Senin, 05 Agustus 2024

Sinopsis My Perfect Stranger Eps 2 Part 3

 All Content From : KBS2
Sinopsis Lengkap : My Perfect Stranger
Sebelumnya : My Perfect Stranger Eps 2 Part 2
Selanjutnya : My Perfect Stranger Eps 3 Part 1


Yoon Young dan Hee Seob bicara di taman.

Hee Seob : Dahimu baik-baik saja?

Yoon Young : Kurasa hatimu baik-baik saja sekarang.

Hee Seob : Sepertinya itu baik-baik saja. Kau benar.

Yoon Young : Kakimu baik-baik saja?

Hee Seob berlari dan menoleh ke Yoon Young.

Yoon Young menyuruhnya balik lagi.

Hee Seob : Kakiku baik-baik saja.

Yoon Young : Sejak kapan kau bicara dengan dialek?

Hee Seob : Sejak aku lahir. Kau mengajukan banyak pertanyaan aneh. Apa yang terjadi di sini?

Yoon Young : Kau! Jangan berani-berani mendekati Soon Ae.


Sementara Yoon Young lagi sama Hee Seob, Soon Ae didekati Hae Kyung, Eun Ha dan Yu Ri.

Hae Kyung : Astaga, kau belajar keras seperti biasa, Gadis Sastra. Keluarlah. Kita harus pergi ke suatu tempat.

Soon Ae : Namun, ibuku akan memarahiku jika aku pergi sekarang.

Yu Ri : Sebentar saja. Kami ingin melakukan sesuatu yang menyenangkan di sekolah besok. Kami ingin merencanakan sebelumnya.

Soon Ae : Rencana?


Hee Seob tanya kenapa dia harus menjauhi Soon Ae.

Hee Seob : Memangnya kau siapa, bisa memerintahku?

Yoon Young : Aku... BF Soon Ae, mengerti?

Hee Seob : Apa? BF? Apa itu?

Yoon Young : Itu artinya aku teman terdekatnya di dunia ini, mengerti? Sedekat itulah Soon Ae dan aku.

Hee Seob : Maaf karena aku membentur kepalamu dan memecahkannya kemarin.

Yoon Young : Lupakan saja. Selama aku di sini, kau tidak akan mendapat kesempatan dengan Soon Ae-ku. Jadi, berhentilah sekarang sebelum perasaanmu bertambah.

Hee Seob : Kenapa kau tidak menyukaiku?

Yoon Young : "Kenapa?" Aku tahu siapa kau,  orang seperti apa kau,  serta betapa ringan dan tidak berartinya cintamu. Aku sudah melihat semuanya.

Hee Seob : Kenapa kau berkata begitu? Bagaimana kau tahu?


Seseorang memanggil Hee Seob.

Hee Seob menoleh, Yoo Seob!

Yoon Young kaget melihat Yoo Seob.

Yoon Young : Paman Yoo Seob?

Hee Seob lalu mengatakan pada Yoon Young kalau dia akan membuat Yoon Young suka padanya.

Hee Seob pun pergi dengan Yoo Seob.


Warga Woojeong-ri lagi pemanasan.

Hae Joon sedikit tersenyum melihatnya.

Lalu dia melihat Pak Yoon yang duduk sendirian di beranda dan teringat masa depan.

Flashback...


Saat itu, musim semi tahun 2024. Pak Yoon duduk di tepi danau.

Hae Joon yang berdiri di belakang Pak Yoon tanya siapa yang Pak Yoon tunggu.

Pak Yoon : Cucuku. Dia menghilang di sini.

Hae Joon : Kau bahkan tidak mengenalinya.

Pak Yoon : Cucuku menghilang di sini. Tolong temukan dia.

Hae Joon : Beberapa orang mungkin berpikir kau menyayangi cucu itu.

Flashback end...


Pak Yoon menoleh dan tersenyum melihat Hae Joon.

Hae Joon memalingkan wajahnya. Dia kesal.

Gerak jalan dimulai. Hae Joon jalan sama Pak Yoon.

Pak Yoon : Aku bahkan tidak menduga akan ikut jalan-jalan tahun ini, tapi aku senang melakukannya. Aku hanya bisa berada di pinggir dan bertepuk tangan untuk mereka. Kudengar hadiah untuk posisi ketiga adalah Walkman. Kurasa kita bisa menang sebanyak itu.

Hae Joon : Kau hanya punya uang. Astaga, kau pelit sekali.

Pak Yoon : Satu-satunya keluargaku adalah putraku, tapi aku mengirimnya ke Amerika untuk belajar. Menunggu kepulangannya adalah satu-satunya kebahagiaan hidup.

Hae Joon : Sejak kapan kau begitu menyayanginya?

Pak Yoon : Apa? Apa yang kau gumamkan selama ini?

Hae Joon mengganti topic pembicaraan.

Hae Joon : Kau harus mengebut jika ingin memenangi peringkat ketiga.

Hae Joon duluan.

Pak Yoon mengejar Hae Joon.


Hae Joon kembali ke rumahnya. Dia heran kenapa Pak Yoon malah memberinya walkman.

Hae Joon : Aku hanya bisa memperbaikinya jika kembali.

Hae Joon mencari2 Yoon Young dan dia sadar Yoon Young pergi.

Hae Joon : Aku melarangnya keluar, tapi dia bahkan tidak bisa tahan sehari pun. Seolah-olah dia sudah merencanakan ini.

Hae Joon membereskan selimut dan bantal yang ditinggalkan berantakan oleh Yoon Young.

Tapi kemudian, dia menemukan kotak korek api dengan secarik pesan di dalamnya di lantai.


Hae Joon pun meraih ponselnya dan mencocokkn korek api itu dengan foto korek api di ponselnya.

Pesan yang tertulis di kertas itu adalah, "Wanita yang membaca itu berbahaya"

Hae Joon heran, kenapa ini ada di sini?


Yoon Young kembali ke toserba sambil memikirkan ayah dan pamannya.

Yoon Young : Ayah dan Paman tampak sangat berbeda.


Sementara itu, Hae Kyung minta Soon Ae melakukan sesuatu namun ditolak Soon Ae.

Soon Ae : Tidak. Bahkan jika itu lelucon, itu terlalu kejam.

Hae Kyung : Lalu? Kau tidak mau melakukannya?

Soon Ae : Kau hanya perlu berpura-pura menghilangkannya.

Hae Kyung : Aku tidak bisa bohong soal barangku dicuri padahal sebenarnya tidak. Serta itu salah satu teman sekelas kita. Itu terlalu kejam.

Hae Kyung kesal dan mendesak Soon Ae ke tepi sungai.

Hae Kyung : Kau sok polos lagi. Astaga.


Yoon Young melihat ibunya tidak ada. Dia pun masuk ke loket dan melihat2 barang ibunya. Dia juga membaca novel yang tadi dibaca ibunya. Lalu dia melihat catatan ibunya.

Yoon Young : Ibu, aku tahu Ibu mengintip semua buku harianku sebelum kuliah. Kita impas sekarang.

Yoon Young mulai membaca catatan ibunya.

Dia terhenyak.


Hae Kyung mendorong Soon Ae ke sungai.

Hae Kyung : Aku benci orang palsu. Mereka yang bersikap seolah-olah tidak tahu apa pun yang berhubungan dengan hal buruk atau kotor di dunia ini. Orang sepertimu.

Hae Kyung menatap ke belakang Soon Ae.

Ada yang mengawasi mereka.


Soon Ae jatuh ke sungai.

Yoon Young pun mencari2 Soon Ae ke sungai. Dia cemas.

Soon Ae berteriak meminta tolong tapi 3 gadis itu hanya melihat saja.

Yoon Young melihat Soon Ae tenggelam.

Yoon Young : Eomma!

Yoon Young pun bergegas nyebur menolong Soon Ae.


Dia membawa Soon Ae keluar dari sungai.

Seorang gadis berlari mendekati Soon Ae.

"Soon Ae, kau baik-baik saja?"


Yoon Young memarahi ketiga gadis itu.

Yoon Young : Ada apa dengan kalian? Kenapa kalian hanya menonton saat teman kalian hampir tenggelam?

Yu Ri : Kami pikir dia bercanda.

Yoon Young : Apa nyawa seseorang lelucon bagimu? Begitu rupanya. Haruskah aku mulai bercanda juga?

Hae Kyung : Kenapa kau ikut campur? Menyebalkan sekali.

Yoon Young : Ko Mi Sook.


Kita diperlihatkan flashback apa yang dibaca Yoon Young tadi di catatan harian ibunya.

"Y tersayang, dari waktu ke waktu, setiap kali aku merasa kesepian, aku membayangkan pintu kecil di dalam kepalaku. Aku duduk sendirian di ruangan kecil tanpa cahaya sama sekali."

Yoon Young ingat itu novel pertama Mi Sook yang dirilis tahun 1987.

Flashback...

Yoon Young ada di konferensi Mi Sook.

Pembawa acara menunjukkan sebuah novel berjudul Small Door.

"Ini novel pertamamu yang dirilis pada tahun 1987, "Small Door". Kau menulis novel yang luar biasa ini saat usiamu baru 19 tahun." puji pembawa acara.


Lalu dia ingat saat memuji Mi Sook di mobil.

Yoon Young : Kau tidak tahu berapa banyak orang yang menjadi penggemar karena novel pertamamu? Aku penggemar pertamamu.

Flashback end...


Yoon Young menatap tajam Hae Kyung.

Yoon Young : Benar, bukan? Kau Ko Mi Sook, bukan?


Gadis yang tadi mendekati Soon Ae pun berdiri dan tanya, darimana Yoon Young tahu namanya.

Yoon Young menoleh dan melihat gadis itu memegangi bandul kalung.

Yoon Young ingat saat melihat Mi Sook melakukan hal yang sama.


Soon Ae batuk2.

Mi Sook mendekati Soon Ae. Dia mau membawa Soon Ae ke rumah sakit.

Yoon Young bergegas membantu Soon Ae berdiri.

Mi Sook : Ada rumah sakit besar di persimpangan kota kami. Ibuku dokter di sana. Jika kondisinya memburuk, pastikan kamu membawanya ke sana. Aku akan memujimu di depannya.


Hae Kyung minta maaf pada Soon Ae.

Hae Kyung : Sampai jumpa di sekolah besok.

Yoon Young menatap kesal Hae Kyung, lalu membawa Soon Ae pergi.


Di depan rumah, Yoon Young memarahi Soon Ae.

Yoon Young : Apa semua gadis itu satu sekolah denganmu? Bahkan Ko Mi Sook?

Soon Ae : Ya, kami teman sekelas.

Yoon Young : Mereka hanya melihatmu tenggelam. Bagaimana bisa mereka teman-temanmu? Kau bisa jujur kepadaku. Apa mereka merundungmu?

Soon Ae : Tidak. Mereka hanya bercanda.

Yoon Young : "Bercanda?" Bagaimana itu bisa disebut bercanda, Soon Ae?

Soon Ae : Bisakah kamu berpura-pura itu tidak pernah terjadi? Tetap saja, hanya mereka teman yang bisa kuajak bicara di sekolah. Orang-orang sepertinya tidak menyukaiku. Jadi, tidak ada yang mau bicara denganku. Itulah alasannya aku harus terus berteman dengan mereka. Serta semuanya harus cuma bercanda.

Yoon Young menyuruh Soon Ae masuk. Soon Ae minta Yoon Young merahasiakan kejadian hari itu.


Hae Joon berhasil memperbaiki mobilnya.

Lalu dia terdiam melihat korek api yang dia temukan di lantai di bawah sofa tadi.

Yoon Young datang dengan wajah sedih.

Yoon Young : Pernahkah kau menyadari perasaan seseorang, tapi sudah terlambat? Andai aku menyadarinya sedikit lebih awal.


Yoon Young pun menatap Hae Joon.

Yoon Young : Andai aku tahu sedikit lebih cepat, semuanya bisa berubah. Namun, bukan begitu masalahnya di sini. Di tempat ini, itu belum terlambat. Belum terjadi apa-apa. Maaf, tapi kurasa aku belum bisa kembali. Ada yang harus kulakukan di sini.

Hae Joon terkejut mendengar perkataan Yoon Young.

Bersambung...


EmoticonEmoticon