaya. Pria itu selalu membelikannya pakaian, tas dan sepatu.
Sang Cheol : Jika kita bicara tentang keluarga kaya di Mucheon yang terlintas dalam pikiran adalah keluarga dari Yayasan Mugu.
Kita diperlihatkan flashback saat Sang Cheol minum teh bersama Kepala Hyun di ruangan Kepala Hyun.
Sang Cheol melihat ke dinding, ada pajangan tulisan, "Yayasan Mugu".
Det. Seo : Yayasan Mugu?
Sang Cheol : Dengan lulusan dari beasiswa Yayasan Mugu menduduki jabatan tinggi di kepolisian telah menjadi kelompok besar dan kuat. Putri dari pendiri Yayasan Mugu adalah anggota dewan Ye Young Sil. Dan suaminya adalah Direktur Park Hyeong Sik. Di tahun 2013, ia adalah kepala bagian Psikologi Rumah Sakit Mucheon Sarang.
Sang Cheol lantas menghubungi seseorang.
Sang Cheol : Orang ini pasti tahu sesuatu.
Tapi yang dihubungi tak menjawab. Kayaknya dia menghubungi Jung Woo ya.
Jung Woo sendiri masih bersama Na Kyeom. Jung Woo mulai hilang kesadaran. Na Kyeom terus bicara sambil menatap Jung Woo.
Na Kyeom : Tidak peduli berapa kali aku coba tidak peduli seberapa keras itu bahkan jika aku mengancammu tak ada gunanya.
Na Kyeom lantas menunjukkan ponsel lamanya ke Jung Woo.
Na Kyeom : Aku memberikan ini kepadamu sebagai hadiah untuk menghibur dan menghargai hatiku yang telah mencintaimu selama 14 tahun.
Na Kyeom lalu menaruh ponsel lamanya di atas meja.
Jung Woo menggapaikan tangannya, mencoba meraih ponsel itu di atas meja. Tapi, Na Kyeom menjauhkan ponselnya dari Jung Woo dan Jung Woo pun pingsan.
Na Kyeom : Kenapa kau harus minum alkohol itu?
Na Kyeom kemudian menyentuh kepala Jung Woo.
Na Kyeom : Setelah terbangun dari tidur nyenyak, kau akan berada di sisiku lagi.
Paginya, manajer datang dan terkejut melihat Jung Woo tergeletak di lantai.
Na Kyeom sendiri lagi memasukkan pakaiannya ke dalam koper.
Manajer : Apa yang terjadi?
Na Kyeom : Aku minum-minum dengan temanku untuk perpisahan tapi dia pingsan.
Na Kyeom lalu meminta bantuan manajernya.
Na Kyeom : Bantu aku membawanya pulang.
Manajer : Aku harus segera kembali. Kau meminta aku datang
untuk mengurus barang-barangmu.
Na Kyeom : Aku minta maaf untuk semuanya. Aku akan menjelaskan semuanya kepada CEO. Manajer terbaik harus bersama dengan aktor terbaik. Bukankah begitu?
Na Kyeom pun berjalan menuju mobilnya.
Di belakangnya, manajer menggendong Jung Woo menuju mobil Na Kyeom.
Manajer mengeluh, hei, kenapa dia minum begitu banyak? Astaga, dia berat sekali.
Setelah itu, Na Kyeom membawa Jung Woo pergi.
Sang Cheol masuk ke rumahnya sambil menelpon Jung Woo. Tapi dia mendengar bunyi ponsel Jung Woo. Dia pun menoleh dan menemukan ponsel Jung Woo di meja.
Sang Cheol yang cemas, memeriksa lokasi Na Kyeom di ponsel Jung Woo.
Na Kyeom membawa Jung Woo ke Mucheon Garden!
Manajer membantu Na Kyeom membawa Jung Woo ke kamar kos Seol.
Seol sendiri tidak ada di kamarnya. Tapi, dia sudah berkemas.
Manajer : Apa ini rumah Ko Jung Woo?
Na Kyeom : Iya, kenapa?
Manajer : Sepertinya dia juga akan pindah.
Na Kyeom : Iya. Tunggu! Tolong kembali ke rumah dan masukkan
barang-barangku ke dalam mobil. Aku meninggalkan naskah baru di kamar tidur. Jangan lupa untuk mengemasnya. Aku harus membacanya dalam perjalanan.
Manajer : Baiklah. Aku akan segera kembali. Hubungi aku jika kau butuh sesuatu.
Manajer pergi tanpa curiga.
Setelah manajer pergi, senyum Na Kyeom menghilang.
Na Kyeom : Kau hanya perlu pergi.
Na Kyeom lalu mengingat saat Jung Woo pergi dengan Seol untuk mencari Geon O.
Na Kyeom : Ha Seol, sebaiknya kau menghilang begitu saja.
Dia juga ingat saat memergoki Jung Woo dan Seol di kamar rumah sakit Bu Jung.
Na Kyeom : Sejak kau muncul, Jung Woo berubah. Sekarang semuanya akan kembali seperti yang seharusnya.
Seol yang masih menjaga Bu Jung, mencoba menghubungi Jung Woo.
Tapi Jung Woo tak bisa dihubungi.
Seol : Biasanya tidak terlambat. Apa dia sangat lelah?
Perawat datang. Seol pun langsung menghampiri perawat.
Seol : Apa dia akan baik-baik saja tanpa wali selama beberapa jam?
Perawat : Ya.
Seol bergegas pergi.
Na Kyeom mencium bibir Jung Woo. Setelah itu, dia kembali menatap Jung Woo.
Na Kyeom : Ketika kau berada di dalam penjara, kau hanya akan melihatku. Ayo kita kembali. Ke masa di mana kita akan saling memandang dan tersenyum. Ke masa di mana kita merasa bahagia. Kau hanya perlu tinggal di dalam sangkar burung. Makan makanan yang kuberikan padamu. Dan hanya melihat diriku saja. Aku mencintaimu.
Seol kemudian datang dengan skuternya.
Na Kyeom yang mendengar suara mesin motor Seol, bergegas mengambil pisau dapur.
Setelah mengambil pisau dapur, Na Kyeom berdiri dibalik pintu.
Oh My God! Dia mencoba menjebak Jung Woo atas pembunuhan Seol.
Tapi syukurlah, yang membuka pintu adalah Sang Cheol dan Sang Cheol pun langsung meringkus Na Kyeom. Na Kyeom berontak minta dilepaskan.
Sang Cheol : Diam atau lenganmu akan patah. Lenganmu akan patah.
Seol lantas masuk dan memeriksa Jung Woo. Dia menaruh jarinya di di dekat leher Jung Woo, untuk memeriksa nadi Jung Woo.
Melihat itu, Na Kyeom mengamuk.
Na Kyeom : Lepaskan! Menjauh darinya! Jangan sentuh dia! Jauhkan tangan kotormu darinya!
Sang Cheol tanya kondisi Jung Woo.
Seol : Aku rasa tidak terlalu parah.
Na Kyeom masih berontak.
Na Kyeom : Lepaskan aku!
Lalu dia teriak2 mau membunuh Seol.
Sang Cheol : Hentikan! Dia bukan milikmu!
Su O lagi sarapan sama ayahnya. Tiba2, ponsel sang ayah berdering. Telepon dari Gubernur Jung Hyeong Soo. Kepala Hyun pun bergegas menjawab teleponnya.
Jung Woo akhirnya sadar. Melihat Jung Woo mulai sadar, Seol mau menyentuh Jung Woo. Jung Woo yang masih trauma, reflek mencengkram pergelangan tangan Seol.
Seol pun paham, Jung Woo-ssi, tidak apa-apa. Ini aku, Ha Seol. Kau aman sekarang.
Sang Cheol lantas masuk.
Sang Cheol : Bagaimana? Apa dia baik-baik saja?
Seol : Iya, dia baik-baik saja.
Jung Woo ingin bangun.
Sang Cheol : Apa kau ingin bangun?
Sang Cheol pun membantu Jung Woo duduk.
Jung Woo menanyakan Na Kyeom. Sang Cheol bilang Na Kyeom sudah di kantor polisi.
Sang Cheol : Choi Na Kyeom memindahkanmu dari kamar hotel saat kau pingsan. Dan ia mencoba membunuh Ha Seol. Kurasa dia mencoba untuk menjebakmu atas pembunuhan Ha Seol.
Mendengar itu, Jung Woo pun minta maaf ke Seol.
Jung Woo : Maafkan aku, Ha Seol. Semua ini salahku. Aku benar-benar minta maaf.
Seol : Iya.
Mendengar itu, Sang Cheol protes.
Sang Cheol : Astaga. Hei, aku yang melakukan semua pekerjaan yang berbahaya. Aku yang melacak lokasimu. Aku berlari ke sini seperti orang gila, takut sesuatu yang buruk terjadi padamu. Yang benar saja.
Sang Cheol kemudian tertawa.
Jung Woo membalas tawa Sang Cheol dengan senyuman.
Sang Cheol : Kurasa kau baik-baik saja, melihatmu bisa tersenyum.
Seol lantas menyandang tas besarnya.
Jung Woo mencari sesuatu.
Sang Cheol : Kenapa? Mencari ponselmu? Kau meninggalkannya di rumah.
Sang Cheol mengembalikan ponsel Jung Woo.
Jung Woo : Bukan, bukan itu. Ponsel Deok Mi. Ponsel lama milik Deok Mi. Ponsel itu berisi video pembunuhan Da Eun.
Sang Cheol : Apa? Di mana itu?
Jung Woo : Di kamar hotel.
Sang Cheol dan Jung Woo pun tiba di kamar hotel Na Kyeom.
Di sana, sudah ada Det. Yoo dan Det. Seo. Dan manajer lagi menjelaskan ke Det. Seo kalau semuanya masih seperti semula, kecuali baju yang berantakan.
Sang Cheol menatap Det. Yoo.
Sang Cheol : Jung Sik-ah, apa kau tidak menemukan ponsel lama?
Det. Yoo : Tidak, Pak.
Jung Woo beranjak ke meja.
Sebelum pingsan tadi, dia sempat melihat Na Kyeom menaruh ponsel itu di atas meja.
Tapi tak ada ponsel di sana.
Mereka berdua lalu memeriksa kamar Na Kyeom. Dan Jung Woo menemukan album tahunan SMAnya.
Jung Woo melihat albumnya. Melihat itu, Sang Cheol yang lagi memeriksa rak, bergegas mendekati Jung Woo.
Di album, foto Jung Woo beda sendiri.
Sang Cheol : Hanya fotomu yang berbeda.
Jung Woo : Aku pikir itu dihapus karena aku adalah seorang pembunuh.
Sang Cheol : Apa Choi Na Kyeom menempelkan ini di sini?
Jung Woo lalu membalik ke halaman berikutnya. Sang Cheol merinding melihat halaman berikutnya dipenuhi potongan foto Jung Woo.
Ada potongan foto Na Kyeom juga di sana.
Jung Woo kemudian meraba potongan Na Kyeom dan merasakan sesuatu yang mengganjal. Dia pun melepaskan bagian atas foto Na Kyeom. Mereka lalu menemukan kartu memori yang diselotip dibawah foto.
Jung Woo dan Sang Cheol sama2 menonton isi dari kartu memori itu.
Itu adalah video pembunuhan Da Eun.
Saat Da Eun dipukul dengan kunci inggris oleh Hyeong Sik, Jung Woo langsung mengalihkan pandangannya. Dia tak kuat melihatnya.
Sang Cheol pun menenangkan Jung Woo.
Sang Cheol : Jangan melihatnya lagi!
Tangis Jung Woo lantas pecah.
Sekarang, Kepala Hyun tengah menonton video pembunuhan Da Eun tersebut.
Kepala Hyun pun menghela nafas. Dia tak berkutik sekarang.
Sang Cheol pun bertanya, mereka harus apa sekarang.
Kepala Hyun menatap Sang Cheol.
Kepala Hyun : Apa maksudmu? Kita harus menyelidikinya. Lakukan penyelidikan.
Sang Cheol : Aku benar-benar akan melakukannya.
Kepala Hyun : Kenapa? Apa kau takut? Lakukan saja.
Kepala Hyun lalu ingat kata2 Young Sil sebelumnya.
Young Sil : Kau harus ikut ke Suwon bersamaku. Dalam satu tahun, kau akan menjadi komisaris kemudian pengawas senior, lalu kepala pengawas. Prosesnya akan cepat dan terjamin. Bagaimana menurutmu?
Sang Cheol menemui Young Sil.
Sang Cheol : Aku banyak mendengar tentangmu sejak masa sekolah dulu. Kau melakukan banyak kegiatan amal melalui Yayasan Mugu.
Young Sil : Sepertinya obrolan ini, tak akan memakan waktu lama.
Sang Cheol : Benar. Kau orang yang sibuk, jadi aku akan langsung ke intinya saja. Tolong buat dia menyerahkan diri dalam waktu 24 jam.
Young Sil kaget menatap Sang Cheol.
Sang Cheol : Maksudku, suamimu. Suatu kehormatan dapat bertemu denganmu. Aku akan pergi sekarang.
Sang Cheol pun pergi.
Young Sil menatap ajudannya.
Young Sil : Ada di mana dia sekarang?
Jung Woo sendiri ada di rumah sakit. Dan dia mendengar obrolan dua perawat.
"Ada apa dengan Direktur Park? Apa dia mengundurkan diri? Mengapa dia tidak masuk kerja?"
"Semua yang ada di sini adalah miliknya. Aku yakin dia menyukai seorang gadis baru dan sedang dalam perjalanan dengannya."
"Tapi mengapa ponselnya tidak berfungsi? Perawat Cha meneleponnya dan berkata nomornya sudah tidak aktif lagi."
Mendengar itu, Jung Woo pun mendekat ke dinding dan membaca bagan ruangan di RS itu. Setelah mengetahui dimana ruangan Hyeong Sik, dia pun bergegas ke ruangan Hyeong Sik.
Namun saat masuk, dia menemukan Yeo Jin di dalam sana.
Ji Yeon kaget melihat Jung Woo.
Yeo Jin : Siapa kau?
Jung Woo : Aku datang untuk janji temu dengan dokter.
Yeo Jin : Astaga, ternyata ada janji temu dengan dokter.
Jung Woo lalu melihat tas penuh uang di dekat brankas.
Jung Woo : Apa yang kau lakukan di sini?
Yeo Jin : Aku... aku tidak tahu apa pun.
Yeo Jin pun kabur.
Hyeong Sik menunggu di mobil. Tak lama, Yeo Jin datang.
Hyeong Sik lega, Yeo Jin-ah, kerja bagus. Di mana tasnya?
Yeo Jin : Maafkan aku. Seseorang tiba-tiba menerobos masuk...
Hyeong Sik : Jadi, kau tidak membawa tas yang berisi uang?
Yeo Jin : Aku mengeluarkan semuanya. Aku mengeluarkannya tetapi seseorang tiba-tiba menerobos masuk. Aku sudah mencoba...
Hyeong Sik pun marah.
Hyeong Sik : Astaga! Bagaimana kau bisa meninggalkan uang itu? Bagaimana aku bisa membantumu sekarang? Kenapa kau bahkan tak bisa melakukan hal yang sederhana? Sial.
Dibentak Hyeong Sik, Yeo Jin pun ketakutan.
Yeo Jin : Aku sudah mencoba untuk melakukannya tapi dia baru saja menerobos masuk...
Melihat Yeo Jin ketakutan, Hyeong Sik pun minta maaf.
Yeo Jin : Maafkan aku, Yeo Jin. Maafkan aku. Aku terus mendapatkan teror dari banyak pihak. Jadi, aku merasa cemas. Jadi, siapa yang menerobos masuk ke dalam kantor?
Yeo Jin : Dia bilang dia punya janji temu denganmu...
Tiba2, ponsel Hyeong Sik berdering.
Pesan dari Young Sil.
Young Sil : Kenapa kau ada di sana? Aku dengan jelas mengatakan ini adalah kesempatan terakhirmu. Datang ke kantorku sekarang juga. Jangan mempersulit dan membuatku mengirim orang-orang suruhanku.
Hyeong Sik : Bagaimana dia mengawasiku? Sialan!
Hyeong Sik lalu menyuruh Yeo Jin turun dengan alasan ada urusan mendesak.
Hyeong Sik : Aku akan menghubungimu. Jadi, bawalah ponselmu setiap saat.
Hyeong Sik pun pergi.
Jung Woo keluar membawa tas berisi uang itu dan melihat Yeo Jin yang ditinggalkan Hyeong Sik.
Jung Woo pun bergegas menghubungi Sang Cheol.
Jung Woo : Aku berada di rumah sakit. Aku melihat Park Hyeong Sik.
Yeo Jin membeku menatap kepergian Hyeong Sik.
Yeo Jin : Jangan tinggalkan aku.
Jung Woo mendekati Yeo Jin.
Jung Woo : Permisi.
Berita tentang Na Kyeom sampai ke media.
Media : Aktor terkenal Choi Na Kyeom adalah saksi dari pembunuhan tanpa jasad pada bulan November 2013. Namun terlepas dari itu semua, dia dicurigai telah menyembunyikan fakta tersebut. Na Kyeom merekam pembunuhan itu secara rahasia dan menggunakan video itu untuk mengancam Tuan Park.
Para relawan Young Sil menonton berita itu. Salah satu relawan kesal dan melepaskan jaket kampanye Young Sil.
Young Sil datang bersama ajudan dan supirnya.
Mereka menonton berita itu.
Media : Diduga dia menggunakan ancaman tersebut untuk mengatur hubungan keuangan dengan sponsor. Menurut sumber anonim dari kepolisian...
Ketiganya lalu masuk ke ruangan Young Sil.
Young Sil : Menurutmu, berapa banyak peringkatku turun hari ini?
Ajudan tak menjawab.
Young Sil mengerti dan kesal.
Young Sil : Choi Na Kyeom memang benar-benar terkenal. Dia membuat peringkatku naik dan turun selama beberapa hari. Bagaimana cara kita memperbaikinya kali ini?
Ajudan : Aku sedang mengurusnya sekarang.
Ajudan pergi.
Young Sil : Sumber anonim dari kepolisian?
Young Sil tersenyum kesal.
Telepon di meja para relawan berdering tapi tak satupun dari mereka menjawab telepon itu dan mereka tampak lesu.
Hyeong Sik kini di ruangan Young Sil.
Young Sil yang ditemani ajudannya, menyuruh Hyeong Sik menyerahkan diri besok.
Hyeong Sik marah, aku tidak akan bisa melewati satu hari pun di penjara. Kenapa baru sekarang kau mengabaikanku? Bagaimana bisa kau melakukan ini padaku? Kenapa kau mengabaikanku?
Hyeong Sik kemudian mengamuk dan membanting semua barang2 di ruangan Young Sil.
Setelah itu, dia menyuruh Young Sil memperbaiki kekacauan yang dibuatnya.
Hyeong Sik : Aku tidak bisa masuk ke penjara. Kau harus mundur dari pemilihan umum dan memohon maaf bersama denganku. Dan katakan saja itu tidak benar. Katakan kau akan melakukan yang terbaik untuk membuktikan bahwa suamimu tidak bersalah.
Ajudan : Direktur, tentang penjara...
Hyeong Sik : Cukup! Cukup! Diamlah! Setiap hari! Setiap hari! Aku muak dengan itu! Aku sangat muak! Aku sudah cukup dengan semuanya!
Ajudan : Direktur.
Hyeong Sik : Tutup mulutmu! Diamlah! Jika kau terus mencoba mengabaikanku aku tidak akan tinggal diam. Kau tahu segalanya. Aku akan memberitahu mereka kamu bertemu dengan Hyun Koo Tak secara langsung. Jadi, mohon segera selesaikan masalah ini.
Hyeong Sik pun pergi.
Young Sil : Itu bisa menjadi solusinya. Mengundurkan diri dan memohon maaf untuk suamiku.
Ajudan tak setuju, Anggota Dewan Ye?
Young Sil menatap ajudannya.
Jung Woo membaca pesan dari Sang Cheol.
Sang Cheol : Aku sedang rapat. Park Hyeong Sik akan segera datang. Jangan khawatir.
Hyeong Sik yang masih di depan kantor Young Sil, dihubungi Jung Woo.
Jung Woo : Ini Ko Jung Woo.
Hyeong Sik : Sepertinya kau salah sambung.
Jung Woo : Kau meninggalkan tasmu di kantor. Apa kau membutuhkannya? Aku yakin ada hal yang ingin kau sampaikan padaku.
Hyeong Sik : Baiklah. Pertama, bawa tas itu dan temui aku. Jika ada polisi atau orang yang mencurigakan aku akan pergi.
Hyeong Sik bergegas pergi.
Begitu Hyeong Sik, supir Young Sil keluar dan menatap kepergiannya.
Supir Hyeong Sik ini juga yang mencoba menculik temannya Da Eun.
Bu Jung yang sendirian di kamarnya, mulai siuman.
Jari2nya bergerak.
Su O yang duduk di rubanahnya, teringat saat dia melukis wajah Da Eun.
Flashback...
Saat itu, Su O yang baru pulang sekolah, duduk di lantai atas gudang keluarga Jung Woo.
Bo Young datang bersama Da Eun dan bergabung dengan Jung Woo, Byeong Moo, Min Soo dan Geon O. Disini, bibir Bo Young nampak terluka. Jung Woo tanya kenapa bibir Bo Young terluka dan Bo Young bilang dia dipukul ayahnya.
Flashback end...
Su O juga ingat saat melihat Byeong Moo memperkosa Bo Young.
Lalu dia ingat saat melihat Pak Yang, Pak Shin dan ayahnya datang ke gudang setelah Bo Young jatuh dari tangga.
Pak Yang dan Pak Shin kemudian memindahkan Bo Young ke bagasi mobil Jung Woo.
Kepala Hyun menutup bagasi mobil Jung Woo.
Dia juga ingat saat Deok Mi pergi dan meninggalkan Da Eun yang terluka begitu saja.
Su O lantas mendekati Da Eun.
Su O dengan wajah penuh minat menatap Da Eun.
Su O lalu membopong Da Eun ke gudang rahasia di rubanahnya.
Saat itu, hujan turun dengan deras dan darah Da Eun berceceran di depan kediaman Su O.
Su O menyentuh wajah Da Eun.
Su O : Aku akan menjagamu, Da Eun-ah.
Hyeong Sik tiba di area peristirahatan Song Hak. Tapi Jung Woo belum datang. Hyeong Sik pun mengirimkan Yeo Jin pesan.
Hyeong Sik : Aku akan menghubungimu dalam waktu satu jam.
Setelah itu dia membaca pesan dari Young Sil yang baru masuk.
Young Sil : Tolong kembalilah ke rumah. Aku mohon padamu. Tidak mungkin aku membiarkanmu masuk penjara. Jadi pulanglah. Ayo kita selesaikan ini bersama-sama.
Hyeong Sik mengira Young Sil takut padanya.
Hyeong Sik : Aku rasa dia takut karena aku marah padanya.
Tiba2, seseorang masuk. Hyeong Sik pikir itu Jung Woo tapi bukan.
Yang masuk seorang pria bermasker. Pria itu langsung membekap Hyeong Sik.
Setelah Hyeong Sik tewas, pria itu mengirimkan pesan ke Young Sil dari ponsel Hyeong Sik, seolah2 itu Hyeong Sik.
Hyeong Sik : Akulah yang harus disalahkan atas semuanya. Ancaman yang licik dan tidak tahu malu itu menyebabkan aku salah mengambil keputusan dan berujung pada tragedi ini. Aku berjanji bahwa aku akan menyerahkan diriku beberapa kali tapi karena polisi sudah menutup kasus ini aku semakin tidak berani mengatakannya. Aku bahkan merahasiakannya dari istriku selama 11 tahun. Yang bisa kukatakan bahwa aku malu karena begitu bodoh untuk coba merahasiakan hal tersebut dan memendamnya di dalam hati.
Usai mengirimkan pesan ke Young Sil, pria itu meminumkan miras ke Hyeong Sik dan melepaskan kacamata Hyeong Sik dan menutup mata Hyeong Sik yang terbuka.
Kemudian dia menyalakan briket arang dan bergegas pergi.
Asap seketika memenuhi mobil Hyeong Sik.
Jung Woo tiba di area Songhak.
Dia menghubungi Hyeong Sik tapi ponsel Hyeong Sik tak aktif.
Jung Woo lantas menghubungi Sang Cheol.
Jung Woo : Detektif. Apa bisa menemukan telepon dengan menggunakan nomornya?
Sang Cheol : Kau tidak bisa melakukan hal seperti itu begitu saja. Dari mana kau belajar semua hal itu.
Jung Woo : Maafkan aku. Aku berjanji bertemu dengan Park Hyeong Sik dan aku di sini tapi dia tidak mengangkat dan aku tidak tahu mobilnya.
Sang Cheol : Di mana kau sekarang?
Jung Woo : Aku di Area Istirahat Songhak. Dan nomornya adalah 010...
Sang Cheol : Baiklah. Aku mengerti. Baiklah, aku akan ke sana.
Sang Cheol lalu tanya ke Det. Seo apa area istirahat Songhak jauh dari sini?
Jung Woo terus berusaha menelpon Hyeong Sik, tapi kemudian dia melihat mobil disampingnya yang dipenuhi asap.
Jung Woo yang curiga, bergegas memeriksa dan melihat Hyeong Sik sudah tak sadar.
Jung Woo pun coba menghancurkan kaca jendela mobil dengan sikunya tapi tak bisa.
Jung Woo lantas mengambil tong sampah panjang dan berusaha menghancurkan kaca jendela. Setelah beberapa kali pukulan, kaca jendela mobil Hyeong Sik akhirnya hancur. Setelah itu, Jung Woo memasukkan tangannya ke dalam dan membuka pintu.
Asap dari briket arang langsung keluar. Jung Woo pun menutup hidungnya sejenak.
Tak lama kemudian, dia mengeluarkan Hyeong Sik dari dalam.
Dia coba membangunkan Hyeong Sik tapi Hyeong Sik tak kunjung bangun.
Jung Woo kemudian teriak.
Jung Woo : Siapa pun, tolong! Apa ada seseorang di sana?
Tak rela kehilangan Hyeong Sik, Jung Woo pun mencoba melakukan CPR ke Hyeong Sik dengan menekan dada Hyeong Sik.
Jung Woo : Hei, bangunlah! Aku mohon bangunlah! Da Eun-ah, tolong!
Bersambung....
Next episode :
Kepala Hyun berusaha membunuh Jung Woo.
EmoticonEmoticon