All Content From : Disney+
Sinopsis Lengkap : Vigilante
Sebelumnya : Vigilante Episode 3
Selanjutnya : Vigilante Episode 5
Jo Heon berdiri di depan jendela kamar tempat Soon Do dirawat. Dia menatap foto Soon Il yang tak sadarkan diri yang dijadikan Ji Yong sebagai wallpaper HP Soon Il. Setelah itu, dia menatap ke bawah, tempat Soon Do jatuh.
Ambulans yang dikemudian peniru Vigilante, berhenti di parkiran paling atas sebuah gedung. Si peniru kemudian turun dari ambulans dan mengaku sangat gugup. Dia juga bilang dia sudah menantikan hari itu, hari dimana dia dan Ji Yong bertemu.
Ji Yong turun dari ambulans dan celingukan. Si peniru yang melihat itu, tanya, apa Ji Yong cemas soal kamera pengawas. Si peniru kemudian bilang kalau dia sudah menghapus semua jejak Ji Yong di kamera pengawas. Setelah itu, dia juga mengaku kalau sebenarnya dia menghapus beberapa jejak Ji Yong selama ini. Ji Yong belum tertangkap sampai sekarang berkat dirinya.
Ji Yong lantas mendekati si peniru dengan wajah kesal sambil bertanya siapa dia.
Si peniru menyuruh Ji Yong berhenti. "Kau sangat tidak sabar." Si peniru kemudian bertanya-tanya, bagaimana menjelaskannya. Dia lantas berkata bahwa dia sudah lama menantikan momen seperti itu. Dia lalu mengakui dirinya sebagai fans Ji Yong. Juga seseorang yang Ji Yong butuhkan. Dia mengajak Ji Yong bekerja sama.
"Aku ingin melakukan ini bersamamu. Atau kau bisa menganggapku sebagai asistenmu."
Ji Yong pun menyerang si peniru. Si peniru dengan gesit menghindari serangan Ji Yong.
"Aku pikir kau salah paham. Sudah kubilang, aku penggemarmu. Penggemar! Apa kau tak mengerti maksudku? Aku penggemarmu. Kau pikir tak akan tertangkap? Aku yakin polisi sudah memburumu. Namun, jika kita bekerja sama, maka ini akan sempurna, Ji Yong-ah. Ayo buru mangsa yang lebih besar bersama. Bagaimana? Tidakkah kau bersemangat dari membayangkannya saja?"
Ji Yong pun berkata dia bukan berburu. Dia melakukan yang gagal dilakukan hukum dan sekarang si peniru menodainya.
Lah si peniru malah bangga.
"Aku? Itu suatu kehormatan."
"Apa aturanmu? Kenapa bunuh Jang Soon Do?"
"Aku tidak punya aturan. Aku membunuhnya karena dia pantas mati."
Mereka pun bertarung, sampai si peniri bergelantungan di atap. Ji Yong pun meminta si peniru menjauhinya. SI peniru menghentikan Ji Yong yang mau pergi.
"Sekarang saatnya. Lepaskan topengku sekarang. Apa kau tak penasaran siapa aku?"
"Aku tidak peduli. Jangan dekati aku lagi."
Ji Yong pun pergi.
Jo Heon tengah memeriksa daftar dokter di Pusat Medis Bohye, namun tak ada satu pun yang bisa dia curigai. Lalu dia tanya pada petugas keamanan, apa ada karyawan laki2 yang setingginya. Pegawai berdiri dan berkata, dialah yang tertinggi di RS itu.
Mi Ryeo di rumahnya, tengah melihat rekaman kamera videonya.
Dan, Ji Yong sebagai Vigilante tertangkap kamera Mi Ryeo.
Di rumahnya, Ji Yong tengah mengobati luka di wajahnya. Tak lama, dia menerima pesan dari si peniru.
Peniru : Kau butuh alibi, kan? Biar kubantu. Penggemarmu.
Ji Yong kesal.
Besoknya, Jo Gang Ok turun dari mobil sport nya dengan wajah babak belur, sambil tersenyum. Lalu dia berjalan masuk ke perusahaannya dan didekati seketarisnya.
"Kau baik-baik saja? Perlu ke dokter, Pak?" tanya seketarisnya, Seketaris Park.
"Luka kehormatan ini tak perlu diobati. Bagaimana kemarin?"
"Semua sudah ditangani. Namun, Choi Mi Ryeo dari REPO25h berada di lokasi kejadian. Dia merekam area di sekitar RS. Aku harus bagaimana?"
"Dia benar-benar punya firasat bagus. Hubungi perusahaan itu."
Adegan beralih ke Soon Il yang tengah memarahi semua anak buahnya.
Soon Il : Apa yang kalian lakukan? Seorang bajingan masuk tanpa izin ke wilayah kita dan bahkan membunuh Soon Do. Lalu tak ada yang lihat? Apa kita sekelompok idiot?
Anak buahnya minta maaf.
Soon Il : Temukan dia dan bawa kemari. Aku akan membunuhnya. Mengerti?
Jo Heon datang. Anak buah Soon Il berusaha menghalangi Jo Heon, namun Jo Heon terus berjalan mendekati Soon Il. Soon Il tanya siapa Jo Heon dan sedang apa di tempatnya.
Jo Heon : Aku polisi. Aku di sini tentang kasus Jang Soon Do.
Soon Il : Polisi?
Jo Heon : Aku ingin lihat rekaman CCTV-mu. Mohon kerja samamu.
Soon Il : Kami juga ingin melihat rekaman kamera CCTV kami, agar bisa melihat wajah si Vigilante.
Jo Heon : Kita belum tahu apakah ini kasus Vigilante.
Soon Il : Apa maksudmu? Semua orang di TV terus bilang itu ulah Vigilante.
Jo Heon : Itulah yang diberitakan pers tak bermutu. Omong-omong, apakah kau kakak Jang Soon Do? Jang Soon Il, delapan riwayat pelanggaran. Itu kau?
Soon Il : Benar, aku Jang Soon Il. Kakak Soon Do. Lalu kenapa?
Jo Heon : Kau pasti sedih tentang adikmu. Kami akan memecahkan kasus ini secepat mungkin. Lalu, biar kuberi tahu untuk berjaga-jaga saja.
Jo Heon memberikan kartu namanya dan memperingatkan Soon Il untuk tidak bertindak sendiri.
Gang Ok ke MBS, untuk bertemu Mi Ryeo. Kepala Kwak dan Direktur MBS langsung membawanya ke Mi Ryeo. Mi Ryeo yang lagi di ruang rapat, terkejut melihat Gang Ok. Direktur MBS menyuruh Mi Ryeo memberi salam pada Gang Ok, Wakil Ketua Grup DK.
Gang Ok mengenalkan dirinya. Mi Ryeo berdiri dan tanya alasan kedatangan Gang Ok.
Gang Ok : Kudengar kau orang pertama yang memberi nama Vigilante? Aku sangat terkesan. Hukuman Vigilante terhadap orang jahat. Kekerasan yang membuat orang merasa aman, bukan cemas. Berkat kau, Vigilante memiliki citra seperti itu. Nama memang sangat penting. Jika barang desainer disebut "mewah," atau keberatan hati nurani disebut "keberatan agama," itu tidak akan sama.
Direktur tertawa dan memuji Gang Ok. Dia bilang wawasan Gang Ok luar biasa.
Gang Ok memuji Mi Ryeo. Dia bilang Mi Ryeo berbakat dan pikiran mereka mirip, jadi dia ingin mendukung Mi Ryeo sepenuhnya. Mi Ryeok berkata dia menghargai tawaran Gang Ok namun dia ingin menulis artikel tanpa pengaruh eksternal.
Direktur marah, hei, Bu Choi!
Gang Ok tertawa dan memuju Mi Ryeo.
Gang Ok : Kau reporter hebat. Aku minta maaf. Kalau begitu, izinkan aku bertanya. Kudengar kau merekam Vigilante?
Direktur : Itu ada di diska lepas itu, 'kan?
Direktur lantas menyuruh Mi Ryeo memberikan itu pada Gang Ok. Dia bilang itu milik perusahaan, bukan Mi Ryeo. Dia juga menegaskan bahwa Gang Ok adalah sponsor terbesar perusahaan mereka.
Mi Ryeo : Jurnalismeku tak diatur dengan uang, Pak.
Direktur : Kenapa kau berpikiran sempit? Kau bisa bekerja lebih bebas dengan sponsornya. Apa kau tak mengerti?
Gang Ok : Direktur, Bu Choi benar. Boleh kami bicara berdua?
Direktur dan Kepala Kwak keluar.
Gang Ok : Aku akan berterus terang. Aku suka Vigilante. Aku mensponsori perusahaan yang merekrut pemuda yang ditangkap karena meniru Vigilante. Tentu di balik layar. Tidak ada alasannya. Aku hanya menyukainya. Menurutku pesan yang dia coba bagikan kepada dunia lebih penting daripada identitasnya.
Gang Ok lantas menatap Mi Ryeo dari jarak dekat.
Gang Ok : Aku mengerti perasaanmu. Aku tahu kau sangat menyukai Vigilante. Jadi, ayo kita lindungi dia bersama. Kau akan segera sadar kita di pihak yang sama.
Gang Ok mengambil kartu memori yang berisi rekaman Ji Yong dan beranjak pergi.
Mi Ryeo tertawa, tapi setelahnya, wajahnya berubah kesal.
Jo Heon dan tim polisi rapat.
Kapten Eun : Metode yang digunakan pelaku untuk menghapus jejaknya sama dengan Vigilante. Tidak ada apa pun di kamera CCTV atau kamera dasbor. Lihat ini. Setelah membunuh Jang, dia turun memakai tali.
Detektif Jo : Tidak ada jejak sidik jari atau rambut. Bajingan ini pasti menganggap kita bodoh.
Jo Heon : Ini bukan perbuatan orang biasa. Kecerdasan luar biasa, perencanaan yang cermat, dan eksekusi yang berani. Dia psikopat yang sangat rajin dan berbudi. Dia mungkin seseorang yang sangat mengenal kita.
Kapten Eun : Profesor Lee Jun Yeop mengatakan sesuatu yang serupa. Katanya, dia pasti memahami arah penyelidikan polisi.
Detektif Woo : Mungkinkah dia seseorang yang berhubungan dengan polisi?
Jo Heon : Semoga saja tidak. Detektif Woo, kirimkan data hari ini kepada Profesor Lee Jun Yeop. dan minta pendapatnya.
Tapi kemudian Jo Heon bilang dia akan memberikan sendiri.
Jo Heon baru saja tiba di Akademi Kepolisian.
Ji Yong, Seon Wook dan Joon juga baru datang. Mereka membahas luka di wajah Ji Yong.
Joon : Wajahmu terluka. Itu pasti sakit. Jika Jiyong terluka begini, tak bisa kubayangkan seperti apa luka lawannya.
Seon Wook : Jangan konyol. Ji Yong hanya bayi di luar. Aku selalu mengalah setiap kami berlatih. Aku bisa menghabisinya.
Joon : Benarkah? Kalau begitu, ke sasana judo. Akhiri dia hari ini.
Seon Wook : Ayolah, dia tetap temanku. Lihatlah wajahnya. Aku tak tega. Kita polisi. Kita harus bersikap adil.
Ji Yong tertawa mendengar ocehan kedua temannya.
Mereka berpapasan dengan Jo Heon.
Ji Yong langsung tegang melihat Jo Heon.
Setelah Jo Heon melewatinya, Ji Yong dan kedua temannya kembali berjalan.
Joon : Mungkin ada yang meminjam uang dari rentenir. Dia bisa menagih utang dari siapa pun.
Jo Heon berhenti berjalan dan menatap Ji Yong dari belakang.
Jo Heon menemui Profesor Lee. Profesor Lee tanya ada apa jauh-jauh ke tempatnya. Jo Heon menaruh berkas yang dia bawa ke atas meja. Dia bilang, itu pola Vigilante lagi.
Jo Heon melihat beberapa meja dan kursi di ruangan Profesor Lee.
Jo Heon : Untuk apa kursi-kursi itu?
Profesor Lee : Untuk murid-muridku yang membantuku. Aku membuat aplikasi pembuatan profil.
Jo Heon : Profesor. Boleh kulihat foto murid-murid itu?
Profesor Lee : Kau tahu aku tak boleh memberi informasi pribadi.
Jo Heon : Kapten Eun memberitahuku kau mengatakan bahwa Vigilante sepertinya mengetahui arah penyelidikan polisi.
Profesor Lee : Ya. Tampaknya begitu bagiku.
Jo Heon : Bagaimana jika... Jika Vigilante adalah seorang polisi, apa yang akan kau lakukan?
Profesor Lee : Entahlah.
Jo Heon : Apa yang akan kau lakukan?
Di rumahnya, Mi Ryeo mencari tahu di internet tentang perusahaan yang pro Vigilante. Dan dia menemukan beberapa artikel tentang sebuah perusahaan, 'Sewool Future Resources".
Mi Ryeo : Sewool Future Resources.
Mi Ryeo meng-klik salah satu artikel. Keluarlah artikel tentang Kim Sam Doo, sebagai pemimpin Sewool. Tertulis di sana, bahwa Sam Doo dibebaskan dari tuduhan pembunuhan karena kurangnya bukti. Mi Ryeo lantas melihat nama jurnalis yang menulis artikel itu. Namanya Moon Dae Seok.
Di ranjangnya, Ji Yong membaca pesan dari Jo Gang Ok, si peniru Vigilante.
Gang Ok : Kau butuh alibi, kan? Biar kubantu. Penggemarmu.
Ji Yong jadi resah.
Seon Wook duduk di meja belajarnya. Tiba2, Joon datang dan heboh sendiri sambil beranjak mendekati Seon Wook. Joon tanya, apa Ji Yong dan Seon Wook ingat monster yang mereka jumpai tadi, si pria berbadan besar, kata Joon.
Joon : Dia ketua tim unit investigasi regional untuk kasus Vigilante. Bukankah itu luar biasa? Mengejutkan, 'kan? Apa dia dahulu gangster?
Seon Wook tak terlalu menanggapi dan terus fokus belajar.
Joon : Kau tak mengerti maksudku.
Seon Wook : Itu tidak penting saat ini.
Joon : Kenapa dia datang ke sini? Kudengar dia menemui Profesor Lee. Itu berarti dia akhirnya lebih dekat dengan Vigilante.
Joon menekan leher Seon Wook dengan sikunya. Tentu saja, dia hanya bercanda.
Seon Wook : Hentikan.
Joon pun melepaskan Seon Wook.
Joon lalu menirukan suara Jo Heon.
Joon : "Profesor, kupikir aku akhirnya memegang ekor Vigilante."
Seon Wook : Apa maksudmu "ekor"?
Seon Wook lantas menggoda Joon.
Seon Wook : "Kalau begitu, masukkan ke dalam sup dan rebus."
Joon : Kau sangat tidak lucu. Kau harus giat belajar.
Joon beralih ke Ji Yong.
Joon : Ini hebat, Ji Yong-ah. Bukankah begitu?
Ji Yong hanya tersenyum.
Seon Wook menyuruh Joon keluar.
Joon lalu berkata, dia datang jauh2 untuk berbagi kabar.
Ji Yong kembali memikirkan tawaran Gang Ok.
Joon lantas duduk dibawah kasur Ji Yong.
Jo Heon masuk ke sebuah restoran, karena melihat ada CCTV di depan restoran. Pemilik restoran langsung mendekati Jo Heon karena mengira Jo Heon adalah pelanggan. Jo Heon pun langsung mengatakan, dia ingin memeriksa CCTV.
Pemilik restoran : Astaga. Kalian sudah periksa kemarin. Tidak ada apa-apa.
Pemilik restoran kembali ke meja kasir.
Jo Heon : Kemarin?
Jo Heon pun mendekati meja kasir.
Jo Heon : Siapa yang periksa?
Pemilik restoran : Bukankah kalian dari keluarga yang sama? Geng Ogeori sudah memeriksa semua kamera CCTV di lingkungan ini. Kenapa periksa lagi?
Tapi saat melihat tatapan tajam Jo Heon, pemilik restoran jadi takut.
Pemilik restoran : Pak. Kurasa lebih baik memeriksa ulang, 'kan? Mungkin ada yang terlewat kemarin. Orang biasanya memeriksanya dua atau tiga kali.
Jo Heon : Tidak. Terima kasih.
Maka Jo Heon langsung mendatangi Geng Ogeori yang ternyata geng nya Soon Il. Soon Il pun langsung masuk ke ruang make up dan menutup pintu teralis, serta mengunci pintu.
Anak buah Soon Il berusaha mengalahkan Jo Heon, tapi Jo Heon dengan mudahnya menjatuhkan mereka.
Setelah mengalahkan anak buah Soon Il, Jo Heon merusak pintu teralis dengan mudahnya. Dia pun masuk dan menatap tajam Soon Il dan bilang bukankah dia sudah menyuruh Soon Il diam.
Soon Il : Kau bukan polisi, ya? Beraninya kau melakukan ini di sini?
Soon Il menyuruh anak buahnya yang tersisa membunuh Jo Heon tapi Jo Heon sekali lagi mengalahkan anak buah Soon Il.
Soon Il : Apa kau sungguh polisi? Jika kau menyentuhku, kau akan dipecat.
Jo Heon : Jang Soon Il. Kau ingin kita bertemu saat aku bukan polisi? Jadi, apa yang telah kau temukan?
Soon Il : Tidak ada apa-apa.
Jo Heon : Jangan lakukan apa pun. Sama sekali.
Jo Heon menepuk2 pipi Soon Il dan pergi.
Profesor Lee lagi mengabsen semua muridnya. Dan, dia pun melihat wajah Ji Yong terluka. Profesor Lee tanya kenapa wajah Ji Yong terluka. Ji Yong bilang latih tanding di sasananya berlebihan. Profesor Lee tanya sasana mana.
Ji Yong : Di dekat rumahku, Pak.
Profesor Lee : Begitukah? Gambarkan situasinya.
Ji Yong : Ada seorang instruktur yang mengajariku. Dia ingin berlatih tanding denganku, jadi kami bertanding. Aku berusaha keras sejak awal, dan dia...
Profesor Lee : Berhenti. Bukan itu. Biar kutanya lagi. Kenapa wajahmu terluka? Jelaskan.
Seorang dari pihak kampus masuk dan memberitahu Profesor Lee ada polisi yang mencari Ji Yong.
Profesor Lee dan Ji Yong bergegas menemui detektif yang mencari Ji Yong. Ternyata detektif itu datang bersama seorang gadis. Detektif itu mengenalkan diri. Dia bilang dia dari Kantor Polisi Yongsan.
Profesor Lee : Aku Lee Jun Yeop. Ada apa ini?
Detektif dari Yongsan tanya ke gadis yang datang bersamanya, sambil menunjuk Ji Yong.
Detektif : Apa dia orangnya?
Gadis itu mengiyakan. Dia bilang Ji Yong menyelamatkannya. Gadis itu lantas khawatir melihat wajah Ji Yong yang luka-luka. Profesor Lee tak mengerti dan minta dijelaskan apa yang terjadi.
"Aku sedang berjalan saat malam, dan beberapa pria mabuk menggangguku. Itu bisa saja berakhir buruk, tetapi dia menolongku." ucap gadis itu menjelaskan.
"Kami belum menemukan pelakunya, jadi kami ingin minta pernyataan darinya. Namun, kami tidak menyangka dia mahasiswa Universitas Polisi." ucap si detektif.
Si detektif ingin bicara dengan Ji Yong.
Profesor Lee punya tanya, kenapa Ji Yong tak jujur tadi.
Ji Yong beralasan kalau mahasiswa Universitas Polisi berkelahi dengan warga sipil bisa menjadi masalah. Kekerasan tetaplah kekerasan.
Profesor Lee diam saja menatap Ji Yong.
Gang Ok menunggu di meja rapat, sambil sibuk mainin kartu tarot. Seketaris Park lalu datang. Dia bilang mereka tepat waktu di Universitas Polisi Nasional.
Gang Ok : Jiyong pasti senang, 'kan?
Seketaris Park : Seperti yang kau duga, dia sepertinya terpojok. Jadi, dia pasti senang.
Gang Ok senang, benar. Aku yakin dia senang. Kita berusaha demi dia.
Seketaris Park : Ya. Aku juga meninjau fail dari Choi Mi Ryeo. Kim Ji Yong terekam, tetapi terlalu gelap, jadi tak apa-apa. Choi Mi Ryeo juga mulai menyelidiki perusahaan Kim Sam Doo.
Gang Ok : Dia luar biasa. Dia tidak pernah mengecewakanku.
Seketaris Park : Perlu ambil tindakan?
Gang Ok menatap kesal seketarisnya.
Gang Ok : Seorang reporter menyelidiki berita. Tindakan apa?
Seketaris Park : Tidak apa-apa, Pak.
Seketaris Park keluar.
Gang Ok melihat satu kartu tarotnya.
Gang Ok : Bodoh.
Lalu dia menaruh kartu tarotnya di atas meja. Itu kartu tarot bertuliskan 'The Fool'.
Di asramanya, Ji Yong masih memikirkan tawaran Gang Ok.
Di rumahnya, Gang Ok tengah memainkan mobil radio kontrolnya dengan wajah lesu. Tak lama, ponselnya berbunyi. Dia langsung berlari dan perlahan2 memeriksa ponselnya. Ada pesan masuk, dari Ji Yong. Ji Yong mengajak bertemu. Sontak lah Gang Ok kegirangan setengah mati.
Mi Ryeo mendatangi Moon Dae Seok di tempat kerja.
Mereka bicara di dekat tangga.
Dae Seok : Sewool Future Resources? Itu dikenal sebagai perusahaan yang mengelola impor bahan mentah, pengembangan gim, impor barang olah raga, dan hiburan. Namun, itu sebenarnya mengelola situs judi ilegal terbesar di Korea dan bahkan pinjaman ilegal. Mereka juga dikabarkan menjual narkoba. Orang yang dibunuh oleh Vigilante yang bernama Seo Doo Yeop? Dia mungkin bekerja untuk mereka.
Mi Ryeo : Pak Kim Sam Doo bagaimana?
Dae Seok : Dia binatang. Siapa pun yang melawannya menjadi cacat atau menghilang. Kau sudah lihat. Dia terbukti tak bersalah lagi. Seolah itu bukan apa-apa.
Mi Ryeo : Apakah ada hubungannya dengan Grup DK?
Dae Seok : Entahlah. Pimpinan grup itu juga salah satu orang yang terburuk. Jadi, siapa tahu? Omong-omong, ada apa dengan Sewool? Apa kau menyelidikinya?
Mi Ryeo : Ya. Aku penasaran.
Dae Seok : Kalau begitu, bisa bantu aku? Aku terus ditekan untuk menutupinya, jadi bagus jika reporter berpengaruh seperti dirimu tertarik. Sebenarnya aku harus bertemu aktor Yeon Jae Hak. Kau tahu dia, 'kan? Dia pernah ditangkap karena mengelola situs ilegal. Dia meneleponku tiba-tiba dan bilang dia tahu rahasia kotor Sewool dan ingin mengeksposnya. Sepertinya, tak ada yang memercayainya.
Mi Ryeo ternganga mendengarnya.
Sam
Doo bersama tangan kanannya dan sebagian anak buahnya mendatangi sebuah
peternakan. Begitu turun dari mobil, dia mengaku pusing dan mengeluh
bau. Sam Doo mulai berjalan, diikuti anak buahnya. Di sana, sebagian
anak buahnya yang lain tengah menyiksa dua orang pria.
Sam Doo : Kau tahu, manusia lebih mirip babi daripada monyet. Tanpa pakaian, kita tak bisa membedakannya. Seperti ini.
Seorang dari mereka meminta maaf dan memohon ampun.
Sam Doo tanya pada tangan kanannya, siapa pria itu.
Pria
pertama adalah orang yang bersaksi bahwa Sam Doo merencanakan
pembunuhan. Dan yang satu lagi adalah pria yang kabur membawa uang dan
barang karena takut pada Vigilante setelah Doo Yeop tewas.
Pria
yang dibilang menjadi saksi kalau Sam Doo melakukan pembunuhan, langsung
menyangkal. Dia bilang, dia tak pernah menjadi saksi. Dan pria satunya
berjanji akan menjadi raja penjualan berkali2. Dia bilang dia sudah
bekerja untuk Sam Doo bagai anjing selama 7 tahun.
Sam Doo : Babi-babi ini banyak merengek.
Sam Doo lalu memanggil tangan kanannya.
Sam Doo : Direktur Hong.
Direktur Hong : Ya, Pimpinan?
Sam Doo : Bunuh mereka. Ayo makan perut babi.
Direktur Hong : Baik, Pimpinan.
Sam Doo lalu melangkah pergi, diikuti oleh Direktur Hong.
Pak Yang menepuk tangannya. Seketika, gerombolan babi dikeluarkan dari dalam kandang. Sontak lah kedua pria itu menjerit ketakutan melihat gerombolan babi berlari ke arah mereka. Dan babi2 itu memangsa kedua pria itu.
Direktur Hong lantas melapor kalau reporter Repo25h sedang menyelidiki Sewool.
Sam Doo : Itu bukan Moon Dae Seok?
Direktur Hong : Bukan, Pak.
Sam Doo tak sengaja menginjak kotoran. Dia kesal dan mengelapkan tapak sepatunya ke sofa bekas yang ada di sana. Sementara itu, terdengar jeritan kedua pria itu yang memohon ampun. Sam Doo tak peduli.
Mi Ryeo dan Dae Seok mendatangi kediaman Yoon Jae Hak. Namun, Yoon Jae Hak tak menyahut saat Dae Seok memanggilnya. Dae Seok lantas menghubungi Yoon Jae Hak namun dia mendengar bunyi ponsel Yoon Jae Hak di dalam.
Keduanya lantas masuk dan melihat ponsel Yoon Jae Hak ada di atas meja.
Tak lama, mereka menemukan Yoon Jae Hak sudah tewas tergantung.
Sekarang, Mi Ryeo dan Dae Seok di kantor polisi. Mereka betekak dengan detektif. Mi Ryeo kekeuh, dia bilang itu bukan bunuh diri. Dae Seok bahkan menunjukkan chat nya dengan Yoon Jae Hak.
Dae Seok : Kenapa dia meminta bertemu jika dia akan bunuh diri?
Namun detektif bilang tidak ada tanda-tanda pembunuhan dan ditemukan catatan bunuh diri.
Mi Ryeo yang kesal, beranjak pergi.
Dae Seok mengikuti Mi Ryeo.
Mi Ryeo : Menurutmu Yeon Jae Hak meninggalkannya di rumah? Aku yakin dia tahu itu berbahaya. Tahu di mana letaknya?
Dae Seok : Tempat kami seharusnya bertemu. Jae Hak tiba-tiba mengubah lokasi.
Mi Ryeo : Di mana itu?
Seon Wook dan Joon sudah tidur. Sedangkan Ji Yong membaca chat-an nya dengan Gang Ok. Mereka berencana bertemu di dekat terminal bus pukul 9 malam.
Bus pun tiba di terminal.
Ji Yong, Joon dan Seon Wook sama2 turun dari bus.
Joon : Udara segar ini enak sekali, 'kan?
Joon mengajak kedua temannya minum bir. Tapi Ji Yong bilang dia sibuk.
Seon Wook : Kenapa repot tanya dia?
Joon : Tunggu. Si berengsek ini. Dia bertingkah aneh akhir-akhir ini. Kau punya rahasia, 'kan? Jujur saja.
Seorang gadis, yang datang ke sekolah Ji Yong tempo hari, memanggil Ji Yong. Ji Yong, Joon dan Seon Wook langsung menoleh ke gadis itu. Gadis itu tanya ke Ji Yong, apa Ji Yong ingat dia.
Ji Yong pun menantap ke lantai atas. Ada Jo Heon di sana, tengah menatapnya.
Ji Yong pun langsung mengiyakan pertanyaan gadis itu.
"Aku tak tahu detailnya, tetapi kurasa aku membantumu waktu itu. Bukankah seharusnya kau mentraktirku?"
"Sebenarnya aku ingin menemuimu. Ini bagus. Ayo pergi." ajak Ji Yong.
Jo Heon mengikuti mereka.
Ji Yong dan gadis itu jalan bersama.
"Aku pikir kita sebaya. Bukankah aneh jika kita pakai bahasa formal? Bahasa santai saja." ucap gadis itu.
"Tentu. Mau makan apa?"
"Sundae gukbap. Kau suka itu?"
"Ya."
Ji Yong melihat Jo Heon mengikutinya. Dia pun bilang pada gadis itu mau ke toilet sebentar.
Ji Yong beranjak pergi. Bukan ke toilet tapi menemui Jo Heon.
Ji Yong : Bisa kubantu?
Jo Heon : Aku Jo Heon, ketua tim unit investigasi regional. Aku menyelidiki kasus Vigilante.
Ji Yong : Lalu?
Jo Heon : Sekitar empat tahun lalu, Profesor Lee Joon Yeop dan aku dikirim ke Amerika Selatan bersama-sama. Jika dipikir-pikir, kau seperti juniorku di kepolisian. Jadi, boleh aku memakai bahasa santai denganmu mulai sekarang?
Ji Yong : Tentu, Pak.
Jo Heon : Kau pernah melihatku, 'kan?
Ji Yong : Ya. Aku melihatmu saat mengunjungi sekolah.
Jo Heon : Karena kau seorang polisi, kau pasti tertarik dengan kasus Vigilante.
Ji Yong : Tentu saja. Aku menonton semua berita tentangnya. Itu juga terkait dengan laporan yang sedang kutulis.
Jo Heon : Bagaimana menurutmu sang Vigilante akan menulis sebuah laporan tentang Vigilante sendiri?
Ji Yong berpikir, yah... Kurasa dia akan menulis secara objektif tanpa terdengar antisosial.
Jo Heon : Kenapa? Untuk menyembunyikan bahwa dia adalah Vigilante?
Ji Yong : Bukan. Karena Vigilante tak akan berpikir dia melakukan kejahatan.
Jo Heon : Itu menarik. Sungguh menarik. Ya, itu benar. Itulah keunikan kejahatan Vigilante. Jadi, aku fokus memberantas kejahatan daripada menangkap Vigilante.
Jo Heon lantas mendekati Ji Yong.
Jo Heon : Vigilante akan segera ditangkap. Jadi jangan ulangi lagi. Aku menasihatimu. Bakatmu akan sia-sia. Aku serius.
Ji Yong : Aku tak mengerti maksudmu, Pak.
Jo Heon : Kim Ji Yong.
Ji Yong : Ya?
Jo Heon mengepalkan tangannya dan teringat percakapannya tadi dengan Profesor Lee.
Jo Heon : Jika Vigilante tertangkap dan ternyata, dia orang yang mantap dan berbudi dengan pekerjaan yang bagus dan reputasi yang baik, dan jika dia bahkan muda dan tampan, masyarakat akan menggila. Di luar kendali kita. Mungkin itu sebabnya dia tak berusaha menyembunyikan kejahatannya, tetapi justru memamerkannya.
Profesor Lee : Lalu?
Jo Heon : Kita akan membuat daftar kandidat untuk Vigilante. Pilih yang terburuk di antara mereka dan salahkan dia atas semuanya. "Lihat. "Vigilante yang membuat kalian begitu menggila adalah sampah. Dia pecundang." Itu adalah cara terbaik untuk menghentikan vigilantisme.
Jo Heon dan Ji Yong saling bertatapan.
Dari lantai atas, Gang Ok mengawasi mereka berdua.
Bersambung......
EmoticonEmoticon