All Content From : KBS2
Sinopsis Lengkap : My Perfect Stranger
Selanjutnya : My Perfect Stranger Eps 1 Part 2
-2021-
Malam itu, Yoon Hae Joon berkendara dibawah guyuran hujan deras. Narasi Hae Joon terdengar. Hae Joon bilang, "Jika diingat kembali, itu benar-benar malam yang aneh."
Tiba-tiba, GPS memberitahu Hae Joon bahwa mobil Hae Joon keluar jalur.
Hae Joon : Semua hal tentang hari itu berjalan salah dengan cara yang paling alami. Serta itu tidak terjadi setiap hari. Cuaca sialan, GPS gila, dan ponselnya.
Kamera menyorot ponsel, kartu pegawai Hae Joon, serta beberapa dokumen dan buku catatan.
Hae Joon meneguk minuman dinginnya sejenak.
Narasi Hae Joon terdengar kembali.
Hae Joon : Saat itulah itu muncul di depanku.
Hae Joon : Astaga.
Hae
Joon lantas turun dan melihat ada sebuah mobil yang pintunya dibiarkan
terbuka di dalam terowongan di depannya. Dia lantas mendekat. Mobil itu
berwarna merah dan berplat Seoul M0508.
Hae Joon melihat ke dalam. Dia menemukan tentang panduan mesin waktu.
Narasi Hae Joon terdengar lagi.
"Di sana, panduan menjelaskan cara menggunakan mesin waktu. Ya. Mesin waktu yang muncul di novel atau film."
Hae Joon tidak percaya.
"Aku
sudah menjadi reporter selama tujuh tahun. Aku hanya mengejar fakta.
Jadi, itu hanya fantasi bagiku. Aku tidak berniat mengambil peran utama
dalam fantasi yang tidak masuk akal. Namun, ada satu faktor yang
kulewatkan. Rasa penasaranku."
Hae Joon : Tahun 3089. Kau ingin tahu apa yang kulihat pada tahun 3089? Bukan itu bagian pentingnya. Namun, setelah itu.
Hujan berhenti. Cuaca mendadak cerah. Hae Joon kembali ke tahun 2021. Namun dia nampak terguncang.
Narasi Hae Joon terdengar lagi.
Hae Joon : Apa yang kulihat di tahun 2037? Bagaimana aku bisa memahami apa yang kulihat di sana?
Kamera menyorot tangan Hae Joon yang seperti menggenggam sesuatu.
Hae Joon : Omong-omong, setelah insiden itu, hidupku mulai kacau.
Hae Joon lalu menatap kedua bocil.
Hae Joon : Lihat aku, menceritakan kisah konyol ini kepada kalian.
Bocil perempuan berbisik pada bocil laki2.
Bocil perempuan : Kurasa dia gila.
Hae Joon menikmati ice creamnya. Di belakang mereka, ada spanduk bertuliskan ucapan selamat karena Seoul menjadi tuan rumah Olimpiade Seoul 1988.
Bocil laki-laki : Aku merasa kasihan kepadanya. Kita dengarkan saja ceritanya.
Hae Joon lantas menatap dua bocil itu lagi.
Hae Joon : Kau membawa benda yang kuberikan tadi?
Bocil laki-laki menunjukkan sebuah kertas.
Bocil laki-laki : Ya.
Hae Joon : Aku akan kembali dan melunasi tagihannya nanti. Makanlah sebanyak yang kau mau. Sampai jumpa 15 menit lagi.
Hae Joon mulai beranjak sambil membawa termos orange nya.
Para warga desa Woojung-ri tengah piknik di pinggir sungai.
Tiba-tiba, Lee Hyung Man yang memakai kacamata hitam, maju ke depan sambil memegang sendok dan ceret di kedua tangannya.
Hyung
Man : Seperti yang kalian tahu, desa kita, Woojung-ri, terpilih sebagai
desa bebas kejahatan lima tahun berturut-turut. Astaga, kita punya air
bersih. Di sini damai. Bukankah ini tempat tinggal yang bagus? Kalian
setuju, bukan?
Ok Ja yang melihat itu, sedikit ngedumel menatap Hyung Man.
Ok Ja : Apa dia memenangi penghargaan? Yang benar saja. Dia suka menjadi pusat perhatian. Merepotkan sekali.
Hyung Man melepas kacamatanya.
Hyung
Man : Dia memainkan peran terbesar dalam membuat desa kita menjadi
tempat tinggal yang bagus. Dia dihormati oleh semua orang di desa kita.
Dia cahaya kita. Izinkan aku memperkenalkan Kepala Sekolah Yoon Byung Gu
dan pimpinan komite kita!
Kepala Sekolah Yoon : Aku tidak melakukan apa pun. Pertama, aku harus berterima kasih kepada orang-orang baik di desa kita dahulu. Kedua, terima kasih kepada anak-anak kita karena tumbuh menjadi orang baik.
Mereka menoleh dan melihat Hae Joon yang duduk di tepi sungai tak jauh dari mereka.
Hae Joon : Kalian saling percaya begitu saja padahal hanya tahu sedikit tentang satu sama lain. Pantas saja kalian berakhir dalam tragedi.
Hae Joon melihat jam nya.
Hae Joon : Sekitar 30 detik kemudian, kalian akan mendengar teriakan dari bukit di belakang. Enam remaja nakal akan mulai berlari ke enam arah berbeda. Mereka semua akan teler lem super. Serta mereka bertiga adalah gadis-gadis dari desa ini.
Para warga bingung.
Kepala Sekolah Yoon : Apa yang dia bicarakan? Beberapa anak dari desa kita teler karena lem super?
Hyung Man marah, siapa kau? Sepertinya kau bukan dari sini. Beraninya kau mengganggu piknik dan membuat tuduhan absurd?
Hae Joon menyebutkan beberapa nama siswi SMA Woojung.
Hae Joon : Kim Hae Kyung, senior dari Kelas Satu di SMA Woojung. Lee Eun Ha di kelas yang sama. Park Yu Ri, juga di kelas yang sama. Kalian yakin ingin mengambil risiko ini? Menurut UU Pengendalian Bahan Kimia Beracun...
Tiba-tiba terdengar teriakan dari bukit belakang.
Hae Joon : Apa sudah 30 detik?
Warga terdiam. Tak lama kemudian, Kepala Sekolah Yoon mengajak para warga untuk mempercayai Hae Joon. Dia bilang ini menyangkut anak2 mereka.
Teriakan
itu berasal dari mulutnya Eun Ha. Eun Ha, seorang gadis berkacamata.
Dia berlari sambil berteriak. Kedua tangannya memegang kresek hitam. Hae
Joon datang menghentikan Eun Ha.
Hae Joon : Minumlah. Air di sini masih bersih.
Hae Joon memberikan termos nya.
Eun Ha minum. Setelah itu, dia menatap Hae Joon.
Eun Ha : Omong-omong, siapa kau?
Hae
Joon : Kehilangan pijakan di tebing di sana dan mengakhiri hidupmu di
usia 19 tahun adalah takdirmu. Aku baru saja mengubah takdirmu.
Lah, Eun Ha malah bilang Hae Joon tampan. Eun Ha pengen meluk Hae Joon. Tapi Hae Joon langsung menghentikan Eun Ha.
Hae Joon : Kau ingin aku mendorongmu? Kau yang membujuk orang lain untuk mengendus lem super. Kau mungkin membuat dirimu terlihat seperti dalam bahaya, tapi yang lain yang menderita kematian. Aku tidak mau membantu berandal yang membunuh dua teman mereka. Jadi, beri tahu aku jika itu yang kau inginkan. Aku akan mendorongmu.
Hae Kyung : Ada apa dengan si berengsek itu?
Para warga datang. Mereka melihat Hae Joon berusaha menarik Hae Kyung ke atas. Setelah bersusah payah, Hae Joon berhasil menarik Hae Kyung ke atas. Para warga lega Hae Joon berhasil menolong Hae Kyung.
Hae Joon : Kau pikir hidupmu sulit karena ibumu berbeda.
Hae Kyung kesal, apa yang dia tahu?
Hae Joon : Ibumu hidup untukmu meski kau agak berbeda. Jadi, jangan pernah melakukan hal seperti ini dengan teman-temanmu. Mengerti? Aku juga tidak mau. Bahkan tanpamu, ada banyak orang yang harus diselamatkan di desa ini.
Tepat setelah mereka pergi, para reporter datang.
Reporter : Berita selanjutnya adalah tentang remaja nakal, yang telah menjadi masalah sosial serius. Ada remaja yang teler karena lem super di sini.
Mereka pun kebingungan karena tak ada remaja mengendus lem super di sana.
Kepala Sekolah Yoon bilang bingung harus berterima kasih bagaimana ke Hae Joon.
Hae Joon : Mereka masih muda, jadi, kalian harus merangkul dan memandu mereka dengan baik. Itu yang harus dilakukan orang dewasa.
Kepala Sekolah Yoon : Seolah-olah kau membaca pikiranku.
Hyung Man lalu tanya bagaimana Hae Joon bisa tahu semua itu.
Kepala Sekolah Yoon : Waktu yang tepat saat sesuatu akan terjadi. Kau tepat waktu.
Kepala Sekolah Yoon : Young Woo-ya, Young Soon-ah.
Young Woo memberikan kertas ke Hae Joon.
Young Woo : Anda menjatuhkan ini tadi, Pak.
Hae Joon : Benarkah?
Hae Joon : Ini bisa saja buruk. Sebenarnya aku menjatuhkan ini.
Kepala Sekolah Yoon : Pak Yoon Hae Joon? Kau seorang guru?
Hae Joon : Ya.
Young Soon : Kebetulan, dia pindah ke desa kita dari Seoul.
Mendengar itu, Kepala Sekolah Yoon tanya apa Hae Joon sudah menemukan posisi baru. Hae Joon bilang belum. Kepala Sekolah Yoon lantas menawarkan posisi untuk Hae Joon. Dia bilang, ada lowongan di sekolah nya.
Hae Joon : Benarkah? Kebetulan sekali. Aku mengajar bahasa Korea.
Narasi Hae Joon terdengar.
Hae Joon : Begitulah aku memulai kehidupan palsuku di desa itu pada tahun 1987.
Hae Joon mulai mengajar di SMA Woojung. Dia keluar dari ruang guru, membawa rotan dan buku pelajaran Bahasa Korea.
Tapi tiba2, segerombolan siswi berlari mengejarnya. Sontak lah, Hae Joon langsung melarikan dirinya.
Narasi Hae Joon terdengar.
Hae Joon : Aku menjadi guru yang tidak pernah kuinginkan.
Hae
Joon juga membeli sebuah rumah. Rumahnya tepat berada di depan rumahnya
Hyung Man. Semua keluarga Hyung Man menyaksikan kepindahan Hae Joon.
Hae Joon terkejut melihat keluarga itu keluar semua menyaksikannya.
Narasi Hae Joon terdengar lagi.
Hae
Joon : Serta aku membeli rumah di pedesaan, yang tidak pernah
kuinginkan. Begitulah aku menghabiskan sebulan penuh. Kenapa aku harus
melakukan itu?
Hae Joon lantas kembali ke tahun 2021 dan menemui Ko Min Soo di penjara.
Hae
Joon : Kasus pembunuhan berantai Woojung-ri yang terjadi pada tahun
1987. Orang-orang yang kau bunuh 34 tahun lalu masih hidup di sana.
Min Soo : Tidak. Aku tidak membunuh mereka.
Hae Joon : Aku tahu.
Min Soo : Apa?
Hae Joon : Itu sebabnya aku ke sana untuk mencari pelaku sebenarnya. Dengan begitu, kita berdua bisa menyintas.
Min Soo : Apa yang kau bicarakan?
Hae Joon lantas berdiri dan menatap Min Soo.
Hae Joon : Kau boleh pulang besok pagi, bukan? Sampai jumpa di Woojung-ri. Akan kuberi tahu apa yang kubicarakan. Jadi, pastikan untuk tetap hidup sampai besok pagi.
Hae Joon pun pergi.
Sambil menyusuri jalanan, Hae Joon membaca artikel tentang Min Soo di internet, melalui ponselnya.
"Pelaku Kasus Pembunuhan Berantai Woojung-ri Bunuh Diri'"
"'Pelaku Kasus Pembunuhan Berantai Woojung-ri Akan Dibebaskan Besok'"
Hae Joon menghela nafas dan terus berjalan.
Bersambung ke part 2....
EmoticonEmoticon