Sabtu, 23 November 2024

Sinopsis The Number You Have Dialed Epi 1-1

 All Content From : MBC
Sinopsis Lengkap : The Number You Have Dialed
Selanjutnya : The Number You Have Dialed Epi 1-2

Sebuah mobil hitam melaju dibawah pekatnya malam.

Mobil itu terus melaju hingga melintasi jembatan dan akhirnya berhenti di depan sebuah rumah mewah.


Seorang pria turun dari mobil dan menyerahkan kunci mobilnya pada petugas parkir yang berdiri di depan gerbang. Setelah itu, dia mulai melangkahkan kakinya masuk ke halaman rumah. Begitu dia masuk, orang-orang yang berada diluar, langsung menatapnya dengan tatapan kagum. Sepertinya, ada perayaan atau semacamnya di rumah mewah itu dan pria itu datang menghadirinya.


Pria itu lantas mendorong daun pintu rumah yang besar. Kamera menyorot wajah tampannya. Dia melangkahkan kakinya ke dalam. Para tamu yang berada di lobi langsung memandanginya. Mereka memuji ketampanan pria itu.


Tiba2, seorang wanita cantik berambut panjang datang menghampiri pria itu. Wanita berwajah lembut itu pun menggandeng lengan pria itu.

Sontak lah orang2 langsung penasaran sama wanita itu.

"Siapa wanita itu? Itu istrinya? Dia istri Paik Sa Eon? Mereka terlihat serasi."

Wanita itu mendengar ocehan orang2.

Sa Eon pun berbisik ke istrinya.

Sa Eun : Jangan gugup. Orang-orang itu melihatku, bukan kau. Tentu mereka penasaran denganmu. Tapi ingat, tidak boleh ada kesalahpahaman, rasa ingin tahu, ataupun rumor tentang hubungan kita malam ini. Ayo pergi.


Bersama, mereka pun menaiki tangga menuju ke atas.

Kita diperlihatkan flashback sehari sebelum acara...

Istri Sa Eon sedang bekerja sebagai penerjemah bahasa isyarat untuk berita cuaca yang tengah dibawakan oleh pembaca berita. Tapi terjadi gangguan di layar istri Sa Eon, sehingga di kamera istri Sa Eon tampak mengacungkan jari tengah.

Direktur Yoon panic, ada apa dengannya?

Staf pun berkata, kurasa terjadi jeda.


Direktur Yoon : Kenapa berhenti di situ? Dia tampak seperti memaki!

Direktur Yoon langsung menghubungi si pembawa acara.

Direktur Yoon : Na Yoo Ri, alihkan ke lapangan!

Yoo Ri pun bergegas mengalihkan beritanya ke lapangan.

Yoo Ri : Kami berniat meninjau lokasi longsor tahun lalu dan mempertimbangkan cara-cara mengurangi kerusakan. Wartawan Park melapor di lokasi.


Setelah berita dialihkan ke lapangan, Yoo Ri menatap istri Sa Eon.

Yoo Ri lalu mengacungkan jari tengah ke istri Sa Eon.

Yoo Ri : Kalau ini artinya gunung, ya? Puncak gunung tinggi?

Yoo Ri lantas memuji istri Sa Eon, kerja bagus. Aku akan jujur. Direktur Yoon memang bos, tapi sikap kasarnya tak tertahankan. Kau sungguh menunjukkan puncaknya. Maksudku, puncak gunung.

Istri Sa Eon hanya tersenyum sedikit mendengarnya.


Direktur Yoon memarahi staf nya yang diam saja.

Direktur Yoon : Sedang apa kau? Cepat tulis permintaan maaf!

Staf pun bergegas menuliskan surat permintaan maaf.

Seorang staf tiba2 masuk, memberitahu berita sela tentang penculikan.

Staf lalu memberikan surat resmi ke Direktur Yoon.

Kantor kepresidenan tengah menyiapkan konferensi pers. Para reporter sudah berkumpul di aula tempat konferensi pers akan digelar.


Staf masuk ke studio dan ngasih tahu Yoo Ri kalau ada berita sela dari kantor presiden.

Mendengar itu, Yoo Ri girang.

Yoo Ri : Dari juru bicara? Hari ini aku selalu bertemu Sa Eon.

Istri Sa Eon terdiam mendengar itu sambil menatap Yoo Ri.


Staf juga memberitahu istri Sa Eon mereka akan siaran langsung.

Staf : Hee Joo, kita akan siaran langsung. Bisa terjemahkan...

Tapi Direktur Yoon mau Hee Joo pergi.

Staf pun memberitahu Hee Joo bahwa mereka sudah selesai.

Hee Joo mengerti dan bersiap meninggalkan studio.


Dua direktur di studio saling mendekat.

"Mereka selalu meminta juru bicara melakukannya. Bukankah biasanya di situasi ini Kepala Petugas Keamanan atau Kementerian Luar Negeri bergantian memberi arahan?"

"Memang begitu. Saat penculikan terjadi. Kau tak ingat, 'kan? Itu sebabnya mereka selalu mengirim Paik Sa Eon. Paik Sa Eon membayangi Kementerian Luar Negeri dan para menteri."

"Hei, sepertinya dia sudah keluar."


Konferensi pers dimulai. Sa Eon mengenalkan diri sebelum bicara.

Sa Eon : Aku Paik Sa Eon, juru bicara Kantor Kepresidenan.Hari ini, mulai pukul 13.48 hingga 16.20 waktu Korea...


Mendengar itu, dua direktur langsung gibahin Sa Eon.

"Artikulasi dan suaranya bagus. Bagaimana saat dia jadi pewara?"

"Persis seperti itu. Dia unggul dari segi penampilan, kepercayaan, dan rating."

Yoo Ri menegur mereka.

Yoo Ri : Bisakah kalian diam? Gara-gara kalian, aku tak dengar suara Sa Eon.

Dua direktur itu pun diam.

"Dia menjadi penggemar bahkan saat bekerja."

Ternyata Yoo Ri penggemarnya Sa Eon.


Kamera menyorot Hee Joo yang menatap Sa Eon.

Sa Eon : Kami telah melakukan upaya maksimal Namun, kelompok bersenjata itu menuntut pencabutan Pasukan Korea Selatan dan uang tebusan, serta mengancam akan membunuh sandera jika tuntutannya tidak dipenuhi.


Sa Eon lantas menyampaikan keputusan pemerintah saat ini.

Sa Eon : Negosiasi dengan para penculik mengenai uang tebusan... Tak akan terjadi. Pemerintah menganggap aksi mereka sebagai kejahatan tak berperikemanusiaan yang tidak dapat ditoleransi dan tak akan pernah disetujui.

Hee Joo membalikkan badannya dan mulai beranjak tapi dia balik lagi cuma buat ngasih jari tengah ke Sa Eon.


Sa Eon lalu mengatakan janji pemerintah.

Sa Eon : Kami siap memfasilitasi semua kebutuhan untuk menyelamatkan warga negara kita, termasuk bekerja sama dengan organisasi internasional.Kami tidak akan berkompromi pada prinsip yang harus dijunjung tinggi. Selanjutnya, pemerintahakan menggunakan kesempatan ini untuk mengatasi serangan yang belum lama terjadi terhadap kapal-kapal komersial negara ketiga di Selat Surmuz. Penggunaan kekuatan ilegal di perairan internasional, di mana kebebasan navigasi untuk kapal terjamin, kami pandang sebagai masalah serius.Ke depannya, pemerintah akan memperkuat pembinaan keselamatan untuk warga di wilayah berisiko tinggi dan menerapkan langkah-langkah untuk mencegah kejadian serupa agar tak terjadi di masa mendatang.


Sa Eon lalu menatap staf nya yang berkacamata.

Staf nya yang berkacamata mengangguk.


Sa Eon pun mematikan mic nya dan memberikan pengumuman pada wartawan.

Sa Eon : Pada pukul 17.02, kendali media sementara akan diterapkan di bawah kewenangan pemerintah.

Para wartawan protes.

"Embargo? Lagi? Kenapa kita harus dibungkam?"


Seorang wartawan mengangkat tangannya.

"Permisi. Jang Hyeok Jin dari HBC. Media luar sudah membahas ini. Jika kita tetap bungkam, berita palsu sensasional dan siaran pribadi tak tepercaya akan mengambil alih. Apa tidak masalah?"

"Ya. Bukankah semua wartawan dari media terkemuka ada di sini? Jika kalian tak mengecoh opini publik, warga tidak akan percaya dengan berita palsu." jawab Sa Eon.

"Jujurlah pada kami. Situasi saat ini cukup buruk, 'kan? "Jangan bersikap lunak dengan pemerintah." Kau datang dengan pemikiran seperti itu, tapi aku tak pernah melihatmu tampak begitu ketakutan." ucap Hyeok Jin.

"Ya. Saat ini aku begitu ketakutan. Namun, apa hanya diriku yang ketakutan di sini? Aku meminta pada semua jurnalis yang hadir hari ini. Mari kita bersatu dan berharap atas kembalinya warga negara kita. Aku berjanji pemerintah akan berupaya keras agar tak ada satu nyawa pun yang hilang."

Sa Eon lalu meninggalkan ruangan konferensi pers diikuti para staf nya. Sa Eon menyuruh Kang Young Woo, staf nya yang berkacamata agar men-cek berita utama, siaran pribadi, media baru dan komentar komunitas. Dia juga meminta Young Woo agar melaporkan opini publik padanya.

Young Woo mengerti, baik.

Lalu dia menyuruh Park Do Jae mengunggah pembaruan dar tim negosiasi.

Do Jae : Baik.


Sa Eon kembali ke ruangannya. Ponselnya tak berhenti berbunyi. Telepon dari Harian Sinil, Harian Dongyun dan Harian Taejin. Yeong Jin dari Harian Sinil dan Ha Joo Woon dari MBS bergantian menghubungi Sa Eon tapi tak ada satu pun yang dijawab Sa Eon.


Terakhir, Sa Eon menerima pesan dari Yoo Ri.

Yoo Ri : Sunbae, aku Yoo Ri. Aku mendukungmu! Semangat!

Sa Eon tak membalas pesan Yoo Ri dan membuka komputernya.

Diluar jendela, petir menggelegar.

Related Posts


EmoticonEmoticon

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:P
:o
:>)
(o)
:p
(p)
:-s
(m)
8-)
:-t
:-b
b-(
:-#
=p~
x-)
(k)