All Content From : MBC
Sinopsis Lengkap : Black Out
Episode Sebelumnya : Black Out Episode 9
Episode Selanjutnya : Black Out Episode 11
Sebuah sepeda terparkir di depan kediaman Jung Woo. Deok Mi berdiri di depan gerbang dan mengirimkan pesan ke Jung Woo. Dalam pesannya dia bilang, dia ada di depan rumah dan menyuruh Jung Woo membukakan pintu.
Deok Mi pun harap-harap cemas menanti balasan dari Jung Woo. Tak lama, balasan Jung Woo datang. Jung Woo ngasih tahu kode sandi rumahnya dan menyuruh Deok Mi masuk.
Deok Mi senang bukan kepalang. Dia bahkan melepas kacamatanya dan sedikit merapikan diri sebelum masuk ke dalam untuk bertemu Jung Woo.
Di kamarnya, Jung Woo duduk di lantai. Dia sibuk dengan ponselnya. Di depannya, ada camilan dan juga miras. Deok Mi datang dan terhenyak melihat Jung Woo habis minum sendirian.
Jung Woo manatap Deok Mi dengan tatapan lembutnya.
Jung Woo : Kenapa kau datang ke sini? Kau seharusnya bersama yang lain.
Deok Mi : Apa kamu minum semua ini sendiri?
Jung Woo : Ini? Ya, aku minum semuanya sendiri. Tapi aku tidak mabuk.
Jung Woo kemudian tersenyum.
Mendengar itu, Deok Mi pun mendekat. Lalu dia mengambil gelas bekas Jung Woo dan meminta Jung Woo menuangkan segelas untuknya. Jung Woo pun menuangkan segelas untuk Deok Mi. Deok Mi menerimanya dengan senang hati.
Deok Mi : Haruskah kita memanggil Bo Young dan yang lainnya? Lagipula, kita seharusnya minum di sini.
Jung Woo : Tidak, jangan hari ini.
Deok Mi : Benarkah? Apa kita berdua saja yang minum?
Deok Mi bertanya dengan raut wajah yang tersipu malu.
Jung Woo lantas berkata kalau tahun depan mereka gak akan bisa bertemu sesering yang mereka lakukan sekarang. Mendengar itu, Deok Mi pun tanya kenapa.
Jung Woo : Aku akan pergi ke Seoul. Yang lainnya akan berpencar di mana-mana karena harus kuliah. Min Soo akan mengulanginya lagi. Jadi, kami tidak akan sering bertemu.
Deok Mi terdiam mendengarnya.
Sementara itu, Jung Woo terus berusaha menghubungi Da Eun.
Deok Mi pun tanya, apa Jung Woo juga akan putus dengan Da Eun kalau begitu.
Jung Woo : Apa kau sudah gila? Kenapa aku harus putus dengan Da Eun?
Deok Mi : Dia belum menghubungimu sepanjang hari. Itu kebiasaannya. Bagaimana jika dia terus melakukan itu?
Jung Woo : Aku akan mengatakan padanya. Hal itu membuatku khawatir.
Deok Mi : Da Eun, dia berselingkuh. Apa kau tahu itu? Dia punya pria lain. Pria itu membelikannya barang-barang mewah. Kau dibodohi oleh Da Eun...
Jung Woo marah, apa yang kalian ketahui tentang Da Eun sampai bicara seperti itu? Mengapa kau menjelekkan dia?
Deok Mi : Lalu bagaimana denganmu? Apa yang kau ketahui tentang Da Eun? Apakah kau tahu di mana dia sekarang?
Jung Woo yang kesal, mengusir Deok Mi. Dia menyuruh Deok Mi keluar dari rumahnya.
Deok Mi saki hati mendengarnya.
Jung Woo ngasih tahu Na Gyeom tentang Byeong Moo yang ditangkap lagi. Jung Woo juga bilang, saat dibawa pergi, Byeong Moo bilang Na Gyeom yang merencanakan semuanya.
Na Gyeom balik mem-fitnah Byeong Moo. Dia bilang dengan wajah memelas, kalau sebenarnya dia diperas sama Byeong Moo. Dia bilang, Byeong Moo mencoba berbohong dan mengatakan dia ada di gudang. Dia lantas meminta Jung Woo untuk tidak percaya dengan kata2 Byeong Moo.
Jung Woo : Mengapa Byeong Moo memerasmu?
Na Gyeom : Kurasa dia butuh uang.
Jung Woo : Kalau begitu, kau harus melaporkannya.
Na Gyeom : Aku tidak bisa membiarkan orang tahu hal ini. Byeong Moo bisa mengambil keuntungan dari itu. Sejak aku terkenal setelah peran pertamaku sebagai pemeran utama, dia terus mengungkit masa-masa sekolah kemudian dia mulai mengancamku dengan kebohongan.
Jung Woo : Pergilah ke Seoul. Jangan tinggal di sini.
Na Gyeom : Kau bilang kau tidak membunuh siapa pun dan apa pun yang mereka katakan, aku percaya padamu. Aku ingin selalu ada untukmu.
Jung Woo : Terima kasih.
Ponsel Jung Woo berbunyi. Jung Woo menjawabnya.
Jung Woo : Halo? Berikan lokasinya, aku akan pergi ke sana.
Usai menjawab telepon, Jung Woo pun bilang ke Na Gyeom kalau dia harus pergi.
Na Gyeom yang resah, tanya, itu telepon dari siapa.
Na Gyeom : Apa itu detektif?
Jung Woo : Bagaimana kau tahu detektif itu?
Na Gyeom berbohong lagi.
Na Gyeom : Kau pernah bercerita tentang dia terakhir kali. Apa kau tak ingat?
Jung Woo hanya tersenyum, benarkah?
Jung Woo lantas beranjak keluar.
Diluar, senyum Jung Woo menghilang.
Dia sadar Na Gyeom membohonginya.
Seol menemani Min Soo makan di kedai. Min Soo makan seperti orang kelaparan. Melihat itu, Seol pun menyuruh Min Soo makan pelan-pelan. Lah, Min Soo nya panik.
Min Soo : Kau makan juga!
Seol kaget diteriaki Min Soo seperti itu.
Min Soo yang sadar dia habis neriakin Seol, memelankan suaranya.
Min Soo : Makan, makan, makan. Kau harus makan.
Diam2, Seol mengirimkan pesan ke Jung Woo.
Seol : Kami berada di tempat BBQ. di persimpangan pusat kota.
Sang Cheol sambil nyengir2 menemui Det. Kim. Det. Kim langsung memasang wajah kesal melihat Sang Cheol yang tiba2 masuk ruangannya sambil nyengir2. Sang Cheol lantas menaruh minuman energi ke atas meja Det. Kim.
Sang Cheol : Aku membeli ini untukmu.
Setelah itu, Sang Cheol duduk di depan Det. Kim
Sang Cheol mengeluh, astaga. Si bajingan Byeong Moo menolak untuk bicara. Ini sangat melelahkan.
Det. Kim : Shin Min Soo sudah mengaku. Dia tidak bisa bertahan lama. Aku yakin dia akan segera mengaku.
Sang Cheol lantas menunjukkan sebuah flashdisk ke Det. Kim.
Sang Cheol : Ketua Kim. Ini adalah video pernyataan Ko Jung Woo
dari tahun 2013. Silakan lihat sekali lagi. Mungkin akan menimbulkan masalah jika kita membuka kembali penyelidikan.
Sang Cheol menaruh flashdisk itu ke atas meja.
Sang Cheol : Apa ada kecelakaan mobil pada hari itu? Aku dengar ada seorang saksi.
Det. Kim terpancing.
Det. Kim : Siapa yang mengatakannya?
Sang Cheol : Apa ini benar-benar penting? Yang penting adalah apa itu benar atau tidak.
Det. Kim memegang flashdisk itu.
Det. Kim : Tidak ada di sini, 'kan? Maka itu tidak terjadi.
Det. Kim mencampakkan flashdisk itu ke atas mejanya.
Sang Cheol : Atau mungkin seseorang telah menghapusnya. Atau, kamera mungkin sudah dimatikan.
Det. Kim : Apa? Dasar berandal. Apa kau semakin sok pintar denganku? Kau pikir kau satu-satunya polisi di sini?
Sang Cheol : Apakah kau mengalami menopause? Mengapa kau menjadi sangat marah?
Det. Kim : Dasar berandal, berhenti membual.
Sang Cheol : Aku hanya khawatir kalau hal itu akan menimbulkan masalah. Aku hanya mencoba untuk menjagamu.
Det. Kim : Keluar. Keluar kau, Berandal!
Sang Cheol : Baik, Pak. Kau bisa begitu...
Det. Kim : Keluar!
Sang Cheol keluar. Dia lalu meraih ponselnya dan beranjak ke kursinya dan menghubungi seseorang.
Sang Cheol : Kupikir kita perlu melihat lagi tentang kecelakaan mobil 11 tahun yang lalu. Ada sesuatu yang tidak beres. Apa? Apa yang ditambahkan?
Yang ditelpon Sang Cheol adalah Jung Woo.
Jung Woo : Aku tidak akan duduk diam dan khawatir sendirian lagi. Aku akan melakukan apa pun yang aku bisa, apa pun itu. Aku akan hubungi lagi nanti.
Jung Woo sendiri menyusuri trotoar. Dia hendak ke suatu tempat.
Min Soo masih makan ditemani Seol.
Seol coba mengorek informasi.
Seol : Min Soo-ya, aku ingin tahu tentang sesuatu. Apa yang terjadi gudang 11 tahun lalu? Siapa yang mengemudikan mobil Ko Jung Woo?
Min Soo : Itu pasti Jung Woo. Siapa lagi?
Min Soo kemudian marah, apa urusanmu!
Min Soo lantas beranjak pergi. Seol mengejar Min Soo.
Seol : Kau menyembunyikan sesuatu, bukan?
Min Soo marah dan mendesak Seol ke dinding bangunan yang ada disamping mereka.
Min Soo : Apa yang aku sembunyikan! Kenapa semua orang menggangguku?
Min Soo lantas memukul2 dinding di dekat wajah Seol.
Min Soo : Kenapa aku? Tinggalkan aku sendiri! Kau tidak tahu apa-apa.
Seol : Yang kutahu adalah bahwa Ko Jung Woo bukan orang yang melakukan pembunuhan.
Mendengar itu, Min Soo tambah marah.
Min Soo : Kau pikir kau tahu Ko Jung Woo? Seberapa banyak yang kau ketahui tentang Jung Woo?
Tak bisa lagi menuduh Jung Woo membunuh Bo Young, Min Soo pun mengatakan pada Seol kalau Jung Woo adalah pembunuh Da Eun.
Seol : Jadi dia tidak membunuh Sim Bo Young?
Min Soo : Apa yang kau tahu? Apa yang...
Tepat saat itu, Jung Woo datang dan menjauhkan Min Soo dari Seol.
Jung Woo : Hentikan, Shin Min Soo!
Jung Woo lantas tanya kenapa Min Soo menyerahkan diri.
Min Soo makin kesal.
Min Soo : Kenapa semua orang melakukan ini kepadaku? Tanyakan saja pada Byeong Moo si bajingan itu! Geon O meninggal karena Byeong Moo.
Jung Woo : Lalu bagaimana dengan Bo Young?
Min Soo : Tapi kau membunuh Da Eun, 'kan?
Jung Woo : Berpikir seperti itu membuatmu merasa lebih baik dan meringankan rasa bersalahmu?
Seol : Bagaimana kau bisa menjadi seorang pengecut?
Min Soo : Aku tak punya pilihan lain. Menyingkir.
Min Soo beranjak pergi. Dia bahkan menabrak Seol, sampai Seol jatuh.
Jung Woo pun membantu Seol berdiri.
Jung Woo : Apa kau baik-baik saja?
Seol : Iya.
Jung Woo memeriksa tangan Seol.
Seol men-traktir Jung Woo secangkir kopi. Mereka duduk di depan toserba. Seol bilang. dia hanya mau membalas budi baik Jung Woo karena sudah mengobati tangannya yang terluka karena didorong Min Soo tadi. Jung Woo membalas kata2 Seol dengan senyuman.
Seol kemudian memberitahu Jung Woo kalau Min Soo menyembunyikan sesuatu. Jung Woo juga bilang, kalau Byeong Moo dan Pak Yang juga.
Jung Woo : Sama seperti Min Soo, mereka tak mau mengatakan apa pun saat ini.
Seol : Bagaimana dengan Choi Na Kyeom?
Jung Woo : Menurutnya Byeong Moo adalah orang yang merencanakan semuanya. Tapi aku harus tetap mengawasinya.
Seol : Pasti sulit bagimu. Semua teman yang kau percayai. Jadi maksudku, aku akan membantu apa pun yang aku bisa. Aku berteman dengan Su O, kau juga teman Su O. Kau begitu kita sama. Hobiku menjadi orang yang usil.
Mendengar itu, Jung Woo tersenyum.
Di ruangannya, Hyeong Sik dengan wajah frustasi tengah menatap cincin yang dia dapatkan dari si peneror. Tiba2, terdengar suara Young Sil memanggilnya 'yeobo'. Sontak lah Hyeong Sik langsung menyimpan cincin tersebut ke laci.
Young Sil membuka pintu.
Hyeong Sik : Oh, kau baru datang.
Young Sil : Apa yang kau lakukan?
Hyeong Sik : Aku hanya membaca sedikit saja.
Young Sil : Apa yang ada dalam laci?
Hyeong Sik : Oh, itu...
Hyeong Sik pun berpikir. Dia bilang itu hal yang harusnya dia rahasiakan.
Hyeong Sik : Ulang tahun pernikahan kita akan tiba seminggu lagi.
Young Sil : Astaga. Aku tidak seharusnya bertanya, bukan?
Hyeong Sik mengangguk.
Young Sil : Keluarlah. Mari kita minum segelas anggur.
Kepala Hyun masuk ke kediaman Pak Shin. Dia mendapati Jae Hee seorang diri dengan wajah babak belur. Dia pun meminta Jae Hee menatapnya.Tapi Jae Hee terlalu sulit untuk menatap Kepala Hyun karena rasa perihnya. Kepala Hyun menghela nafas melihat Jae Hee yang babak belur.
Sementara itu, Pak Yang mengambil gelang Bo Young dari dalam laci lemarinya.
Sang Cheol membawa Byeong Moo ke sel dari ruang interogasi.
Byeong Moo memasukkan barang2nya ke dalam keranjang.
Sang Cheol : Mari kita lihat apa kau bisa tetap diam besok seperti yang kau lakukan hari ini.
Byeong Moo bersikap pongah.
Byeong Moo : Kapan pengacaraku tiba di sini?
Sang Cheol : Kau harus menggunakan pengacara publik.
Byeong Moo : Tidak, tidak, tidak. Aku punya seseorang yang akan menyelesaikannya.
Sang Cheol : Coba saja kalau begitu. Silakan saja. Ikut denganku.
Sang Cheol pun menjebloskan Byeong Moo ke dalam sel.
Byeong Moo menatap Sang Cheol dengan kesal.
Jung Woo dan Seol di perpustakaan RS. Mucheon Sarang.
Seol : Aku dengar dari senior penggunaan obat penenang yang berlebihan dapat memperlambat fungsi sel otak. Ibumu juga sering meminumnya. Namun, selama ia tetap bernapas ada kemungkinan besar dia akan sembuh. Aku yakin dia akan bangun.
Jung Woo : Terima kasih.
Seol : Oh iya, dan juga...
Seol menunjukkan desain spanduk yang dia buat di tabletnya.
Seol : ... jika melihat disini, aku menandai bagian penting dalam warna merah.
Tertulis di spanduk, DICARI SAKSI KEJADIAN 11 TAHUN LALU.
Seol : Kau akan menawarkan hadiah, bukan? Jika tidak, orang mungkin tidak akan menghubungimu.
Jung Woo : Aku harus memberikannya. Tapi nomor ponselnya?
Seol : Aku sengaja menggunakan nomorku sendiri. Kupikir orang-orang mungkin akan mencelakaimu.
Jung Woo : Lalu bagaimana denganmu?
Seol : Kau bisa saja membayarku dengan banyak uang.
Jung Woo : Terima kasih.
Jung Woo lalu menggeser layar tablet dan menemukan lukisan aneh di sana. Jung Woo pun terkejut dan tanya apa itu. Seol bilang dia sebenarnya melihat lukisan Su O.
Seol : Aku hanya menggambar apa yang aku ingat. Gambar Su O jauh lebih detail.
Seol lalu menunjuk ke arah seseorang yang tergeletak dengan kepala berdarah di lukisannya.
Seol : Kurasa ini adalah Sim Bo Young. Dan ini...
Seol kemudian menunjuk ke arah dua pria berjaket yang diam menatap Bo Young.
Jung Woo ingat saat Byeong Moo, Min Soo dan Na Kyeom mendatanginya setelah dia dan Bo Young bertengkar di mobilnya. Saat itu, Min Soo bilang Geon O baru kembali dari RS mengantar Su O dan kan mengambil alkohol.
Byeong Moo : Hei, apa ibu atau ayahmu menelepon dari Hawaii?
Jung Woo pun bilang ke Seol kalau itu Min Soo dan Byeong Moo.
Seol menunjuk orang satunya.
Seol : Orang yang mengenakan hoodie ini, .awalnya, tadinya aku mengira
dia adalah seorang pria jadi, aku kira itu dirimu.
Jung Woo ingat Na Kyeom yang mengenakan hoodie saat menghampirinya bersama Min Soo dan Byeong Moo ketika dia habis berantem sama Bo Young di mobil.
Lalu dia ingat saat Na Kyeom ngaku diperas Byeong Moo.
Adegan beralih ke Jung Woo yang memasang spanduk tersebut di halte.
Di depan Jung Woo, Seol lagi bagi-bagiin selebaran mencari saksi kecelakaan 11 tahun lalu, ke orang2 yang lewat.
Anggota tim jatanras 1 lagi sibuk ngeliatin Na Kyeom yang tiba2 datang ke kantor polisi. Sang Cheol kemudian datang dan langsung menggeplak kepala rekannya yang sibuk mandangin Na Kyeom.
Det. Yoo juga kena geplak Sang Cheol.
Sang Cheol kemudian mendekati Na Kyeom dan mendapati rekannya lagi caper ke Na Kyeom.
Sang Cheol pun menyuruh rekannya pergi.
Sang Cheol : Aku Noh Sang Cheol dari Tim Jatanras 2. Ada apa ini?
Na Kyeom : Aku ingin mengunjungi Yang Byeong Moo.
Byeong Moo berontak saat dibawa petugas ke ruang kunjungan. Tapi saat melihat Na Kyeom, dia senang bukan kepalang. Petugas meninggalkan mereka berdua.
Byeong Moo : Kenapa lama sekali, Na Kyeom? Aku menunggu lama sekali.
Na Kyeom : Byeong Moo-ya.
Byeong Moo : Apa?
Na Kyeom : Kau bilang apa pada Jung Woo?
Byeong Moo : Kenapa?
Na Kyeom : Mengapa kau menyeretku ke dalam masalah ini?
Byeong Moo lantas mendekatkan wajahnya ke kaca pembatas.
Byeong Moo : Wah. Apa kau sedang bercanda sekarang? Apa kau tidak ingat? Kau yang menyuruh semuanya.
Kita diperlihatkan flashback saat Byeong Moo dan Min Soo lagi berusaha mencegah Geon O menghubungi polisi. Tiba2, mereka dikejutkan dengan kedatangan Na Kyeom yang tiba2.
Na Kyeom : Teman-teman, apa yang terjadi?
Na Kyeom kemudian menoleh ke arah Bo Young. Dia pun sontak mendekati Bo Young.
Na Kyeom : Bo Young-ah, apa kau....
Namun saat melihat darah di sela kaki Bo Young dan menyadari Bo Young sudah tak sadarkan diri, sontak lah dia syok dan langsung mundur ke belakang.
Dengan wajah takut, Na Kyeom melihat ke Byeong Moo, Geon O dan Min Soo.
Geon O masih ingin menghubungi polisi. Byeong Moo dan Min Soo berusaha mencegah. Geon O berontak, menyuruh mereka melepaskannya. Byeong Moo pun menyuruh Min Soo mengambil ponsel Geon O.
Na Kyeom menghentikan keributan itu. Dia mengambil kunci inggris dan memukulkan kunci inggris ke tiang besi disampingnya. Byeong Moo, Min Soo dan Geon O langsung berhenti bertengkar.
Na Kyeom : Kalian sadarlah!
Na Kyeom lantas berkata, Kepala Hyun akan dipecat jika hal ini dilaporkan ke polisi. Dan Byeong Moo tidak akan bisa menjadi polisi jika hal itu dilaporkan. Begitu pula Min Soo yang takkan pernah bisa melakukan apa yang Min Soo. Bu Kim akan pingsan dan Pak Shin harus menjual rumah baru mereka.
Na Kyeom : Apa kau tidak masalah dengan hal itu? Hidupmu akan berakhir di sini.
Min Soo menggeleng.
Na Kyeom : Aku juga temanmu sekarang. Biarkan aku membantumu. Tak ada yang tahu bahwa kita di sini. Ayo kita pindahkan Bo Young dan bersihkan tempat ini.
Geon O : Aku tidak melakukan apa-apa.
Na Kyeom : Menurutmu siapa yang akan percaya itu?
Dan Byeong Moo dan Min Soo pun langsung membujuk Geon O untuk melakukan apa yang dikatakan Na Kyeom.
Flashback end...
Byeong Moo : Saat itu, jika kau langsung menyuruh kami untuk menyerahkan diri.
Tapi kemudian Byeong Moo meralat ucapannya.
Byeong Moo : Tidak, tidak! Jika kau tidak membuat kami takut, apa Geon O akan mati seperti itu? Apa Jung Woo akan dipenjara?
Na Kyeom lantas mematikan mic di depannya. Sontak Byeong Moo heran melihatnya.
Na Kyeom kemudian berbisik ke Byeong Moo.
Na Kyeom : Kalian pengecut membunuh Bo Young dan duduk sambil menangis seperti bayi. Aku menolongmu karena kasihan. Tapi sekarang kau membalasnya dengan mengkhianatiku?
Sang Cheol yang memperhatikan mereka juga heran melihat Na Kyeom.
Byeong Moo : Benar. Kau memang rubah yang licik. Itulah mengapa kau menyuruh kami untuk menutupinya .bukannya menyuruh kami untuk menyerahkan diri.
Byeong Moo lantas membentak Na Kyeom, cepat katakan!
Na Kyeom pun menyalakan mic dan mulai berakting.
Na Kyeom : Kenapa kau melakukan ini padaku? Aku kira kamu dan Min Soo adalah temanku.
Byeong Moo pun kesal dan menyuruh Na Kyeom berhenti bersandiwara.
Na Kyeom : Mintalah bantuan padaku. Jika kau akan mengancam
karena aku adalah selebriti, maka aku tidak akan bisa membantumu
meski aku bisa melakukannya. Berapa banyak yang kau inginkan? Aku hanya harus memberimu uang, bukan?
Byeong Moo ngamuk dan meninju kaca pembatas.
Na Kyeom pun berpura2 ketakutan dan menangis.
Na Kyeom : Byeong Moo, jangan lakukan ini.
Melihat itu, Sang Cheol datang.
Para petugas bergegas membawa Byeong Moo.
Sebelum dibawa pergi, Byeong Moo teriak, meminta Sang Cheol tidak mempercayai Na Kyeom.
Byeong Moo : Jangan dengarkan dia!
Sang Cheol membawakan Na Kyeom sebotol air.
Sang Cheol : Apa kau baik-baik saja? Ini, minumlah air.
Na Kyeom : Terima kasih.
Sang Cheol : Apa mungkin kau pernah diancam oleh Yang Byeong Moo?
Na Kyeom : Jika aku mengakuinya, aku harus mengajukan tuntutan. Dan itu akan memperumit keadaan. Karena aku adalah seorang selebriti, aku tidak bisa. Bahkan jika aku tidak mengajukan tuntutan. Byeong Moo akan tetap membayar kejahatannya, bukan?
Sang Cheol : Kami perlu menyelidiki lebih jauh.
Na Kyeom : Tolong bantu buka kembali kasus Jung Woo.
Sang Cheol : Kami belum memiliki bukti nyata aku tidak bisa berbuat banyak.
Tiba2, ponsel Sang Cheol berbunyi.
Ada kiriman foto spanduk yang dipasang Seol dan Jung Woo.
Na Kyeom diam2 berusaha mengintip. Tapi tiba2, Sang Cheol menatap padanya.
Na Kyeom : Maafkan aku. Apa itu pesan dari Jung Woo?
Sang Cheol : Iya.
Na Kyeom : Jika terjadi sesuatu pada Jung Woo bisa tolong beritahu aku?
Sang Cheol pun menunjukkan spanduk itu.
Selagi Na Kyeom melihat spanduk itu, Sang Cheol terus memperhatikan Na Kyeom.
Na Kyeom lantas berterima kasih dan mengembalikan ponsel itu. Setelah itu, dia pamit dan beranjak pergi.
Seol dan Jung Woo masih membagi-bagikan selebaran mencari saksi ke orang2 yang lewat. Tapi, kebanyakan dari orang2 yang lewat mengabaikan mereka.
Det. Kim melintas bersama Sang Cheol, Det. Yoo dan Det. Seo.
Det. Kim pun minta penjelasan kenapa Sang Cheol tiba2 mengajaknya makan siang.
Det. Seo melihat ke bawah dan mengambil salah satu selebaran yang berserakan di aspal. Dia lalu menunjukkan selebaran itu ke Det. Kim.
Det. Seo : Disini tertulis sedang mencari saksi dari 11 tahun lalu.
Melihat itu, Det. Kim pun langsung meminta penjelasan ke Sang Cheol.
Det. Kim : Ketua Tim Noh, kau sudah tahu tentang hal ini, kan?
Sang Cheol : Apa benar ada kecelakaan 1 tahun lalu. Apa ada saksi?
Det. Kim celingukan. Tak lama, dia melihat spanduk yang dipasang Seol dan Jung Woo.
Det. Kim pun menyuruh rekannya menurunkan spanduk yang dipasang Seol dan Jung Woo. Det. Yoo mengerti dan hendak menurunkan spanduk bersama Det. Seo dan Sang Cheol. Tapi Jung Woo dan Seol datang.
Jung Woo : Apa yang kalian lakukan?
Det. Kim menatap kesal Jung Woo.
Det. Kim : Hei, ini adalah spanduk ilegal. Ini adalah pelanggaran. Apa kau ingin ditangkap? Apa kau sangat merindukan penjara?
Jung Woo : Kau lah yang memberitahukan hal ini padaku. Kau tidak ingat, 'kan?
Det. Kim : Apa?
Jung Woo : 20 November 2013. Tepat 11 tahun yang lalu. Kau menangkapku. Setelah menginterogasiku selama dua hari tanpa membiarkanku tidur, yang kau katakan padaku pada saat dini hari ketiga. Bahwa pada tanggal 22 aku menabrak tiang listrik. Kau bilang aku memecahkan lampu depan mobil dan ada saksinya. Kau bilang selesai investigasi, aku bisa tidur dan menemui ibuku. Apa kau tak ingat pernah mengatakannya padaku? Kau tak ingat, 'kan? Aku tahu kau tak akan mengingatnya. Hubungi aku jika kau ingat.
Aku akan memberimu hadiah.
Jung Woo memberikan selebarannya ke Det. Kim.
Sontak lah Det. Kim kian emosi dan mau menghajar Jung Woo tapi dihentikan Sang Cheol.
Sang Cheol : Jangan membuat keributan. Orang-orang menonton.
Det. Kim : Pembunuh ini tidak mau diam.
Sang Cheol : Aku akan mengurus hal-hal di sini, Pak. Anda harus pergi lebih dulu.
Sang Cheol lantas menyuruh Det. Seo dan Det. Yoo menurunkan spanduk.
Jung Woo : Tentu, silakan. Aku akan memasangnya lagi.
Det. Kim makin kesal dong. Sedangkan Sang Cheol menahan tawa.
Det. Kim : Apa? Katakan sekali lagi.
Seol pasang badan membela Jung Woo. *Widih, keren ni cewek.
Seol : Apa ini benar-benar ilegal? Jujur saja, bukankah seharusnya polisi yang menemukan para saksi?
Det. Kim makin kesal.
Det. Kim : Ya ampun, lihatlah perempuan ini. Kau sedang membantu seorang penjahat sekarang. Apa kau tahu apa yang bisa dilakukan oleh bajingan ini? Kau seharusnya berhati-hati.
Jung Woo tersenyum mendengar pembelaan Seol.
Seol : Aku bisa mengatasi bajingan ini. Dan kau lah yang harus berhati-hati. Lihatlah dirimu, pasti hatimu sudah sangat rusak.
Det. Kim ingin memukul Seol.
Sang Cheol pun langsung menghentikan Det. Kim dan Jung Woo menarik Seol ke belakangnya.
Jung Woo lantas memberikan selebaran ke Det. Kim.
Jung Woo : Panggil aku jika kau mengingatnya.
Jung Woo dan Seol pergi.
Det. Kim kesal setengah mati dan melemparkan selebaran itu.
Det. Kim : Sialan!
Di ruangannya, Hyeong Sik tengah mencari tahu soal detektif swasta Mucheon.
Kayaknya dia nyoba mencari tahu sendiri siapa penerornya.
Det. Yoo tengah menggulung spanduk yang dipasang Jung Woo dan Seol.
Dan Det. Kim mengumpulkan selebaran yang berjatuhan di aspal.
Sang Cheol mendekati Det. Kim.
Sang Cheol : Aku lapar. Pak, bagaimana kalau kita berhenti dan membeli makanan?
Det. Kim sewot, berapa banyak yang mereka tempelkan di semua tempat? Ambil semuanya!
Sang Cheol : Jika itu tidak benar, tidak perlu melakukan hal ini. Ada begitu banyak postingan ilegal di seluruh kota.
Det. Kim : Kota Mucheon, adalah kota dengan tempat yang bagus dan bersih. Jika kau tidak mau membantu, pergilah!
Sang Cheol : Tentu. Aku cukup lapar, jadi aku akan mencari makan.
Sang Cheol pun pergi.
Det. Kim tambah geram.
Jung Woo dan Seol membagikan selebaran di tempat lain.
Tapi orang2 yang lewat kebanyakan tak peduli dan membuang selebaran yang baru mereka terima.
Seol : Ternyata membuang sampah adalah ilegal, tetapi tak apa jika membagikannya.
Sang Cheol menghampiri mereka.
Sang Cheol : Kau begitu cepat dalam bertindak.
Sang Cheol pun meminta beberapa selebaran dari Seol.
Seol memberikannya.
Jung Woo : Aku harus melakukan sesuatu.
Sang Cheol : Sekarang Ketua Kim sudah tahu, hanya masalah waktu
sebelum kepala polisi mengetahuinya. Kita sudah sangat kehabisan waktu.
Sang Cheol lalu menyuruh keduanya ikut dengannya.
Sang Cheol membawa keduanya makan.
Jung Woo : Kau tahu apa yang terjadi dengan mobilku?
Sang Cheol : Makanlah dulu. Kita perlu makan untuk langkah selanjutnya. Makanlah.
Sang Cheol kemudian menatap Seol.
Sang Cheol : Ini adalah makanan pertamanya hari ini, bukan?
Seol : Iya.
Seol menyikut Jung Woo, menyuruh Jung Woo makan.
Sang Cheol lalu kembali menatap Jung Woo.
Sang Cheol : Dengarkan aku selagi kau makan.
Sang Cheol : Setelah kasus ini diberikan ke kejaksaan, ayahmu langsung mengambil mobil tersebut. Biasanya ketika mobil disita, dirilis pada akhir uji coba. Jadi, ini tidak umum untuk dirilis secepat ini. Bukankah itu aneh?
Jung Woo : Mungkin itu untuk menyingkirkan bukti.
Sang Cheol : Oke, berhenti sampai di situ. Jangan langsung mengambil kesimpulan berdasarkan bukti tidak langsung.
Seol : Jadi, di mana mobil itu sekarang?
Sang Cheol : Aku tidak tahu. Biasanya, mereka dijual di pasar barang bekas.
Jung Woo : Menurutku, ayahku tidak akan menjualnya. Dia akan membuangnya.
Seol pun langsung memeriksa di internet.
Seol : Ada sebuah tempat barang rongsokan di pinggiran Mucheon.
Sang Cheol : Cerdas sekali! Apa kau ratu pencarian?
Jung Woo tersenyum menatap Seol.
Sang Cheol : Aku akan memeriksa tempat rongsokan terlebih dahulu .lalu pulanglah untuk cari kontrak atau apa pun yang berhubungan dengan mobil.
Pak Yang menjenguk Byeong Moo.
Byeong Moo kesal, Min Soo dibebaskan tanpa penahanan dan Deok Mi bertingkah seperti dia tak ada hubungannya dengan itu.
Pak Yang : Deok Mi? Apa yang Deok Mi lakukan? Apa yang dilakukannya?
Byeong Moo : Aku benar-benar terjebak saat ini!
Pak Yang : Byeong Moo-ya, ayah akan mengeluarkanmu dari sini. Setelah semua yang kulakukan untuk membesarkanmu...
Byeong Moo : Apa yang kamu lakukan untuk membesarkanku? Kenapa aku harus berada di sini?
Byeong Moo lalu memukul2kan kepalanya ke kaca pembatas.
Pak Yang nangis.
Pak Yang : Hentikan! Tolong hentikan itu! Jangan lakukan itu, Byeong Moo! Aku mohon, hentikan! Bahkan jika aku harus masuk penjara
untuk menggantikanmu aku akan memastikan kau keluar dari penjara. Koo Tak tidak punya pilihan selain mendengarku. Percayalah padaku.
Pak Yang pun bergegas menemui Kepala Hyun.
Kepala Hyun dengan wajah dingin tanya mau apa Pak Yang mencarinya
Kepala Hyun kemudian menyuruh Pak Yang menemui Byeong Moo.
Kepala Hyun : Dia telah memohon untuk yang kelima kalinya selama ini. Hal itu tidak baik untuknya.
Pak Yang : Aku mohon tolong lepaskan Byeong Moo. Setidaknya kau bisa melakukan itu, bukan?
Kepala Hyun : Kesaksian Min Soo terlalu jelas dan dengan bukti DNA,
apa yang dapat aku lakukan saat ini? Tidak ada. Dia akan segera diserahkan
ke pihak penuntut. Jadi, ingatlah itu.
Pak Yang : Aku tidak bisa hidup satu hari pun dengan Byeong Moo di dalam penjara.
Kepala Hyun : Aku masih hidup, 'kan? Aku mengubur anakku sendiri namun aku masih hidup. Seperti yang kau katakan, yang hidup harus terus hidup. Apa kau tidak setuju?
Pak Yang : Aku tidak bisa hidup. Aku tak bisa hidup. Jika kau terus begini .aku akan menyerahkan diri.
Kepala Hyun : Apa yang harus kau akui? Baiklah. Lakukan saja. Ayah dan anak duduk bersama di penjara. Sungguh pemandangan yang indah.
Pak Yang : Aku akan membawamu bersamaku. Aku akan menghancurkan diriku sendiri. Kita semua ada di sana hari itu!
Kita diperlihatkan flashback...
Pak Sim, Pak Shin, Pak Yang dan Kepala Hyun minum2 bersama.
Pak Sim : Ya ampun. Jadi kau melewatkan promosi lagi?
Pak Sim lantas menghina Kepala Hyun.
Pak Sim : Apa gunanya lulus dari akademi kepolisian? Yang kau miliki
hanyalah istrimu yang kaya raya dan sekarang dia sudah mati,
kau tak punya apa-apa.
Pak Yang membela Kepala Hyun.
Pak Yang : Koo Tak lulus dari akademi kepolisian. Dia memang memiliki bakat. Hanya saja, dia kurang beruntung.
Pak Yang lantas menghibur Kepala Hyun.
Pak Yang : Hei, setidaknya kau punya rumah dan tanah. Kau tidak perlu khawatir.
Pak Shin : Benar. Tak khawatir soal uang adalah yang terbaik. Itu benar. Kuharap aku juga punya tempat seperti ini.
Pak Sim : Koo Tak yang malang. Kau bahkan bukan nomor satu dalam hal uang. Kau bahkan tidak bisa menyombongkan diri kepada Chang Soo tentang kekayaanmu. Apalagi menyombongkan diri soal tanah. Dia menjalankan toko besar ini sebagai hobi dan bepergian ke Hawaii...
Kepala Hyun : Dong Min-ah.
Pak Sim : Ya?
Kepala Hyun : Kenapa kau membawa-bawa Chang Soo?
Pak Sim : Aku benar, bukan? Yang aku punya untuk ulang tahun putriku
adalah gelang seharga 2000 won. Tapi lihatlah Chang Soo. Setelah Jung Woo diterima di sekolah kedokteran di Universitas Hankuk, dia membelikan Jung Woo sebuah mobil. Hidup itu lelucon.
Pak Shin memarahi Pak Sim.
Pak Shin : Ya ampun, kau selalu membuat masalah setiap kali minum.
Pak Sim : Apa kau tidak iri? Apa kalian tidak iri padanya? Sial. Kau tahu itu. Sekeras apa pun upaya untuk mencoba, kau tak bisa menandingi Chang Soo. Ya, dan Geon O juga tidak bisa mengalahkan Jung Woo juga.
mengalahkan Jung-woo juga.
Mendengar itu, Kepala Hyun marah dan mau menghajar Pak Sim tapi mereka langsung dipisahkan Pak Shin dan Pak Yang.
Pak Yang membawa Pak Sim pergi.
Pak Shin menenangkan Kepala Hyun.
Pak Shin : Biarkan saja.
Kepala Hyun : Itu karena kalian membiarkan dia menjadi seperti itu! Aku bisa saja menjebloskan bajingan itu ke penjara 10 kali lipat jika aku mau. Untuk kekerasan dalam rumah tangga! Kau tahu itu?
Byeong Moo mau melepaskan sepatu Bo Young.
Min Soo mual dan ingin muntah melihat darah Bo Young.
Melihat itu, Byeong Moo sewot dan menyuruh Min Soo memegangi Bo Young.
Di lantai atas, Geon O mengumpulkan barang2 Bo Young.
Tiba2, Geon O melihat sesuatu dibawah tumpukan jerami tempat Bo Young diperkosa Byeong Moo dan Min Soo.
Geon O lalu melirik Byeong Moo dan Min Soo yang masih sibuk dengan Bo Young.
Setelah itu, dia menarik yang dia lihat tadi dari bawah tumpukan jerami.
Ternyata itu celana dalam Bo Young.
Sontak lah Geon O pun menyimpan celana dalam Bo Young di dalam anak tas Bo Young tanpa sepengetahuan Byeong Moo dan Min Soo. Kemudian, dia memasukkan tas Bo Young ke dalam tasnya.
Min Soo yang mual, meminta izin Byeong Moo memegang kaki Bo Young saja.
Namun Byeong Moo menyuruh Min Soo memegang kepala Bo Young.
Byeong Moo kemudian menyalahkan Jung Woo.
Byeong Moo : Ini semua salah Ko Jung Woo. Jika saja kami berkumpul di rumahnya, semua ini tidak akan terjadi!
Min Soo : Oke, baiklah. Aku yang akan memegang kakinya. Kau di sana dan pegang bagian itu.
Geon O menghubungi ayahnya.
Kepala Hyun masih di Mucheon Garden sama Pak Shin dan Pak Yang.
Kepala Hyun : Iya. Kenapa kau masih bangun? Bicaralah.
Geon O : Bo Young meninggal di dalam gudang. Tolong, cepatlah kemari.
Byeong Moo datang dan menerjang Geon O.
Byeong Moo : Sialan! Siapa yang baru saja kau telepon? Apa kau akan bertanggung jawab untuk hidupku?
Geon O : Ayahku akan menolong kita.
Kepala Hyun datang bersama Pak Shin dan Pak Yang.
Mereka terkejut melihat Bo Young yang sudah tak bernyawa.
Pak Shin dan Pak Yang lantas meminta penjelasan dari Min Soo dan Byeong Moo.
Pak Shin : Apa yang terjadi?
Pak Yang : Itu bukan kau, 'kan?
Byeong Moo dan Min Soo hanya bisa diam.
Kepala Hyun menatap Geon O.
Geon O hanya bisa berdiri mematung.
Tak lama, Kepala Hyun menyuruh anak-anak pulang.
Anak2 menurut dan pulang.
Pak Yang mendekati Kepala Hyun.
Pak Yang : Apa yang kita lakukan?
Kepala Hyun lantas melepaskan mantelnya dan menyuruh mereka berdua untuk waspada penuh mulai saat ini.
Flashback end...
Pak Yang sambil menangis bilang ke Kepala Hyun kalau Kepala Hyun lah yang memberikan instruksi pada mereka apa yang harus mereka lakukan. Kepala Hyun dengan wajah santai pun bertanya, apa yang dia suruh.
Pak Yang tak bisa berkutik.
Kepala Hyun lantas menatap tajam Pak Yang.
Kepala Hyun : Kenapa harus aku? Untuk siapa aku merencanakan semua itu? Anakku sudah meninggal. Apa kau mengerti maksudku?
Pak Yang : Tunggu, apa kau melakukan ini dengan sengaja karena Geon O meninggal?
Kepala Hyun : Jangan muncul tanpa permisi seperti ini lagi.
Kepala Hyun lantas berbalik, mau ke mejanya.
Pak Yang pun mengancam Kepala Hyun dengan gelang Bo Young. Dia bilang, dia menemukan gelang itu di dalam mobil Jung Woo.
Kepala Hyun tertawa.
Kepala Hyun : Oh, apa menurutmu ini adalah bukti? Tolong gunakan kepalamu untuk berpikir. Iya, Dong Min mungkin akan terkejut melihat ini. Tapi ini bukanlah sebuah bukti. Astaga, tak ada yang bisa aku lakukan untuk membantumu.
Kepala Hyun lantas beranjak ke ke mejanya.
Pak Yang berlutut dan memohon.
Pak Yang : Lalu apa yang harus ku lakukan? Apa yang harus aku lakukan? Koo Tak-ah, Koo Tak-ah...
Kepala Hyun diam saja sambil menatap Pak Yang.
Di kamarnya, Su O tengah melukis apa yang dia lihat hari itu di meja rumah sakit.
Jung Woo lagi memungut surat2 yang berserakan di bawah kotak surat.
Seol kesal melihat banyak tulisan hinaan di tembok rumah Jung Woo.
Seol kesal, orang-orang itu melakukannya lagi. Mereka sangat jahat.
Seol lalu mengambil surat di kotak surat.
Seol : Bagaimana jika mereka masuk ke rumahmu dengan cara seperti ini?
Jung Woo : Aku tidak tahu. Mari masuk ke dalam, dan periksa apa ada kontrak atau dokumen.
Seorang pria yang tengah mengisi bensin di pom bensin di dekat jalan menuju ke Mucheon Garden, melihat spanduk yang dipasang Seol dan Jung Woo.
Det. Kim melaporkan spanduk dan selebaran yang Jung Woo dan Seol buat ke Kepala Hyun.
Det. Kim : Aku tidak tahu apa yang harus kulakukan. Aku tidak tahu apa yang diketahui Ko Jung Woo saat melakukan hal ini. Aku telah mengumpulkan semua yang bisa kulihat.
Kepala Hyun : Apa menurutmu, memungut sampah seperti ini penting saat ini? Di mana saksinya? Di mana mereka?
Det. Kim : Aku akan segera mencari tahu di mana mereka tinggal.
Kepala Hyun lantas berkata kalau itu tidak penting sambil menghela nafas kesal.
Kemudian dia tanya, apa Det. Kim sudah membuang mobil Jung Woo waktu itu.
Det. Kim : Ya. Ayah Ko Jung Woo mengambilnya.
Kepala Hyun : Apa?
Det. Kim : Kau menyuruhku untuk menanganinya dengan cepat jadi segera setelah Ko Jung Woo dibawa oleh jaksa. Biasanya, mobil yang disita seharusnya ditahan lebih lama...
Kepala Hyun marah, hei! Apa yang kau bicarakan? Jawablah aku dengan benar. Apa kau menghancurkan mobil Ko Jung Woo atau tidak? Apa kau menghancurkan mobilnya atau tidak?
Det. Kim : Aku yakin ayahnya yang...
Kepala Hyun : Temukan saksinya sekarang juga.
Sang Cheol yang tengah menyetir, menghubungi seseorang.
Sang Cheol : Ya, Sajangnim. 11 tahun yang lalu. Ya, tolong bantu aku. Terima kasih banyak.
Pak Sim di rumahnya, mencoba mengontak Jae Hee dalam keadaan setengah mabuk.
Pak Sim : Di mana kau sekarang? Bawalah sup penghilang rasa sakit
saat pulang ke rumah. Jika kau pulang sekarang, aku akan memaafkanmu. Anggap saja tak terjadi apa pun dan pulanglah ke rumah. Hei! Apa kau tahu jam berapa sekarang? Kenapa tidak pulang? Aku tidak akan melakukannya lagi. Setelah apa yang terjadi pada Bo Young, .aku bersumpah tidak akan memukulmu lagi. Aku bajingan gila. Aku budakmu. Jika aku menangkapmu, aku akan membunuhmu!
Pak Sim kemudian ingat kata2 Jae Hee saat dia dikunjungi Jae Hee, Pak Yang dan Pak Shin di penjara.
Jae Hee : Aku akan mengeluarkanmu hari ini, apa pun yang terjadi. Jadi, jangan khawatir.
Pak Shin : Anggota dewan tidak bisa melakukannya. Jadi bagaimana kau bisa?
Pak Sim pun kesal, sial!
Pak Sim lalu beranjak pergi.
Sang Cheol ada di kantor barang rongsokan dan tengah celingukan, melihat2. Seorang pegawai wanita yang melihat Sang Cheol dari ruangannya, bergegas keluar dan mendekati Sang Cheol.
Pegawai : Ada yang bisa aku bantu?
Sang Cheol : Oh, halo. Aku dari Kantor Polisi Mucheon. Apa pemiliknya pergi ke suatu tempat?
Pegawai : Ya, dia keluar dan bilang dia punya janji.
Sang Cheol : Dia tidak menyebutkan hal itu ketika aku berbicara dengannya di telepon. Aku meminta catatan sebuah mobil yang dibuang dari 11 tahun yang lalu.
Pegawai : 11 tahun yang lalu?
Sang Cheol : Iya.
Pegawai : Kami baru mulai menyimpan catatan digital sejak 10 tahun yang lalu.
Sang Cheol : Tapi dia bilang kau masih memiliki dokumen-dokumennya.
Pegawai : Maaf, aku tidak tahu tentang itu.
Sang Cheol : Oh, benar. Aku minta maaf. Aku akan menghubunginya.
Sang Cheol menghubungi pemilik tempat pembuangan barang rongsokan.
Lah, pria itu, si pemilik tempat pembuangan barang rongsokan lagi bersama Kepala Hyun dan Det. Kim di ruangan Kepala Hyun.
Pemilik : Oh, dokumen-dokumen itu. Aku mencarinya tapi tidak ada di sana. Oh, aku minta maaf. Aku tidak bisa membantu. Sampai jumpa.
Setelah itu, Kepala Hyun mengucapkan terima kasih pada pemilik tempat pembuangan barang rongsokan. Dia juga meminta maaf karena membuat permintaan yang sulit.
Kepala Hyun kemudian membuat alasan kalau kasus itu masih dalam proses investigasi internal sehingga dia harus merahasiakannya dari anggotanya sendiri.
Pemilik : Oh, tentu saja. Aku senang sekali bisa membantu. Dan aku bisa langsung bertemu denganmu, Kepala Polisi.
Si pemilik lantas memberikan kartu namanya.
Kepala Hyun pun meminta si pemilik menghubunginya jika butuh bantuan.
Det. Kim : Jadi, mobil itu sudah dibuang, bukan?
Pemilik : Tidak. Itu masih ada di sekitar sini.
Pemilik menunjukkan dokumen terkait mobil Jung Woo.
Sontak lah Det. Kim kaget dan langsung melirik ke arah Kepala Hyun.
Kepala Hyun menatap kesal Det. Kim.
Pemilik lantas menjelaskan kalau mobil itu sudah tidak terdaftar tapi mobilnya masih utuh.
Pemilik kemudian menunjukkan dokumen pembatalan STNK.
Young Sil tengah memeriksa cincin yang kemaren disembunyikan Hyeong Sik di dalam laci. Lalu dia bilang, itu benar-benar cincin pernikahan mereka.
Young Sil : Apa kau sudah menghubungi detektif swasta untuk mencari siapa yang mengirim ini?
Hyeong Sik kesal, apa kau melihat-lihat meja kerja dan komputer pribadiku?
Young Sil : Itu karena kau terus membuat masalah! Jadi apa yang akan kau katakan kepada detektif swasta? Kau yang menyebabkan insiden besar
11 tahun yang lalu? Kau pikir istrimu akan memperbaiki segalanya untukmu tapi seekor tikus mengganggumu, jadi kau akan meminta bantuan detektif? Apa itu yang akan kau sampaikan kepada mereka?
Hyeong Sik : Maafkan aku. Aku putus asa.
Young Sil : Kau tidak bisa menyelesaikannya! Kau tahu itu.
Young Sil lalu menukar ponselnya dengan ponsel Hyeong Sik.
Young Sil : Ini adalah nomor baru, jadi kau tidak akan mengalami masalah.
Hyeong Sik : Aku punya banyak orang yang menghubungiku di telepon itu, aku juga membutuhkannya untuk bekerja di pusat konseling.
Young Sil : Kenapa? Apa kau belum menghafal nomor Yeo Jin?
Hyeong Sik pun diam.
Det. Kim tanya ke Kepala Hyun apa yang harus mereka lakukan sekarang.
Kepala Hyun : Apa maksudmu?
Det. Kim : Surat tanda pembatalan STNK. Apa?
Kepala Hyun : Di atas kertas, mobil Ko Jung Woo tidak ada. Tidak ada mobil jadi bagaimana kita tahu apakah ada kecelakaan atau tidak?
Det. Kim : Benar.
Kepala Hyun : Apa yang akan kau lakukan?
Det. Kim : Maaf?
Kepala Hyun : Apa kau hanya akan duduk di sana?
Det. Kim : Kalau begitu kita harus... Maksudku, aku hanya perlu mencari mobil yang sudah tak terpakai. Permisi.
Det. Kim beranjak pergi.
Kepala Hyun pun ingat saat dia bicara dengan Pak Ko terakhir kali di ruangannya. Saat itu, Kepala Hyun masih menjadi Kepala Investigasi.
Kepala Hyun : Aku dengar istrimu pingsan lagi. Chang Soo-ya, kau tahu ini
waktu yang sangat penting, bukan? Kau harus kuat.
Pak Ko pun tanya apa yang bisa dia lakukan.
Kepala Hyun : Aku yakin kau sudah tahu, tapi mereka telah menemukan senjatanya.
Pak Ko : Aku pikir kunci inggris itu tidak memiliki sidik jari Jung Woo.
Kepala Hyun : Aku yakin dia telah menghapusnya. Tapi darah Da Eun ditemukan di sana. Selain itu sepatu Jung Woo ditemukan berlumpur dan darah para gadis. Kau tahu apa artinya? Ketika Bo Young dan Da Eun mengalami pendarahan, adalah bukti bahwa Jung Woo ada di gudang bersama mereka. Lumpur itu menunjukkan bahwa Jung Woo tak ada di rumah saat pembunuhan terjadi.
Pak Ko : Namun, tidak peduli seberapa mabuknya Jung Woo, dia takkan pernah melakukan hal itu.
Kepala Hyun : Chang Soo-ya, ketika kamu bertemu Dong Min dan Jae Hee di gedung pengadilan, apa kau akan memberitahu mereka bahwa Jung Woo tidak melakukannya? Apa kau bisa mengatakannya pada mereka? Apakah kau mau memberitahu orang tua Bo Young, yang bahkan tidak dapat menemukan tubuhnya, bahwa itu bukan masalahmu? Dan Jung Woo tidak melakukan kesalahan apa pun? Apa kau bisa berkata seperti itu? Kau bukan orang seperti itu. Jadi, yang ingin kukatakan adalah hal terbaik sekarang adalah mendapatkan pengurangan hukuman. Itu berarti dia masih di bawah umur saat dijatuhi hukuman. Penyelidikan harus selesai sebelum hari ulang tahunnya. Jangan pikirkan untuk mengajukan banding. Buatlah dia mengatakan bahwa dia menyesal dan mengakui kejahatannya. Itulah satu-satunya cara untuk mengurangi hukumannya dari 20 tahun menjadi 10 tahun. Jadi dengarkan aku, oke? Aku akan memberitahu mereka untuk segera mengembalikan mobil Jung Woo. Segera buang segera setelah kau mendapatkannya. Kita harus menyelesaikan penyelidikan ini dan dengar pendapat sesegera mungkin. Itu satu-satunya cara untuk membantu Jung Woo. Apa kau mengerti?
Mendengar itu, hati Pak Ko semakin hancur.
Pak Ko lantas berkata dengan mendung di wajahnya bahwa satu-satunya orang yang bisa dia percaya saat ini hanyalah Kepala Hyun.
Tapi Kepala Hyun tidak peduli dengan penderitaan dan kesakitan Pak Ko.
Jae Hee menyalakan lampu dan melihat ada makanan untuknya di atas meja makan. Dia yang berada di rumah Kepala Hyun pun duduk di ruang makan. Dia kemudian menyesal karena tidak mendengarkan perkataan Kepala Hyun dulu untuk melarikan diri bersama anak-anak.
Pak Sim mendatangi kediaman Kepala Hyun. Dia berteriak2, menyuruh Jae Hee keluar. Dia lalu bilang dia tahu Jae Hee ada di dalam. Jae Hee pun mengintip dari jendela dan ketakutan melihat Pak Sim.
Sementara itu, Pak Shin marah melihat istrinya terus berusaha menghubungi Min Soo.
Pak Shin : Ponselnya mati, jadi kenapa kau terus meneleponnya?
Bu Kim : Hal itu menggangguku. Mari laporkan hal ini ke polisi. Ayo laporkan dia sebagai orang hilang.
Pak Shin : Apa kau bisa diam?
Bu Kim : Kita bahkan tidak tahu di mana anak kami berada. Bagaimana jika
sesuatu yang buruk menimpanya?
Pak Shin : Aku bilang hentikan!
Bu Kim : Sekarang bahkan kau mulai ingin memukulku. Kau hanya mendapatkan kebiasaan buruk dari bergaul dengan Dong Min! Pergi cari Min Soo! Cari Min Soo sekarang juga!
Pak Shin : Aku paham, aku mengerti. Aku akan pergi dan mencari Min Soo. Aku akan pergi dan membawanya pulang!
Min Soo sendiri duduk di terminal dengan wajah kusut dan mulut terus mengunyah camilan.
Min Soo memeriksa ponselnya dan tidak menjawab panggilan dari ortunya.
Pak Sim terus teriak menyuruh Jae Hee keluar.
Kepala Hyun pun datang.
Kepala Hyun : Apa yang kau lakukan disini!
Melihat Kepala Hyun, Pak Sim kesal setengah mati.
Kepala Hyun lantas menyuruh Pak Sim mengendalikan diri agar tak mabuk dan menyebabkan keributan.
Kepala Hyun : Apa kau akan melakukan ini di rumah kepala polisi sekarang?
Pak Sim pun meminta Kepala Hyun menyerahkan Jae Hee padanya.
Kepala Hyun : Sadarlah Dong Min!
Pak Sim : Seperti yang kau lihat, aku minum seperti orang gila tapi aku sadar. Aku sangat sadar sampai membuatku gila!
Kepala Hyun : Pergilah mabuk di rumah. Cepatlah pergi.
Pak Sim : Kau pikir aku tidak tahu kalau kalian berdua berselingkuh?
Sementara Seol membantu Jung Woo memeriksa surat2. Dia duduk di ruang tengah dan terkejut melihat surat pemberian kuasa untuk pembebasan lahan pertanian.
Seol pun melirik Jung Woo yang duduk di ruang makan.
Seol : Apa dia sekaya ini? Sebagian besar kekayaannya, dihabiskan untuk kompensasi.
Jung Woo juga tak menemukan apa-apa. Tak lama, pandangannya mengarah ke sebuah kotak. Dia pun memeriksa kotak itu dan menemukan surat yang ditulis ibunya untuk dirinya.
Jung Woo pun membaca surat dari ibunya.
Bu Jung : Anakku tersayang, Jung Woo. Hujan turun tanpa henti akhir-akhir ini. Dulu, hujan terasa begitu puitis dan menyenangkan. Tapi sekarang, aku merasa sangat pengap di dalam. Tetesan air hujan yang jatuh di waduk terasa seperti air mata ayahmu. Itulah mengapa hal ini membuatku semakin sedih. Aku merasa seperti memarahimu tanpa alasan. Aku merindukanmu. Putraku, Jung Woo. Dan juga ayahmu.
Seol pun mendekati Jung Woo.
Seol : Apa yang kau baca? Aku sudah mencari semua yang ada di sana dan aku tak bisa menemukan dokumen terkait dengan penjualan mobil.
Jung Woo : Ibuku menulis surat untukku selama 10 tahun tapi dia tak pernah mengirimkannya.
Seol : Begitu rupanya.
Jung Woo melirik lagi ke surat2 ibunya di dalam kotak. Tapi, diantara surat2 ibunya, dia menemukan surat dari gudang penyimpanan logistik Mucheon.
Jung Woo pun memeriksa surat itu. Itu adalah surat kontrak penyimpanan kargo pengiriman barang.
Jung Woo : Gudang penyimpanan logistik akan mengirim kontainer, bukan?
Seol : Ya, mereka biasanya menyimpan perabotan atau barang berukuran besar.
Pak Sim masih di rumah Kepala Hyun. Pak Sim mempertanyakan lampu di rumah Kepala Hyun yang menyala disaat rumah Kepala Hyun kosong. Karena lampu menyala itulah, Pak Sim yakin Jae Hee ada di sana.
Kepala Hyun : Hei, berhenti bicara omong kosong dan pergilah. Baiklah. Aku akan mencari istrimu, jadi pergilah.
Pak Shin datang dan melihat keduanya bertengkar.
Pak Sim : Kau menyembunyikannya! Jika tidak, ayo kita masuk bersama. Ayo masuk dan cari dia.
Namun Kepala Hyun memukul Pak Sim.
Pak Sim : Wah, seorang polisi memukuliku! Mungkin tak ada yang tahu,
tapi aku tahu siapa kau sebenarnya. Kau merayunya karena kau merasa
kasihan padanya, bukan? Aku tahu semuanya tapi aku menutup mata! Aku yang membiarkan hal itu terjadi.
Kepala Hyun : Kau? Hei, mari kita luruskan. Kau itu pemabuk yang tak berguna. Jadi apa yang bisa kau lakukan? Kau hanya pura-pura
tidak melihat apa pun. Kau merendahkan istrimu sendiri. Bahkan jika kau tahu semuanya, tapi tidak ada yang bisa kau lakukan.
Kepala Hyun lantas mendorong Pak Sim dan menyuruhnya pergi.
Pak Shin pun mendekati Pak Sim.
Pak Shin : Apa kau baik-baik saja?
Melihat Pak Shin, Kepala Hyun tanya kenapa Pak Shin datang ke rumahnya.
Kepala Hyun lalu menyuruh Pak Shin membawa Pak Sim pergi.
Pak Shin : Apa kau benar-benar berselingkuh dengan Jae Hee?
Kepala Hyun : Mengapa kau berbicara omong kosong sekarang?
Jung Woo menghubungi Sang Cheol.
Sang Cheol : Apa kau menemukan kontraknya? Apa? Aku mengerti.
Pak Sim berencana menuntut Kepala Hyun. Dia bilang istrinya ada di dalam rumah Kepala Hyun sekarang. Tiba2, Jae Hee keluar. Dia berjalan tertatih mendekati mereka sambil menatap marah Pak Sim.
Jae Hee : Beraninya kau datang ke sini dan menyebabkan keributan setelah
apa yang kau lakukan padaku?
Jae Hee kemudian bilang kalau Pak Sim tidak dipenjara berkat bantuan Kepala Hyun.
Jae Hee : Sejujurnya, aku ingin melaporkanmu atas kekerasan dalam rumah tangga tetapi kepala polisi menghentikanku. Dia bilang mungkin saja
kau tidak sengaja melakukannya.
Jae Hee lalu menatap Kepala Hyun.
Jae Hee : Tapi kau salah, Koo Tak. Dia di sini untuk memukuliku lagi!
Jae Hee lalu meraih ponselnya dan berkata akan menelpon polisi.
Pak Sim pun marah.
Pak Sim : Kenapa di sini? Kenapa kau harus datang ke sini?
Jae Hee : Lalu, siapa yang menolongku? Kau pikir dia (Pak Shin) akan membantuku? Aku butuh tempat di mana kau tidak bisa menemukanku.
Jae Hee lantas pergi.
Pak Sim menatap Kepala Hyun dengan wajah kesal. Dia tak tahu harus bicara apa lagi, jadi dia hanya bisa menunjuk2 Kepala Hyun, lalu beranjak pergi menyusul Jae Hee.
Kepala Hyun menatap Pak Shin. Dia yang sakit kepala, mengajak Pak Shin bicara nanti. Tapi Pak Shin mengajak Kepala Hyun bicara sekarang. Dia bilang ini hal yang penting bagi Kepala Hyun juga. Pak Shin mau mau masuk ke rumah Kepala Hyun tapi dihentikan Kepala Hyun.
Kepala Hyun : Bicara saja di sini. Apa yang penting bagiku?
Pak Shin : Min Soo sudah keluar rumah sepanjang hari dan aku tidak bisa menghubunginya.
Kepala Hyun : Oh, itu masalah besar. Jika ini adalah
investigasi tanpa penahanan dan dia tak ada ketika diminta datang,
maka dia masuk daftar pencarian orang.
Pak Shin : Apa kau serius mengatakan itu padaku? Aku tidak akan mengatakan ini dua kali. Bawa Min Soo dan Byeong Moo pulang. Jika tidak, aku tak akan tinggal diam.
Kepala Hyun pun tertawa kesal.
Kepala Hyun : Astaga. Aku masih seorang kepala polisi tapi ada orang yang menyebabkan keributan di rumahku sendiri. Dan ada lagi yang mengancamku.
Kepala Hyun kemudian menatap tajam Pak Shin.
Kepala Hyun : Hei, apa kau pikir aku lelucon?
Pak Shin : Aku harus menanyakan itu. Apa kau pikir aku bercanda? Tidak peduli seberapa besar Min Soo membenci Byeong Moo. dia tak akan pernah berani melaporkannya sendiri. Jadi kenapa aku pikir itu ulahmu? Kau selalu membuat kami melakukan pekerjaan kotormu. Dan kau selalu berhasil mengelak dari hal itu. Seperti pada hari itu.
Kita lantas diperlihatkan flashback setelah Byeong Moo, Geon O dan Min Soo pulang.
Pak Shin dan Pak Yang memindahkan Bo Young ke dalam bagasi mobil Jung Woo.
Mereka berdua lantas mau pergi bersama Kepala Hyun. Tapi tiba2, ponsel Kepala Hyun berbunyi. Kepala Hyun diminta kembali karena Young Sil sedang dalam perjalanan ke kantor polisi.
kepala Hyun kemudian menatap Pak Shin.
Kepala Hyun : Kau bisa menyetir, 'kan? Tidak apa-apa. Tidak ada pemeriksaan alkohol malam ini.
Pak Shin : Kenapa? Apa kau tidak menyetir?
Kepala Hyun : Aku dipanggil oleh kepala polisi. Jika aku tak pergi, itu akan menambah masalah bagi kita bertiga. Kau bisa menyetir, 'kan?
Pak Shin : Baiklah, biar aku yang menyetir.
Pak Yang : Apa kau yakin?
Pak Shin : Aku harus melakukannya demi anak-anak.
Kepala Hyun : Kau pasti bisa melakukannya. Baiklah, dengarkan aku baik-baik. Kau harus pergi sejauh mungkin sejauh yang kalian bisa. Pastikan tidak ada yang melihatmu di sepanjang jalan. Dan jangan tinggalkan sidik jari
di dalam mobil. Ketika kembali, pastikan tak ada setetes darah yang tertinggal di sini. Setelah selesai, segera hubungi aku.
Pak Shin dan Pak Yang naik ke mobil.
Kepala Hyun kemudian mendekati mereka lagi.
Kepala Hyun : Ingatlah, kau tak akan pernah bisa membicarakan apa yang terjadi hari ini, kau tahu itu, 'kan?
Pak Shin dan Pak Yang kemudian pergi.
Flashback end...
Pak Shin : Aku melakukan semua yang kau perintahkan. Jadi, kau harus bertanggung jawab sampai akhir. Jujur saja. Itu karena kami membiarkanmu pergi sehingga kau bisa mendapatkan posisi sebagai kepala polisi. Kepala Polisi Hyun Koo Tak! Selagi aku masih bersikap baik, temukan Min Soo dan biarkan Byeong Moo pulang.
Mobil Det. Kim hampir tiba di gudang penyimpanan logistik. Tapi tiba2, mobil Sang Cheol datang mem-blokade mobil Det. Kim. Sang Cheol turun dari mobilnya. Det. Kim juga turun dari mobilnya dan memarahi Sang Cheol.
Sang Cheol : Ketua Kim! Apa yang membawamu kemari?
Det. Kim : Apa yang sedang kau lakukan? Pindahkan mobilmu!
Pemilik gudang membawa Jung Woo menuju kontainer yang disewa Pak Ko.
Pemilik : Karena ini sudah lewat tengah malam kau harus membayar tagihan hari ini.
Kembali ke Det. Kim dan Sang Cheol.
Sang Cheol : Oh, kau juga tahu! Ayah Ko Jung Woo menyimpan mobil itu dalam kontainer pengiriman selama 10 tahun terakhir! Bukankah ini luar biasa?
Det. Kim : Di mana itu?
Sang Cheol : Parkir saja mobilmu di sana. Dan datanglah ke sana.
Det. Kim : Bajingan satu ini...
Sang Cheol pun membawa Det. Kim kembali ke mobil.
Pintu kontainer dibuka. Benar saja, mobil Jung Woo ada di dalam sana! Lampu depan mobil Jung Woo pecah.
Kita diperlihatkan flashback saat mobil Jung Woo yang dikemudikan Pak Shin, menabrak sebuah gerobak.
Kamera menyorot plat belakang mobil Jung Woo. Mobil Jung Woo kemudian melaju kencang usai menabrak gerobak.
Flashback end...
Jung Woo tersenyum melihat mobilnya.
Jung Woo : Ayah.
Bersambung....
Next episode...
Pak Sim menembak Pak Shin!
EmoticonEmoticon