All Content From : MBC
Sinopsis Lengkap : Such A Close Traitor
Sebelumnya : Such A Close Traitor Eps 3-2
Selanjutnya : Such A Close Traitor Eps 4-2
Langit bersinar cerah. Sepasang kaki perempuan tampak melangkah, menapaki tanah hutan. Tak lama, dia meringis karena ada ranting yang mengenai kakinya. Napasnya terdengar memburu.
Gadis berambut panjang itu kemudian mendengus kesal sambil mengusap2 lengannya. Dia juga melihat-lihat sekitarnya, mencari sesuatu. Tak lama kemudian, dia menemukan sehelai kain berwarna merah yang terikat di dahan. Gadis itu, Song Min A.
Min A lantas melewati dahan tersebut dan terus mencari-cari.
Tak lama, dia menemukan sebuah tas besar tak jauh dari dahan tersebut.
Sekarang, Min A di perjalanan membawa tas tersebut.
Min A awalnya menahan diri untuk tak membuka tas tersebut. Tapi rasa penasaran yang menguasai dirinya, membuat dia mulai menarik resleting tas.
Dan, tas itu kini berada di tangan Yeong Min. Yeong Min membuka tas itu. Isinya uang. Min A yang memberikan tas itu ke Yeong Min. Sambil membuka tas, Yeong Min tanya, apa Min A membuka tas nya.
Min A : Tidak.
Yeong Min menatap Min A, masa?
Yeong Min lalu memberi Min A seikat uang.
Yeong Min : Pertahankan kerjamu.
Setelah itu, Yeong Min kembali sibuk mengeluarkan isi tasnya.
Min A senang diberi seikat uang.
Min A : Apa akan ada lagi tugas serupa?
Yeong Min : Ini baru permulaan. Harus apa jika ada masalah pengiriman?
Min A : Akan kubilang tasnya kutemukan di jalan dan aku tak mengenalmu.
Yeong Min : Bagus. Pertahankan.
Min A : Omong-omong, siapa yang menaruh uangnya di sana?
Yeong Min pun kembali menatap Min A.
Yeong Min : Tak usah kepo dan nikmati saja komisimu.
Yeong Min lanjut menaruh uang2nya ke atas meja.
Min A menatap uang2 tersebut.
Hari berikutnya, seseorang meletakkan tas yang sama di bawah pohon.
Dan tak lama, Min A datang mengambil tas itu.
Min A kemudian datang lagi menapaki hutan.
Kamera menyorot kain merah yang diikat di dahan, lalu tas berwarna cokelat di bawah pohon. Musim gugur sudah tiba. Daun-daun berguguran dan jatuh ke tanah di sekitaran tas tersebut.
Musim dingin tiba. Salju tebal memenuhi seisi hutan.
Min A datang seperti biasa, menjemput tas di bawah pohon.
Musim panas tiba. Min A datang lagi ke lokasi yang sama. Tapi, tas berisi uang yang biasa dia jemput, tidak ada.
Yeong Min tak percaya pada Min A. Dia menuduh Min A mencuri uangnya.
Min A menyangkal.
Min A : Kalau kucuri, aku tak akan kembali ke sini. Jangan ngawur.
Yeong Min : Yang ngawur adalah uang itu tiba-tiba hilang, Jalang!
Yeong Min menoyor2 kepala Min A.
Min A : Kenapa kau lampiaskan kepadaku?
Yeong Min : Dasar kau… Serius bukan kau?
Min A : Bukan. Sudah kubilang tak ada apa-apa di sana!
Yeong Min marah. Dia mendorong Min A ke lantai, lalu memukuli dan menendang Min A.
Yeong Min : Sial! Padahal, aku sudah berkorban untukmu! Sialan! Aku memberimu makan dan menampungmu!
Min A tampak menahan rasa kesal.
Setelah itu, Min A diam2 masuk ke kamar Yeong Min. Dia yang tahu sandi Yeong Min, masuk ke kamar Yeong Min dan mengambil uang Yeong Min.
Kemudian, Min A kabur dari rumah kos-kosan membawa uang itu.
Min A lalu mampir ke loker dan mengambil beberapa barang serta uangnya yang dia simpan di sana.
Sekarang, dia duduk di kereta sambil memeluk tas itu dengan wajah gelisah.
Ha Bin juga ada di kereta yang sama. Dia terus-terusan menatap ke arah Min A.
Turun dari kereta, Min A mampir ke loker lain. Di loker inilah dia menyimpan tas berisi uang Yeong Min.
Tanpa dia sadari, Ha Bin melihatnya.
Potret Min A yang tengah menyimpan tas di loker, tengah dilihat oleh Ha Bin. Ha Bin juga punya foto Min A yang lain. Sambil melihat foto2 Min A, Ha Bin bilang dia harus tahu Min A siapa.
Ha Bin juga punya foto2 Min A bersama Yeong Min dan Ji Yeon. Serta foto2 Min A bersama anggota geng lainnya.
Ha Bin lalu ingat saat dia menyelamatkan Min A yang hampir ketahuan nyopet di kereta. Ha Bin lantas bilang dia tahu harus Min A siapa karena dia akan membunuh Min A.
Kita diperlihatkan apa yang terjadi setelah Ha Bin menyelamatkan Min A dan Ji Yeon yang nyaris ketahuan nyopet.
Awalnya, Ha Bin berlari keluar dari stasiun. Tapi kemudian dia kembali lagi ke stasiun.
Min A dan Ji Yeon jalan bersama menuju pintu keluar.
Ji Yeon : Nyaris saja. Entah kenapa tiba-tiba ada sirene.
Tiba2, Ha Bin menghampiri mereka. Ha Bin memegang tangan Min A.
Ha Bin : Ada yang menelepon polisi. Mereka di luar.
Ketiganya lantas melarikan diri.
Sekarang, Ha Bin di kos2an Min A.
Ha Bin terus menatap Min A yang tengah mengambil air.
Ji Yeon bilang rasanya dia mau mati karena sudah lama tak berlari kencang.
Min A pun memberikan sebotol air ke Ji Yeon yang baringan di kasur.
Setelah itu, Min A menghampiri Ha Bin yang duduk di lantai. Dia memberikan Ha Bin air, lalu duduk menyender ke ranjang dan menatap Ha Bin.
Min A : Wajahmu tak asing?
Ha Bin : Kau tak ingat aku?
Ha Bin lantas tersenyum dan mengaku melihat Min A di sekitar motel.
Ha Bin : Kau simpanan gadun juga, 'kan?
Min A : Itu sebabnya kau menolongku?
Ha Bin : Tidak juga. Sepertinya situasi kita sama.
Min A : Kau kabur dari rumah?
Ha Bin : Belum. Aku mau menabung dulu. Ada geng yang kau tahu?
Ji Yeon menyela, hei. Persetan dengan geng. Geng itu bodoh. Aku sangat berkeringat. Aku mau mandi.
Ji Yeon pun beranjak dari kasur, untuk mandi.
Ponsel Ha Bin berbunyi.
Telepon dari ayahnya, namun dia tak menjawabnya dan kembali menanyai Min A.
Ha Bin : Apa kalian anggota geng?
Min A : Ya, tapi aku mau keluar. Aku mau pergi dari lingkungan ini.
Ha Bin : Kenapa? Kau mau kemana?
Min A : Itu bukan urusanmu.
Ha Bin : Aku cuma penasaran. Apa kau mau bertukar nomor?
Min A : Maaf. Aku cuma memberikan nomorku ke pria.
Min A lantas kembali asik memainkan ponselnya.
Ha Bin kemudian berdiri dan menyerakkan isi tas Min A.
Beberapa ponsel yang jatuh dari tas Min A.
Min A kaget dan heran melihat sikap Ha Bin.
Ha Bin lantas meraih ponselnya dan berkata akan melaporkan Min A.
Min A marah dan mereka berkelahi. Kamera lalu menyorot kaki Ha Bin yang menendang ponsel biru Min A ke bawah kasur.
Sekarang, keduanya ada di kantor polisi. Min A sedang ditanyai polisi. Ha Bin duduk menunggu giliran.
Polisi menanyakan nama, nomor induk kependudukan serta nomor telepon Min A.
Min A menatap kesal Ha Bin.
Ha Bin menghafalkan nomor Min A.
Begitulah kenapa mereka bisa berakhir di kantor polisi.
Besoknya, Ha Bin kembali ke kos-kosan Min A untuk mengambil ponsel Min A.
Dengan bantuan Su Hyeon, Ha Bin memasang aplikasi pelacak GPS di ponsel Min A.
Setelah itu, Ha Bin menghubungi Min A.
Ha Bin : Ayo bertemu. Akan kukembalikan ponselmu.
Ha Bin pun ke Gunung Daehwa dan terdiam melihat garis polisi yang terpasang di sekitaran lubang galian tempat tengkorak Su Hyeon ditemukan.
Kita diperlihatkan flashback saat polisi menemukan tengkorak Su Hyeon.
Ha Bin lalu menatap kain yang diikat di dahan pohon.
Setelah itu, dengan sorot mata tajam, dia bilang sudah menantikan hari itu.
Ha Bin : Jadi tolong cepat, Min A.
Sementara itu, Tae Soo diberitahu Kepala Hwang kalau DNA kerangka yang ditemukan di Gunung Daehwa, ditemukan pada gantungan boneka itu.
Tae Soo syok mendengarnya.
Kapten Oh : Maksudmu ini mungkin kasus pembunuh berantai?
Kepala Hwang : Satu bukti untuk dua kasus berbeda. Kedua kasus ini jelas berkaitan.
Kapten Oh : Mungkin ada korban lain sebelum Song Min A.
Tae Soo ingat foto Ha Bin dan Su Hyeon. Dia sadar itu kerangka Su Hyeon.
Tak lama kemudian, Tae Soo membalikkan badannya dan beranjak dengan wajah lemas. Tapi, Kapten Oh memanggilnya. Kapten Oh ingin tahu darimana Tae Soo mendapatkan gantungan boneka tersebut.
Tae Soo diam saja, tak tahu harus menjawab apa. Kapten Oh tanya lagi darimana Tae Soo dapatkan bukti itu. Tae Soo pun berkata mereka harus mencari seseorang.
Kapten Oh : Apa? Aku tanya dari mana buktinya…
Tae Soo terpaku sejenak, sebelum akhirnya menjawab "Lee Su Hyeon".
Sekarang, Tae Soo, Detektif Kim, Eo Jin dan Dae Hong membicarakan Su Hyeon. Dae Hong tengah menatap informasi pribadi Su Hyeon. Detektif Kim yang duduk di depan komputer berkata, kalau dia sudah memeriksanya.
Detektif Kim : Dalam kebanyakan kasus, dia adalah korban.
Eo Jin :Bukti ini sungguh dari Su Hyeon?
Kapten Oh : Itu kata Kapten Jang. Nama dan sekolahnya tertulis di kantong bukti itu. Kami sudah menanyai semua murid bernama Su Hyeon dan tak ada yang mengirim itu.
Eo Jin : Anak yang membantu kalian memastikan alibi bernama Lee Su Hyeon juga, 'kan?
Detektif Kim : Ya. Dia juga tak tampak mencurigakan.
Kapten Oh : Su Hyeon putus sekolah tahun lalu dan kabarnya hilang sejak itu. Ada yang mencurigakan.
Detektif Kim : Akan kudatangi alamatnya dan mengeceknya.
Kapten Oh : Ajaklah salah satu detektif.
Detektif Kim : Baik.
Detektif Kim mulai beranjak.
Eo Jin terdiam dan membaca lagi catatan tentang Su Hyeon.
Tae Soo berdiri di teras kantornya dan memikirkan kata2 tim audit yang menangkapnya semalam atas tuduhan penyuapan.
Tim Audit : Wajar kau tak bisa menangani kasus saat sedang diaudit. Mengingat urgensi investigasi ini, kami akan segera mengabari jadwal auditnya.
Ha Bin dan Yeong Min akhirnya bertemu. Mereka sama2 berdiri di seberang jalan dan saling tersenyum satu sama lain. Yeong Min ingin menghampiri Ha Bin.
Dia mulai menyebrangi jalan.
Tapi, Ha Bin melihat ada polisi yang mengawasi Yeong Min. Ha Bin pun langsung memberitahu Yeong Min lewat pesan. Yeong Min langsung menghentikan langkahnya begitu membaca pesan Ha Bin. Dia menoleh. Detektif Jo di mobilnya terus mengawasi Yeong Min. Tak lama kemudian, Ha Bin dan Yeong Min sama-sama menyeberangi jalan. Mereka saling melewati satu sama lain. Detektif Jo langsung mengikuti Yeong Min.
Yeong Min kembali ke kos-kosannya. Dia duduk di sofa. Tangannya memegang sekaleng bir. Sementara anak-anak yang kabur, duduk di lantai dan makan-makan, di depan Yeong Min.
Lalu salah seorang anak memberitahu Yeong Min kalau mereka semua kehabisan uang saku. Karena sedang marak penggerebekan, mereka tak bisa bekerja.
Yeong Min pun langsung membuka dompetnya dan melemparkan sejumlah uang ke anak2 itu. Anak2 itu berebut mengambil uang Yeong Min. Tapi mereka langsung diam saat Yeong Min bertanya siapa yang mengadukan dirinya ke polisi kalau dia tak ada di rumah hari itu.
Eun Jin langsung gugup. Dia mengorek2 kulit di sekitar kukunya lagi.
Anak lain berkata, bukan mereka.
"Kubilang kau bersama kami malam itu. Aku meneleponmu begitu interogasinya selesai."
"Lalu, kenapa polisi mengawasiku?"
Semua diam.
Yeong Min kemudian berdiri dan mendekati mereka semua.
Eun Jin makin gugup. Yeong Min awalnya berjalan melewati Eun Jin. Tapi tiba2, Yeong Min kembali lagi dan berhenti disamping Eun Jin. Eun Jin pun mendongak, menatap Yeong Min dengan ekspresi terkejut.
Di ruang rapat, Eo Jin termenung memikirkan hubungan Yeong Min dan Tae Soo.
Tak lama kemudian, Dae Hong masuk dan tanya Eo Jin lagi memikirkan apa.
Eo Jin : Si Choi Yeong Min. Dia kenal Kapten Jang. Padahal, kita yang interogasi.
Dae Hong : Mungkin dia melihatnya di gedung ini.
Eo Jin : Kurasa bukan karena itu. Dia sepertinya sudah kenal lama.
Dae Hong : Apa maksudmu?
Eo Jin : Ada yang tak beres. Mungkin ada lagi yang dirahasiakan Kapten.
Dae Hong : Jika dia menyimpan rahasia, dia tak akan menyerahkan bukti itu.
Eo Jin pun sewot karena Dae Hong terkesan membela Tae Soo.
Eo Jin : Kenapa kau terus begini?
Dae Hong : Apa maksudmu?
Eo Jin : Kau membela Kapten Jang lagi.
Dae Hong : Aku tak membelanya. Tak ada alasan untuk mencurigainya.
Eo Jin : Meski ada alasan sekalipun, kau mengabaikannya. Saat dia merahasiakan info soal putrinya, kenapa kau membelanya?
Tiba2, mereka mendengar teriakan.
"Kapten!"
Mereka terkejut dan langsung menoleh.
Tae Soo baru saja tiba di rumahnya saat dia dikabari oleh Dae Hong kalau kerangka yang ditemukan di gunung adalah kerangka Su Hyeon. Sontak lah Tae Soo kian terkejut dan terdiam menatap ke arah rumahnya.
Tae Soo lantas masuk dan melihat Ha Bin sedang makan. Tae Soo pun terdiam, memandangi Ha Bin dengan sorot mata sayu. Tak lama kemudian, Ha Bin selesai makan. Dia pun beranjak membawa piring kotornya ke bak cuci. Tae Soo pun akhirnya bicara.
Tae Soo : Ayah menyerahkan gantungan kuncimu sebagai bukti. Sudah dipastikan kau berada di Gunung Daehwa hari itu. Kami juga menemukan DNA Lee Su Hyeon di gantungan itu.
Ha Bin bersikap tenang, apa maksud ayah?
Tae Soo : Mendiang Lee Su Hyeon. Lalu, gantungan kunci pemberiannya. Kau tak tahu Lee Su Hyeon tewas?
Ha Bin : Kenapa dia tewas?
Tae Soo : Itu saja? Kau sungguh tak tahu dia tewas?
Ha Bin menatap ayahnya dengan sorot mata kesal.
Ha Bin : Ayah pikir aku yang bunuh dia juga?
Tae Soo : Apa pun kebenarannya, polisi akan segera menyelidiki ini. Saat polisi mengecek riwayat panggilannya atau bicara ke sekolah namamu akan muncul. Begitu polisi tahu kau mengenal kedua korban, mereka akan menyelidiki kembali kasus Song Min A.
Ha Bin : Terus? Apa sebenarnya maksud ayah?
Sambil melihat laporan hasil identifikasi, Kepala Hwang memberitahu Kapten Oh bahwa kerangka itu berhasil diidentifikasi. Kapten Oh sendiri tampak bingung.
Kepala Hwang : Omong-omong, siapa yang menyerahkan bukti ini?
Kapten Oh : Aku tak tahu.
Kapten Oh lalu menatap ke arah meja Tae Soo.
Detektif Kim lantas memberikan riwayat panggilan dan catatan kriminal Su Hyeon ke Kapten Oh. Kapten Oh membacanya. Setelah itu, dia menyuruh Detektif Kim menyiapkan mobil.
Tae Soo menyuruh Ha Bin mengaku pada polisi bahwa dia yang mengirim gantungan itu.
Ha Bin tambah kesal.
Ha Bin : Menyerahkan diriku?
Tae Soo : Itu pilihan terbaikmu. Menyerahkan diri satu-satunya cara untuk mengurangi hukumanmu.
Ha Bin : Ayah bilang percaya aku.
Tae Soo : Ayah menyerahkannya karena tak ingin meragukanmu. Ayah ingin lihat sendiri agar percaya padamu.
Ha Bin : Ayah tidak memercayai yang ayah lihat, tapi melihat yang ayah percayai. Itulah diriku yang ayah percayai.
Tae Soo : Waktu kita sempit. Pengacara menunggu.
Ha Bin yang kecewa, mau pergi. Tapi Tae Soo memegang lengannya.
Ha Bin menatap sinis ayahnya.
Ha Bin : Apa lagi? Ayah mau memborgolku?
Tae Soo : Kau harus menyerahkan diri sebelum investigasi dimulai.
Ha Bin : Aku mau ganti baju dulu. Tunggulah di mobil.
Ha Bin beranjak meninggalkan ayahnya yang berdiri mematung.
Kapten Oh dan Detektif Kim di perjalanan.
Detektif Kim : Berarti pelaku mengenal Lee Su Hyeon dan Song Min A. Ini tak mungkin cuma kebetulan.
Kapten Oh : Sudah minta bantuan ke kantor?
Detektif Kim : Ya, mereka akan segera tiba.
Tae Soo yang menunggu Ha Bin, terkejut melihat mobil patroli datang ke rumahnya.
Tae Soo lantas turun dari mobilnya. Dua orang polisi berseragam patroli turun dari mobil. Salah satunya polisi wanita. Tae Soo minta penjelasan alasan mereka datang. Si polisi wanita bilang kalau mereka menerima laporan. Tae Soo pun tanya siapa yang melapor. Si polisi wanita bilang, Ha Bin melaporkan KDRT.
"Katanya kau terus-menerus mencurigainya." ucap si polisi wanita.
"Dia putriku." jawab Tae Soo.
Tak lama, Ha Bin keluar membawa tasnya yang terlihat padat.
Tae Soo berusaha mendekati Ha Bin tapi dihalangi si polisi wanita. Sementara Ha Bin dibawa masuk polisi laki2 ke dalam mobil.
"Apa kau tahu putrimu menerjang mobil karena stres berat?" tanya polisi wanita.
"Salah." jawab Tae Soo.
Tae Soo meminta polisi wanita membiarkan dia bicara dengan Ha Bin, tapi si polisi wanita masih terus menghalangi Tae Soo.
"Kami sudah memastikan fakta-fakta ini ke rumah sakit. Laporan kasusnya juga."
"Sebentar saja." pinta Tae Soo.
"Maaf, tak bisa. Putrimu berniat bunuh diri."
"Tidak! Tolong minggir. Jang Ha Bin!"
"Pak, tolong tenang."
Polisi pria lantas meminta polisi wanita memberikan Tae Soo waktu sebentar.
Ha Bin pun menghubungi ayahnya lewat telepon. Sambil menatap sang ayah, dia bilang sang ayah sudah gila. Tae Soo pun mencoba menasihati Ha Bin. Dia bilang melarikan diri bukanlah solusi.
Ha Bin : Apa ayah sangat yakin? Kenapa ayah sangat yakin?
Tae Soo : Ayo bicara di luar.
Ha Bin : Pernahkah ayah bertanya kenapa aku begini? Meski ayah menyeretku, aku tak akan menyerahkan diri. Jika ayah sangat ingin memenjarakanku, minta surat penangkapan dulu.
Ha Bin memutus panggilannya. Polisi kemudian membawa Ha Bin pergi.
Tae Soo hanya bisa memandangi kepergian Ha Bin dengan sorot mata pedih.
Detektif Kim dan Kapten Oh mendatangi Yeong Min.
Yeong Min tampak sebal melihat mereka.
Yeong Min : Sudahlah.
Kapten Oh : Kami kemari bukan karena Song Min A. Kenal Lee Su Hyeon. Dulu dia anggota geng ini. Lee Su Hyeon.
Kapten Oh menunjukkan foto Su Hyeon ke Yeong Min.
Yeong Min pun tanya siapa dia.
Kapten Oh : Jangan pura-pura tak tahu. Menurut laporan, dia dituduh atas kasus yang sama.
Anak2 yang lain mengintip dari dalam.
Detektif Kim : Kami harus menanyai kalian juga. Bersiaplah dan ikut kami.
Bersambung..........
EmoticonEmoticon