Kamis, 18 Juli 2024

Sinopsis Vigilante Episode 5

All Content From : Disney+
Sinopsis Lengkap : Vigilante
Sebelumnya : Vigilante Episode 4
Selanjutnya : Vigilante Episode 6


Gadis itu makan dengan lahap. Ji Yong tak makan dan terus memperhatikan gadis itu makan. Ji Yong kemudian bertanya, darimana gadis itu tahu dia di sana (stasiun). Gadis itu bilang dia mencari dan menemukan sekolah Ji Yong punya hari libur tetap.
"Lalu aku tahu kau tinggal di Seoul selama pekerjaan paruh waktuku."

"Kerja paruh waktu?"

" Ya. Saat aku pura-pura kau menyelamatkanku. Apa aku membantumu?"

"Jadi, kau tahu siapa yang mempekerjakanmu."

"Aku kira itu kau. Agensiku memberi kami pekerjaan, dan kami bertindak sesuai perintah, lalu mendapatkan bayaran. Itu saja. Kami tidak tahu siapa pemohonnya."


Ji Yong lalu menatap ke arah ponselnya. Dia pun permisi dan beranjak keluar. Diluar, dia bicara dengan Gang Ok melalui ponsel. Gang Ok sendiri masih di lantai atas dan sedang menatap Ji Yong.

Gang Ok : Kau sedang kencan. Aku iri. Apa kau menikmati makan malamnya?

Ji Yong : Apa yang kau mau?

Gang Ok : Aku melihatmu berbicara dengan Jo Heon. Apa yang kau bicarakan?

Ji Yong : Itu bukan urusanmu.

Gang Ok : Ji Yong-ah, ini aku. Sudah kubilang, kau membutuhkanku. Jo Heon adalah boneka penguasa. Dia musuh kita bersama. Sudah waktunya kita bekerja sama.

Ji Yong : Kau bersamanya, 'kan?

Gang Ok : Aku pikir kau yang bersamanya. Kau tak memberitahuku apa yang kau bicarakan.


Ji Yong : Dia tahu tentangku.

Gang Ok kaget mendengarnya, apa?

Ji Yong : Hanya dua orang yang tahu tentangku. Kau dan Jo Heon.

Gang Ok : Itu mencurigakan. Orang lain selain aku tahu tentangmu?

Ji Yong lantas bilang kalau mereka  tidak akan bertemu hari ini.

Ji Yong : Lalu satu hal lagi. Aku tahu kau menduplikat ponselku. Duplikat ponselnya juga. Baru kita akan bicara langsung. Tentang kita bekerja sama.


Gang Ok : Apa? Bagaimana kau tahu aku mengintip isi ponselmu?

Ji Yong akhirnya menemukan Gang Ok dimana.

Ji Yong : Itu sangat jelas. Bagaimana mungkin aku tak tahu?

Gang Ok : Baiklah. Namun, kau tak berpikir untuk keluar setelah membunuh Jo Heon dan aku, 'kan?

Ji Yong tertawa mendengarnya.

Ji Yong : Hubungi aku setelah menduplikat ponselnya.


Dae Seok dan Mi Ryeo pergi ke tempat yang dipenuhi kontainer. Mi Ryeo pun mulai merekam. Lalu Dae Seok menghentikan mobilnya di depan pintu sebuah gudang. Keduanya sama2 turun dari mobil. Dae Seok melihat pintu gudang digembok. Mi Ryeo  melihat sekelilingnya. Setelah itu, dia kembali mengambil gambar. Dae Seok merusak gembok dengan velg. Mi Ryeo lantas membantu Dae Seok membuka pintu. Dan..... betapa terkejutnya mereka melihat banyaknya mesin penambang di dalam sana.

Dae Seok : Ini terlalu besar untuk ditangani Yeon Jae Hak sendirian.

Mi Ryeo : Ini pasti milik Sewool. Mereka memiliki server ilegal di tempat seperti ini?

Mi Ryeo mulai merekam lagi. Tak lama kemudian, mereka menemukan layar server penambang.

Mi Ryeo : Koin QQ?

Dae Seok : Para bajingan itu melakukan segalanya yang menghasilkan uang.


Saat mereka mau mengecek, seorang pria masuk, mengejutkan mereka.

Keduanya langsung bersembunyi dibalik meja. Pria itu membawa pisau dan perlahan-lahan, dia mencari Dae Seok dan Mi Ryeo. Lah, Dae Seok malah gak sengaja jatuhin tempat pencil. Sontak lah, mereka langsung bersembunyi. Mi Ryeo masuk ke kolong meja. Dan Dae Seok sembunyi dibalik rak mesin penambang. Pria itu berkeliling mencari mereka. Dan, dia berhenti di samping meja tempat Mi Ryeo sembunyi. Saat pria itu menoleh ke arah kamera Mi Ryeo yang tertinggal di atas meja, Dae Seok pun memencet stop kontak di dekat kepalanya. Crane di atas mereka langsung bergerak. Dan Mi Ryeo langsung menyambar kameranya dan lari.


Pria itu mengejar Mi Ryeo. Saat dia hampir berhasil menangkap Mi Ryeo, Dae Seok pun datang. Dia menarik tubuh pria itu ke belakang, hingga mereka berdua jatuh ke belakang menubruk rak mesin penambang. Pria itu lantas menikam Dae Seok berkali2. Mi Ryeo membeku melihat rekannya ditusuk. Dae Seok menatap Mi Ryeo dan menyuruh Mi Ryeo lagi. Mi Ryeo pun mengambil tas Dae Seok yang jatuh di lantai dan bergegas lari ke mobilnya.


Usai menikam Dae Seok, hingga Dae Seok tewas, pria itu mengejar Mi Ryeo. Mi Ryeo dan pria itu saling beradu pandang, sebelum akhirnya pria itu manjat ke mobil Mi Ryeo. Mi Ryeo pun memundurkan mobilnya dan menabrak kontainer di belakang. Pria itu jatuh ke aspal. Setelah pria itu jatuh, Mi Ryeo bergegas kabur.


Malam harinya, Mi Ryeo kembali ke tempat itu bersama para polisi. Namun, tak ada apa-apa di sana. Baik mesin penambang maupun jasad Dae Seok, sudah hilang.

Mi Ryeo pun menunjukkan buktinya. Dia menunjukkan rekaman mesin penambang dan server yang tadi sempat dia rekam.

Polisi kemudian bertanya dimana reporter yang Mi Ryeo bilang dibunuh.


Mi Ryeo pun berlari keluar dan coba mencari Dae Seok tapi tak temukan apapun.

Mi Ryeo : Ini gila.

Polisi lalu menyuruh Mi Ryeo pulang. Mereka bilang mereka akan menghubungi Mi Ryeo jika menemukan sesuatu. Tapi, para polisi itu malah pergi duluan dari sana.


Jo Heon yang tengah berolahraga, dihubungi oleh Jenderal Uhm Jae Hyub.

Jenderal Uhm : Sudah lama sejak aku mengirimmu untuk menangkap Vigilante. Kenapa tidak ada kabar?

Jo Heon : Aku mendapat beberapa petunjuk. Aku akan lapor saat menangkapnya.

Jenderal Uhm : Setelah aku pensiun?

Jo Heon : Kau memercayakannya kepadaku, jadi tolong terus percaya.

Jenderal Uhm : Perombakan kembali sudah dekat. Hati-hati agar itu tak menyulitkanku.

Jo Heon : Aku mengerti, Pak.

Usai bicara dengan Jenderal Uhm, Jo Heon lanjut olahraga.

Ji Yong tengah latihan tinju. Lalu Joon datang. Joon bilang biar dia yang memegangkan samsak nya untuk Ji Yong. Seon Wook juga datang dan ikut memegangi samsak dari belakang Joon. Setelah itu, mereka menginterogasi Ji Yong.

Joon : Ponselmu mati dua malam yang lalu. Apa kau melakukan sesuatu yang penting?

Ji Yong : Aku tidur lebih awal karena lelah.

Joon : Dengan siapa?

Ji Yong : Apa maksudmu? Aku tidur sendirian.

Joon : Jujur saja.

Ji Yong terus memukul tanpa menjawab.

Joon : Dia tidak menjawab.

Seon Wook : Benar.

Joon : Apa kau akan menyimpan rahasia dari kami seperti ini? Lihat? Dia mencurigakan, 'kan?

Seon Wook : Ya, sangat mencurigakan.

Ponsel Ji Yong berdering. Ji Yong berhenti memukul dan duduk memeriksa ponselnya. Ada pesan dari Gang Ok.

Gang Ok : Stasiun Hapjeong, Pintu Keluar 2, Loker no. 486,  Kode 1004.

Gang Ok juga lagi latihan tinju bersama pelatihnya di sasana.

"Bagus! Kau bisa menjadi profesional." puji sang pelatih.

"Itu tidak cukup. Aku ingin lebih intens lain kali." jawab Gang Ok.

Latihan selesai. Gang Ok turun dari sasana. Seketaris Park langsung memberikannya minum.

Seketaris Park : Akhir-akhir ini kau berlatih lebih keras. Tampaknya kau menjadi lebih cepat.

Gang Ok : Kondisiku harus tetap prima sepanjang waktu. Kita tak bisa tahu kapan hal seru akan terjadi.

Ji Yong pergi ke loker tersebut.

Di sana, dia menemukan sebuah ponsel.

Di rumahnya, dia memeriksa ponsel itu. Dia ingin tahu isi ponsel Jo Heon yang sudah diduplikat Gang Ok. Dan dia menemukan panggilan dari Jenderal Uhm dan Kapten Eun.

Ji Yong dan Jo Heon sama2 menerima notif siaran langsung Repo25h.

Jo Heon menonton bersama tim detektif.

Host : Aku yakin kalian sudah dengar bahwa aktor Yeon Jae Hak yang telah ditangkap karena mengelola situs web ilegal, telah bunuh diri. Dia meninggal pada hari di mana dia menemui staf kami. Ini pesan yang dia kirimkan kepada kami.

Host menampilkan chat-an Yeon Jae Hak dengan Dae Seok.

Jae Hak : Halo, ini aktor Yeon Jae Hak. Aku punya bukti Sewool Future Resources yang mengelola situs web ilegal, bukan aku.Aku ingin mengatakan kebenarannya secara langsung.

Host : Seseorang yang akan bunuh diri tidak akan mengirimkan ini.</i> Mari kita lihat.

Repo menampilkan video mesin penambang dan server ilegal yang sempat direkam oleh Mi Ryeo.

Host : Di sinilah Yeon Jae Hak diduga mengelola situs web ilegal. Setelah memasuki lokasi, kita bisa melihat ratusan mesin penambang dan jejak penambangan Koin QQ. Juga, ada bukti sementara bahwa seseorang mencoba membunuh reporter kami. Faktanya, seorang reporter dibunuh, dan mayatnya belum ditemukan. Reporter Choi Mi Ryeo yang bersamanya saat itu, berhasil melarikan diri. Ada kasus lain. Kalian mungkin tahu bursa mata uang kripto yang ilegal melalui Koin QQ yang terjadi baru-baru ini. Sebanyak 800 miliar.< Sejak transaksi tersebut, tidak ada jejak pelakunya. Ada satu hal lagi. Ketua Kim Sam Doo yang baru dibebaskan setelah dinyatakan tidak bersalah...

Seketaris Sam Doo memberitahu Sam Doo bahwa ada telepon dari si Tikus.

Dan si Tikus adalah Jenderal Uhm.

Si Tikus menyuruh Sam Doo menonton Repo sekarang.

Seketaris Sam Doo menyalakan TV.

Host : Ini pesan yang kami terima dari Yeon Jae Hak. "Aku akan ungkap semuanya tentang Uhm Jae Hyub alias Tikus, yang mendukung Sewool.

Jenderal Uhm : Tampaknya ada satu anjing lagi yang mengendus-endus. Apa ini rencanamu?

Jenderal Uhm mematikan panggilannya.

Siaran Repo terus berlangsung.

Host : Ya, ini semua bersifat sementara untuk saat ini. Namun, kami perlahan mengungkap bukti untuk mendukung asumsi ini. Apakah Yeon Jae Hak benar-benar bunuh diri? Apa hubungan Sewool dan Uhm Jae Hyub, si Tikus?

Detektif Woo mematikan televisi. Dia kesal, sial. Menurutmu itu benar?

Detektif Jo : Sebaiknya tidak benar.

Detektif Woo : Bukankah ini kasus yang terlalu besar untuk memancing Vigilante?

Jo Heon masih menatap tajam ke arah televisi yang sudah dimatikan.

Jo Heon : Choi Mi Ryeo.

Ji Yong mencari tahu tentang Jenderal Uhm.

Kepala Kwak dilabrak atasannya gara2 siaran Mi Ryeo tentang Kim Sam Doo, Tikus dan koin QQ.

Direktur : Kwak Chang Hyun, apa kau gila? Siapa bilang kau boleh menyiarkannya?

Kepala Kwak bingung, apa?

Direktur : Laporan Repo25h!

Kepala Kwak : Kau yang memberi Bu Choi hak untuk meliput apa pun tanpa izinmu, jadi...

Direktur : Hei! Kenapa kau membiarkannya? Kau tahu siapa yang baru meneleponku?

Direktur lalu mengumpat, sial!

Dia lantas marah2 lagi, kenapa Moon... Pokoknya, kau urus ini. Mengerti?
Kepala Kwak : Bagaimana aku bisa...

Direktur : Maksudku Choi Mi Ryeo! Pastikan dia tak melakukan sesuatu seperti ini lagi. Aku sudah memberitahumu. Jika tidak bisa, berhenti saja!

Setelah direktur pergi, Kepala Kwak langsung melabrak Mi Ryeo.

Kepala Kwak : Hei, Choi Mi Ryeo! Hei, apa yang akan kau lakukan sekarang?

Mi Ryeo : Apa maksudmu?

Kepala Kwak : Kau bertindak sendiri, menyiarkan sesukamu, dan membuat Reporter Moon tewas! Kenapa seorang reporter... Apa kau bahkan merasa bersalah? Kenapa kau melakukan itu sebagai reporter?

Mi Ryeo : Haruskah aku berhenti meliput karena Dae Seok tewas? Haruskah kuhentikan acaranya?

Kepala Kwak : Apa katamu?

Mi Ryeo : Kau menerima suap, lalu minum anggur dan makan malam bersama segala jenis organisasi, perusahaan, dan sponsor. Beraninya kau memberitahuku reporter macam apa aku ini! Apa aku salah? Apa yang akan kulakukan sekarang? Tunggu dan lihat saja apa lagi yang akan kulakukan.

Mi Ryeo beranjak keluar.

Pria yang membunuh Dae Seok, kini membakar jasad Dae Seok di depan kediamannya. Sambil menjaga agar api tetap menyala, dia bicara dengan seseorang di telepon.

"Pastikan bawa mayatnya."

"Baik, Pak." jawab seseorang pria di dalam mobil.

Pria yang membunuh Dae Seok lantas memanggil rekannya, Seodeol. Dia menyuruh Seodeol memotong kayu bakar lagi.

Seodeol mengerti, baik, Pak.

Jo Heon di perjalanan.

Pria yang tadi telepon dengan pelaku pembunuhan Dae Seok, ternyata di parkiran MBS. Dia disuruh membawa jasad Mi Ryeo. Tak lama, Mi Ryeo keluar dan beranjak menuju mobilnya. Pria itu pun bergegas melajukan mobilnya. Lalu dia memberhentikan mobilnya tepat di depan Mi Ryeo.

Mi Ryeo heran sendiri. Pria itu kemudian turun dan menyeret Mi Ryeo masuk ke mobilnya, sambil mengancam Mi Ryeo dengan obeng. Tepat saat itu, Jo Heon datang menolong Mi Ryeo. Dengan sekali pukul, pria yang coba membunuh Mi Ryeo itu jatuh pingsan.

Mi Ryeo keluar dari mobil pria yang coba membunuhnya sambil menatap heran Jo Heon.

Mi Ryeo : Kau siapa?

Jo Heon : Aku Jo Heon, ketua tim unit regional.

Mi Ryeo : Lalu kenapa? Bagaimana kau tahu aku akan diserang di sini? Apa ada informasi?

Jo Heon : Tidak ada. Aku datang karena alasan lain. Jangan berikan mangsa lagi kepada Vigilante.

Mi Ryeo : Aku tidak mengerti maksudmu.

Jo Heon : Jangan memperburuk keadaan untuk mendapatkan berita. Itu maksudku. Jika tidak ingin berada dalam bahaya lagi.

Mi Ryeo : Itu terdengar aneh. Kau tak bisa menangkap Vigilante atau memang sengaja? Bukankah kau perlu acaraku untuk menangkap Vigilante?

Jo Heon : Tidak. Vigilante akan segera ditangkap. Jadi, sebaiknya kau berhenti sekarang.

Pria yang coba membunuh Mi Ryeo, kini di mobil Jo Heon dengan tangan terborgol. Jo Heon masuk dan mengambil ponsel pria itu. Dia membuka GPS dan memeriksa tujuan terakhir pria itu.

Jo Heon : Kenapa mengendap-endap di sekitar Choi Mi Ryeo.

Pria itu pura2 bego, apa maksudmu? Kau memukulku!

Dia juga minta borgolnya dilepas.

Jo Heon pun langsung mem-bogem wajahnya.

Pria itu meringis kesakitan. Jo Heon tanya lagi alasan pria itu mengawasi Mi Ryeo. Pria itu masih tak mau mengaku. Jo Heon memukulnya lagi.

Jo Heon lalu memberi pria itu pena dan buku kecil. Dia menyuruh pria itu menulis semua orang yang pria itu temui selama 6 bulan terakhir.

Pria itu protes, semua orang? Bahkan pemilik restoran mi favoritku?

Jo Heon memelintir tangan pria itu.

Sontak pria itu kesakitan, tunggu.

Jo Heon : Sekarang ingat?

Pria itu bilang iya.

Jo Heon : Tulis.

Ji Yong mencari tahu pelanggaran apa yang dilakukan Sam Doo.

Ji Yong : Membantu dan terlibat pembunuhan, tetapi dibebaskan.

Lalu dia membaca artikel Sam Doo setelah Sam Doo dibebaskan dari tuduhan.

Di sana, Sam Doo menyebut bahwa dirinya tak bersalah.

Ji Yong marah, Kim Sam Doo.

Jo Heon dan pria itu masih di perjalanan. Pria itu selesai menulis dan memberikan bukunya ke Jo Heon. Jo Heon membaca tulisan pria itu. Lalu dia tanya, siapa Pak Bang. Pria itu bilang, Pak Bang adalah orang yang menyuruhnya membawa Mi Ryeo.

"Ketua Kim Sam Doo sering menggunakan jasanya. Aku hanya tahu marganya."

"Lalu Soe Dol?"

"Dia tangan kanan Pak Bang. Dia mahir dalam karate, judo, dan wushu. Hampir semuanya. Kudengar dia pria yang besar."

"Si Peremas?"

"Dia salah satu anak buah Kim Sam Doo. Dia pria gemuk dan botak. Dia sangat kuat hingga bisa meremas orang sampai mati. Jadi, dia dipanggil si Peremas."

"Nama yang konyol."

"Omong-omong, kita mau ke mana, Pak?"

"Tempat yang terakhir kau kunjungi."

Pria itu menatap google map di ponselnya. Mereka akan ke 75-9 Saji-ro, Yongin-si.

Pria itu cemas. Dia membujuk Jo Heon untuk membawa lebih banyak orang jika ingin ke sana. Dia juga meminta Jo Heon menurunkannya di pinggir jalan. Dia bilang dia bisa naik taksi saja.

"Kau tak butuh aku lagi. Aku sudah katakan semuanya."

Tapi Jo Heon gak peduli.

Jo Heon akhirnya tiba di tempat itu. Di tempat itu, beberapa orang tengah bekerja menurunkan beberapa mayat dari dalam mobil. Jo Heon pun bertarung melawan semua orang2. Dia mengambil sebuah piala dan perisai dari kursi belakang mobilnya untuk dijadikan senjata, sebelum melawan orang2 itu. Tak butuh waktu lama bagi Jo Heon untuk melumpuhkan musuh2nya. Pria yang disuruh membunuh Mi Ryeo, terkaget2 melihat Jo Heon berhasil menumpas semua anak buah Sam Doo.

Polisi dan petugas forensik datang. Mereka terkejut melihat mayat2 yang masih berada di dalam kontainer sebuah mobil. Jo Heon duduk di sofa yang ada di sana, menyaksikan kawanan babi di dalam kandang, tengah melahap jasad.

Reporter melaporkan dari tempat kejadian.

Reporter : Ini di depan gedung sementara di Gyeonggi. Ini terlihat seperti pabrik biasa, tetapi telah terungkap ini pabrik pembunuhan para vigilante. Para tersangka vigilante kini memohon hak untuk mungkir dan menolak berbicara. Lokasinya sepenuhnya ditutup, dan KCSI sedang menyelidiki TKP.

Ji Yong menonton berita itu di kantin bersama teman2nya.

Joon : Mereka akhirnya tertangkap.

Polisi menggelar konferensi pers.

Kapten Eun : Kami telah menganalisis senjata-senjata yang ditemukan di lokasi, dan menemukan DNA dari para korban Vigilante. Kami memiliki bukti bahwa dua tersangka bekerja di perusahaan yang mensponsori kegiatan Vigilante. Kami juga menemukan fail yang berisi rincian kasus-kasus Vigilante di komputer.

Seorang reporter bertanya, apa polisi yakin itu Vigilante. Dia bilang, Vigilante tidak pernah menyembunyikan mayat sampai sekarang.

Kapten Eun : Kami harus menyelidiki lebih lanjut untuk memastikan, tetapi tampaknya tersangka membentuk organisasi Vigilante dan menyingkirkan mayat korban atau menampilkannya sesuai keputusan masing-masing anggota.

Mi Ryeo tak percaya sama sekali orang2 itu adalah Vigilante.

Jenderal Uhm mendamprat Jo Heon.

Jenderal Uhm : Jo Heon, kau ketua tim unit investigasi regional. Kenapa melakukan ini tanpa melapor kepadaku? Kau pikir aku memberimu hak melakukan itu? Media, politisi, dan masyarakat akan bilang apa? Apa kau yakin mereka adalah Vigilante?

Jo Heon : Aku yakin.

Jenderal Uhm : Bukan itu yang kutanyakan...

Jo Heon menatap tajam Jenderal Uhm.

Jo Heon : Aku punya buktinya.

Sam Doo sendiri di perjalanan, bersama supir dan asistennya, Direktur Hong.

Sam Doo : Kenapa kau membiarkan anjing liar merusak peternakan kita?

Direktur Hong : Maaf, Pak.

Sam Doo : Lalu kenapa Jo Heon mengeklaim bahwa kita adalah Vigilante?

Direktur Hong : Aku juga tidak mengerti kenapa. Kenapa dia membantu Choi Mi Ryeo dan memfitnah kita? Itu tak mungkin perintah si Tikus karena dia yang ingin Choi Mi Ryeo mati. Lalu si Tikus yang menugaskan Jo Heon. Ini rumit.

Sam Doo : Tidak, ini sebenarnya sederhana. Ada satu anjing lagi sekarang. Itu saja. Mengerti?

Direktur Hong : Ya, Pak. Aku akan mengurus keduanya.

Sam Doo tiba di tempat tujuannya.

Dia mendatangi kampanye seorang politisi.

Joon, Seon Wook dan Ji Yong membuang sisa makanan mereka ke tempat sampah dan menaruh piring kotor mereka di tempat yang sudah disediakan.

Joon : Aku tidak percaya Vigilante hanyalah organisasi kejahatan biasa.

Seon Woo : Apa kubilang? Aku sudah tahu. Aku tahu mereka hanya penjahat sejak awal.

Ji Yong menggulung lengannya sambil masuk ke toilet.

Dia mencuci mukanya. Setelah itu, dia tertawa sambil menatap dirinya di cermin. Tawanya kemudian hilang.

Jun Sik ke Toko Buku Eden. Begitu dia tiba2, anak buahnya langsung memberikan ucapan selamat atas pembebasannya. Jun Sik lantas masuk ke dalam. Dia menggeser rak, yang ternyata sebuah pintu, dan masuk ke ruangan dibaliknya. Di ruangan itu, banyak sekali alat pembuatan narkoba. Jun Sik membuka brankasnya dan menyimpan uang.

Di belakang Jun Sik, nampak paha seorang wanita. Jun Sik lantas membuka bajunya dan siap menyentuh wanita yang berbaring di belakangnya. Sebelum memulai, dia melakukan pemanasan terlebih dahulu. Tiba2, Vigilante datang dan menarik tubuhnya ke lantai. Vigilante membuat Jun Sik babak belur. Setelah Jun Sik tak berdaya, Vigilante mencengkram rambut Jun Sik dan menyuruh Jun Sik membuka brankas. Jun Sik terpaksa membuka brankas. Di sana, ada sebuah dokumen. Vigilante membaca dokumen itu. Dan dia pun kaget.

Kepala Kwak dan Mi Ryeo disemprot direktur mereka.

Direktur : Ajukan pengunduran diri. Unggah permintaan maaf di papan buletin penonton. Citra perusahaan kita berantakan karena Vigilante. Kacau balau!

Mi Ryeo : Apa kau benar-benar percaya mereka Vigilante? Apakah penilaianmu seburuk itu?

Direktur : Aku tak mau bicara lagi. Pokoknya berhenti.

Ga Ram membuka pintu dan menyuruh mereka keluar.

Ga Ram : Kurasa kalian harus melihat ini.

Ternyata ada berita pembunuhan Jun Sik di televisi.

"Telah terjadi pembunuhan di sebuah toko buku di Seoul malam ini. C, korbannya, adalah pemakai narkoba dengan tiga riwayat pemerkosaan. Yang mengejutkan adalah TKP-nya. Ini sebuah toko buku di Seoul. C, pemakai narkoba dengan tiga riwayat pemerkosaan, ditemukan tewas di sini. "Jaring Surga. Maafkan aku," tertulis di dinding. Kasusnya serupa dengan pembunuhan Jeong Deokheung dua bulan lalu."

Mi Ryeo senang, itu Vigilante. Itu Vigilante yang asli.

Lalu dia berteriak pada semuanya, benar, kan!

Mi Ryeo : Dia berusaha membuktikan bahwa polisi memalsukannya. "Itu tidak benar. "Vigilante yang asli ada di sini."

Media juga mengatakan, olisi sedang berusaha mencari tahu apakah itu ulah Vigilante. Ada yang menyatakan kasus di peternakan babi dibuat agar terlihat seperti ulah Vigilante...

Gang Ok yang menonton berita itu, senang bukan main.

Gang Ok : Itu saudaraku! Kau yang terbaik! Keren sekali!

Direktur Hong memberitahu Sam Doo yang akan berfoto dengan politisi. Direktur Hong bilang, Jun Sik dibunuh Vigilante dan buku besar mereka hilang. Sontak lah Sam Doo terkejut dan marah.  Dia pun berkata pada politisi mereka akan berfoto nanti dan bergegas pergi.

Sam Do : Hubungi rentenir dan pengedar, lalu suruh mereka menghentikan bisnis mereka dan bawa uangnya.

Direktur Hong : Ya, Pak.

Usai membunuh Jun Sik, Ji Yong beranjak pergi. Namun dia diikuti Jo Heon.

Jo Heon : Kim Ji Yong.

Ji Yong terus berjalan. Tak lama kemudian, dia menoleh ke belakang dan melihat itu Jo Heon. Ji Yong pun lari. Jo Heon mengejar Ji Yong. Ji Yong terus berlati dan melompat ke bawah jembatan.

Jo Heon kehilangan jejak Ji Yong. Saat tengah sibuk mencari Ji Yong, Ji Yong pun muncul di belakangnya.

Ji Yong : Aku yakin kau sedang sibuk. Kenapa kau kemari, Pak?

Jo Heon berbalik menatap Ji Yong.

Jo Heon : Aku datang memberimu kesempatan terakhir. Hentikan ini. Hentikan semua ini dan ikuti aku. Aku akan menuntunmu.

Ji Yong : Aku merasakannya saat pertama kali melihatmu... Kau pernah membunuh orang. Saat kau tidak menangkapku, aku sadar bahwa kau menangani kasus-kasus secara tidak resmi atas perintah seseorang. Tampaknya kita tidak jauh berbeda. Jadi, bagaimana dan ke mana kau akan menuntunku?

Jo Heon : Sehebat apa pun sesuatu, jika itu tidak terkendali, ia tidak lebih dari senjata mematikan. Kim Ji Yong, jika aku membimbingmu dengan baik, kau bisa sangat sukses.

Ji Yong emosi. Dia menatap Jo Heon dengan sorot mata nanar.

Ji Yong : Pernahkah kau berada di posisi orang yang lemah? Mereka yang diintimidasi dan dianiaya? Tahukah kau bagaimana rasanya tak bisa berbuat apa-apa saat kejahatan menghancurkan hidupmu? Saat hukum yang kau yakini adil terus bermurah hati kepada penjahat, tetapi mengabaikan korban... Saat hukum yang seharusnya sakral menghakimi secara berbeda tergantung orangnya dan tidak melindungi korban... Saat itu terjadi, aku yakin kau punya hak untuk melindungi dirimu sendiri.

Ji Yong lantas menyuruh Jo Heon bicara. Dia bilang dia yakin Jo Heon ingin mengatakan banyak hal. Tapi Jo Heon menyuruh Ji Yong terus bicara. Dia bilang dia akan mendengarkan Ji Yong.

Ji Yong : Maka satu hal lagi. Aku akan menanyakan satu hal lagi. Katakanlah seseorang yang merusak kehidupan orang lain tidak bertobat, bahkan setelah putusan yang murah hati, dan melakukan kejahatan yang sama setelah mereka dibebaskan. Jika kau bisa menyelamatkan lebih banyak korban, dengan mengabaikan HAM penjahat itu, apakah itu benar atau salah?

Jo Heon : Itu masalah terbesarmu. Keyakinanmu bahwa kau tidak mungkin salah. Orang-orang sepertimu pada akhirnya menjadi monster. Ji Yong-ah, apakah itu menyakitkan? Atau apakah itu menyenangkan? Hari ini, aku akan menghentikanmu.

Ji Yong : Aku tidak bertanya apakah aku akan menjadi monster nantinya. Aku bertanya apakah aku salah!

Jo Heon pun memukul Ji Yong.

Ji Yong marah dan ingin membalas Jo Heon tapi Jo Heon berhasil menjatuhkannya dengan mudah.

Jo Heon lantas membantu Ji Yong berdiri. Dia lalu mendesak Ji Yong ke dinding.

Jo Heon : Menurutmu apa kejahatan yang dihukum paling berat oleh masyarakat di segala usia dan negara? Pembunuhan? Pemerkosaan? Pembakaran? Bukan, jawabannya pengkhianatan. Yang menentang penguasa dan mengecewakannya! Kim Ji Yong, kau bukan pelaku kekerasan. Kau adalah pengkhianat! Kau menentang sistem yang ada! Hukum! Hukum yang kau bicarakan! Kau menentang hukum. Meski kau merasa kau benar, kau menentang sistem dengan kekerasan.

Ji Yong ingin menyerang Jo Heon lagi tapi sekali lagi Jo Heon berhasil menjatuhkan Ji Yong dengan mudah.

Jo Heon lantas mencekik Ji Yong.

Jo Heon : Pikirkan lagi baik-baik. Aku akan menjawab pertanyaanmu. Aku setuju denganmu. Namun, itulah yang kurasakan sebagai manusia. Itu tidak ada artinya bagiku sebagai polisi. Pekerjaanku memberikan hidupku arti. Aku bangga menjadi polisi. Namun, meski aku bangga menjadi PNS, ada banyak sekali polisi yang tidak kompeten dan malas, bahkan polisi yang korup. Itu yang menyakitiku. Itulah kenapa aku kasihan kepadamu. Pria yang membenci kejahatan dan siap melawan kejahatan! Jika kau sedikit mengubah arah, kau bisa menjadi polisi yang hebat. Kim Ji Yong si Pengkhianat. Matilah. Aku pikir itu solusi satu-satunya.

Bersambung....


EmoticonEmoticon