Jumat, 20 September 2024

Sinopsis Black Out Episode 9

 All Content From : MBC
Sinopsis Lengkap : Black Out
Episode Sebelumnya : Black Out Episode 8
Episode Selanjutnya : Black Out Episode 10

Bo Young turun dari mobil Jung Woo dan berlari kencang meninggalkan Jung Woo. Jung Woo turun dari mobilnya dan memanggil Bo Young. Tapi Bo Young tak peduli dan terus berlari. Bersamaan dengan itu, Min Soo, Byeong Moo dan Deok Mi datang. Mereka berpapasan dengan Bo Young. Bo Young terus berlari.




Jung Woo terdiam sejenak melihat Bo Young pergi. Tak lama kemudian, dia masuk lagi ke dalam mobilnya dan menenangkan diri.

Min Soo, Byeong Moo dan Deok Mi mendekati mobil Jung Woo. Min Soo mengetuk kaca jendela mobil Jung Woo. Jung Woo pun turun.


Min Soo : Kau bertengkar dengan Bo Young?

Jung Woo : Aku tidak tahu.

Min Soo : Geon O baru kembali dari rumah sakit, lalu mengantar Su O pulang dan mengambil beberapa minuman.

Byeong Moo : Hei, apa ibu atau ayahmu menelepon dari Hawaii?

Jung Woo : Maaf, tapi kurasa kalian tidak bisa bermain di rumahku hari ini. Kalian bersenang-senanglah.


Jung Woo lantas pergi.

Byeong Moo kesal.

Byeong Moo : Astaga. Bajingan itu benar-benar. Kenapa dia seenaknya saja.

Min Soo : Itu semua karena Da Eun. Apa artinya teman jika ia sudah punya kekasih. Iya, 'kan? Ayo kita bermain sendiri saja.

Kamera lalu menyorot wajah Deok Mi yang terlihat kesal.


Geon O berada di kamarnya. Dia duduk di depan meja belajarnya dan tersenyum menatap foto dirinya bersama teman2nya. Lantas setelahnya, Geon O menuliskan surat untuk ayahnya. Ternyata, Geon O sempat pulang ke rumah habis dari kantor polisi.

Geon O : Ayah, aku adalah seorang anak yang tidak malu dengan ayahnya. Aku ingin menjadi anak yang bisa dibanggakan. Jadi aku melakukan apa yang ayah perintahkan. Sekarang aku tidak bisa melakukan semuanya lagi. Maafkan aku.


Usai menulis surat, Geon O ke gudang Jung Woo.


Kepala Hyun tiba di gudang Jung Woo. Dia langsung masuk dan mencari Geon O. Tiba-tiba, dia melihat seseorang sudah gantung diri. Sontak lah, Kepala Hyun mulai takut itu Geon O. Kepala Hyun lantas menyalakan lampu. Dan, tangisnya seketika pecah melihat orang yang gantung diri itu Geon O.


Sang Cheol berusaha bicara dengan Det. Kim.

Sang Cheol : Ketua Kim, ini tidak benar. Soal Hyun Geon O, kita perlu menyelidikinya kembali sebagai tersangka, bukan saksi. Ada sesuatu yang disembunyikan olehnya.

Det. Kim : Geon O bilang dia tidak melihat apapun di gudang.

Sang Cheol : Apa masuk akal jika seseorang menyimpan barang milik korban selama 10 tahun?

Det. Kim : Hei, kau! Geon O bisa saja menyimpannya. Mereka berteman. Teman! Soal pembunuhan dan pembuangan jasad, itu Ko Jung Woo.

Sang Cheol : Kekerasan seksual itu dilakukan oleh Yang Byeong Moo dan Shin Min Soo. Mereka memiliki motif yang lebih dari cukup untuk membunuh.

Det. Kim : Apa kau tidak mendengar pengacaranya? Itu hubungan percintaan, 'kan? Itu hanya hubungan percintaan suka sama suka. Astaga, kau itu seorang detektif. Kau hanya mengatakannya begitu saja tanpa ada bukti?


Sang Cheol pun menunjuk luka di jidatnya.

Sang Cheol : Ini buktinya. Bukti! Apa kau tak melihatnya? Yang Byeong Moo mencoba membunuhku.

Det. Kim : Itu adalah goresan akibat dari kecelakaan. Seseorang mati karena melakukan itu!

Sang Cheol gregetan, Ketua Kim!


Na Gyeom tengah berbicara dengan Jae Hee.

Jae Hee : Maafkan aku. Ternyata Bo Young memiliki teman sepertimu.

Na Gyeom : Biarkan aku membantumu. Izinkan aku membantumu melakukan apa yang Bo Young lakukan untukmu.


Pak Shin pun menyela percakapan mereka.

Pak Shin : Itu berlebihan. Bukankah kau datang untuk membahas soal Byeong Moo dan Min Soo?


Jae Hee : Benar juga. Aku ingin tahu apa yang kau bicarakan?

Na Gyeom menghela nafasnya dan berkata dengan suara pelan kalau dia tidak tahu bagaimana harus menyampaikannya.


Tapi akhirnya Na Gyeom tetap memberitahu mereka.

Na Gyeom berkata, bahwa Byeong Moo dan Min Soo telah ditangkap.

Na Gyeom : 10 tahun yang lalu, mereka melakukan pemerkosaan, pembunuhan, dan penelantaran jasad kepada Bo Young.


Mendengar itu, Pak Sim dan Jae Hee kaget. Mereka sama2 tanya apa maksud Na Gyeom. Na Gyeom bilang polisi memiliki buktinya.

Pak Sim yang tidak percaya, bertanya, apa Na Gyeom yakin.

Na Gyeom mengangguk.


Pak Sim yang marah, bergegas pergi.

Melihat itu, Jae Hee juga pergi menyusul Pak Shin.

Dan Na Gyeom tersenyum.


Di kantornya, Pak Yang menemani Pak Shin mengambil uang. Pak Shin lalu tanya, apa uangnya sudah cukup.

Pak Yang : Ya, tapi pakah ini benar-benar perlu dilakukan? Pengacara itu mengatakan bahwa Bo Young sudah meninggal. Anak-anak bisa saja terlihat tidak bersalah. Tidakkah menurutmu lebih baik berbicara dengan Dong Min terlebih dahulu?

Pak Shin : Hei, apa kau lupa bagaimana sifatnya? Anak-anak bilang dia sering menyakiti Bo Young. Dia datang ke rumahmu, dan semua tempat, lalu menghancurkan semuanya. Jangan buang-buang uang.

Pak Yang : Sudah bertahun-tahun kita bersama.

Pak Shin : Astaga, yang benar saja kau ini. Yang bisa Dong Min lakukan hanya menyuruhmu atau aku. Sungguh menyebalkan. Kau tahu, kan?

Pak Yang : Menyuruh Bo Young untuk pergi membeli minuman alkohol. Mengganggu ibunya Jung Woo. Dong Min orang yang mengerikan.

Pak Shin : Kita terlihat seperti itu sekarang. Jadi, cukup diam saja menunggu. Kita perlu mengalihkan perhatian kita ke Ko Jung Woo. Kau mengerti maksudku, kan?


Bu Kim datang.

Bu Kim : Apa yang sedang kalian lakukan? Untuk apa uang ini? Katakan padaku apa yang terjadi dengan Min Soo. Aku juga harus tahu. Aku bahkan tak ikut ke kantor polisi. Sebenarnya apa yang kalian sembunyikan?

Pak Shin : Diamlah! Diam.

Bu Kim : Ternyata benar ada sesuatu yang terjadi.


Kepala Hyun sendiri tengah meratapi kematian Geon O.

Dia sudah menurunkan Geon O. Dia kini terduduk sambil memeluk Geon O dan memegangi ponselnya. Disampingnya tergeletak sebuah tangga.

Pak Sim dan Jae Hee tiba di Mucheon Garden.


Seol yang lagi duduk di tangga dekat kamar atapnya, terkejut melihat kedatangan Pak Sim dan Jae Hee.

Pak Sim pun mengambil botol kaca yang ada di halaman Mucheon Garden. Lalu dia berteriak, menyuruh mereka semua keluar, kemudian melemparkan botol ke dinding.


Tak lama, Pak Yang, Pak Shin dan Bu Kim keluar.

Melihat Pak Sim, Pak Yang dan Pak Shin langsung berlutut pada Pak Sim.

Pak Sim : Min Soo, Byeong Moo, kalian sudah mengambil Bo Young dariku. Apa itu benar?

Pak Shin : Tenanglah dan dengarkan kami, oke?

Pak Yang : Dengarkan kami. Itu semua salah paham. Salah paham!

Pak Sim : Itu salah paham? Buktinya sudah ada. Byeong Moo dan Min Soo sudah memperkosa Bo Young.


Mendengar itu, Bu Kim yang gak tahu apa-apa, kaget.

Bu Kim : Apa maksudnya?


Pak Yang malah menyudutkan Bo Young.

Pak Yang : Anak-anak, mereka berkencan. Byeong Moo dan Min Soo, mereka berkencan dengan Bo Young. Mereka sedang berada di masa pubernya.

Mendengar putrinya dijelekkan seperti itu, tangis Jae Hee pecah.


Pak Shin : Mereka berusia 19 tahun. 19 tahun. Mereka saat itu bertemu, putus, lalu berkencan lagi. Itu biasa terjadi di usia mereka.

Jae Hee marah, bagaimana kau bisa mengatakan omong kosong seperti itu? Jika mereka melakukannya bersama-sama, apakah mereka itu manusia? Oppa!

Jae Hee memukuli Pak Shin dan Pak Yang.

Bu Kim nangis. Dia tidak menyangka putranya melakukan itu.


Pak Shin dan Pak Yang masih aja ngebelain anak2 mereka.

Pak Yang : Kalian semua tahu, bahwa anak-anak itu bukan anak yang seperti itu.

Pak Shin : Kita tahu seberapa menariknya Bo Young. Jika Bo Young masih hidup pasti dia akan menikahi Byeong Moo atau Min Soo.

Pak Yang : Benar. Itu benar. Aku juga akan menjadikannya sebagai menantu perempuanku. Kau pasti lebih tahu.

Mendengar itu, Pak Sim tambah ngamuk.

Pak Sim : Apa-apaan kau ini.


Pak Shin : Aku tahu bagaimana perasaanmu. Aku telah menyisihkan sejumlah uang untuk membuatmu merasa lebih baik. Itu semua ada di dalam, ayo masuk dan minum-minum dan ngobrol. Jika tidak cukup, aku akan menggadaikan tempat ini, oke? Aku akan menarik tabunganku dan memberikannya padamu.

Pak Yang : Jadi tolong, sekali saja, sekali saja, percayalah.


Pak Sim : Apa kalian pikir aku melakukannya demi uang? Kalian... Sial!

Pak Sim mengambil botol kaca lagi. Jae Hee yang takut terjadi apa, berusaha mencegah suaminya. Pak Sim pun memukulkan botol kaca ke samping Pak Shin.

Pak Sim lantas beranjak ke mobilnya.


Jae Hee juga mau masuk ke mobilnya tapi dihentikan Bu Kim.

Bu Kim : Bo Young-i...

Jae Hee mendorong Bu Kim dan berkata akan memeriksa sendiri.

Pak Sim dan Jae Hee pergi.


Bu Kim ternyata sama aja. Dia bilang ke suaminya, harusnya suaminya mengejar mereka.

Pak Shin : Lupakan saja.


Seol yang gondok, langsung masuk ke kamarnya.

Seol : Wah, jahat sekali. Apa mereka semua sudah gila?

Seol lantas menghubungi Jung Woo.


Jung Woo sendiri sudah di IGD bersama perawat.

Lalu dokter datang.

Dokter kaget melihat Jung Woo.

Dokter : Apa? Orang ini lagi?

Perawat menjawab panggilan Seol di ponsel Jung Woo.

Perawat : Dari UGD rumah sakit umum Mucheon Sarang. Apakah kau mengenal pemilik ponsel ini?

Seol pun bergegas pergi dengan skuternya.


Det. Kim, Sang Cheol bersama tim mereka bersiap pergi.

Det. Kim : Gudang, gudang dari 11 tahun yang lalu, bukan?

Det. Yoo : Ya, itu adalah gudang di Desa Mucheon.

Det. Kim : Geon O, apa benar itu Geon O?

Det. Yoo : Iya, Kepala Hyun sendiri yang melaporkannya.


Bersamaan dengan itu, Pak Sim dan Jae Hee datang. Mereka melihat Det. Kim. Mereka pun menghentikan Det. Kim. Det. Kim sendiri juga kaget melihat kedatangan Pak Sim dan Jae Hee. Sang Cheol pun terdiam dan menatap Det. Sim dengan tatapan curiga.  

Det. Kim pun menyuruh rekannya pergi duluan. Dia bilang, dia akan menyusul nanti. Setelah itu, dia menyuruh bapak-emak Bo Young mengikutinya.

Sang Cheol terus menatap ke arah Det. Kim.

Tapi, rekan detektifnya membunyikan klakson. Dan dia pun bergegas naik ke mobil.


Pak Sim dan Jae Hee bicara dengan Det. Kim.

Pak Sim bilang, itu tidak masuk akal.

Pak Sim : Hubungan percintaan suka sama suka? Jadi, ini tidak bersalah atas apa pun? Kau seorang polisi, kan?

Det. Kim : Iya. Aku seorang polisi. Shin Min Soo dan Yang Byeong Moo, DNA-nya mereka ditemukan pada korban. Tetapi ini bisa jadi semacam saksi atau bukti langsung dari kekerasan yang terjadi. Karena tidak ada hal seperti itu. Faktanya, DNA ini tidak berpengaruh. Oleh karena itu, aku minta maaf. Sangat sulit bagi kami untuk menyelidiki lebih lanjut.

Jae Hee : Jadi, satu-satunya hanya Bo Young yang paling dirugikan disini? Hanya putriku yang bahkan tidak bisa mengucapkan satu kata pun.

(Jung Woo juga kaleee dirugikan. Bukan dia pelakunya, tapi dia dihukum 10 tahun?)

Det. Kim meminta maaf. Tapi kemudian, dia meminta Pak Sim dan Jae Hee untuk mengingat bahwa yang membunuh Bo Young 10 tahun lalu adalah Jung Woo.

Det. Kim : Karena pembunuh itu, Geon O juga...

Pak Sim pun tanya apa yang terjadi dengan Geon O.


Kepala Hyun hanya bisa terduduk lemas di depan mobilnya. Tak lama, para petugas datang. Sang Cheol hanya terdiam menatap Kepala Hyun yang masih syok atas kepergian Geon O.

Paramedis membawa jasad Geon O keluar.

Kepala Hyun menghentikan paramedis sejenak. Lalu dia menatap wajah putranya yang terbujur kaku.

Sang Cheol pun memegangi Kepala Hyun. Paramedis membawa Geon O ke ambulans.

Kepala Hyun marah dan menepis tangan Sang Cheol.

Sang Cheol pun memilih diam alih2 melawan.

Kepala Hyun lantas pergi dengan wajah kesal.


Det. Seo keluar dari gudang begitu Kepala Hyun pergi.

Ponsel Sang Cheol berbunyi. Telepon dari Seol.

Sang Cheol kaget, apa?

Sang Cheol : Tunggu, kau masih memegang kartuku, kan? Gunakan saja itu. Iya, baiklah.


Setelah itu, Sang Cheol memberitahu Det. Seo kalau Jung Woo terlibat kecelakaan di depan kantor polisi.

Det. Seo kaget, apa?

Sang Cheol : Coba cari tahu tentang itu.

Det. Seo : Baiklah.


Kepala Hyun masuk ke kamar Geon O. Dan dia menemukan surat bundir Geon O dibawah foto Geon O cs.

Kepala Hyun terduduk di kasur sambil memegangu surat bundir Geon O. Dia menguatkan dirinya sebelum akhirnya membaca surat Geon O.

Geon O : Alasan Bo Young meninggal adalah karena Byeong Moo dan Min Soo. Seharusnya aku menceritakan semuanya padamu saat itu.


Sekarang, Kepala Hyun dalam perjalanan.

Wajahnya diliputi kemarahan setelah membaca surat Geon O.


Di sel nya, Byeong Moo duduk di lantai sambil meninju2 pahanya. Dia masih gak terima dipidanakan. Tak lama, Kepala Hyun datang. Melihat Kepala Hyun, Min Soo  pun langsung mendekat ke pintu sel sambil menyelimuti dirinya dengan selimut tebal.

Kepala Hyun menyuruh penjaga membuka pintu.

Penjaga membukakan pintu.

Melihat Kepala Hyun datang, Byeong Moo langsung berdiri di depan pintu dengan wajah lega.


Kepala Hyun lantas menyuruh penjaga pergi.

Penjaga pergi. Setelah itu, Kepala Hyun menatap ke arah kamera pengawas sejenak sebelum akhirnya masuk ke sel Byeong Moo.


Byeong Moo natap Kepala Hyun dengan wajah penuh harap bakal dibebasin.

Kepala Hyun terdiam sejenak menatap Byeong Moo. Tak lama kemudian, dia menggeram dan mencekik Byeong Moo. Byeong Moo heran tiba2 dicekik Kepala Hyun dan tanya ada apa.

Kepala Hyun : Geon O sudah meninggal.


Mendengar itu, Min Soo langsung terduduk lemas.


Kepala Hyun menyalahkan Byeong Moo. Dia bilang, Geon O meninggal karena Byeong Moo. Lalu dia meminta Byeong Moo mengatakan apa yang tidak dia ketahui di gudang hari itu.

Byeong Moo : Aku pikir kau tahu segalanya.


Kita diperlihatkan kilas balik apa yang terjadi hari itu.

Geon O baru saja kembali ke gudang. Dia membawa alkohol.

Geon O : Hei, kenapa kalian diam saja? Aku datang membawa alkohol.

Geon O naik ke atas. Tapi sampai di atas, dia terkejut melihat Bo Young sudah terkapar dengan darah yang keluar dari sela kaki.

Min Soo berdiri di dekat Bo Young. Dia terdiam menatap Geon O datang. Dan Byeong Moo duduk tak jauh dari Bo Young yang terkapar.

Geon O pun mendekati Bo Young.

Geon O : Bo Young-ah, Bo Young-ah.

Geon O lantas meminta penjelasan ke kedua temannya apa yang udah mereka lakuin ke Bo Young. Lah Byeong Moo dengan gampangnya bilang itu bukan apa-apa.

Bo Young nampak terkulai lemas.

Geon O panic menatap Bo Young.

Geon O : Bo Young-ah, Bo Young-ah, Sim Bo Young! Bo Young-ah!

Bo Young ketakutan, tidak! Tidak!


Bo Young yang kesakitan, berusaha melarikan diri. Tapi di tangga, dia terpeleset. Kepalanya membentur roda traktor. Bo Young langsung tak sadarkan diri. Darah segar keluar dari kepalanya.

Geon O yang ketakutan, coba menyadarkan Bo Young.

Geon O : Bo Young-ah, Bo Young-ah!


Min Soo dengan wajah cemas, tanya, apa Bo Young meninggal.

Byeong Moo tak merasa bersalah sedikit pun.

Byeong Moo : Kenapa kau harus datang sekarang.


Geon O pun marah mendengar kalimat Byeong Moo.

Dia menarik kerah Byeong Moo.

Geon O : Apa kau bilang? Apa yang sudah kalian lakukan pada Bo Young?

Byeong Moo : Kau sudah tahu kenapa kau bertanya?

Min Soo lantas tanya pada Geon O apa yang harus mereka lakukan pada Bo Young.


Geon O pun bergegas meraih ponselnya. Dia ingin hubungi seseorang tapi ponselnya langsung dipegangin Byeong Moo. Byeong Moo juga menyuruh Min Soo memegangi Geon O.

Geon O marah, matilah, bajingan!

Flashback end...


Kepala Hyun terdiam sejenak menatap Byeong Moo dengan tangannya masih di leher Byeong Moo. Tak lama kemudian, Kepala Hyun menurunkan tangannya. Kepala Hyun kemudian pergi dengan wajah penuh penyesalan. Bersamaan dengan itu, penjaga kembali. Byeong Moo terduduk lemas di lantai. Min Soo nempelin mukanya ke pintu jeruji.

Min Soo : Apa Geon O benar-benar sudah meninggal?

Byeong Moo ngamuk, diam, bajingan!


Di mobil, Kepala Hyun membaca lagi surat Geon O.

Geon O : Aku adalah seorang anak yang tidak malu dengan ayahnya. Aku hampir mati karena ayah. Ayah, sekarang kau harus mengatakan semuanya. Pada hari itu, ayah juga berada di gudang.

Kepala Hyun lantas memalingkan wajahnya, menatap keluar jendela. Dia bingung harus bagaimana sekarang.


Sang Cheol memeriksa kamar Geon O.

Dia pun heran karena tidak ada catatan bunuh diri Geon O.


Det. Yoo lantas memanggil Sang Cheol.

Sang Cheol keluar dari kamar Geon O dan pergi ke gudang yang penuh dengan alat2 melukis.

Det. Yoo menunjukkan gembok yang rusak di pintu.

Det. Yoo : Sepertinya ada seseorang yang membuka paksa kuncinya.

Sang Cheol melihat gembok itu.


Lalu Det. Seo datang. Dia bilang dia sudah memerika semua CCTV dan kamera dasbor. Setelah keluar dari kantor polisi, Geon O berlari ke jalan seperti buronan dan Jung Woo yang mencoba mengejar Geon O, ditabrak oleh mobil yang melaju.


Jung Woo masih di IGD, dia belum sadarkan diri. Na Gyeom tampak cemas memandangi Jung Woo. Tiba2, Seol datang. Seol terkejut melihat Na Gyeom di sana. Tak lama, dokter datang dan tanya siapa wali Jung Woo. Na Gyeom dan Seol sama2 mengaku sebagai wali Jung Woo.

Dokter pun menjelaskan kondisi Jung Woo ke mereka berdua. Ada benturan di kepala Jung Woo namun hasil CT Scan tidak menunjukkan adanya kelainan.

Dokter : Kami akan membawanya ke rawat inap dan melakukan tes pada kepala. Karena trauma pada otak dapat menyebabkan tanda-tanda gangguan saraf.

Na Gyeom mengerti dan meminta dokter memindahkan Jung Woo ke kamar VIP.

Perawat yang tahu siapa Na Gyeom, pun langsung melaksanakan perintah Na Gyeom.


Seol dan Na Gyeom sama2 mendampingi Jung Woo yang dipindahkan ke ruangan VIP. Perawat lantas memberitahu Na Gyeom kalau setelah empat jam, akan ada tes pemeriksaan pada bagian kepala untuk Jung Woo. Na Gyeom mengerti.


Seol melihat nama di dekat pintu di depan kamar VIP Jung Woo. Tertulis nama Bu Jung di sana. Ternyata, kamar VIP Jung Woo di depan kamar VIP Bu Jung.


Na Gyeom mendekati Seol.

Na Gyeom : Terima kasih karena membantu hari ini. Biarkan aku yang menjaga Jung Woo.

Seol pun tak bisa membantah.


Na Gyeom lantas masuk ke kamar VIP Jung Woo.

Seol bertanya2, apa hubungan antara Jung Woo dan Na Gyeom.


Na Gyeom memegang tangan Jung Woo dan menatap Jung Woo.

Na Gyeom : Bangunlah.


Pak Yang, Pak Shin dan Bu Kim ke kantor polisi.


Min Soo dan Byeong Moo dilepaskan. Sang Cheol hanya bisa terdiam menahan kekesalannya melihat Byeong Moo dan Min Soo lagi mengambil barang2 mereka. Saat Byeong Moo dan Min Soo mau pergi, Sang Cheol memanggil mereka.

Sang Cheol : Tunggu sebentar. Kalian akan kembali lagi masuk, kenapa tidak meninggalkannya di sini?

Byeong Moo malah menatap Sang Cheol dengan pongahnya.

Byeong Moo : Sampai jumpa di kantor.

Sang Cheol : Apa? Hei! Bajingan gila ini mencoba kembali menjadi seorang detektif? Apa? Terikat atau tidak terikat, ini belum berakhir. Jangan merasa tenang.

Byeong Moo : Aku juga masih seorang detektif. Selamat tinggal.


Byeong Moo dan Min Soo pergi.

Sang Cheol kesal luar biasa.


Min Soo tanya ke Byeong Moo penyebab meninggalnya Geon O.

Min Soo : Tentunya dia tidak mati karena kita?

Byeong Moo kesal, sial, tutup mulutmu. Jika kau tak tahu apa pun, diamlah!


Pak Yang, Pak Shin dan Bu Kim datang menjemput mereka.

Byeong Moo bersikap kurang ajar ke Pak Yang. Dia tidak menghargai Pak Yang dan melengos pergi begitu saja dengan wajah kesal.


Min Soo mengeluh ke ayah-ibunya kalau dia lapar.

Pak Shin pun mengajak Min Soo makan.


Sang Cheol dibantu Det. Seo dan Det. Yoo memeriksa berkas kasus kematian Bo Young sampai malam. Det. Yoo membawakan Sang Cheol berkas kasus dari kejaksaan.

Det. Yoo : Ini berasal dari arsip kejaksaan. Ini adalah transkrip
dari pernyataan Jung Woo.

Det. Yoo juga bilang, itu cukup banyak.

Det. Seo ngasih tahu kalau kematian Geon O disimpulkan sebagai bunuh diri dan pemakaman akan segera dilaksanakan.

Sang Cheol merasa heran.

Sang Cheol : Hyun Geon O dan Ko Jung Woo datang untuk menyerahkan diri. Membuat pernyataan palsu, Geon O melarikan diri saat melihat Jung Woo yang datang bersamanya. Lalu, ia bunuh diri. Dan dilakukan di gudang. Jadi, faktor apa yang mendorongnya untuk melakukan itu?

Det. Yoo : Ya ampun. Menurutku lebih baik untuk tidak mencari tahu anak dari Kepala Polisi.

Det. Seo : Aku akan izin pulang.

Det. Yoo : Maafkan aku.

Det. Yoo dan Det. Seo pergi.


Sang Cheol lantas mengetuk2 berkas kasus Bo Young.

Sang Cheol : Jawabannya ada di sini.


Dia lalu membaca lagi berkas itu. Setelah itu, dia melihat video rekaman saat Det. Kim menginterogasi Jung Woo.

Det. Kim : Ko Jung Woo, bagaimana cuaca semalam? Hujan turun pada malam hari, bukan? Malam sebelumnya, ya? Kau mabuk dan pergi ke gudang. Kau mabuk lalu pergi ke gudang dan membunuh Sim Bo Young dan Park Da Eun.

Jung Woo yang lelah, mengatakan, pukul 11.30 dia bertemu dengan Da Eun.

Jung Woo : Sekarang aku sudah mengatakan semuanya. Tak bisakah kau biarkan aku tidur?

Sang Cheol terhenyak setelah menonton interogasi Jung Woo.

Sang Cheol : Oh, ada apa ini? Ketua Kim membuat Jung Woo mengakui sesuatu yang tidak benar?


Hari sudah pagi. Sang Cheol masih memeriksa kasus Jung Woo. Dia menatap foto dua sekop.

Sang Cheol : Dua sekop.

Sang Cheol lalu memeriksa foto2 yang lain.

Sang Cheol : Tidak ada gambar sekop yang lain. Bahkan tidak mengambil gambar mobil dengan benar. Ya ampun, penyelidikan ini kacau sekali. Yang benar saja.

Sang Cheol pun pusing sendiri dan membaca berkas kasus lagi.


Na Gyeom yang masih tidur selagi menjaga Jung Woo, terbangun lantaran bunyi ponselnya. Telepon dari CEO nya.

Na Gyeom : Aku bilang aku akan menunda jadwalnya.

Na Gyeom yang lagi teleponan, tak sadar kalau jari2 Jung Woo mulai bergerak.

Na Gyeom beranjak keluar.


Begitu Na Gyeom keluar, Jung Woo pun bangun. Jung Woo langsung turun dari tempat tidur. Tapi baru turun, dia terjatuh karena masih pusing. Jung Woo pun menenangkan dirinya sejenak. Tak lama kemudian, dia mengambil ponselnya dari atas meja di samping tempat tidurnya dan menghubungi Sang Cheol.

Sang Cheol sendiri di perjalanan.

Jung Woo : Halo? Di mana kau, Detektif?

Sang Cheol : Ko Jung Woo, apa kau baik-baik saja?

Jung Woo : Aku baik-baik saja.

Sang Cheol : Aku akan pergi ke sana, jadi tunggu aku.

Jung Woo membuka lemari dan melihat lemari kosong.

Jung Woo : Lalu, bagaimana dengan Min Soo dan Byeong Moo? Apa Geon O datang ke kantor polisi?

Sang Cheol : Soal itu, tetaplah berada di kamarmu.

Jung Woo : Jangan datang ke sini dulu. Sepertinya aku harus bertemu dengan Geon O terlebih dahulu. Aku akan menghubungimu lagi setelah bertemu dengan Geon O.

Sang Cheol marah, hei, tunggulah! Tunggu saja di sana. Dengarkan aku! Kenapa kau tidak mendengarkanku?

Jung Woo mutusin panggilannya.


Jung Woo berlari keluar rumah sakit dengan kaki ayam dan masih memakai seragam rumah sakit.

Tepat saat itu, Sang Cheol datang.

Sang Cheol : Hei, apa kau sudah gila?

Jung Woo langsung masuk ke mobil Sang Cheol.

Jung Woo : Mereka dibebaskan, 'kan?

Sang Cheol : Kenapa kau tidak mendengarkanku saat aku menyuruhmu tunggu di rumah sakit?

Jung Woo : Bagaimana dengan Geon O?

Sang Cheol gak jawab dan melajukan mobilnya.
 

Sang Cheol membawa Jung Woo ke suatu tempat. Jung Woo pun tanya itu dimana. Sang Cheol gak jawab dan mengajak Jung Woo turun.

Jung Woo pun turun, tapi dia diam saja dan menunggu Sang Cheol.

Sang Cheol : Kau bisa sakit. Ayo cepat masuk!


Ternyata itu rumah Sang Cheol.

Sang Cheol menunggu Jung Woo di ruang tengah. Tak lama, Jung Woo keluar dan sudah mengganti seragam RS nya dengan baju Sang Cheol.

Sang Cheol : Ya ampun. Tak peduli siapa yang memakainya, ini kelihatannya bagus, bukan?

Jung Woo : Apa tak ada panggilan dari Geon O? Ayo kita pergi.

Sang Cheol : Tidak, mari kita duduk dan bicara sebentar, oke? Duduklah.

Melihat sikap Sang Cheol, Jung Woo pun menatap curiga Sang Cheol. Jung Woo lantas tanya, apa yang terjadi dengan Geon O. Sang Cheol pun akhirnya memberitahu Jung Woo bahwa Geon O sudah meninggal.

Sang Cheol : Di Gudang desa Mucheon, dia ditemukan bunuh diri tanpa ada catatan bunuh diri.


Mendengar itu, Jung Woo emosi dan mau pergi tapi dihentikan Sang Cheol.

Sang Cheol : Ko Jung Woo, tenanglah.

Jung Woo : Kau bilang Geon O meninggal? Mengapa Geon O meninggal?

Sang Cheol : Sadarlah! Tenang, oke? Kau harus menjaga pikiranmu tetap lurus mulai sekarang. Yang Byeong Moo dan Shin Min Soo, keduanya didakwa tanpa penahanan. Jika keadaan terus seperti ini, maka itu adalah masa percobaan. Apa kau ingin berakhir seperti ini?

Jung Woo pun lemas seketika.


Di tepi sungai, dibawah jembatan, Byeong Moo lagi membaca pesan dari Na Gyeom.

Na Gyeom : Demi semua orang, kenapa kau tidak pergi dari sini?

Tak lama, Min Soo datang menghampirinya.

Mereka sama2 duduk di bawah jembatan.

Min Soo : Bukankah kita harus pergi ke pemakaman juga?

Byeong Moo tertawa kesal, astaga.

Min Soo : Bagaimanapun, dia adalah teman kita.

Byeong Moo sewot, teman apanya. Sialan! Bajingan itu mati hanya untuk mengacaukan kita. Dia kabur dengan sendirinya.

Min Soo : Yang Byeong Moo, jaga ucapanmu itu.


Byeong Moo lantas berdiri dan menghina Min Soo.

Byeong Moo : Hei! Pikirkan saja leher babimu itu.

Min Soo menyalahkan Byeong Moo.

Min Soo : Semua ini terjadi karena kau mencoba untuk mendekati Ha Seol dengan membantunya soal penemuan tulang.

Byeong Moo : Bagaimana aku bisa tahu, bajingan? Bagaimana aku tahu jika itu dibuang di desa sebelah?


Keduanya bertengkar. Byeong Moo memiting leher Min Soo.

Byeong Moo : Apa kau ingin mati?

Min Soo : Sakit. Itu sakit.


Byeong Moo akhirnya melepaskan pitingannya.

Tapi setelah itu, dia menendang Min Soo.

Byeong Moo : Pergilah!


Pemakaman Geon O digelar. Kepala Hyun hanya terduduk lemas di sofa saat rekan2nya tengah memberikan penghormatan terakhir pada Geon O.

Det. Kim yang berdiri di barisan depan, meratapi kematian Geon O.


Usai memberikan penghormatan terakhir, mereka semua menghadap Kepala Hyun.

Kepala Hyun : Terima kasih semuanya.

Det Kim : Masuklah ke dalam dan beristirahatlah.

Kepala Hyun : Pastikan semua orang diberi makan.

Kepala Hyun masuk ke dalam kamar yang ada di ruang duka.

Young Sil dan Hyeong Sik datang bersama ajudan2 mereka. Sontak lah kedatangan mereka langsung membuat heboh para pelayat.

Bu Kim berbisik pada Pak Shin.

Bu Kim : Semua orang yang ada di Mucheon ada di sini.

Pak Shin : Tentu saja, Koo Tak masih bertugas aktif.


Young Shil dan rombongannya memberikan penghormatan terakhir kepada Geon O. Young Sil lantas menghapus air matanya dengan saputangan.


Setelah itu, dia menghadap Det. Kim.

Det. Kim : Kepala polisi ada di dalam.

Hyeong Sik mau ikut Young Sil ke dalam, tapi langkahnya terhenti saat Young Sil menatap ke arahnya. Hyeong Sik paham dan membiarkan Young Sil masuk sendiri.


Kepala Hyun : Maafkan aku. Aku tidak tahu kalau kau ada di sini.

Young Sil : Tidak, tidak sama sekali. Turut berduka cita sedalam-dalamnya. Tetaplah kuat, Kepala Hyun.

Kepala Hyun : Terima kasih telah datang meskipun jadwalmu padat. Silakan duduk.

Young Sil : Aku terus berpikir dalam perjalanan ke sini. “Mengapa sesuatu yang begitu tragis harus terjadi?” Aku mulai bertanya-tanya apakah kesialan di masa lalu mengganggu Mucheon seperti hantu.

Kepala Hyun : Apa?


Kita diperlihatkan kilas balik Young Sil dan Kepala Hyun.

Saat itu, ajumma pemilik kedai menutup kedainya karena di dalam ada Kepala Hyun dan Young Sil. Kepala Hyun adalah Kepala Investigasi kasus Jung Woo saat itu.

Young Sil : Tiga bulan sebelum mendiang ayahku meninggal dunia, dia membawaku ke sini untuk pertama kalinya. Aku tahu itu tempat favoritnya tapi dia tidak pernah mengizinkanku datang ke sini.

Young Sil lantas menatap Kepala Hyun dengan tatapan serius.

Young Sil : “Ajaklah orang-orang yang ingin kau ajak berbagi mimpi.” Aku teringat kata-kata ayahku dan itu alasan aku mengundangmu ke sini.

Kepala Hyun : Suatu kehormatan berada di sini di tempat yang begitu istimewa. Makanannya enak. Tapi, Bu, telah terjadi insiden serius di distrik kita.

Young Sil : Aku dengar tersangka telah sudah diidentifikasi. Putra dari Ko Chang Soo. Aku akan memberimu tiga bulan sampai putusan pengadilan. Buktikan kemampuanmu.

Kepala Hyun : Maafkan aku, tapi apa ada alasan kita harus segera menyelesaikannya?

Young Sil : Apakah kau perwira terakhir di angkatanmu yang mendapatkan promosi karena kurangnya kemampuan yang kau miliki? Atau karena sistem yang tidak adil? Aku penasaran soal itu.

Flashback end...


Young Sil : Saat itu, Pak Kepala, kau menepati janjimu. Dan akupun juga menepati janjiku.

Kepala Hyun : Anggota Dewan Ye...

Young Sil : Kepala Hyun. Kau harus ikut denganku ke Suwon.

Mendengar itu, Kepala Hyun terdiam.


Young Sil lalu pergi ke ruang makan yang dipenuhi pelayat. Dia duduk di salah satu meja, bersama rombongannya.

Young Sil : Kita harus makan enak di pemakaman agar mendiang dapat pergi dengan tenang. Benar, 'kan? Tolong berikan kami makanan.

Tapi Hyeong Sik nampak tak nyaman.


Seol tanya ke Bu Kim kenapa Su O tak datang.

Bu Kim : Mereka mungkin tidak memanggilnya karena dia sedang sakit. Dia mungkin tidak bisa datang.

Seol : Tapi tetap saja, ini pemakaman saudara kembarnya.


Su O yang belum tahu kematian Geon O, berniat melukis.


Pak Sim ke pemakaman Geon O.

Pak Shin dan Pak Yang mendekati Pak Sim dan bersikap tidak terjadi apapun.

Pak Shin : Hei, Dong Min-ah. Kami telah menunggumu.


Pak Sim lalu memberikan penghormatan terakhir ke Geon O.

Melihat Pak Sim, Kepala Hyun kesal.


Usai memberikan penghormatan terakhir, Pak Sim keluar begitu saja.

Pak Shin dan Pak Yang menyuruh Pak Sim makan dan minum.


Setelah itu, Pak Shin dan Pak Yang mendekati Kepala Hyun.

Pak Yang : Kau harus makan sesuatu.

Pak Shin berdehem. Pak Yang mengerti dan bicara.

Pak Yang : Aku tahu ini bukan waktu yang tepat untuk meminta hal ini, tapi kami tidak bisa tidak mengungkitnya sekarang, tentang Byeong Moo...

Kepala Hyun kesal, kalian berdua adalah benar-benar luar biasa. Hebat sekali.

Pak Shin : Anak-anakmu adalah anak-anak kami, bukan? Kita membesarkan mereka semua bersama-sama.

Pak Yang : Aku tahu apa yang kau rasakan. Tapi hidup terus berjalan bagi mereka yang masih di sini. Tolong, awasi saja dia, oke?

Kepala Hyun memelototi mereka.

Pak Shin dan Pak Yang pun berhenti mengganggu Kepala Hyun. Mereka lantas berusaha mengambil hati Kepala Hyun.

Pak Shin : Masuklah dan istirahat. Kami akan membawakanmu sesuatu yang mudah dicerna seperti bubur nasi atau semacamnya.

Pak Yang : Aku menangani para pekerja layanan pemakaman... jadi, jangan khawatir soal itu.

Pak Shin dan Pak Yang keluar.


Kepala Hyun menarik napas kesal.

Tak lama kemudian, dia menatap foto Geon O.


Kepala Hyun pun berdiri di depan foto Geon O dan ingat permintaan terakhir Geon O di surat bundir Geon O.

Geon O : Tolong pastikan bahwa Yang Byeong Moo dan Shin Min Soo mendapat hukuman yang pantas mereka terima, sama sepertiku. Ayah, saatnya bagimu untuk menyerahkan diri.

Kepala Hyun : Maafkan aku.


Pak Sim yang duduk di sebelah Bu Kim dan di depan Seol, menatap Seol.

Pak Sim : Ha Seol, apa kau baik-baik saja?

Seol : Iya.

Seol pun pergi.


Pak Shin dan Pak Yang mendekati Pak Sim dan Bu Kim.

Pak Shin : Sayang, ada apa dengan makanan ini? Hampir tidak ada apa pun di sini.

Pak Sim mau minum.

Pak Shin dan Pak Yang sok baik.

Pak Yang : Sini, biar aku saja.

Pak Shin : Hei, hei, hei. Biar kutuangkan untukmu.

Pak Shin menyuruh Bu Kim berdiri.

Bu Kim berdiri dan Pak Shin duduk di sebelah Pak Sim.

Pak Shin : Saat itu kami semua sangat kesulitan. Kau tahu itu, kan?

Pak Yang : Kami melakukan apa yang kami bisa, kita punya Min Soo dan Byeong Moo. Ditambah lagi dengan Hye Young. Dia adalah murid yang baik. Kita harus hidup demi anak-anak.

Pak Shin : Kami berpikir untuk berkumpul bersama untuk anak-anak. Mari kita tentukan tanggalnya, oke?

Pokoknya ceritanya, Pak Shin dan Pak Yang ini berusaha keras mengambil hati Pak Sim agar Pak Sim gak memenjarakan anak2 mereka.


Hari sudah malam.

Sang Cheol di rumahnya, mulai membuat skema kasus pembunuhan Bo Young dan Da Eun di papan tulisnya. Sang Cheol menuliskan nama Da Eun.


Lalu setelah itu dia terdiam menatap nama Da Eun dan teringat kata2 Seol.

Seol : Aku rasa ada seorang saksi yang melihat semuanya.


Sang Cheol lalu ingat kata2 Det. Kim di rapat saat dia mencoba membuka kembali kasus Jung Woo itu.

Det. Kim : Kesalahan urutan?


Sang Cheol juga ingat jawaban Jung Woo di video rekaman saat diinterogasi Det. Kim.

Jung Woo : Aku sudah menceritakan semuanya. Tak bisakah kau biarkan aku tidur.


Lalu dia ingat kata2 Pak Yang di ruang interogasi saat Pak Yang diinterogasi setelah Bu Jung jatuh dari atap.

Pak Yang : Jung Woo bukanlah korban. Dia seorang pembunuh.


Sang Cheol juga memikirkan pengakuan wali kelas Jung Woo.

Wali kelas : Dia adalah anak yang sangat baik setidaknya Jung Woo yang kukenal.


Kemudian dia ingat saat membawa Byeong Moo ke kantor polisi.

Byeong Moo yang diborgol, berlutut dan memohon pada Kepala Hyun.

Byeong Moo : Kepala Hyun! Bukan aku, bukan aku. Ada suatu kesalahan. Kau tahu, kan?


Dia juga ingat kata2 Min Soo di ruang interogasi.

Min Soo : Aku benar-benar tidak tahu apa-apa! Aku tidak tahu. Tolong panggilkan saja ayahku untukku. Tolong?


Terakhir dia ingat saat menginterogasi Geon O.

Sang Cheol : Kau di sini untuk menyerahkan diri.

Geon O : Aku sudah menceritakan semuanya.

Sang Cheol : Siapa yang coba kau lindungi?


Sang Cheol terdiam menatap skema nya.


Besoknya, Sang Cheol menunjukkan skema yang dia buat ke Jung Woo. Sang Cheol bilang dia menuliskan semuanya dalam urutan kronologis sebaik mungkin.

Sang Cheol : Hari kejadian, apa kau bisa mengurutkan apa yang kau ingat? Cukup urutkan saja, itu saja. Mengerti?

Sang Cheol lalu memberikan semangat ke Jung Woo.


Jung Woo pun coba mengingat.

Dia ingat saat dipaksa memperagakan pembunuhan Da Eun dan Bo Young oleh Det. Kim.

Det. Kim : Hei, pukul kepalanya. Kau mengaku bahwa itu caramu membunuhnya.


Lalu dia ingat kapan terakhir kali dia melihat Bo Young dan Da Eun.


Na Gyeom ada di depan rumah Sang Cheol.

Kamera menyorot layar ponsel Na Gyeom. Di sana, terlacak posisi Jung Woo.

Sebagai pengingat, Na Gyeom memasang alat pelacak di ponsel Jung Woo.


Di ruangannya, Hyeong Sik lagi bersama Yeo Jin.

Yeo Jin baru selesai menggambar.

Hyeong Sik melihat gambar Yeo Jin, memuji Yeo Jin.

Hyeong Sik : Sangat murni. Aku merasa kau memiliki hati yang murni dan lembut. Bagaimana menurutmu?

Yeo Jin : Menurutku kecemasanku menjadi jauh lebih baik.

Hyeong Sik : Aku bisa melihatnya dari gambarmu. Meskipun menjengkelkan untuk menjalani terapi setiap hari sangat penting untuk tetap konsisten.

Yeo Jin : Iya. Aku senang mengirim pesan dan berbicara denganmu.

Hyeong Sik lantas mengambil tisu dan mengelap tangan Yeo Jin.


Tiba2, Na Kyeom datang. Na Kyeom mengerti apa yang sedang terjadi saat memergoki Hyeong Sik dan Yeo Jin.

Hyeong Sik langsung menyudahi sesi dengan Yeo Jin.

Yeo Jin pun pergi.


Setelah Yeo Jin pergi, Na Kyeom pun bicara dengan Hyeong Sik. Hyeong Sik bilang harus mendapat persetujuan dari wali untuk memindahkan Bu Jung ke RS lain.

Hyeong Sik : Ini bukan sesuatu yang bisa aku putuskan sendiri.

Na Kyeom : Ini demi kepentingan pasien. Apa kau tidak bisa melakukan ini untukku sekali saja?

Hyeong Sik : Sepertinya ini bukan untuk pasien tetapi untuk Ko Jung Woo. Apa aku salah?

Na Kyeom : Benar. Karena dia seorang teman.

Hyeong Sik : Aku tidak mengerti mengapa kau dekat
dengan orang seperti itu.

Na Kyeom : Karena aku mencintainya.

Hyeong Sik : Begitu rupanya. Aku mengerti.


Jung Woo ngasih tahu Sang Cheol, kalau dia berpikir ada orang lain selain Byeong Moo, Min Soo dan Geon O di gudang pada hari itu.

Sang Cheol : Siapa? Hyun Su O? Hyun Su O yang suka menggambar itu? Salah satu yang disebut Ha Seol.

Jung Woo : Ketika aku pertama kali kembali ke Mucheon, Su O datang ke rumahku dan memberikan sebuah gambar. Aku melihat lebih dekat dan itu adalah diriku berjalan pulang ke rumah sore itu. Aku pikir Su O memberiku kunci untuk kasus ini. Apa Su O juga berada di gudang pada hari itu dan apa arti gambar yang dia berikan.

Sang Cheol : Aku harus bertemu Hyun Su O. Tapi dia berada di rumah sakit jiwa.

Jung Woo : Byeong Moo, Min Soo dan Geon O. Tak ada dari mereka yang bisa mengemudi. Dan hari itu hujan turun. Pasti ada yang mengemudikan untuk memindahkan Bo Young ke Desa Cheonsu. Tapi bahkan jika Su O ada di sana, dia juga tidak bisa menyetir. Jadi, bukan salah satu dari mereka. Menurutku pasti ada orang lain.

Sang Cheol : Oke.


Sang Cheol pun langsung menandai tulisannya dengan spidol merah. Dia menggarisbawahi tulisannya yang berbunyi, "Dimasukkan ke dalam bagasi mobil dan dibuang ke suatu tempat". Kemudian dia membuat tanda panah dan menambah tulisan, "Mengemudikan mobil".


Sang Cheol lantas menatap Jung Woo.

Sang Cheol : Awal yang bagus.


Jung Woo juga ikut menulis dengan spidol merah.

Jung Woo menulis, "Seseorang yang tahu dimana kunci mobil berada".


Setelah itu, Jung Woo menyenderkan foto kotak peralatannya di papan tulis.

Lalu Jung Woo berpikir sejenak sambil menatap foto kotak peralatannya.


Kemudian dengan spidol biru, dia membuat tanda panah dibawah tulisan, "Seseorang yang tahu dimana kunci mobil berada" tadi.

Lalu dia menulis, "Teman-teman atau para ayah."


Jung Woo yang masih duduk di ruang tengah, di depan papan tulis, istirahat sejenak. Tak lama, Sang Cheol datang membawakannya mie kuah.


Jung Woo menatap tulisan di papan.

"Seseorang yang bisa mengemudikan mobil."


Jung Woo menatap sebuah foto. Lalu dia menunjukkan foto itu ke Sang Cheol dan tanya, apa Sang Cheol pernah melihat foto itu. Jung Woo kemudian bilang dia tidak pernah punya sekop di dalam mobil.

Jung Woo : Aku tak pernah membutuhkannya.

Sang Cheol : Inilah salah satu misterinya. Sekop ditemukan di bagian belakang mobil yang digunakan dalam kasus itu tapi hanya karena tidak ada darah di atasnya, itu disita dan kemudian dihapus dari daftar barang bukti.

Jung Woo : Karena Bo Young dibuang di saluran pembuangan, itu tidak perlu menggunakan sekop.

Sang Cheol : Apakah mungkin ayahmu memakainya beberapa hari sebelum kejadian dan meninggalkannya di dalam mobil?

Jung woo : Tidak. Bahkan ketika aku bersama Bo Young pada hari itu, tidak ada sekop di dalam mobil. Dan itu adalah kursi belakang, bukan bagasi. Tidak mungkin aku tidak melihat dua sekop yang ada di kursi belakang.

Sang Cheol : Bagaimana jika orang yang mengemudikan mobil tidak bisa memutuskan ke mana harus membuang jasadnya dan mengambil sekop dari gudang? Dua sekop. Dua orang. Tidak. Apa itu terlalu dibuat-buat?


Jung Woo lantas ingat saat dia dan Bo Young bertengkar di mobil.

Saat itu, Jung Woo marah karena Bo Young mengatakan Da Eun seorang pelacur.

Jung Woo yang marah, menarik tangan Bo Young dengan kuat, hingga gelang Bo Young terlepas dan jatuh ke bawah.


Jung Woo : Dan dari ingatan seperti yang aku sebutkan terakhir kali aku bertengkar dengan Bo Young di mobil dan dia menjatuhkan gelangnya. Ketika aku sedang diselidiki dan bahkan di antara semua ini tidak ada foto gelang itu.

Sang Cheol : Itu juga tidak ada pada sisa-sisa kerangka. Tapi sepatu ini dengan lumpur dan noda darah dan kunci inggris, alat pembunuh dengan noda darah,semuanya adalah bukti tidak langsung. Semua yang telah kita bicarakan hanyalah dugaan. Kita perlu bukti langsung. Bukti langsung.


Jung Woo lantas membaca riwayat pesan Bo Young.

Di sana, dia menemukan catatan pesan suara Jae Hee.

Jae Hee : Bo Young-ah, Bo Young-ah, di mana kau? Mengapa kau tidak menjawab ponselmu?

Jung Woo lantas memberitahu Sang Cheol kalau Bo Young gak pernah pergi selama itu tanpa menghubungi Jae Hee. Coba lihat ini.

Jung Woo menunjukkan daftar itu ke Sang Cheol.


Sang Cheol melihatnya.

Sang Cheol : Ini bukankah hal wajar bagi remaja untuk bertengkar dengan ibunya atau tidak saling berhubungan?

Jung Woo : Tidak, Bo Young tidak seperti itu. Dia tahu ibunya tidak akan bercerai dan akan bertahan untuknya sehingga ia selalu merasa tidak enak pada ibunya. Tidak peduli betapa asyiknya dia bermain bersama teman-temannya dia akan pulang segera setelah ibunya menelepon.

Sang Cheol mengangguk2.


Besoknya, Jung Woo yang baru bangun, langsung beranjak dari sofa dan menatap skema di papan tulis.

"Bukti kronologi kasus pembunuhan Sim Bo Young dan Park Da Eun."

"Tidak dapat mengungkap tersangka pembunuhan."

"Bukti 1 : Sepatu noda darah."
"Bukti 2 : Kunci inggris noda darah."

"Pemerkosa : Shin Min Soo, Yang Byeong Moo."


Min Soo baru keluar dari akademinya sambil memegang jajanan. Di pinggir jalan, Kepala Hyun udah menunggu di dalam mobil. Min Soo pun menghampiri Kepala Hyun.


Kepala Hyun lantas membawa Min Soo ke dekat sungai.

Kepala Hyun lalu mencabut kartu memori dari kamera dashboard nya. Setelah itu, dia menghantukkan kepala Min Soo ke dashboard.

Kepala Hyun : Kau membunuhnya! Kau membunuhnya! Bajingan!

Min Soo ketakutan.

Kepala Hyun lalu meminta Min Soo mendengarkannya baik2.

Kepala Hyun : Tidak ada yang tahu kita di sini. Mengerti? Tidak ada yang akan mengira bahkan jika tubuhmu muncul di danau itu besok lusa. Kau membunuh Geon O, bajingan. Jika kalian berdua mengaku pada malam itu bahwa kalian membunuh Bo Young, hal ini tidak akan terjadi. Tapi kau bilang tidak melakukan kesalahan? Geon O mati untuk menyelamatkan sampah sepertimu dan kau bilang kau tidak melakukan kesalahan apa pun?

Min Soo : Paman. Paman, aku benar-benar minta maaf. Aku benar-benar tidak tahu yang terjadi pada Geon O karena kami. Aku benar-benar minta maaf. Aku mohon, maafkan aku.

Kepala Hyun : Min Soo-ya, dengarkan aku. Jika kau tidak ingin berakhir di jalanan bersama orang tuamu, kau harus mengatakan yang sebenarnya. Yang sebenarnya.

Kepala Hyun lalu ingat permintaan Pak Yang saat di pemakaman Geon O.

Pak Yang : Aku tahu ini bukan waktu yang tepat untuk meminta ini, tapi hidup terus berjalan bagi mereka yang masih di sini.

Flashback end...


Min Soo terkejut, yang sebenarnya?

Kepala Hyun : Iya, benar. Yang sebenarnya. Katakanlah Byeong Moo yang menyuruhmu melakukannya.

Min Soo terkejut Kepala Hyun menyuruhnya begitu.

Kepala Hyun : Itu memang benar, bukan?

Min Soo : Iya, benar. Ya, itu Byeong Moo! Dia yang menyuruhku melakukannya. Aku benar-benar tidak melakukan kesalahan. Itu ulah Byeong Moo. Byeong Moo yang melakukan semuanya.

Kepala Hyun : Ya, itu benar. Begitulah cara kau dan orang tuamu bertahan hidup. Cukup katakan yang sebenarnya.


Jae Hee dengan wajah lesu, berjalan menuju trotoar. Tak lama kemudian, Sang Cheol keluar dari sebuah toko. Sang Cheol menghampiri Jae Hee.

Sang Cheol : Kau berangkat bekerja sedikit terlambat.


Sang Cheol dan Jae Hee duduk di dalam toko kue.

Mereka hanya memesan secangkir minuman.

Sang Cheol : Bagaimana kabarmu? Aku perhatikan kamu tidak muncul di pemakaman Geon O.

Jae Hee : Aku bahkan belum mengadakan pemakaman putriku.


Sang Cheol lantas menunjukkan foto2 pesan yang diterima Bo Young dari Jae Hee.

Melihat pesan2 itu, Jae Hee pun menahan tangisnya.


Sang Cheol : Aku melihatmu banyak bertukar pesan dengan putrimu. Apa terjadi sesuatu?

Jae Hee : Karena dia terlambat pulang. Aku hanya khawatir.


Sang Cheol : Dilihat dari pesan teks, sepertinya kau melakukan sesuatu hal yang kau sesali. Kau bertemu dengan putrimu hari itu, bukan? Kapan dan dimana kau melihatnya?

Jae Hee pun ingat saat Bo Young memergokinya selingkuh dengan Kepala Hyun hari itu.

Bo Young marah dan kecewa, lalu pergi.


Tapi pada Sang Cheol, Jae Hee bilang kalau dia gak melihat Bo Young hari itu.

Jae Hee mau pergi.

Tapi Sang Cheol bilang, tidak.

Sang Cheol : Sesuatu pasti telah terjadi. Itu sebabnya putrimu tidak pulang ke rumah, 'kan? Untuk menghindari ibunya.

Jae Hee yang marah, ingin melayangkan tasnya ke tubuh Sang Cheol. Namun dia menahan diri dan Sang Cheol tahu Jae Hee ingin memukulnya.

Jae Hee menatap tajam Sang Cheol.

Jae Hee : Aku bilang tidak.


Jung Woo berdiri di depan pom bensin.

Tiba2, dia mendengar keributan di belakangnya.

Jung Woo menoleh. Tak jauh darinya, ada dua mobil yang terlibat kecelakaan dan dua pengemudi sedang adu mulut.

"Apa yang kau lakukan?"

"Sialan, apa ini!"

"Kau seharusnya berhenti jika menyalakan lampu kilat!"

"Apa-apaan ini? Mobilku ada di sini lebih dulu! Jika menyalakan lampu kilat, sebaiknya berhenti!"


Jung Woo pun ingat pertanyaan Det. Kim saat dulu Det. Kim menginterogasinya.

Det. Kim : Hei, Jung Woo-ya. Kau menyebabkan kecelakaan, bukan?

Jung Woo yang lelah, mengatakan iya.

Det. Kim : Apa kau menabrak tiang listrik di pintu masuk desa? Aku melihat lampunya rusak. Apa itu ulahmu?

Jung Woo : Iya.

Det. Kim : Kau mengemudi di bawah pengaruh alkohol, 'kan?


Min Soo sendiri ke kantor polisi.

Dia bilang ke Sang Cheol, dia datang untuk menyerahkan diri.


Jung Woo memegang tiang listrik di pinggir jalan tak jauh di depan pom bensin.

Tak lama, Seol melintas dengan skuternya. Seol berhenti dan menghampiri Jung Woo.

Seol : Bagaimana kondisimu?

Jung Woo : Tak begitu baik.

Seol : Menurutku, lebih baik tinggal di rumah sakit saja dan tidak kembali ke rumah untuk sementara waktu. Sejak pemakaman Hyun Geon O, penduduk desa tampaknya sangat membencimu.

Jung Woo pun paham maksud Seol.

Jung Woo lalu tanya ke Seol, apa yang akan dilakukan orang tua jika anak mereka membunuh seseorang.


Jae Hee menatap Pak Sim yang tengah makan dengan lahap.

Jae Hee : Apa kau suka hidup seperti ini? Apa kau suka karena kau memiliki alasan untuk minum?

Pak Sim : Apa?

Jae Hee : Bagaimana jika kita meninggalkan tempat ini? Aku tidak tahan melihat semua orang di sini.

Pak Sim : Jangan bicara omong kosong.


Pak Sim kemudian menerima telepon.

Pak Sim : Benarkah? Aku akan ke sana sekarang.


Pak Sim mau pergi. Jae Hee mencoba menghalangi Pak Sim pergi.

Jae Hee : Itu Mucheon Garden, 'kan? Bukankah aneh jika mereka menyebutnya sebagai kompensasi? Jangan ambil itu.

Pak Sim : Mereka menawarkan sangat banyak. Aku bisa mendapatkan lebih banyak lagi dari mereka.


Mendengar itu, Jae Hee marah.

Jae Hee : Kau sungguh bukan manusia. Kau bahkan tidak pernah melakukan apa pun untuk Bo Young. Haruskah kau menerima uang itu? Apa kau pernah merasa sedih ketika putri kita meninggal? Aku yakin kau tertawa di lubuk hatimu.

Pak Sim : Apa? Katakan sekali lagi.

Jae Hee : Selama 10 tahun terakhir kau sudah memanfaatkan Bo Young yang sudah mati. Kau telah hidup dari kematiannya selama 10 tahun terakhir, dasar bajingan!

Pak Sim marah dan menjambak rambut Jae Hee.


Byeong Moo masuk ke rumah dan melihat ayahnya sedang membersihkan seragam polisinya. Byeong Moo marah dan menyuruh ayahnya membuang seragam itu.

Pak Yang : Kau akan memakainya lagi. Kita harus menyiapkannya.

Byeong Moo : Aku bilang hentikan dan buang saja.


Tiba2, terdengar suara Jung Woo diluar memanggil Byeong Moo.

Mendengar suara Jung Woo, Pak Yang marah.

Pak Yang : Astaga. Bajingan itu.

Pak Yang mau keluar. Tapi Byeong Moo mendahului ayahnya.

*Byeong Moo ini gak ada sopan2nya ya.


Byeong Moo kesal melihat Jung Woo.

Jung Woo datang bersama Seol.

Byeong Moo : Apa? Kenapa kau di sini?

Jung Woo : Apa kau pergi ke pemakaman Geon O? Apa kau sudah meminta maaf dan memohon ampun padanya?

Byeong Moo malah mendengus kesal, sialan!

Jung Woo : Kau yang menyetir, kan?

Byeong Moo : Apa maksudmu?


Jung Woo : Kalau begitu apa itu kau, Paman?

Pak Yang : Apa yang kau bicarakan?

Jung Woo : Ada kecelakaan mobil pada hari itu. Itu kau 'kan, Paman?

Pak Yang : Omong kosong apa yang kau ucapkan?

Pak Yang lantas menyuruh Byeong Moo masuk ke dalam.

Tiba2, para polisi datang.

Byeong Moo mau masuk ke dalam sama Pak Yang.


Para detektif masuk.

Det. Yoo : Yang Byeong Moo! Kemari kau!

Det. Seo dan Det. Yoo memegangi Byeong Moo.

Pak Yang gak terima dan tanya apa kesalahan anaknya.

Byeong Moo : Kenapa?

Sang Cheol mendekat, Shin Min Soo mengakui semuanya. Min Soo telah mencabut pernyataannya. Min Soo mengatakan bahwa Byeong Moo yang menyuruh semuanya.

Sang Cheol menyuruh rekannya membawa Byeong Moo.

Det. Seo dan Det. Yoo mengerti dan bergegas membawa Byeong Moo.


Byeong Moo berontak dan menyuruh detektif memanggil Na Kyeom.

Byeong Moo kemudian mengklaim bahwa itu ideonya Deok Mi/Na Kyeom.

Jung Woo pun tanya, kenapa dengan Deok Mi.

Byeong Moo : Dasar bodoh, kau tak tahu apa-apa. Deok Mi merencanakan semua ini, bajingan bodoh!


Pak Yang merengek, jangan sentuh anakku! Menurutmu, kalian itu siapa? Siapa kalian?

Sang Cheol : Shin Min Soo sudah mengaku. Dia mengatakan pemerkosaan Sim Bo Young, penyerangan dan pembunuhan, semuanya disuruh oleh Yang Byeong Moo.

Lah Pak Yang tetap kekeuh kalau anaknya gak seperti itu.


Byeong Moo dibawa pergi.


Pak Yang merangsek maju mendekati Jung Woo. Dia bilang, itu kesalahan Jung Woo dan menyuruh Jung Woo untuk mengaku.

Sang Cheol pun sewot, hei, yang benar saja! Kau tidak boleh bertingkah seperti ini di depan detektif, oke?

Pak Yang nangis dan balik ke dalam rumahnya.


Jung Woo menghela nafas.

Sang Cheol mendekati Jung Woo.

Sang Cheol : Apa kau baik-baik saja? Mau ke mana kau sekarang? Aku akan mengantarmu.


Seol : Oh, iya. Ini milikmu.

Seol mengembalikan kartu kredit Sang Cheol.

Jung Woo melihat itu.

Jung Woo : Apa itu?


Seol : Oh, dia membayar tagihan untuk UGD pada hari itu.

Sang Cheol : Hei, kau tidak perlu menyebutkan itu. Siapa yang membayar untuk itu?


Jung Woo tersenyum mendengar itu.


Pak Sim beranjak gontai meninggalkan rumahnya.

Lampu di rumahnya menyala.

Di dalam, meja makan mereka terbalik di lantai.

Jae Hee terduduk lemas di lantai.


Jung Woo dan Sang Cheol di perjalanan.

Jung Woo tengah menjawab panggilan Na Kyeom.

Jung Woo : Sampai jumpa di hotel, aku akan ke sana.

Jung Woo selesai menelpon.


Sang Cheol : Jadi teman aktris terkenal yang disebutkan Byeong Moo adalah Choi Na Kyeom, kan?

Jung Woo : Iya, benar.

Sang Cheol : Aku menonton video dari wawancara saksinya. Tidak ada yang istimewa.

Jung Woo : Aku rasa aku akan tahu setelah bertemu dengannya. Oh iya, Detektif. Mereka mengatakan bahwa aku mengalami kecelakaan di hari pembunuhan. Aku menabrak tiang listrik di pintu masuk desa.

Sang Cheol : Iya.

Jung Woo : Dapatkah kau memeriksa hal itu?

Sang Cheol : Apa kau yakin?

Jung Woo : Aku ingat itu dengan jelas.

Sang Cheol : Oh, benar. Tidak ada foto dari sisi kanan mobil. Akan aku lihat lagi nanti.

Jung Woo : Dan dapatkah kau mencari tahu di mana mobilku sekarang?

Sang Cheol : Biasanya keluarga akan mengambil mobil. Aku yakin orang tuamu sudah mengambilnya. Aku akan lihat juga ini nanti.

Jung Woo : Terima kasih, Detektif.


Min Soo nangis di depan ortunya.

Pak Shin : Jadi kau bilang Byeong Moo yang memperkosa Bo Young dan kau hanya melakukan apa yang dia suruh? Apa itu yang kau akui?

Min Soo mengangguk.

Pak Shin : Mengapa kau melakukan itu?

Min Soo : Kurasa Geon O meninggal karena Byeong Moo.

Pak Shin sewot, bajingan mana lagi ini. Siapa itu? Ko Jung Woo bilang begitu?

Min Soo pun ingat saat tadi Kepala Hyun mengancamnya.

Flashback...


Kepala Hyun mencabut kartu memori dari kamera dashboard nya. Lalu dia mengancam Min Soo.

Kepala Hyun : Tidak ada yang tahu kita di sini. Mengerti? Jika kau tidak ingin berakhir di jalanan bersama orang tuamu, kau harus mengatakan yang sebenarnya.

Flashback end...


Pak Shin : Iya?

Min Soo : Tidak, tidak, tidak. Aku hanya merasa bersalah. Byeong Moo benar-benar jahat. Dia meneriakiku, dan aku takut.

Bu Kim : Mengapa kau menyimpannya selama ini? Sangat menjengkelkan.

Pak Shin : Apa yang dikatakan polisi?

Min Soo : Untuk saat ini, dia sedang diselidiki tanpa ditahan.

Min Soo kemudian panic dan merengek pada ayahnya.

Min Soo : Ayah, aku tidak akan dipenjara, 'kan? Ayah.

Pak Shin pun memegang kedua pipi Min Soo.

Pak Shin : Ya ampun. Kau seperti kucing penakut. Semua karena kau berteman dengan teman yang buruk. Hei, jangan menangis. Oke? Kau tidak akan masuk penjara. Aku akan memastikan hal itu tidak akan terjadi.


Pak Yang datang dan memukuli Min Soo dari belakang.

Pak Yang : Bagaimana bisa kau!

Pak Shin pun langsung menghentikan Pak Yang. Dan Bu Kim menjauhkan Min Soo dari Pak Yang.

Pak Shin : Apa yang kau lakukan?

Pak Yang : Bagaimana kau bisa melakukan itu? Kenapa kau melakukan itu? Byeong Moo ditangkap karena Min Soo! Byeong Moo yang menanggung semuanya!

Bu Kim : Kami sudah mendengar semuanya! Byeong Moo yang harus disalahkan!

Pak Shin : Berhentilah bicara. Bawa saja dia pergi.

Bu Kim bergegas membawa pergi Min Soo.


Pak Yang ngamuk, hei, kau berhenti di situ! Berhenti di situ! Kita perlu bicara!

Pak Shin : Tenanglah.

Pak Yang : Menyingkirlah!


Pak Shin pun marah karena Pak Yang mencakar pipinya.

Pak Shin : Bajingan ini! Apa kau ingin mati?

Pak Yang : Temui Koo Tak dan katakan bahwa semua yang dikatakan Min Soo itu bohong!


Min Soo berlari di jalanan. Tepat saat itu, Seol melintas.

Min Soo : Ha Seol! Ha Seol! Ha Seol!

Seol pun berhenti.

Min Soo : Tolong pinjamkan itu padaku.

Seol : Motorku? Kenapa? Mau pergi ke mana?


Hyeong Sik menerima sebuah paket. Dia membukanya. Isinya, sebuah cincin. Sontak Hyeong Sik kaget dan resah.


Jung Woo menemui Na Gyeom. Na Gyeom senang Jung Woo datang.

Na Gyeom : Kau tahu aku sudah lama di sini tapi ini pertama kalinya kau datang.

Jung Woo : Benar juga. Kau sangat tertutup.

Na Gyeom : Duduklah.


Jung Woo : Deok Mi-ya, kau datang ke rumahku hari itu, bukan? Apa yang kau lakukan setelah itu?

Na Gyeom : Membahas hal itu lagi?

Jung Woo : Hal ini penting untukku. Apakah kau juga pergi ke gudang?

Na Gyeom : Tidak. Hari itu, aku hanya minum di kamarmu, lalu kau marah dan menyuruhku pergi. Jadi, aku pergi. Lalu, aku pergi ke rumah.

Jung Woo : Byeong Moo ditangkap lagi. Namun, saat ia dibawa pergi, dia bilang kau merencanakan semuanya.


Na Gyeom : Jung Woo, sejujurnya, aku sedang diperas.

Jung Woo : Diperas? Oleh siapa?

Na Gyeom : Byeong Moo, dia berbohong dan mengatakan aku ada di gudang. Jangan percaya apa pun yang dikatakannya.

Jung Woo : Mengapa Byeong Moo memerasmu?

Na Gyeom : Kurasa dia butuh uang.

Jung Woo : Kalau begitu, kau harus melaporkannya.

Na Gyeom : Aku tidak bisa membiarkan orang tahu hal ini. Byeong Moo bisa mengambil keuntungan dari itu. Sejak aku terkenal setelah peran pertamaku sebagai pemeran utama, dia terus mengungkit masa-masa sekolah, kemudian dia mulai mengancamku dengan kebohongan.


Jung Woo : Pergilah ke Seoul.

Na Gyeom kaget disuruh ke Seoul oleh Jung Woo.

Jung Woo : Jangan tinggal di sini.

Na Gyeom : Kau bilang kau tidak membunuh siapa pun, dan apa pun yang mereka katakan, aku percaya padamu. Aku ingin selalu ada untukmu.

Jung Woo : Terima kasih.


Jung Woo pun tersenyum dan beranjak keluar.

Tapi setibanya diluar, senyumnya hilang dan dia ingat kata2 Byeong Moo saat ditangkap tadi.

Byeong Moo : Dasar bodoh, kau tak tahu apa-apa. Deok Mi merencanakan semua ini, bajingan bodoh!


Na Gyeom ingat apa yang terjadi hari itu.

Flashback...


Byeong Moo dan Min Soo berusaha mencegah Geon O yang ingin menelpon seseorang usai Bo Young terjatuh dari tangga dan terkapar tak sadarkan diri di lantai dengan kepala berdarah.

Tiba2, mereka dikejutkan dengan kehadiran seseorang.

Dan seseorang yang datang adalah Deok Mi.

Deok Mi : Sadarlah!

BERSAMBUNG...

Next episode :

Seol menunjukkan lukisan Su O ke Jung Woo.

Seol : Orang yang mengenakan hoodie ini.

Jung Woo : Ini Deok Mi.

Sang Cheol mencoba mencari tahu apa ada kecelakaan mobil pada hari itu.

Jung Woo bilang ke Det. Kim kalau Det. Kim lah yang memberitahukan hal itu kepadanya dulu.

Seol bertanya2, dimana mobil Jung Woo sekarang.

Det. Kim menghadap Kepala Hyun.

Kepala Hyun : Dulu kau membuang mobil itu, 'kan? Apa kau sudah menghancurkan mobil Ko Jung Woo atau belum?



EmoticonEmoticon