All Content From : SBS
Sinopsis Lengkap : Connection
Sebelumnya : Connection Eps 3 Part 1
Selanjutnya : Connection Eps 4 Part 1
Jae Kyeong sendiri mendatangi Lee Eun Hee, putrinya Lee Myeong Guk.
Lee Eun Hee membuka pintu, siapa, ya?
Jae Kyeong : Apa ini rumah Lee Eun Hee, anak perempuan Lee Myeong Guk?
Di dalam terdengar suara berisik anak-anak.
Lee Eun Hee menyuruh mereka diam.
Lalu Lee Eun Hee bilang pada Jae Kyeong kalau itu dia.
Jae Kyeong menunjukkan tanda pengenalnya.
Jae Kyeong : Saya dari Kepolisian Anhyeon.
Sekarang, Jae Kyeong duduk di dalam.
Kedua anak Lee Eun Hee mengarahkan pistol mainan ke Jae Kyeong dari depan kamar mereka.
Lalu ibu mereka datang membawa sesuatu untuk Jae Kyeong. Anak2 itu langsung menutup pintu kamar.
Lee Eun Hee : Katanya polisi tidak memerlukannya, jadi saya membawanya. Apa anda memerlukannya lagi?
Jae Kyeong pun mengeluarkan isi paper bag yang dibawa Lee Eun Hee. Isinya, buku harian Lee Myeong Guk. Sambil melihat2 catatan Lee Myeong Guk di buku harian, Jae Kyeong tanya, apa Lee Eun Hee pernah mendengar nama Joon Seo. Lee Eun Hee bilang tidak.
Jae Kyeong : Ayah anda bekerja sebagai apa di Farmasi Geumhyung?
Lee Eun Hee : Saya kurang tahu. Karena dia peneliti, dia juga membuat obat asing versi generik. Kadang mengembangkan obat baru, sejauh itu yang saya tahu.
Jae Kyeong : Bagaimana dengan orang dari perusahaan yang menghubungi atau mencarimu?
Lee Eun Hee : Tidak ada.
Lee Eun Hee mengantarkan Jae Kyeong keluar. Jae Kyeong membawa buku harian itu.
Jae Kyeong : Saya akan hubungi jika ada yang ingin saya tanyakan.
Lee Eun Hee : Baik.
Begitu Lee Eun Hee menutup pintu, tiba2 saja pandangan Jae Kyeong mengabur lagi. Dia juga merasa seperti gempa bumi. Jae Kyeong berusaha untuk berjalan namun dia terjatuh. Jae Kyeong pun menenangkan dirinya sebentar. Lalu dia berdiri dan menengok ke bawah. Pandangannya masih kabur.
Sementara Yoon Jin tengah memarkirkan mobilnya sambil bicara dengan Woo Sung di telepon.
Yoon Jin : Apa namanya?
Woo Sung : Lemon Ppong.
Yoon Jin : Lemon-ppong? Wah, nama benar-benar cocok. Hanya ditempeli "ppong" setelah warnanya? Lalu?
Woo Sung : Itu saja.
Yoon Jin : Apa kau tidak pernah ke tempat itu?
Woo Sung : Ya.
Yoon Jin : Aku sudah bilang untuk coba ke sana! Saat ini aku sedang bingung karena temanku meninggal, jadi aku menyuruhmu untuk masuk dan melaporkannya.
Woo Sung : Kak, istriku meninggal kemarin lusa karena menggunakan narkoba, bagaimana aku bisa ke sana?
Yoon Jin : Berisik. Datang ke sana sekarang dan lihat berapa sendok yang ada di rumahnya. Mengerti?
Yoon Jin memutus panggilan.
Tiba-tiba, dia melihat Jae Kyeong keluar dari gedung apartemen Lee Eun Hee. Yoon Jin tersenyum pada awalnya melihat Jae Kyeong. Dia takjub melihat Jae Kyeong mendatangi Lee Eun Hee. Tapi kemudian dia melihat Jae Kyeong terjatuh. Sontak dia kaget dan lekas menghampiri Jae Kyeong.
Jae Kyeong berusaha berdiri dan berjalan menuju mobilnya. Yoon Jin menyusul Jae Kyeong.
Yoon Jin : Kenapa kau seperti ini? Kau sakit? Hei, kau berkeringat?
Tapi Jae Kyeong jatuh lagi saat hendak masuk ke mobilnya.
Akhirnya, Yoon Jin memapah Jae Kyeong ke mobilnya.
Yoon Jin : Kuatkan kakimu. Ayo ke mobilku.
Begitu masuk ke mobil, Yoon Jin tanya, kita pergi ke rumah sakit mana? Ada yang biasa kau datangi?
Jae Kyeong melarang Yoon Jin membawanya ke RS. Tapi Yoon Jin berkeras mau Jae Kyeong ke RS. Jae Kyeong yang tadinya direbahkan Yoon Jin di kursi belakang, akhirnya duduk dan memohon pada Yoon Jin agar tidak membawanya ke RS.
Jae Kyeong : Ke rumah... Antar aku ke rumah.
Yoon Jin memapah Jae Kyeong ke rumah. Tapi begitu sampai di depan pintu, Jae Kyeong jatuh lagi. Di depan pintu, ada sebuah paket. Yoon Jin tanya berada nomor kodenya. Jae Kyeong pun memberitahu nomor sandi pintu rumahnya.
Begitu pintu terbuka, Yoon Jin melemparkan paket di depan pintu ke dalam rumah terlebih dahulu barulah dia memapah Jae Kyeong ke dalam. Namun, Jae Kyeongnya jatuh dan tak sadarkan diri tak jauh dari pintu rumah.
Yoon Jin pun membuka kulkas, namun dia heran melihat kulkas Jae Kyeong kosong. Yoon Jin lantas mengambil sebotol air. Dia minum dulu, baru membantu Jae Kyeong minum. Namun Jae Kyeong kembali tak sadarkan diri.
Yoon Jin lalu melihat paket itu. Dia mendekati paket dan melihat ada nama Joon Seo di sana. Yoon Jin yang penasaran, membuka paket. Dan dia terkejut melihat isi paket adalah sebutir lemon ppong.
Yoon Jin juga membaca secarik pesan yang ada di sana.
Yoon Jin : Anda sudah minum obatnya. Tolong minum ini dengan hati-hati.
Yoon Jin pun terkejut Jae Kyeong mengonsumsi narkoba.
Yoon Jin lantas menoleh ke Jae Kyeong. Jae Kyeong udah sadar dan tengah menatap Yoon Jin.
Jae Kyeong : Apa itu? Isinya itu, kan?
Yoon Jin : Apa?
Jae Kyeong : Berikan padaku.
Yoon Jin : Kau bicara apa? Aku tak tahu.
Jae Kyeong berusaha mengambil lemon ppong dari tangan Yoon Jin.
Yoon Jin yang tak mau menyerahkan pil itu ke Jae Kyeong, bergegas mengunci dirinya di kamar mandi.
Jae Kyeong berdiri dan menggedor pintu.
Jae Kyeong : Hei, buka pintunya!
Yoon Jin : Tidak. Ini narkoba. Sadarlah, Jang Jae Kyeong!
Jae Kyeong : Aku tak bisa tanpa itu. Aku bisa mati tanpa itu. Berikan padaku.
Yoon Jin : Kenapa kau seperti ini? Bagaimana bisa kau memakai narkoba?
Jae Kyeong : Buka pintunya!
Jae Kyeong bahkan sampai mendobrak pintu kamar mandi. Yoon Jin menahan pintu sekuat tenaga. Yoon Jin kemudian coba menyadarkan Jae Kyeong. Hingga akhirnya, malam pun datang. Yoon Jin melirik jam di ponselnya. Setelah itu dia terdiam menatap sebutir lemon ppong. Tak lama kemudian, Yoon Jin pun membuang lemon ppong ke dalam WC.
Seorang kurir menaiki tangga sebuah apartemen dan sempat papasan dengan seorang wanita. Kurir itu lalu menaruh paket di depan pintu, kemudian mengetuk pintu dan pergi. Tak lama, seorang pria keluar dan membawa paketnya masuk. Pria itu adalah pria bertopi yang mengambil pistol Jae Kyeong. Dia membuka paketnya. Isinya lemon ppong.
Usai membuang lemon ppong, Yoon Jin mengendap2 keluar dari kamar mandi. Begitu keluar, dia langsung lari ke pintu tapi lampu tiba2 menyala. Yoon Jin kaget. Lalu dia mendengar suara Jae Kyeong. Jae Kyeong yang duduk di dapur memberitahu Yoon Jin kalau sehari sebelum Joon Seo tewas, Joon Seo datang mencarinya.
Jae Kyeong : Sudah sepuluh kali.
Yoon Jin : Apa?
Jae Kyeong : Joon Seo mencariku sudah sepuluh kali. Entah sudah berapa kali aku mencari tahu. Sepertinya aku juga menunggu Joon Seo.
Yoon Jin : Apa yang dia katakan?
Jae Kyeong : Sepuluh kali selalu sama, meminta agar aku memaafkannya.
Yoon Jin : Tidak mungkin. Kejadian 20 tahun lalu?
Yoon Jin akhirnya mendengarkan cerita Jae Kyeong.
Yoon Jin : Jadi, apa yang kau katakan?
Jae Kyeong : Hal yang sama. Aku tak mau mendengarnya. Aku minta dia pergi dari hidupku. Jika aku menerima permintaan maafnya, mungkin sekarang dia masih hidup.
Jae Kyeong menahan tangis.
Jae Kyeong : Dasar bodoh. Harusnya aku katakan saja. Kenapa dia harus mati? Entah aku memaafkannya atau tidak, dia tetap harus hidup. Apa yang bisa kulakukan? Aku hanya bisa tertunduk lemas. Walaupun begitu, aku tak bisa memaafkannya sampai akhir.
Yoon Jin : Kenapa tiba-tiba kau seperti ini?
Jae Kyeong : Aku tak ingat. Selepas makan malam dengan anggota tim, aku diculik seseorang saat ke toilet. Saat aku membuka mata, tiga hari sudah berlalu. Aku pun sudah kecanduan.
Jae Kyeong lantas minta maaf sudah membuat Yoon Jin takut.
Yoon Jin : Kau mencurigai seseorang?
Jae Kyeong : Tapi, anehnya mereka bilang bahwa Joon Seo seorang agen properti, terkait narkoba. Masih belum bisa dibuktikan, tapi itu satu-satunya petunjuk.
Yoon Jin : Kalau begitu, pertama-tama kau harus beri tahu yang lain.
Jae Kyeong : Tidak bisa.
Yoon Jin : Ini bisa jadi masalah besar! Aku melihat wanita yang minum obat itu dan meninggal di depan anaknya. Sorot matanya, tidak seperti manusia. Segera beri tahu polisi, oke? Kita harus ke rumah sakit.
Jae Kyeong : Tidak bisa.
Yoon Jin : Kenapa?
Jae Kyeong pun mendekati Yoon Jin. Yoon Jin reflek mundur ke belakang.
Jae Kyeong : Jika mereka mengetahui ini, aku akan dikeluarkan dari kasus ini. Jika aku tak terlibat, maka tidak ada yang peduli dengan kasus ini. Kau sudah melihatnya. Semua detektif dan jaksa mencoba mengkremasi tanpa melakukan autopsi! Tolong rahasiakan dulu. Kau tidak boleh memberi tahu siapa pun bahwa aku kecanduan. Jika aku dikeluarkan dari penyelidikan, uang asuransi yang kau inginkan juga akan hilang. Aku akan mengatur semuanya, lalu langsung memberitahumu. Sementara ini, jangan sampai ada yang tahu. Aku tidak boleh tumbang.
Jae Kyeong lalu tanya soal obatnya.
Yoon Jin bilang dia sudah membuang obat itu ke WC.
Jae Kyeong tak marah dan bilang itu bagus.
Jae Kyeong lalu memakai mantelnya. Yoon Jin tanya mau kemana.
Jae Kyeong : Aku tak punya waktu. Aku harus temukan orang yang membuatku kecanduan dan menewaskan Joon Seo.
Jae Kyeong beranjak ke pintu.
Yoon Jin pun berkata, jika Jae Kyeong mau ke rumah Lee Myeong Guk, dia akan mengantarnya.
Jae Kyeong kaget Yoon Jin tahu soal Lee Myeong Guk.
Yoon Jin : Aku akan cerita bagaimana aku bisa tahu tentang Lee Myeong Guk.
Jae Kyeong dan Yoon Jin tiba di kediaman Lee Myeong Gook. Namun saat mau masuk, pagarnya terkunci. Yoon Jin yang berdiri di belakang Jae Kyeong, tanya, terkunci? Jae Kyeong mengiyakan.
Jae Kyeong pun menarik napasnya sebentar sebelum akhirnya memanjat tembok. Yoon Jin pun langsung tanya keadaan Jae Kyeong usai Jae Kyeong memanjat. Dia takut Jae Kyeong kumat lagi. Jae Kyeong bilang dia tak apa-apa. Jae Kyeong lalu menyinari sekeliling rumah dengan cahaya senter. Yoon Jin menyuruh Jae Kyeong membuka gerbang.
Jae Kyeong : Kau tunggu di mobil.
Yoon Jin : Memangnya aku sopir? Mengantar lalu tunggu di mobil? Aku ini reporter. Bagaimana kalau kau pingsan lagi?
Jae Kyeong cuek.
Yoon Jin : Tidak mau buka pintunya? Jangan, jangan buka.
Yoon Jin mutusin manjat. Tapi pas udah naikin kakinya ke tembok, Jae Kyeong membuka pagar. Yoon Jin sewot, sekarang kau main tarik ulur? Dia lantas masuk.
Di dalam, Yoon Jin terkejut karena nabrak tali jemuran.
Sontak lah Jae Kyeong kaget mendengar suara kagetnya Yoon Jin.
Jae Kyeong : Ada apa?
Yoon Jin : Cuma tali jemuran. Kepalaku tersangkut.
Yoon Jin lalu berjalan di belakang Jae Kyeong. Jae Kyeong mendekati pintu masuk.
Yoon Jin : Hei, apa kita boleh masuk?
Jae Kyeong menyuruh Yoon Jin milih atas atas atau bawah.
Yoon Jin dengan wajah bingung milih atas.
Jae Kyeong memecahkan kaca jendela pintu. Setelah itu, dia memasukkan tangannya ke dalam dan memutar kunci pintu. Pintu terbuka. Mereka masuk. Jae Kyeong melirik Yoon Jin. Yoon Jin ngajak Jae Kyeong meriksa bareng2.
Di meja, mereka melihat foto beberapa dokter.
Yoon Jin : Apa orang yang paling tua ini Lee Myeong Guk? Dia, yang memiliki bekas luka.
Kamera menyorot seorang dokter yang punya bekas luka di pipi.
Mereka lalu melihat2 yang lain dan menemukan beberapa botol obat2an serta buku-buku medis di atas meja.
Jae Kyeong dan Yoon Jin lalu melihat sekeliling pintu kamar yang dilakban. Jae Kyeong mau masuk tapi pintunya di kunci. Jae Kyeong pun mendobrak pintu. Pintu terbuka.
Mereka masuk dan melihat ada bungkusan plastik putih dan besar tergeletak di lantai.
Yoon Jin : Ya Tuhan, apa ini?
Mereka mendekat dan melihat ada genangan air bercampur darah di dalam plastik.
Di dekat plastik, ada sebuah foto tergeletak.
Jae Kyeong menyuruh Yoon Jin membawakannya foto yang tadi.
Yoon Jin bergegas membawanya. Mereka membandingkan kedua foto.
Yoon Jin : Lee Myeong Guk adalah senior kita?
Jae Kyeong lantas pergi ke dapur. Yoon Jin mengikutinya.
Jae Kyeong : Tolong pegang ini.
Jae Kyeong memberikan senternya ke Yoon Jin.
Lalu Jae Kyeong membuka laci dapur. Dia memakai sarung tangan plastik yang dia temukan di sana. Setelah itu, Jae Kyeong ngambil pisau dapur dan mulai bergegas.
Yoon Jin juga memakai sarung tangan, lalu mengikuti Jae Kyeong.
Di kamar, Jae Kyeong mengoyak plastik dengan pisau. Begitu plastik terkoyak, genangan darah bercampur air tadi langsung mengalir keluar. Jae Kyeong pun bergegas mengoyak lagi plastiknya. Dan, itu Lee Myeong Guk! Jasad Lee Myeong Guk!
Yoon Jin : Dia Lee Myeong Guk, kan?
Yoon Jin yang gak tahan, lari keluar.
Jae Kyeong pun menghubungi seseorang. Tapi tak dijawab-jawab. Jae Kyeong menunggu dengan cemas panggilannya dijawab. Tak lama, terdengar suara Chang Soo.
Chang Soo : Ya, Kapten?
Jae Kyeong : Tolong pergi ke alamat ini. Blok 63-38, Jalan Inhyeon-ro 973, Jangsu-dong, Anhyeon-si. Ditemukan mayat di kamar tidur. Cepat kirim tim forensik.
Chang Soo : Baiklah.
Yoon Jin kembali dan melihat mayat itu.
Yoon Jin : Apa orang mati mengeluarkan banyak air seperti itu?
Jae Kyeong : Tidak sebanyak ini. Lee Myeong Guk hilang sekitar akhir Juli tahun lalu. Tujuh bulan telah berlalu dan korupsi hampir tidak mengalami kemajuan. Artinya, dia dibekukan segera setelah mati dan baru saja dicairkan. Itu sebabnya banyak sekali cairan tubuh yang keluar.
Yoon Jin : Kalau begitu... Setelah menguburnya, mengapa mereka mengeluarkannya dan kembali ke sini?
Jae Kyeong : Maka dari itu...
Yoon Jin : Bahkan kita tidak tahu dia sudah mati selama tujuh bulan.
Tiba2 seseorang melempar bom molotov dari luar ke dalam kamar. Sontak lah keduanya terkejut dan Jae Kyeong bergegas membawa Yoon Jin keluar kamar. Di ruang tengah, mereka kembali dihujani bom molotov. Jae Kyeong sempat melihat bayangan seseorang yang lari diluar.
Jae Kyeong dan Yoon Jin keluar. Jae Kyeong celingukan mencari orang itu tapi tiba2 dia kumat lagi.
Yoon Jin : Jae Kyeong-ah, ada apa? Hei, sadarlah. Bagaimana kau bisa begini?
Yoon Jin lalu meminta Jae Kyeong sadar. Dia bilang polisi sudah datang.
Yoon Jin : Jae Kyeong-ah, pergi ke mobil. Ayo.
Yoon Jin membantu Jae Kyeong ke mobil.
Setelah itu mereka bergegas pergi dan mobil mereka sempat papasan dengan mobil Chang Soo. Chang Soo sempat melihat mereka. Tapi mereka gak sadar.
Chang Soo tiba di depan kediaman Lee Myeong Guk. Chang Soo turun dan menghubungi Jae Kyeong namun tak dijawab.
Yoon Jin tanya mereka mau kemana.
Jae Kyeong : Pergi ke kantor polisi.
Yoon Jin : Apa? Kita sedang menghindari polisi, kenapa pergi ke kantor polisi?
Jae Kyeong : Cepat pergi ke kantor polisi.
Yoon Jin nurut. Tak lama, mereka tiba di depan kantor polisi.
Yoon Jin menatap cemas Jae Kyeong.
Yoon Jin : Apa kau benar baik-baik saja?
Jae Kyeong mengangguk dan bergegas turun. Dia berusaha berjalan dengan normal.
Jae Kyeong ke ruangannya. Ada Soo Hyeon di sana. Melihat Jae Kyeong yang pucat dan lemas, Soo Hyeon pun mendekati Jae Kyeong.
Soo Hyeon : Kapten, apa yang terjadi? Apa anda sakit?
Jae Kyeong : Bisa belikan aku obat?
Soo Hyeon : Obat apa?
Jae Kyeong : Obat pencernaan dan obat penurun demam...
Soo Hyeon : Saya akan segera kembali.
Soo Hyeon pun pergi. Begitu Soo Hyeon pergi, Jae Kyeong langsung jatuh. Jae Kyeong lantas ingat lemon ppong yang disimpan Soo Hyeon di laci. Jae Kyeong pun berdiri dan berusaha mendekat ke laci Soo Hyeon. Namun dia jatuh lagi. Jae Kyeong lantas tertawa. Lalu dia berusaha membuka laci Soo Hyeon tapi tangannya tak mampu.
Bersambung....
EPILOG :
Yoon Jin tengah menulis di papan tulis saat kelas sudah kosong. Hanya tinggal Yoon Jin dan Jae Kyeong di dalam kelas.
Yoon Jin menulis, bulan depan Oh Yoon Jin akan membersihkan kelas.
Jae Kyeong menatap Yoon Jin sejenak sebelum akhirnya keluar dari kelas.
Yoon Jin berhenti menulis dan beranjak pergi.
Namun sebuah ruangan membuatnya tertarik. Yoon Jin masuk ke ruangan itu. Dan ada ruangan lain di dalamnya. Di depan pintu, bertuliskan himbauan untuk tetap tenang. Yoon Jin masuk dan dia tersenyum melihat barang2 di dalam. Ternyata itu klub musik.
Yoon Jin melihat2 dan menemukan Joon Seo di sana. Dia lantas memdekati Joon Seo.
Joon Seo : Kau sudah selesai bersih-bersih?
Yoon Jin : Ya.
Joon Seo : Bagaimana dengan filosofi belajarmu?
Yoon Jin : Tidak kutulis.
Joon Seo : Kau berani sekali, tiba-tiba...
Yoon Jin : Apa kau ketua di sini?
Joon Seo : Ya, memangnya kenapa?
Yoon Jin : Aku juga mau mendaftar.
Joon Seo : Jika bertahan tanpa filosofi belajar, mungkin cuma akan dihukum dan lulus?
Yoon Jin : Kalau begitu tulis saja filosofi belajar itu.
Joon Seo dan Yoon Jin duduk bersama. Yoon Jin mendengarkan Joon Seo sambil mengisi formulir bertuliskan Audiophile.
Joon Seo : Kami membersihkan bagian dalam secara bergilir setiap minggu dan membersihkan piringan hitam. Tidak masalah, kan?
Yoon Jin : Baik.
Tiba2, Jae Kyeong masuk. Jae Kyeong mengenakan pakaian bela dirinya.
Joon Seo tanya kenapa Jae Kyeong datang.
Jae Kyeong : Aku juga mau mendaftar.
Jae Kyeong meminjam pulpen Yoon Jin.
Dia pun mulai mengisi formulir. Joon Seo dan Yoon Jin melihatnya.
Setelah selesai, Jae Kyeong ngembaliin pulpen Yoon Jin dan memberikan formulirnya ke Joon Seo.
Jae Kyeong : Kalau begitu sekarang, kita ada di klub yang sama?
Jae Kyeong mengajak Joon Seo salaman.
Tiba2, Joo Song masuk.
Joo Song menyapa Yoon Jin dengan kikuk, hai, Oh Yoon Jin.
Duh, Yoon Jin. Ditaksir tiga cowok baik dan cakep, malah nikahnya sama cowok brengsek.
EmoticonEmoticon